Temukan 7 Manfaat Buah Bilberry yang Jarang Diketahui

Rabu, 11 Juni 2025 oleh journal

Tumbuhan beri kecil berwarna biru keunguan ini menyimpan berbagai senyawa yang berpotensi mendukung kesehatan. Kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral di dalamnya diyakini berkontribusi terhadap pemeliharaan fungsi penglihatan, perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta peningkatan kesehatan jantung. Studi juga menunjukkan potensi pengaruh positifnya terhadap kadar gula darah dan fungsi kognitif.

"Konsumsi buah beri keunguan ini, dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan seimbang, berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah obat tunggal untuk penyakit tertentu dan konsultasi dengan dokter tetap diperlukan," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Buah Bilberry yang Jarang Diketahui

Dr. Hartono menambahkan, "Penelitian awal menunjukkan potensi manfaatnya, tetapi diperlukan studi klinis lebih lanjut untuk memvalidasi klaim-klaim tersebut secara komprehensif."

Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, seperti antosianin, merupakan antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Antosianin juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mata, khususnya dalam mengurangi kelelahan mata dan meningkatkan penglihatan malam. Selain itu, senyawa ini dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dengan membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Dosis yang direkomendasikan bervariasi, tetapi umumnya konsumsi 1/2 hingga 1 cangkir buah beri segar atau ekstrak yang setara per hari dianggap aman bagi kebanyakan orang. Namun, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen atau ekstrak dalam dosis tinggi, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Buah Bilberry

Buah bilberry, dengan kandungan nutrisinya yang kaya, menawarkan beragam potensi manfaat bagi kesehatan. Fokus utama terletak pada dampak positifnya terhadap berbagai sistem tubuh, mulai dari penglihatan hingga fungsi kognitif.

  • Meningkatkan penglihatan
  • Melindungi sel
  • Menyehatkan jantung
  • Menstabilkan gula darah
  • Meningkatkan kognisi
  • Mengurangi peradangan
  • Sumber antioksidan

Manfaat-manfaat tersebut berasal dari senyawa aktif seperti antosianin, yang dikenal karena sifat antioksidannya. Sebagai contoh, peningkatan penglihatan sering dikaitkan dengan kemampuan antosianin melindungi retina dari kerusakan akibat radikal bebas. Stabilisasi gula darah, meski masih dalam tahap penelitian awal, menunjukkan potensi bilberry sebagai pendukung pengelolaan diabetes. Pemahaman komprehensif mengenai mekanisme kerja bilberry masih terus berkembang, menjanjikan aplikasi yang lebih luas di bidang kesehatan.

Meningkatkan Penglihatan

Kaitan antara konsumsi buah beri kecil berwarna biru keunguan ini dengan peningkatan fungsi penglihatan terletak pada kandungan antosianin yang tinggi. Antosianin, sebagai antioksidan kuat, berperan penting dalam melindungi sel-sel retina dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, yang dihasilkan oleh faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari dan polusi, dapat memicu stres oksidatif yang merusak jaringan mata dan berkontribusi pada masalah penglihatan seperti degenerasi makula dan katarak. Antosianin membantu menetralkan radikal bebas tersebut, sehingga meminimalkan kerusakan oksidatif pada retina.

Selain itu, antosianin diyakini meningkatkan aliran darah ke mata. Peningkatan sirkulasi darah ini memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup ke jaringan mata, yang penting untuk fungsi optimal sel-sel visual. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa antosianin dapat membantu mempercepat pemulihan penglihatan setelah terpapar cahaya terang dan mengurangi kelelahan mata, terutama pada kondisi minim cahaya. Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, bukti yang ada menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah ini memiliki potensi signifikan dalam mendukung dan memelihara kesehatan penglihatan.

Melindungi Sel

Kemampuan buah beri keunguan ini dalam melindungi sel tubuh merupakan salah satu aspek penting dari potensi manfaat kesehatannya. Perlindungan ini terutama berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi, terutama antosianin. Sel-sel tubuh secara konstan terpapar radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, memicu stres oksidatif. Stres oksidatif berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel.

Antosianin, sebagai antioksidan yang kuat, memiliki struktur molekul yang memungkinkan mereka menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan membuatnya tidak berbahaya. Proses ini membantu mencegah radikal bebas berinteraksi dengan sel-sel sehat dan menyebabkan kerusakan. Selain itu, senyawa-senyawa dalam buah ini dapat memicu aktivasi enzim antioksidan endogen dalam tubuh. Enzim-enzim ini, seperti superoksida dismutase (SOD) dan katalase, bekerja sebagai lini pertahanan tambahan terhadap radikal bebas, meningkatkan kapasitas antioksidan keseluruhan tubuh. Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, konsumsi buah ini berpotensi mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Menyehatkan Jantung

Potensi dampak positif buah beri berwarna biru keunguan ini terhadap kesehatan jantung berkaitan erat dengan beberapa mekanisme utama. Pertama, kandungan antosianin yang tinggi berperan dalam meningkatkan elastisitas pembuluh darah. Elastisitas pembuluh darah yang optimal memungkinkan aliran darah yang lebih lancar dan efisien, mengurangi tekanan pada jantung. Seiring waktu, kekakuan pembuluh darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Kedua, senyawa aktif dalam buah ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). LDL teroksidasi merupakan faktor utama dalam pembentukan plak di arteri (aterosklerosis). Antosianin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi LDL dari oksidasi, sehingga mengurangi kecenderungan pembentukan plak. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang membantu membersihkan kolesterol dari arteri.

Ketiga, buah ini memiliki potensi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antosianin dapat meningkatkan produksi oksida nitrat, senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Pengelolaan tekanan darah yang efektif sangat penting dalam mencegah penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan kardiovaskular lainnya.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa diperlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat kardiovaskular secara komprehensif dan menentukan dosis optimal untuk efek perlindungan jantung yang maksimal. Integrasi buah ini sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur dan pengelolaan stres, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan jantung secara keseluruhan.

Menstabilkan Gula Darah

Potensi stabilisasi kadar glukosa dalam darah merupakan salah satu area yang menarik perhatian dalam eksplorasi dampak kesehatan tumbuhan beri kecil berwarna biru keunguan ini. Mekanisme kompleks yang terlibat memerlukan pemahaman yang lebih mendalam untuk validasi klinis yang komprehensif.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Senyawa-senyawa yang terdapat dalam tumbuhan ini diduga dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari aliran darah dengan lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. Sebagai contoh, individu dengan resistensi insulin dapat mengalami kesulitan dalam mengendalikan kadar gula darah mereka, namun konsumsi makanan yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin berpotensi membantu mengatasi masalah ini.

  • Penghambatan Enzim Pencernaan Karbohidrat

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, enzim yang bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa. Dengan menghambat enzim-enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah dapat diperlambat, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah konsumsi makanan tinggi karbohidrat. Efek ini serupa dengan cara kerja beberapa obat antidiabetes yang digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel Beta Pankreas

    Kandungan antioksidan yang tinggi dapat melindungi sel-sel beta pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas. Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin, dan kerusakan pada sel-sel ini dapat mengganggu produksi insulin dan menyebabkan hiperglikemia. Dengan melindungi sel beta pankreas, tumbuhan ini berpotensi membantu mempertahankan fungsi insulin dan mengendalikan kadar gula darah.

  • Pengaruh pada Metabolisme Glukosa di Hati

    Studi awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya dapat memengaruhi metabolisme glukosa di hati. Hati memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah dengan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan melepaskan glukosa ke aliran darah saat dibutuhkan. Tumbuhan ini berpotensi memodulasi proses-proses ini, membantu menjaga keseimbangan kadar gula darah.

Meskipun mekanisme-mekanisme tersebut menunjukkan potensi efek stabilisasi kadar glukosa darah, penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis pada manusia, diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dan menentukan dosis serta formulasi yang optimal. Integrasi konsumsi buah ini ke dalam diet seimbang, bersamaan dengan gaya hidup sehat, dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan kadar gula darah yang komprehensif.

Meningkatkan Kognisi

Hubungan antara konsumsi buah beri berwarna biru keunguan dan peningkatan fungsi kognitif menjadi area penelitian yang menjanjikan. Beberapa studi menunjukkan potensi senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya dalam mendukung berbagai aspek kognisi, mulai dari memori hingga kemampuan belajar dan pemecahan masalah. Efek ini dikaitkan dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki oleh komponen aktifnya.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Otak

    Antosianin, senyawa yang dominan dalam buah ini, dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Peningkatan sirkulasi darah memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup ke sel-sel otak, yang penting untuk fungsi kognitif yang optimal. Kekurangan oksigen dan nutrisi dapat mengganggu kinerja otak dan menyebabkan penurunan kognitif.

  • Perlindungan Terhadap Stres Oksidatif

    Otak sangat rentan terhadap stres oksidatif karena tingkat metabolisme yang tinggi dan kandungan lipid yang kaya. Radikal bebas dapat merusak sel-sel otak dan berkontribusi pada penurunan kognitif terkait usia. Antioksidan dalam buah ini membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif, menjaga integritas struktural dan fungsionalnya.

  • Peningkatan Neuroplastisitas

    Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk beradaptasi dan membentuk koneksi saraf baru sepanjang hidup. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam buah ini dapat meningkatkan neuroplastisitas, memfasilitasi pembelajaran dan memori. Peningkatan neuroplastisitas memungkinkan otak untuk merespon perubahan lingkungan dan pengalaman dengan lebih efektif.

  • Pengurangan Peradangan di Otak

    Peradangan kronis di otak dapat merusak sel-sel saraf dan mengganggu fungsi kognitif. Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini membantu mengurangi peradangan di otak, melindungi sel-sel saraf dan mendukung fungsi kognitif yang optimal. Pengurangan peradangan dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif.

  • Peningkatan Memori dan Kemampuan Belajar

    Beberapa studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat meningkatkan memori dan kemampuan belajar. Efek ini mungkin terkait dengan peningkatan aliran darah ke otak, perlindungan terhadap stres oksidatif, peningkatan neuroplastisitas, dan pengurangan peradangan di otak. Peningkatan memori dan kemampuan belajar dapat meningkatkan kualitas hidup dan kinerja akademis atau profesional.

  • Potensi Perlindungan Terhadap Penyakit Neurodegeneratif

    Karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya, buah ini berpotensi memberikan perlindungan terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Penyakit-penyakit ini ditandai oleh kerusakan progresif pada sel-sel otak, yang menyebabkan penurunan kognitif dan gangguan motorik. Senyawa-senyawa dalam buah ini dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit-penyakit ini dengan melindungi sel-sel otak dari kerusakan.

Singkatnya, berbagai mekanisme yang terkait dengan konsumsi buah ini menunjukkan potensi signifikan dalam mendukung dan meningkatkan fungsi kognitif. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi efek-efek ini, bukti yang ada menunjukkan bahwa integrasi buah ini ke dalam pola makan sehat dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan otak dan kinerja kognitif sepanjang hidup.

Mengurangi Peradangan

Peradangan kronis merupakan faktor pemicu berbagai penyakit degeneratif. Kemampuan suatu sumber nutrisi untuk meredakan peradangan menjadi krusial dalam upaya preventif dan suportif terhadap kondisi kesehatan yang beragam. Kandungan bioaktif pada tumbuhan beri keunguan ini menunjukkan potensi signifikan dalam modulasi respons peradangan tubuh.

  • Inhibisi Jalur Inflamasi

    Senyawa antosianin berperan dalam menekan aktivitas jalur pensinyalan inflamasi utama, seperti jalur NF-kB dan MAPK. Penekanan jalur ini mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi (misalnya, TNF-, IL-1, IL-6) yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Sebagai contoh, pada model penelitian arthritis, antosianin terbukti menurunkan ekspresi sitokin pro-inflamasi dalam jaringan sendi, meredakan gejala peradangan.

  • Aktivasi Jalur Anti-inflamasi

    Selain menghambat jalur inflamasi, komponen bioaktif juga dapat mengaktifkan jalur anti-inflamasi, seperti jalur Nrf2. Aktivasi Nrf2 meningkatkan produksi enzim antioksidan endogen (misalnya, superoksida dismutase, katalase, glutation peroksidase), yang membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, faktor utama dalam proses peradangan.

  • Modulasi Respon Imun

    Komponen tumbuhan ini dapat memodulasi aktivitas sel-sel imun, seperti makrofag dan limfosit, yang berperan penting dalam respons peradangan. Senyawa bioaktif dapat membantu menyeimbangkan respons imun, mencegah respons berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan peradangan kronis. Studi menunjukkan bahwa antosianin dapat menghambat aktivasi makrofag dan mengurangi produksi mediator inflamasi.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Jaringan

    Sifat antioksidan yang kuat membantu melindungi jaringan tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan mediator inflamasi. Kerusakan jaringan memicu pelepasan molekul yang memicu peradangan lebih lanjut, menciptakan siklus peradangan kronis. Dengan melindungi jaringan dari kerusakan, senyawa bioaktif dapat membantu memutus siklus ini dan meredakan peradangan.

Melalui serangkaian mekanisme yang saling terkait, potensi tumbuhan beri keunguan ini dalam mengurangi peradangan menawarkan manfaat yang luas bagi kesehatan. Kontribusi ini dapat menjadi bagian integral dari strategi preventif dan suportif dalam pengelolaan berbagai kondisi inflamasi kronis, melengkapi pendekatan terapeutik konvensional.

Sumber Antioksidan

Kapasitas antioksidan yang dimiliki tumbuhan beri kecil berwarna biru keunguan ini merupakan fondasi utama yang mendasari sebagian besar khasiat kesehatan yang dikaitkan dengannya. Antioksidan, secara esensial, berperan sebagai perisai pelindung bagi sel-sel tubuh terhadap serangan radikal bebas. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil yang dihasilkan dari proses metabolisme normal atau paparan lingkungan (misalnya, polusi, radiasi), dapat memicu kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid seluler. Kerusakan oksidatif ini, jika tidak terkendali, mengakumulasi seiring waktu dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, penyakit neurodegeneratif, dan penuaan dini.

Tumbuhan ini kaya akan berbagai senyawa antioksidan, dengan antosianin sebagai kontributor utama. Antosianin, pigmen alami yang memberikan warna biru keunguan khas pada buah beri, adalah flavonoid dengan aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Struktur molekul antosianin memungkinkan mereka untuk menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron tanpa menjadi tidak stabil, sehingga menghentikan reaksi berantai yang merusak. Selain antosianin, tumbuhan ini juga mengandung vitamin C, vitamin E, dan senyawa fenolik lainnya yang berkontribusi pada kapasitas antioksidan keseluruhan.

Dengan kandungan antioksidan yang melimpah, konsumsi tumbuhan ini membantu meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh, mengurangi stres oksidatif, dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Perlindungan ini memiliki implikasi luas bagi kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan jantung dan otak hingga mengurangi risiko kanker dan memperlambat proses penuaan. Singkatnya, statusnya sebagai sumber antioksidan yang kaya adalah landasan utama yang menjelaskan berbagai potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi tumbuhan beri kecil berwarna biru keunguan ini.

Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Beri Keunguan

Memanfaatkan potensi kesehatan dari konsumsi buah beri kecil ini memerlukan pendekatan yang terinformasi. Berikut beberapa panduan untuk mengoptimalkan manfaat yang mungkin diperoleh:

Tip 1: Pilih Produk yang Berkualitas
Prioritaskan buah segar yang matang atau produk olahan yang terstandarisasi dengan baik. Pastikan sumbernya terpercaya dan memperhatikan praktik pertanian yang berkelanjutan untuk meminimalkan paparan residu pestisida. Perhatikan label komposisi dan tanggal kedaluwarsa saat memilih produk olahan.

Tip 2: Perhatikan Cara Penyimpanan
Buah segar sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin untuk mempertahankan kesegaran dan kandungan nutrisinya. Produk olahan, seperti ekstrak atau suplemen, hendaknya disimpan sesuai petunjuk pada kemasan, biasanya di tempat sejuk dan kering, terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Tip 3: Variasikan Cara Konsumsi
Nikmati buah ini dalam berbagai bentuk untuk menghindari kebosanan dan memaksimalkan asupan nutrisi. Dapat dikonsumsi langsung, ditambahkan ke dalam smoothie, yogurt, oatmeal, atau dijadikan bahan tambahan dalam kue dan muffin. Variasi ini membantu memastikan asupan nutrisi yang seimbang.

Tip 4: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Integrasikan buah ini ke dalam pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kombinasi ini menciptakan sinergi nutrisi yang meningkatkan manfaat kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, padukan dengan sumber lemak sehat seperti alpukat atau kacang-kacangan untuk meningkatkan penyerapan antioksidan.

Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi suplemen atau ekstrak dalam dosis tinggi, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu.

Tip 6: Konsisten dalam Konsumsi
Untuk merasakan potensi manfaat kesehatan secara optimal, konsumsilah buah ini secara teratur sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Efek positifnya mungkin tidak langsung terasa, tetapi konsumsi jangka panjang dapat memberikan dampak kumulatif yang signifikan.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi kesehatan yang terkandung dalam buah beri keunguan ini dapat dioptimalkan, memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah penelitian ilmiah telah meneliti potensi efek positif dari konsumsi buah beri berwarna biru keunguan ini terhadap berbagai aspek kesehatan. Salah satu area fokus utama adalah dampaknya pada fungsi penglihatan. Studi terkontrol secara acak (Randomized Controlled Trials/RCTs) telah dilakukan untuk mengevaluasi efek suplemen ekstrak tumbuhan ini terhadap kondisi seperti kelelahan mata, penglihatan malam, dan progresivitas degenerasi makula.

Metodologi studi-studi ini umumnya melibatkan pemberian suplemen ekstrak dengan dosis yang berbeda kepada kelompok peserta, sementara kelompok kontrol menerima plasebo. Fungsi penglihatan diukur secara objektif menggunakan berbagai tes standar, seperti visual acuity, sensitivitas kontras, dan elektroretinogram (ERG). Hasil dari beberapa studi menunjukkan bahwa suplemen ekstrak dapat meningkatkan fungsi penglihatan tertentu, terutama pada kondisi minim cahaya atau pada individu yang mengalami kelelahan mata akibat penggunaan komputer yang berkepanjangan. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua studi menunjukkan hasil yang konsisten, dan ukuran efek yang dilaporkan bervariasi.

Terdapat perdebatan mengenai dosis optimal, formulasi ekstrak, dan populasi yang paling mungkin mendapatkan manfaat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk mencapai efek yang signifikan, sementara penelitian lain menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak dengan nutrisi lain mungkin lebih efektif. Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa manfaatnya mungkin lebih besar pada individu dengan kondisi mata tertentu atau pada mereka yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit mata terkait usia.

Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan keterbatasan konsumsi buah beri keunguan ini. Diperlukan penelitian lebih lanjut, dengan desain studi yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar, untuk mengkonfirmasi temuan awal dan mengklarifikasi mekanisme kerja yang mendasari efek positif yang dilaporkan. Individu yang mempertimbangkan penggunaan suplemen ekstrak harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat dan berdasarkan bukti.