Intip 7 Manfaat Hasil Samping Buah yang Bikin Kamu Penasaran!

Senin, 28 Juli 2025 oleh journal

Bagian-bagian tanaman buah yang biasanya tidak dikonsumsi secara langsung, seperti kulit, biji, dan ampas, memiliki potensi nilai gizi dan senyawa bioaktif. Komposisi zat-zat yang terkandung di dalamnya beragam, meliputi serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa fitokimia lainnya. Pemanfaatan bagian-bagian ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan berpotensi diolah menjadi produk bernilai ekonomis.

"Pemanfaatan optimal bagian-bagian buah yang sering terbuang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa aktif yang paling bermanfaat, serta menentukan dosis dan cara konsumsi yang aman dan efektif," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Hasil Samping Buah yang Bikin Kamu Penasaran!

Dr. Rahmawati menambahkan, "Diversifikasi sumber nutrisi melalui pemanfaatan bagian-bagian buah yang kurang populer ini sejalan dengan prinsip gizi seimbang dan berkelanjutan."

Kandungan nutrisi tersembunyi dalam kulit manggis, misalnya, kaya akan xanton yang bersifat antioksidan kuat dan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Biji anggur mengandung proanthocyanidins yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Serat dalam ampas buah-buahan, seperti nanas dan apel, dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Namun, penting untuk diingat bahwa pengolahan yang tepat diperlukan untuk memastikan keamanan dan memaksimalkan manfaat senyawa-senyawa tersebut. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan sebelum mengonsumsi bagian-bagian buah yang tidak umum ini secara rutin.

Kandungan dan Manfaat Hasil Samping Buah

Pemanfaatan hasil samping buah menawarkan potensi signifikan dalam meningkatkan nilai gizi dan kesehatan. Kandungan nutrisi yang beragam dalam bagian-bagian buah yang kurang dimanfaatkan memberikan peluang untuk diversifikasi pangan dan pengembangan produk bernilai tambah.

  • Sumber serat
  • Antioksidan tinggi
  • Mineral esensial
  • Vitamin penting
  • Potensi bioaktif
  • Peningkatan gizi
  • Reduksi limbah

Keberadaan serat dalam ampas buah, contohnya, mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Kulit buah naga kaya akan antioksidan betalain, yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Biji alpukat mengandung minyak sehat dan senyawa anti-inflamasi. Pemanfaatan optimal hasil samping buah tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah dan menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan.

Sumber serat

Bagian-bagian buah yang sering diabaikan, seperti kulit, biji, dan ampas, ternyata merupakan sumber serat yang signifikan. Kehadiran serat ini memiliki implikasi penting bagi kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh.

  • Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Serat yang terkandung dalam hasil samping buah berperan penting dalam melancarkan proses pencernaan. Serat membantu meningkatkan volume feses, mencegah konstipasi, dan memfasilitasi pergerakan usus yang sehat. Contohnya, ampas buah apel dan pir kaya akan serat pektin yang dapat membantu mengatur fungsi usus.

  • Mengontrol Kadar Gula Darah

    Serat larut, seperti yang ditemukan dalam kulit jeruk dan ampas mangga, dapat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah. Hal ini berkontribusi pada pengendalian kadar gula darah yang lebih stabil, terutama penting bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin.

  • Menurunkan Kadar Kolesterol

    Beberapa jenis serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Serat mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegahnya diserap ke dalam tubuh. Biji buah-buahan tertentu, seperti biji alpukat, mengandung serat yang dapat berkontribusi pada efek ini.

  • Mendukung Manajemen Berat Badan

    Makanan yang kaya serat cenderung memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Serat juga memperlambat pengosongan lambung dan membantu mengatur nafsu makan. Dengan demikian, konsumsi hasil samping buah yang kaya serat dapat mendukung upaya manajemen berat badan.

Dengan demikian, pemanfaatan hasil samping buah sebagai sumber serat bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Integrasi bagian-bagian buah ini ke dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan asupan serat dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Antioksidan Tinggi

Bagian-bagian buah yang sering terbuang mengandung konsentrasi antioksidan yang signifikan, menjadikannya sumber potensial untuk melawan stres oksidatif dan mendukung kesehatan seluler. Kehadiran senyawa-senyawa ini memberikan nilai tambah yang substansial, memperluas manfaat kesehatan dari konsumsi buah secara keseluruhan.

  • Perlindungan terhadap Radikal Bebas

    Antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan senyawa fenolik, menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh dan paparan lingkungan. Radikal bebas dapat merusak sel dan DNA, berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan penyakit kronis. Kulit manggis, misalnya, kaya akan xanton, antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

  • Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Antioksidan berperan penting dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Mereka membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan akibat radikal bebas, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit. Vitamin C, yang banyak ditemukan dalam kulit jeruk dan ampas buah-buahan sitrus, dikenal sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh.

  • Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

    Konsumsi antioksidan secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan yang dapat memicu perkembangan penyakit-penyakit ini. Biji anggur, yang kaya akan proanthocyanidins, telah terbukti memiliki efek protektif terhadap penyakit jantung.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Beberapa antioksidan memiliki sifat anti-inflamasi, membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan arthritis. Senyawa betalain dalam kulit buah naga memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan.

  • Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan polusi, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lainnya. Mereka juga membantu meningkatkan produksi kolagen, yang penting untuk menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Ampas buah-buahan tertentu dapat digunakan sebagai bahan alami dalam produk perawatan kulit.

Dengan memanfaatkan bagian-bagian buah yang kaya antioksidan, kita dapat meningkatkan asupan nutrisi dan memberikan perlindungan tambahan terhadap berbagai penyakit. Integrasi hasil samping buah ke dalam diet sehari-hari merupakan langkah yang efektif untuk mendukung kesehatan secara holistik dan mengurangi dampak negatif radikal bebas pada tubuh.

Mineral Esensial

Bagian-bagian tanaman buah yang sering diabaikan ternyata menyimpan beragam mineral esensial yang krusial bagi fungsi tubuh. Keberadaan mineral-mineral ini memberikan dimensi tambahan pada nilai gizi bagian-bagian buah yang kurang dimanfaatkan, membuka peluang untuk peningkatan kesehatan melalui diversifikasi sumber nutrisi.

  • Kalsium untuk Kesehatan Tulang

    Kulit buah jeruk, misalnya, mengandung kalsium yang berkontribusi pada pemeliharaan kepadatan tulang dan gigi. Kalsium berperan penting dalam mencegah osteoporosis dan memastikan fungsi otot dan saraf yang optimal. Konsumsi olahan kulit jeruk dapat mendukung asupan kalsium harian, terutama bagi individu yang memiliki intoleransi laktosa atau menjalani diet vegan.

  • Kalium untuk Keseimbangan Elektrolit

    Ampas buah pisang kaya akan kalium, mineral yang esensial untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kalium membantu mengatur tekanan darah, fungsi jantung, dan kontraksi otot. Asupan kalium yang cukup dapat mengurangi risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular. Pemanfaatan ampas pisang dalam pembuatan pupuk organik juga memberikan manfaat ganda bagi pertanian.

  • Magnesium untuk Fungsi Enzim

    Biji labu mengandung magnesium, mineral yang terlibat dalam ratusan reaksi enzim dalam tubuh. Magnesium berperan penting dalam metabolisme energi, sintesis protein, dan fungsi saraf. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, kram otot, dan gangguan tidur. Biji labu dapat diolah menjadi camilan sehat atau ditambahkan ke dalam salad dan hidangan lainnya.

  • Zat Besi untuk Transportasi Oksigen

    Beberapa jenis biji buah, seperti biji semangka, mengandung zat besi, mineral yang penting untuk transportasi oksigen dalam darah. Zat besi merupakan komponen utama hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan, pucat, dan sesak napas. Biji semangka dapat dikeringkan dan dipanggang sebagai camilan kaya zat besi.

  • Seng untuk Sistem Kekebalan Tubuh

    Biji melon mengandung seng, mineral yang berperan penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Seng membantu mengaktifkan sel-sel kekebalan dan melindungi tubuh dari infeksi. Kekurangan seng dapat meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat penyembuhan luka. Biji melon dapat diolah menjadi tepung atau ditambahkan ke dalam berbagai masakan.

Dengan demikian, pemanfaatan bagian-bagian buah yang kurang lazim sebagai sumber mineral esensial dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan status gizi masyarakat. Integrasi bagian-bagian ini ke dalam pola makan yang seimbang dapat mendukung berbagai fungsi tubuh dan mengurangi risiko defisiensi mineral, sejalan dengan upaya peningkatan kesehatan secara holistik.

Vitamin Penting

Bagian-bagian buah yang sering terbuang, seperti kulit, biji, dan ampas, menyimpan potensi sebagai sumber vitamin yang signifikan. Kehadiran vitamin-vitamin ini memberikan nilai tambah pada bagian-bagian buah tersebut, melengkapi manfaat serat, mineral, dan antioksidan yang telah diketahui.

  • Vitamin C untuk Kekebalan Tubuh dan Kesehatan Kulit

    Kulit jeruk, misalnya, mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin ini dikenal sebagai antioksidan kuat yang mendukung sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kesehatan kulit.

  • Vitamin E sebagai Antioksidan Larut Lemak

    Biji alpukat mengandung vitamin E, antioksidan larut lemak yang melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif. Vitamin E juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Konsumsi biji alpukat dapat membantu meningkatkan asupan vitamin E, terutama bagi individu yang menjalani diet rendah lemak.

  • Vitamin A untuk Penglihatan dan Pertumbuhan Sel

    Ampas wortel (yang secara teknis adalah sayuran buah) kaya akan beta-karoten, prekursor vitamin A. Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, terutama penglihatan di malam hari. Selain itu, vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, serta fungsi sistem kekebalan tubuh.

  • Vitamin K untuk Pembekuan Darah dan Kesehatan Tulang

    Beberapa jenis kulit buah hijau, seperti kulit apel dan pir, mengandung vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang. Kekurangan vitamin K dapat meningkatkan risiko perdarahan dan osteoporosis.

  • Vitamin B Kompleks untuk Metabolisme Energi

    Beberapa jenis biji-bijian buah, seperti biji bunga matahari (yang sering dikonsumsi sebagai camilan), mengandung vitamin B kompleks, termasuk vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), dan B3 (niasin). Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme energi, membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan.

  • Folat (Vitamin B9) untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

    Beberapa jenis ampas buah, seperti ampas bit (yang juga sayuran buah), mengandung folat (vitamin B9). Folat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, terutama selama kehamilan. Asupan folat yang cukup selama kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir pada bayi.

Dengan mempertimbangkan kandungan vitamin yang signifikan dalam bagian-bagian buah yang sering terbuang, pemanfaatannya dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemenuhan kebutuhan vitamin harian. Integrasi bagian-bagian ini ke dalam pola makan yang seimbang merupakan langkah yang cerdas untuk meningkatkan nilai gizi makanan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Potensi Bioaktif

Bagian-bagian tanaman buah yang kerap diabaikan mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang menjanjikan dampak positif bagi kesehatan. Keberadaan senyawa-senyawa ini memberikan nilai tambah signifikan pada pemanfaatan bagian-bagian buah yang kurang populer, melampaui sekadar sumber serat, vitamin, dan mineral.

  • Aktivitas Antioksidan yang Kuat

    Senyawa fenolik, flavonoid, dan karotenoid yang ditemukan dalam kulit dan biji buah memiliki kemampuan menangkal radikal bebas yang tinggi. Aktivitas antioksidan ini melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan neurodegeneratif. Contohnya, xanton dalam kulit manggis dan proanthocyanidins dalam biji anggur menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat.

  • Efek Anti-Inflamasi yang Signifikan

    Beberapa senyawa bioaktif, seperti betalain dalam kulit buah naga dan kurkuminoid dalam kulit mangga, memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan peradangan kronis dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit. Efek anti-inflamasi ini dapat berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan penyakit seperti arthritis, diabetes, dan penyakit radang usus.

  • Aktivitas Antimikroba yang Potensial

    Ekstrak dari biji dan kulit buah tertentu menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Senyawa-senyawa bioaktif ini dapat membantu melawan infeksi dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Contohnya, ekstrak biji jambu biji memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri penyebab diare.

  • Regulasi Gula Darah yang Mendukung

    Beberapa senyawa bioaktif dalam ampas buah, seperti serat larut dan polifenol, dapat membantu mengatur kadar gula darah. Senyawa-senyawa ini memperlambat penyerapan glukosa dalam usus dan meningkatkan sensitivitas insulin. Konsumsi ampas buah yang kaya senyawa bioaktif dapat membantu mencegah dan mengelola diabetes tipe 2.

  • Efek Kardioprotektif yang Menjanjikan

    Senyawa bioaktif dalam biji dan kulit buah, seperti flavonoid dan asam lemak tak jenuh, dapat memberikan efek perlindungan terhadap kesehatan jantung. Senyawa-senyawa ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), mencegah pembentukan plak di arteri, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah. Konsumsi bagian-bagian buah yang kaya senyawa bioaktif dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Dengan demikian, pemanfaatan optimal bagian-bagian buah yang sering terbuang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang untuk memanfaatkan potensi bioaktifnya demi peningkatan kesehatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa aktif yang paling bermanfaat, serta menentukan dosis dan cara konsumsi yang aman dan efektif. Pemanfaatan bagian-bagian buah ini sejalan dengan prinsip gizi seimbang dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat.

Peningkatan Gizi

Peningkatan status gizi masyarakat dapat dicapai melalui pemanfaatan optimal bagian-bagian tanaman buah yang kurang lazim dikonsumsi. Bagian-bagian seperti kulit, biji, dan ampas, yang seringkali dianggap limbah, ternyata menyimpan beragam nutrisi esensial dan senyawa bioaktif. Integrasi bagian-bagian ini ke dalam pola makan sehari-hari berpotensi mendiversifikasi sumber nutrisi dan meningkatkan asupan zat gizi mikro maupun makro yang penting bagi kesehatan.

Kandungan serat yang tinggi dalam ampas buah, misalnya, mendukung kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Keberadaan vitamin dan mineral dalam kulit buah memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi mikro yang seringkali kurang terpenuhi. Selain itu, senyawa-senyawa bioaktif seperti antioksidan yang terdapat dalam biji dan kulit buah dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis.

Dengan demikian, pemanfaatan bagian-bagian buah yang selama ini terbuang merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas gizi makanan dan berkontribusi pada perbaikan status gizi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan upaya diversifikasi pangan dan promosi pola makan sehat yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Reduksi Limbah

Pemanfaatan optimal bagian-bagian buah yang biasanya terbuang secara signifikan berkontribusi pada pengurangan volume limbah organik. Alih-alih berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), bagian-bagian seperti kulit, biji, dan ampas diolah menjadi produk bernilai guna, sehingga siklus hidup buah menjadi lebih berkelanjutan. Pengurangan limbah ini berdampak positif pada lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses dekomposisi di TPA dan meringankan beban pengelolaan sampah perkotaan.

Lebih lanjut, proses pengolahan bagian-bagian buah tersebut menjadi produk bernilai ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Contohnya, kulit buah dapat diolah menjadi produk kerajinan tangan, bahan baku kosmetik alami, atau pakan ternak. Biji buah dapat diekstrak minyaknya untuk industri makanan atau farmasi. Ampas buah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos atau media tanam organik.

Dengan demikian, integrasi prinsip reduksi limbah dalam pemanfaatan sumber daya buah tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan, tetapi juga mendorong inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk berbasis bahan alami. Hal ini sejalan dengan konsep ekonomi sirkular yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan meminimalkan timbulan limbah.

Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Buah

Langkah-langkah berikut bertujuan untuk memaksimalkan potensi nutrisi dan manfaat kesehatan dari bagian-bagian buah yang seringkali tidak termanfaatkan. Penerapan tips ini dapat berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Tip 1: Cuci Bersih Sebelum Diolah
Bagian-bagian buah, terutama kulit, harus dicuci secara menyeluruh untuk menghilangkan residu pestisida, kotoran, dan kontaminan lainnya. Gunakan air mengalir dan sikat lembut untuk membersihkan permukaan buah.

Tip 2: Pilih Buah Organik Bila Memungkinkan
Buah organik ditanam tanpa menggunakan pestisida sintetis dan pupuk kimia, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi secara keseluruhan, termasuk bagian-bagian yang biasanya dibuang.

Tip 3: Olah dengan Metode yang Tepat
Metode pengolahan yang tepat dapat memaksimalkan ketersediaan nutrisi dan mengurangi risiko kontaminasi. Beberapa bagian buah lebih baik dikonsumsi mentah, sementara yang lain memerlukan proses pemanasan atau fermentasi.

Tip 4: Perhatikan Potensi Alergi dan Kontraindikasi
Beberapa orang mungkin alergi terhadap bagian-bagian buah tertentu. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki riwayat alergi atau kondisi kesehatan tertentu sebelum mengonsumsi bagian-bagian buah yang tidak umum.

Tip 5: Variasikan Jenis Buah yang Dikonsumsi
Setiap jenis buah memiliki komposisi nutrisi yang unik. Variasi dalam konsumsi buah memastikan asupan nutrisi yang lebih lengkap dan seimbang.

Tip 6: Simpan dengan Benar untuk Menjaga Kesegaran
Bagian-bagian buah yang tidak langsung diolah harus disimpan dengan benar untuk menjaga kesegaran dan mencegah pembusukan. Simpan dalam wadah kedap udara di lemari es atau freezer.

Penerapan tips ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya buah, meningkatkan asupan nutrisi, dan mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan individu.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Pemanfaatan bagian-bagian buah yang kurang lazim, seperti kulit, biji, dan ampas, sebagai sumber nutrisi dan senyawa bioaktif semakin didukung oleh bukti ilmiah. Beberapa studi kasus menyoroti potensi signifikan dari bagian-bagian ini dalam meningkatkan kesehatan dan mengurangi limbah.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry meneliti komposisi antioksidan dalam kulit manggis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit manggis mengandung xanton dengan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging buahnya. Studi ini menggunakan metode ekstraksi pelarut dan analisis spektrofotometri untuk mengukur kadar xanton dan aktivitas antioksidannya. Temuan ini mengindikasikan potensi kulit manggis sebagai sumber antioksidan alami untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Food Science and Technology mengeksplorasi pemanfaatan ampas buah nanas sebagai sumber serat pangan. Penelitian ini menemukan bahwa ampas nanas kaya akan serat yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar gula darah. Metode yang digunakan meliputi analisis proksimat untuk menentukan kandungan serat, protein, lemak, dan karbohidrat. Studi ini juga meneliti pengaruh proses pengolahan terhadap kualitas serat dalam ampas nanas. Hasilnya menunjukkan bahwa fermentasi ampas nanas dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi dan mengurangi kandungan senyawa antinutrisi.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa studi menunjukkan adanya potensi risiko terkait konsumsi bagian-bagian buah tertentu. Misalnya, biji apel mengandung senyawa sianogenik yang dapat melepaskan sianida dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, konsumsi biji apel dalam jumlah besar perlu dihindari. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis aman dan metode pengolahan yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat dari bagian-bagian buah yang kurang umum.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah dan studi kasus sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko terkait pemanfaatan bagian-bagian buah yang kurang lazim. Informasi yang akurat dan berbasis bukti dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang tepat mengenai pola makan dan gaya hidup sehat.