Ketahui 7 Manfaat Daun Sembukan, Khasiat yang Bikin Penasaran!

Kamis, 7 Agustus 2025 oleh journal

Daun sembukan, tanaman yang umum dijumpai di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional. Kegunaannya beragam, mulai dari mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung dan diare, hingga meredakan batuk dan pilek. Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi daun ini dalam mengurangi peradangan dan sebagai sumber antioksidan alami. Kandungan senyawa aktif di dalamnya dipercaya berperan penting dalam memberikan efek terapeutik tersebut.

Pemanfaatan daun sembukan sebagai pengobatan tradisional memang telah lama dikenal. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang mendalam mengenai efektivitas dan keamanannya masih terbatas. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap menjadi langkah utama sebelum menggunakannya, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli herbal dari Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Ketahui 7 Manfaat Daun Sembukan, Khasiat yang Bikin Penasaran!

Dr. Rahmawati menambahkan, "Meskipun memiliki potensi manfaat, penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan."

Daun sembukan mengandung berbagai senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin. Senyawa-senyawa ini diyakini memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan antioksidan. Secara tradisional, rebusan daun ini digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan seperti kembung dan diare, serta meredakan batuk. Flavonoid, misalnya, dikenal karena kemampuannya menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Tanin, di sisi lain, memiliki sifat astringen yang dapat membantu menghentikan diare. Meski demikian, dosis dan cara penggunaan yang tepat perlu diperhatikan. Penggunaan jangka panjang atau dosis berlebihan sebaiknya dihindari. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara komprehensif potensi manfaat dan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daun ini.

Apa Manfaat Daun Sembukan

Daun sembukan, dengan kandungan senyawa aktifnya, menawarkan beragam manfaat potensial bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Mengatasi perut kembung
  • Meredakan diare
  • Menurunkan demam
  • Mengurangi peradangan
  • Sebagai antioksidan
  • Menyembuhkan luka
  • Meredakan batuk

Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang dimiliki daun sembukan. Sebagai contoh, kandungan flavonoid berperan sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Penggunaan tradisional daun ini untuk mengobati luka juga didukung oleh potensi regenerasi sel. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi dan memahami mekanisme kerja manfaat ini secara komprehensif, serta menentukan dosis optimal dan potensi efek sampingnya.

Mengatasi Perut Kembung

Perut kembung, kondisi yang umum dialami, seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Penggunaan tanaman herbal sebagai solusi alami untuk meredakan perut kembung telah lama dipraktikkan, dan daun sembukan menjadi salah satu pilihan tradisional yang dipercaya memiliki khasiat tersebut.

  • Sifat Karminatif

    Daun sembukan mengandung senyawa yang bersifat karminatif, yaitu zat yang membantu mengurangi pembentukan gas di dalam saluran pencernaan. Dengan mengurangi produksi gas berlebih, tekanan pada perut dapat berkurang, sehingga meredakan rasa kembung dan tidak nyaman.

  • Efek Relaksasi Otot Pencernaan

    Beberapa kandungan dalam daun sembukan diduga memiliki efek relaksasi pada otot-otot saluran pencernaan. Relaksasi ini dapat membantu memperlancar pergerakan makanan dan gas dalam usus, sehingga mencegah penumpukan gas yang menyebabkan kembung.

  • Mengatasi Dispepsia Fungsional

    Dispepsia fungsional, yaitu gangguan pencernaan tanpa kelainan organik yang jelas, seringkali ditandai dengan gejala perut kembung. Daun sembukan dapat membantu meredakan gejala dispepsia fungsional dengan memperbaiki fungsi pencernaan secara keseluruhan.

  • Mekanisme Anti-inflamasi

    Peradangan ringan pada saluran pencernaan dapat memicu produksi gas berlebih. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki daun sembukan dapat membantu mengurangi peradangan tersebut, sehingga mengurangi produksi gas dan meredakan kembung.

  • Penggunaan Tradisional

    Secara tradisional, daun sembukan diolah menjadi minuman atau dikonsumsi sebagai lalapan untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk perut kembung. Penggunaan ini didasarkan pada pengalaman empiris dan kepercayaan akan khasiatnya.

Meskipun daun sembukan secara tradisional digunakan untuk mengatasi perut kembung, penting untuk diingat bahwa efektivitasnya perlu dikonfirmasi melalui penelitian ilmiah yang lebih mendalam. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap dianjurkan sebelum menggunakan daun sembukan sebagai pengobatan, terutama jika perut kembung disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Meredakan Diare

Salah satu potensi penggunaan tanaman sembukan yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional adalah kemampuannya dalam meredakan diare. Kondisi diare, yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar dan konsistensi tinja yang lebih cair, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri atau virus, intoleransi makanan, atau efek samping obat-obatan. Daun sembukan dipercaya dapat membantu mengatasi diare melalui beberapa mekanisme:

  • Sifat Astringen: Daun sembukan mengandung tanin, senyawa yang memiliki sifat astringen. Tanin bekerja dengan mengikat protein pada lapisan usus, membentuk lapisan pelindung yang dapat mengurangi peradangan dan mengurangi sekresi cairan ke dalam usus. Hal ini membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan memadatkan tinja.
  • Efek Antimikroba: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sembukan memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen yang sering menjadi penyebab diare, seperti Escherichia coli dan Salmonella. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri ini, daun sembukan dapat membantu mengatasi infeksi yang mendasari diare.
  • Mengurangi Peradangan Usus: Diare seringkali disertai dengan peradangan pada saluran pencernaan. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam daun sembukan dapat membantu mengurangi peradangan tersebut, meredakan gejala diare dan mempercepat proses penyembuhan.
  • Memperlambat Motilitas Usus: Daun sembukan diduga memiliki efek memperlambat motilitas usus, yaitu kecepatan gerakan usus dalam mendorong makanan dan limbah. Dengan memperlambat motilitas usus, waktu penyerapan air dalam usus meningkat, sehingga mengurangi volume air dalam tinja dan membantu mengatasi diare.

Meskipun daun sembukan telah lama digunakan secara tradisional untuk mengatasi diare, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah yang lebih mendalam diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Penggunaan daun sembukan sebagai pengobatan diare sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama pada kasus diare yang parah atau berkepanjangan, serta pada anak-anak dan wanita hamil atau menyusui.

Menurunkan Demam

Demam, respons alami tubuh terhadap infeksi atau peradangan, seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Dalam konteks pemanfaatan tanaman herbal, daun sembukan secara tradisional dipercaya memiliki potensi dalam membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat. Kemampuan ini menjadikannya relevan dalam penanganan gejala demam secara alami.

  • Sifat Antipiretik Alami

    Daun sembukan mengandung senyawa yang diduga memiliki sifat antipiretik, yaitu kemampuan untuk menurunkan demam. Meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, senyawa-senyawa ini dipercaya bekerja dengan mempengaruhi pusat pengaturan suhu di otak, sehingga membantu menurunkan suhu tubuh kembali normal.

  • Efek Anti-inflamasi

    Demam seringkali disebabkan oleh peradangan. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam daun sembukan dapat membantu mengurangi peradangan yang mendasari demam, sehingga berkontribusi pada penurunan suhu tubuh. Dengan meredakan peradangan, tubuh dapat lebih efektif melawan penyebab demam.

  • Stimulasi Sistem Kekebalan Tubuh

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun sembukan dapat membantu meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh, tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi yang menyebabkan demam, sehingga mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan suhu tubuh.

  • Hidrasi dan Elektrolit

    Demam seringkali menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Daun sembukan, jika dikonsumsi dalam bentuk rebusan, dapat membantu menggantikan cairan yang hilang dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang penting untuk pemulihan dari demam.

  • Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Demam

    Secara tradisional, daun sembukan telah lama digunakan sebagai obat penurun demam. Masyarakat seringkali mengolah daun ini menjadi minuman atau kompres untuk membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat. Penggunaan ini didasarkan pada pengalaman empiris dan kepercayaan akan khasiatnya.

  • Kombinasi dengan Pengobatan Medis Konvensional

    Penggunaan daun sembukan untuk menurunkan demam sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis konvensional. Sebaliknya, dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk menentukan pendekatan pengobatan yang tepat.

Potensi daun sembukan dalam menurunkan demam terletak pada kombinasi sifat antipiretik, anti-inflamasi, dan kemampuannya dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian, penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Penggunaan daun sembukan untuk menurunkan demam sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama pada anak-anak dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Mengurangi Peradangan

Peradangan merupakan respons kompleks dari sistem kekebalan tubuh terhadap cedera, infeksi, atau iritasi. Meskipun peradangan akut berperan penting dalam proses penyembuhan, peradangan kronis dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Dalam konteks manfaat tanaman sembukan, kemampuannya dalam mengurangi peradangan menjadi aspek krusial yang berkontribusi pada efek terapeutiknya.

Daun sembukan mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk flavonoid, alkaloid, dan tanin, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja melalui berbagai mekanisme untuk menekan respons peradangan dalam tubuh. Flavonoid, misalnya, dikenal karena kemampuannya menghambat produksi mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan penting dalam memicu dan mempertahankan peradangan. Alkaloid juga dapat berkontribusi pada efek anti-inflamasi dengan memodulasi aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, seperti makrofag dan limfosit, yang terlibat dalam proses peradangan.

Sifat anti-inflamasi dari tanaman sembukan menjelaskan sebagian kegunaannya dalam pengobatan tradisional. Misalnya, kemampuannya meredakan nyeri dan pembengkakan pada kondisi seperti arthritis diduga terkait dengan efek anti-inflamasinya. Demikian pula, penggunaannya dalam mengatasi masalah pencernaan seperti diare mungkin juga dipengaruhi oleh kemampuannya mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.

Meskipun potensi anti-inflamasi dari tanaman sembukan menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah yang lebih mendalam diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerjanya dan menentukan dosis optimal serta potensi efek sampingnya. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap dianjurkan sebelum menggunakan tanaman sembukan sebagai pengobatan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Sebagai antioksidan

Kapasitas antioksidan tanaman sembukan berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan selama metabolisme normal dan terpapar dari faktor lingkungan seperti polusi dan radiasi UV. Radikal bebas dapat memicu stres oksidatif, suatu kondisi yang dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.

Daun sembukan mengandung berbagai senyawa antioksidan, terutama flavonoid dan senyawa fenolik lainnya. Flavonoid, sebagai contoh, bertindak sebagai "pemulung" radikal bebas, menetralkan mereka sebelum dapat merusak sel-sel tubuh. Senyawa fenolik lainnya juga berkontribusi pada aktivitas antioksidan melalui mekanisme yang berbeda, seperti menghambat enzim yang menghasilkan radikal bebas dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen.

Aktivitas antioksidan tanaman ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, sehingga mengurangi risiko perkembangan penyakit kronis. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu menjaga integritas seluler dan mendukung fungsi tubuh yang optimal. Potensi manfaat ini menjadikan tanaman sembukan sumber antioksidan alami yang berharga, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak klinisnya dan menentukan dosis optimal untuk tujuan terapeutik.

Menyembuhkan Luka

Kemampuan untuk mempercepat penyembuhan luka merupakan salah satu aspek penting dari khasiat tanaman sembukan. Luka, baik luka terbuka maupun luka bakar, membutuhkan proses kompleks yang melibatkan berbagai faktor biologis, dan tanaman ini menunjukkan potensi dalam mendukung proses tersebut.

  • Stimulasi Proliferasi Sel

    Ekstrak tanaman sembukan diduga dapat merangsang proliferasi sel-sel kulit, seperti fibroblast dan keratinosit, yang berperan penting dalam pembentukan jaringan baru dan penutupan luka. Peningkatan proliferasi sel mempercepat proses regenerasi kulit yang rusak.

  • Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan seringkali menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi tanaman sembukan dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan dan mencegah komplikasi.

  • Aktivitas Antimikroba

    Infeksi pada luka dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses penyembuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman sembukan memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai bakteri patogen, membantu mencegah infeksi dan mendukung penyembuhan luka yang lebih cepat.

  • Peningkatan Produksi Kolagen

    Kolagen merupakan protein struktural penting yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Tanaman sembukan diduga dapat meningkatkan produksi kolagen di sekitar luka, menghasilkan jaringan parut yang lebih kuat dan mengurangi risiko pembentukan jaringan parut yang abnormal.

  • Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Luka

    Secara tradisional, daun tanaman ini sering digunakan sebagai obat luar untuk mengobati luka. Daun yang ditumbuk atau diekstrak diaplikasikan langsung pada luka untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi. Penggunaan ini didasarkan pada pengalaman empiris dan kepercayaan akan khasiatnya.

Efektivitas tanaman sembukan dalam menyembuhkan luka bersumber dari kombinasi sifat proliferasi sel, anti-inflamasi, antimikroba, dan peningkatan produksi kolagen. Meskipun demikian, penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif, serta menentukan dosis optimal dan metode aplikasi yang paling efektif.

Meredakan Batuk

Batuk, sebagai refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan, dapat menjadi gejala yang mengganggu. Pemanfaatan tanaman herbal untuk meredakan batuk telah lama dipraktikkan, dan daun sembukan termasuk di antara pilihan tradisional yang diyakini memiliki khasiat tersebut. Potensi ini menjadikan daun sembukan relevan dalam konteks pengobatan tradisional.

  • Efek Ekspektoran Alami

    Daun sembukan diduga mengandung senyawa yang memiliki efek ekspektoran, yaitu membantu mengencerkan dahak atau lendir di saluran pernapasan. Dengan mengencerkan dahak, lebih mudah untuk dikeluarkan saat batuk, sehingga meringankan pernapasan dan mengurangi iritasi.

  • Sifat Anti-inflamasi pada Saluran Pernapasan

    Batuk seringkali disebabkan oleh peradangan pada saluran pernapasan. Senyawa anti-inflamasi dalam daun sembukan dapat membantu meredakan peradangan tersebut, mengurangi iritasi dan frekuensi batuk. Peradangan yang mereda menciptakan kondisi yang lebih nyaman bagi saluran pernapasan.

  • Efek Bronkodilator Potensial

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun sembukan mungkin memiliki efek bronkodilator ringan, yaitu membantu melebarkan saluran pernapasan. Dengan melebarkan saluran pernapasan, aliran udara menjadi lebih lancar, sehingga mengurangi sesak napas dan meredakan batuk yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan.

  • Aktivitas Antimikroba terhadap Infeksi Pernapasan

    Batuk seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada saluran pernapasan. Senyawa antimikroba dalam daun sembukan dapat membantu melawan infeksi tersebut, mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi gejala batuk. Aktivitas antimikroba membantu membersihkan saluran pernapasan dari patogen penyebab infeksi.

Potensi daun sembukan dalam meredakan batuk terletak pada kombinasi efek ekspektoran, anti-inflamasi, bronkodilator, dan antimikroba. Meskipun demikian, penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Penggunaan daun sembukan untuk meredakan batuk sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama pada anak-anak dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu, serta tidak menggantikan pengobatan medis konvensional yang diresepkan.

Tips Pemanfaatan Daun Sembukan

Penggunaan tanaman herbal, termasuk daun sembukan, sebagai bagian dari perawatan kesehatan memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan penting yang perlu diperhatikan:

Tip 1: Identifikasi yang Tepat
Pastikan identifikasi tanaman dilakukan dengan benar sebelum menggunakannya. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal jika tanaman yang digunakan ternyata beracun atau memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasikan dengan ahli botani atau herbalis berpengalaman untuk memastikan kebenaran identifikasi.

Tip 2: Perhatikan Dosis dan Cara Pengolahan
Dosis dan cara pengolahan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko efek samping. Informasi mengenai dosis dan cara pengolahan dapat diperoleh dari sumber-sumber terpercaya, seperti literatur ilmiah, ahli herbal, atau praktisi pengobatan tradisional yang berpengalaman. Hindari penggunaan berlebihan atau pengolahan yang tidak tepat.

Tip 3: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan tanaman herbal sebagai pengobatan, konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional lainnya. Hal ini sangat penting, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan lain, atau memiliki alergi. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang tepat dan memastikan tidak ada interaksi yang merugikan antara tanaman herbal dan kondisi kesehatan atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Tip 4: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setelah mulai menggunakan tanaman herbal, perhatikan dengan seksama reaksi tubuh. Jika muncul gejala yang tidak diinginkan, seperti ruam kulit, gatal-gatal, mual, atau pusing, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Reaksi alergi atau efek samping lainnya dapat terjadi pada individu tertentu.

Pemanfaatan tanaman sebagai bagian dari perawatan kesehatan memiliki potensi manfaat, namun memerlukan kehati-hatian dan pengetahuan yang memadai. Dengan mengikuti panduan ini, risiko efek samping dapat diminimalkan dan manfaat yang diharapkan dapat dimaksimalkan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Klaim manfaat kesehatan dari tanaman Paederia foetida (nama ilmiah daun sembukan) telah mendorong dilakukannya sejumlah penelitian ilmiah, meskipun jumlahnya masih terbatas. Sebuah studi in vitro (di laboratorium) meneliti ekstrak daun Paederia foetida dan menemukan adanya aktivitas antioksidan yang signifikan. Studi tersebut mengidentifikasi beberapa senyawa fenolik yang berkontribusi pada aktivitas ini, menunjukkan potensi perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi in vitro tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke efek in vivo (pada organisme hidup).

Penelitian lain berfokus pada efek anti-inflamasi ekstrak daun Paederia foetida pada model hewan. Hasilnya menunjukkan adanya pengurangan peradangan pada tikus yang diinduksi inflamasi. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan penghambatan jalur inflamasi utama. Meskipun menjanjikan, penelitian pada hewan memiliki keterbatasan dalam hal ekstrapolasi ke manusia. Perbedaan fisiologis dan metabolisme dapat memengaruhi bagaimana manusia merespons senyawa aktif dalam daun sembukan.

Studi kasus yang terdokumentasi dengan baik mengenai penggunaan Paederia foetida pada manusia masih sangat jarang. Sebagian besar informasi mengenai manfaatnya berasal dari pengetahuan tradisional dan penggunaan empiris. Di beberapa komunitas, daun sembukan secara tradisional digunakan untuk mengobati masalah pencernaan, seperti perut kembung dan diare. Namun, tanpa studi klinis yang terkontrol, sulit untuk membedakan antara efek plasebo dan efek farmakologis sebenarnya dari tanaman ini.

Interpretasi bukti ilmiah mengenai manfaat tanaman Paederia foetida harus dilakukan dengan hati-hati. Meskipun beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi yang menjanjikan, kurangnya studi klinis yang kuat pada manusia memerlukan penelitian lebih lanjut. Dibutuhkan studi klinis yang dirancang dengan baik, menggunakan kelompok kontrol dan ukuran hasil yang objektif, untuk memvalidasi klaim manfaat kesehatan dari tanaman ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.