Temukan 7 Manfaat Air Rebusan Daun Pandan yang Jarang Diketahui

Senin, 21 Juli 2025 oleh journal

Cairan yang dihasilkan dari perebusan helai tanaman beraroma wangi ini diyakini memiliki beragam khasiat. Proses ekstraksi melalui pemanasan air melarutkan senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman tersebut. Senyawa-senyawa ini kemudian memberikan efek tertentu bagi tubuh, dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.

"Meskipun banyak digunakan secara tradisional, klaim mengenai khasiat cairan hasil didihan tanaman beraroma wangi ini masih memerlukan penelitian ilmiah yang lebih mendalam untuk membuktikan efektivitas dan keamanannya secara menyeluruh," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Air Rebusan Daun Pandan yang Jarang Diketahui

Dr. Rahmawati menambahkan, "Beberapa penelitian awal menunjukkan adanya kandungan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin yang mungkin berkontribusi pada efek antioksidan dan anti-inflamasi. Namun, penting untuk diingat bahwa ini masih bersifat potensi, dan dosis yang aman serta efek sampingnya belum sepenuhnya dipahami."

Praktik mengonsumsi air rebusan ini telah lama dikenal, terutama di Asia Tenggara. Beberapa orang meyakini air rebusan ini dapat membantu meredakan kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan bahkan mengontrol kadar gula darah. Efek relaksasi yang sering dikaitkan dengan minuman ini kemungkinan berasal dari aroma khasnya yang menenangkan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjadikannya bagian dari rutinitas harian, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Air Rebusan Daun Pandan

Air rebusan daun pandan, sebuah minuman tradisional, memiliki potensi manfaat yang signifikan. Khasiat ini bersumber dari senyawa aktif yang terkandung dalam daun pandan dan diekstraksi melalui proses perebusan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meredakan Kecemasan
  • Menurunkan Tekanan Darah
  • Antioksidan Alami
  • Meningkatkan Nafsu Makan
  • Efek Relaksasi
  • Mengatasi Insomnia
  • Menstabilkan Gula Darah

Manfaat-manfaat tersebut sebagian besar didasarkan pada pengalaman tradisional dan penelitian awal. Misalnya, efek relaksasi yang dikaitkan dengan aroma pandan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Potensi penurunan tekanan darah mungkin berkaitan dengan kandungan senyawa tertentu yang berperan dalam melebarkan pembuluh darah. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi manfaat ini dan menentukan dosis yang optimal serta potensi efek sampingnya.

Meredakan Kecemasan

Kekhawatiran dan kegelisahan merupakan respons alami terhadap tekanan hidup. Namun, ketika intensitasnya meningkat dan mengganggu fungsi sehari-hari, kondisi ini dikenal sebagai kecemasan. Praktik pengobatan tradisional sering kali memanfaatkan sumber daya alam untuk mengatasi masalah ini, salah satunya melalui pemanfaatan tanaman pandan.

Aroma khas yang dihasilkan oleh tanaman ini diyakini memiliki efek menenangkan pada sistem saraf. Senyawa aromatik yang dilepaskan saat perebusan dapat berinteraksi dengan reseptor di otak yang mengatur suasana hati dan emosi. Interaksi ini berpotensi memicu pelepasan neurotransmiter seperti serotonin, yang dikenal berperan dalam menciptakan perasaan rileks dan nyaman.

Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, pengalaman empiris menunjukkan bahwa menghirup aroma dan mengonsumsi air hasil rebusan tanaman ini dapat membantu mengurangi gejala kecemasan ringan hingga sedang. Efek ini mungkin bersifat sementara, namun dapat memberikan bantuan yang signifikan dalam situasi yang memicu kegelisahan. Perlu ditekankan bahwa pendekatan ini sebaiknya tidak menggantikan perawatan medis profesional jika kecemasan bersifat kronis atau parah.

Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan kondisi serius yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Pengelolaan tekanan darah seringkali melibatkan perubahan gaya hidup dan, dalam beberapa kasus, pengobatan. Beberapa penelitian awal dan praktik tradisional menunjukkan potensi air rebusan dari tanaman beraroma wangi dalam membantu menurunkan tekanan darah, meskipun mekanisme dan efektivitasnya masih dalam tahap penelitian.

  • Potensi Vasodilatasi

    Beberapa senyawa yang terdapat dalam tanaman ini diduga memiliki efek vasodilatasi, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah ini dapat mengurangi resistensi aliran darah, sehingga menurunkan tekanan darah secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini dan menentukan dosis yang efektif.

  • Efek Diuretik Ringan

    Tanaman ini mungkin memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat membantu tubuh membuang kelebihan cairan dan garam melalui urin. Pengurangan volume cairan dalam tubuh dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Namun, efek diuretik ini cenderung ringan dan mungkin tidak signifikan bagi individu dengan hipertensi parah.

  • Kandungan Kalium

    Kalium adalah mineral penting yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Beberapa varietas tanaman ini mungkin mengandung kalium dalam jumlah yang cukup untuk memberikan kontribusi kecil terhadap penurunan tekanan darah. Namun, kandungan kalium dalam air rebusan kemungkinan bervariasi tergantung pada kualitas tanaman dan metode perebusan.

  • Efek Relaksasi dan Pengurangan Stres

    Aroma khas dari tanaman ini diyakini memiliki efek relaksasi dan dapat membantu mengurangi stres. Stres kronis dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Dengan mengurangi stres, air rebusan ini secara tidak langsung dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Namun, efek ini bersifat subjektif dan mungkin berbeda bagi setiap individu.

Meskipun terdapat potensi manfaat dalam membantu menurunkan tekanan darah, penting untuk diingat bahwa air rebusan dari tanaman ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan hipertensi sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi air rebusan ini secara teratur, terutama jika mereka sedang menjalani pengobatan untuk tekanan darah tinggi. Penggunaan air rebusan ini sebaiknya dianggap sebagai pelengkap, bukan pengganti, perawatan medis konvensional.

Antioksidan Alami

Senyawa antioksidan memiliki peran krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif, kondisi yang berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Air hasil ekstraksi melalui perebusan tanaman beraroma wangi ini berpotensi menjadi sumber antioksidan alami, berkat kandungan senyawa-senyawa tertentu yang dimilikinya.

Beberapa penelitian fitokimia menunjukkan keberadaan senyawa seperti flavonoid dan polifenol dalam tanaman ini. Flavonoid dan polifenol dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Proses perebusan membantu melarutkan senyawa-senyawa ini ke dalam air, sehingga dapat dikonsumsi dan diserap oleh tubuh.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa konsentrasi antioksidan dalam air rebusan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas tanaman, metode perebusan, dan durasi perebusan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengukur secara akurat kadar antioksidan dalam air rebusan dan menentukan efektivitasnya dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, perlu dipertimbangkan bahwa antioksidan juga dapat diperoleh dari sumber-sumber lain yang lebih kaya, seperti buah-buahan, sayuran, dan teh hijau. Oleh karena itu, konsumsi air rebusan tanaman ini sebaiknya dilihat sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan sebagai satu-satunya sumber antioksidan.

Meningkatkan Nafsu Makan

Kondisi kurangnya keinginan untuk mengonsumsi makanan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres, penyakit tertentu, efek samping obat-obatan, hingga masalah pencernaan. Dalam konteks pemanfaatan tanaman beraroma wangi, terdapat indikasi bahwa ekstrak air rebusan dapat berperan dalam merangsang selera makan, meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami. Aroma khas yang dihasilkan oleh tanaman tersebut diyakini menjadi faktor utama yang memengaruhi nafsu makan.

Aroma yang menyenangkan dapat memicu respons fisiologis yang meningkatkan produksi air liur dan enzim pencernaan, yang pada gilirannya mempersiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan. Efek aromaterapi ini dapat sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami penurunan nafsu makan akibat masalah kesehatan atau pengobatan. Selain itu, efek relaksasi yang sering dikaitkan dengan aroma tanaman ini juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang seringkali menjadi penyebab hilangnya nafsu makan.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efektivitas air rebusan dalam meningkatkan nafsu makan dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti kondisi kesehatan yang mendasari, preferensi pribadi terhadap aroma, dan dosis yang dikonsumsi dapat memengaruhi hasil yang diperoleh. Oleh karena itu, penggunaannya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing individu. Jika penurunan nafsu makan disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Efek Relaksasi

Salah satu atribut yang sering dikaitkan dengan konsumsi seduhan dari tanaman beraroma wangi adalah efek relaksasi. Hubungan antara seduhan ini dan perasaan tenang dipercaya berasal dari senyawa aromatik yang dilepaskan selama proses perebusan. Senyawa-senyawa ini, saat terhirup, berpotensi berinteraksi dengan sistem limbik, bagian otak yang berperan dalam mengatur emosi dan memori. Interaksi ini dapat memicu pelepasan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang dikenal memiliki efek menenangkan dan meningkatkan suasana hati.

Selain itu, aroma khas yang lembut dan menenangkan dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk relaksasi. Aktivitas sederhana seperti menikmati secangkir minuman hangat dengan aroma yang menyenangkan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan ketegangan. Proses ini melibatkan indra penciuman, yang secara langsung terhubung ke otak dan dapat memengaruhi respons emosional. Dengan demikian, efek relaksasi bukan hanya berasal dari senyawa kimia, tetapi juga dari pengalaman sensorik yang menyertainya.

Namun, penting untuk memahami bahwa efek relaksasi ini bersifat subjektif dan dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti tingkat stres awal, suasana lingkungan, dan ekspektasi pribadi dapat memengaruhi seberapa besar efek relaksasi yang dirasakan. Meskipun demikian, potensi untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang menjadikan seduhan ini sebagai pilihan populer bagi mereka yang mencari cara alami untuk bersantai dan meredakan ketegangan.

Mengatasi Insomnia

Kesulitan tidur, atau insomnia, merupakan gangguan umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, termasuk pemanfaatan sumber daya alam. Seduhan dari tanaman beraroma wangi sering kali diasosiasikan dengan potensi perbaikan kualitas tidur, menjadikannya relevan dalam pembahasan solusi insomnia.

  • Efek Sedatif Alami

    Senyawa tertentu yang terkandung dalam tanaman ini diduga memiliki efek sedatif ringan. Efek ini dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi aktivitas otak, menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk tidur. Namun, penting untuk dicatat bahwa efek sedatif ini mungkin tidak sekuat obat tidur konvensional dan mungkin lebih cocok untuk insomnia ringan.

  • Aroma yang Menenangkan

    Aroma khas yang dihasilkan oleh tanaman ini berperan penting dalam mempromosikan relaksasi. Aroma yang menenangkan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, dua faktor utama yang seringkali berkontribusi terhadap insomnia. Proses menghirup aroma ini sebelum tidur dapat membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk istirahat.

  • Mengurangi Gejala Kecemasan

    Kecemasan seringkali menjadi penyebab utama insomnia. Efek relaksasi yang ditawarkan oleh seduhan ini dapat membantu mengurangi gejala kecemasan, sehingga memudahkan individu untuk tertidur dan mempertahankan tidur. Dengan meredakan ketegangan mental, seduhan ini dapat menciptakan lingkungan internal yang lebih tenang dan damai.

  • Ritual Relaksasi Sebelum Tidur

    Mengonsumsi seduhan ini sebagai bagian dari ritual relaksasi sebelum tidur dapat membantu memberikan sinyal kepada tubuh bahwa sudah waktunya untuk beristirahat. Ritual ini dapat mencakup aktivitas lain seperti membaca buku, mandi air hangat, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Dengan menciptakan rutinitas yang konsisten, tubuh dapat lebih mudah mengenali dan merespons sinyal-sinyal tidur.

  • Alternatif Alami

    Bagi individu yang mencari alternatif alami untuk mengatasi insomnia, seduhan ini dapat menjadi pilihan yang menarik. Dibandingkan dengan obat tidur konvensional, seduhan ini umumnya dianggap lebih aman dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan seduhan ini sebagai pengganti pengobatan yang diresepkan.

  • Memperbaiki Mood

    Seduhan ini diyakini dapat memperbaiki mood dan mengurangi tingkat stress. Hal ini dapat membantu individu untuk tidur lebih nyenyak dan lebih lama. Selain itu, seduhan ini juga diyakini dapat menenangkan pikiran, yang dapat membantu individu untuk lebih mudah tertidur.

Meskipun seduhan dari tanaman beraroma wangi menawarkan potensi manfaat dalam mengatasi insomnia, penting untuk diingat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan insomnia, kondisi kesehatan yang mendasari, dan gaya hidup secara keseluruhan dapat memengaruhi hasil yang diperoleh. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Menstabilkan Gula Darah

Pengelolaan kadar glukosa dalam darah menjadi perhatian utama, terutama bagi individu dengan risiko atau diagnosis diabetes. Dalam konteks pencarian solusi alami, terdapat spekulasi mengenai potensi cairan hasil perebusan tumbuhan beraroma wangi dalam membantu menstabilkan kadar gula darah. Klaim ini, meskipun memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut, menarik perhatian karena tradisi pemanfaatannya yang telah lama berlangsung.

  • Potensi Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa tertentu dalam tumbuhan ini mungkin berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, bertugas memfasilitasi masuknya glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam menyerap glukosa dari darah. Hal ini berpotensi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  • Efek Penghambatan Enzim Alfa-Glukosidase

    Enzim alfa-glukosidase berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus halus. Penghambatan aktivitas enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Terdapat dugaan bahwa senyawa tertentu dalam tumbuhan ini mungkin memiliki efek penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.

  • Kandungan Antioksidan dan Pengurangan Stres Oksidatif

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, dapat berkontribusi terhadap resistensi insulin dan disfungsi sel beta pankreas (sel yang memproduksi insulin). Kandungan antioksidan dalam tumbuhan ini berpotensi membantu mengurangi stres oksidatif, sehingga melindungi sel beta pankreas dan meningkatkan fungsi insulin. Namun, perlu diingat bahwa efek antioksidan ini mungkin tidak secara langsung memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

  • Pengaruh pada Metabolisme Karbohidrat

    Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini dapat memengaruhi metabolisme karbohidrat. Meskipun mekanisme pastinya belum diketahui, terdapat kemungkinan bahwa senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat memengaruhi jalur metabolisme yang terlibat dalam pengaturan kadar gula darah. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan menentukan relevansinya dalam konteks klinis.

Meskipun terdapat potensi manfaat dalam membantu menstabilkan kadar gula darah, penting untuk ditekankan bahwa air rebusan dari tumbuhan ini bukanlah pengganti pengobatan diabetes yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi air rebusan ini secara teratur, terutama jika mereka sedang menjalani pengobatan untuk diabetes. Penggunaan air rebusan ini sebaiknya dianggap sebagai pelengkap, bukan pengganti, perawatan medis konvensional, dan harus selalu diiringi dengan pemantauan kadar gula darah secara teratur.

Tips Memaksimalkan Potensi Ekstrak Daun Pandan

Untuk memperoleh manfaat optimal dari seduhan beraroma wangi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah berikut bertujuan untuk memaksimalkan potensi senyawa aktif dan memastikan keamanan konsumsi:

Tip 1: Pilih Daun yang Segar dan Berkualitas
Daun yang segar cenderung mengandung konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi. Hindari daun yang layu, kering, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Pilihlah daun yang berwarna hijau cerah dan memiliki aroma yang kuat.

Tip 2: Cuci Bersih Sebelum Direbus
Mencuci daun secara menyeluruh penting untuk menghilangkan kotoran, debu, dan residu pestisida yang mungkin menempel. Gunakan air mengalir dan gosok perlahan permukaan daun untuk memastikan kebersihannya.

Tip 3: Gunakan Air Bersih dan Matang
Air yang digunakan untuk merebus harus bersih dan bebas dari kontaminan. Air keran yang telah dimasak hingga mendidih merupakan pilihan yang baik. Hindari penggunaan air mentah yang berpotensi mengandung bakteri atau mikroorganisme berbahaya.

Tip 4: Rebus dengan Api Kecil dan Waktu yang Cukup
Perebusan dengan api kecil membantu mengekstraksi senyawa aktif secara perlahan dan mencegah kerusakan akibat panas berlebih. Waktu perebusan yang ideal berkisar antara 15 hingga 20 menit.

Tip 5: Saring Sebelum Dikonsumsi
Setelah direbus, saring air rebusan untuk memisahkan daun dari cairan. Hal ini bertujuan untuk menghindari konsumsi serat yang berlebihan dan memastikan tekstur minuman yang lebih halus.

Tip 6: Konsumsi Secukupnya dan Perhatikan Reaksi Tubuh
Konsumsi seduhan ini sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang moderat. Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi. Jika timbul efek samping yang tidak diinginkan, seperti alergi atau gangguan pencernaan, segera hentikan konsumsi.

Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan dapat memaksimalkan potensi seduhan beraroma wangi dan meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Tetap perhatikan bahwa informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Kajian mengenai efek biologis ekstrak tumbuhan harum ini masih memerlukan pendalaman lebih lanjut. Sebagian besar informasi yang beredar didasarkan pada penggunaan tradisional dan observasi empiris, sementara data ilmiah yang komprehensif masih terbatas. Oleh karena itu, interpretasi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi air rebusannya harus dilakukan secara hati-hati.

Beberapa studi in vitro (uji laboratorium) menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari senyawa yang terkandung dalam tumbuhan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa hasil uji laboratorium tidak selalu berkorelasi langsung dengan efek yang terjadi di dalam tubuh manusia ( in vivo). Faktor-faktor seperti bioavailabilitas (kemampuan tubuh untuk menyerap dan memanfaatkan senyawa tersebut) dan interaksi dengan komponen makanan lain dapat memengaruhi efektivitasnya.

Studi kasus yang mendokumentasikan efek konsumsi air rebusan tumbuhan ini pada manusia masih sangat sedikit. Laporan anekdotal dari praktisi pengobatan tradisional dan individu yang mengonsumsi air rebusan ini secara rutin sering kali menyebutkan adanya perbaikan dalam kualitas tidur, penurunan tekanan darah, dan peningkatan nafsu makan. Akan tetapi, laporan-laporan ini bersifat subjektif dan tidak terkontrol, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang valid secara ilmiah. Penelitian klinis dengan desain yang ketat (misalnya, uji coba terkontrol secara acak) diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat-manfaat yang diklaim tersebut.

Meskipun demikian, potensi manfaat yang ditunjukkan oleh studi in vitro dan laporan anekdotal memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut. Penting untuk merancang studi klinis yang komprehensif dengan melibatkan populasi yang representatif dan menggunakan metode pengukuran yang objektif. Penelitian ini harus fokus pada identifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek biologis yang diamati, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengevaluasi potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Dengan pendekatan ilmiah yang ketat, pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi terapeutik tumbuhan ini dapat diperoleh.