Intip 7 Manfaat Daun Pepaya, yang Jarang Diketahui!

Rabu, 2 Juli 2025 oleh journal

Ekstrak dari dedaunan tanaman Carica papaya menawarkan sejumlah khasiat positif bagi kesehatan. Bagian tumbuhan ini diketahui mengandung senyawa-senyawa yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu proses pencernaan, serta berpotensi dalam mengatasi masalah kesehatan tertentu. Kandungan nutrisi di dalamnya memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan kesehatan secara alami.

"Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti yang ada menunjukkan bahwa ekstrak dari dedaunan tanaman pepaya memiliki potensi sebagai terapi komplementer untuk berbagai kondisi kesehatan. Pemanfaatannya harus tetap diawasi oleh profesional medis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Daun Pepaya, yang Jarang Diketahui!

- Dr. Amelia Rahmawati, Ahli Gizi Klinis

Khasiat kesehatan yang dikaitkan dengan tumbuhan tropis ini berasal dari senyawa aktif seperti papain, karpain, dan berbagai antioksidan. Papain dikenal membantu memecah protein, memfasilitasi pencernaan dan mengurangi kembung. Karpain menunjukkan sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi organ hati. Sementara itu, antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C berperan penting dalam melawan radikal bebas, yang dapat mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Manfaat dari Daun Pepaya

Daun pepaya, dengan kandungan nutrisinya, menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa khasiat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan sistem imun
  • Melancarkan pencernaan
  • Menurunkan demam berdarah
  • Antioksidan alami
  • Mengatasi peradangan
  • Mengontrol gula darah
  • Mempercepat penyembuhan luka

Khasiat daun pepaya, seperti peningkatan sistem imun, berasal dari kandungan vitamin dan senyawa aktif yang merangsang produksi sel darah putih. Efek pelancar pencernaan didukung oleh enzim papain yang membantu memecah protein. Dalam kasus demam berdarah, ekstrak daun pepaya membantu meningkatkan trombosit. Sifat antioksidan melawan radikal bebas, sementara efek anti-inflamasi meredakan peradangan. Daun pepaya juga berpotensi mengontrol kadar gula darah, serta mempercepat proses penyembuhan luka melalui stimulasi regenerasi sel.

Meningkatkan sistem imun

Kemampuan dedaunan Carica papaya dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh berasal dari kandungan senyawa aktif dan nutrisi penting di dalamnya. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk merangsang produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag. Peningkatan jumlah dan efisiensi sel-sel imun ini memungkinkan tubuh merespons infeksi dan penyakit dengan lebih efektif. Vitamin C, yang hadir dalam jumlah signifikan, juga berperan krusial sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan demikian, konsumsi ekstrak atau olahan dari bagian tanaman ini dapat berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh terhadap berbagai ancaman kesehatan.

Melancarkan pencernaan

Keterkaitan antara dedaunan tanaman pepaya dan kelancaran sistem pencernaan merupakan salah satu aspek penting dari khasiat tumbuhan tropis ini. Kandungan enzim dan serat di dalamnya berperan signifikan dalam memfasilitasi proses pencernaan makanan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

  • Enzim Papain

    Enzim papain, yang terdapat dalam konsentrasi tinggi, berfungsi sebagai protease alami. Enzim ini membantu memecah protein kompleks menjadi peptida dan asam amino yang lebih sederhana, mempermudah penyerapan nutrisi oleh tubuh. Kekurangan enzim pencernaan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan rasa tidak nyaman, sehingga keberadaan papain sangat bermanfaat.

  • Serat Alami

    Kandungan serat dalam dedaunan ini berperan penting dalam menjaga keteraturan buang air besar. Serat menambahkan volume pada tinja, yang membantu mendorong pergerakan usus dan mencegah konstipasi. Asupan serat yang cukup juga berkontribusi pada pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

  • Mengurangi Kembung dan Gas

    Dengan membantu memecah protein dan meningkatkan pergerakan usus, konsumsi dedaunan ini dapat membantu mengurangi produksi gas dan kembung di saluran pencernaan. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu yang rentan terhadap gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan tertentu.

  • Mendukung Kesehatan Mikrobiota Usus

    Serat yang tidak tercerna oleh tubuh manusia menjadi makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, dedaunan pepaya berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh.

  • Mengurangi Risiko Peradangan Usus

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam dedaunan ini memiliki sifat anti-inflamasi. Sifat ini dapat membantu mengurangi peradangan di saluran pencernaan, yang dapat bermanfaat bagi individu dengan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).

  • Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

    Dengan memecah makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, dedaunan ini dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan. Hal ini memastikan bahwa tubuh mendapatkan semua vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Dengan demikian, peran dedaunan tanaman pepaya dalam melancarkan pencernaan berasal dari kombinasi enzim papain, serat alami, dan senyawa anti-inflamasi yang bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan. Hal ini menjadikan bagian tumbuhan ini sebagai pilihan alami untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan dan meningkatkan kualitas hidup.

Menurunkan Demam Berdarah

Penggunaan ekstrak dari dedaunan tanaman Carica papaya sebagai terapi komplementer dalam penanganan demam berdarah dengue (DBD) telah menarik perhatian signifikan. Mekanisme yang mendasari potensi manfaat ini melibatkan beberapa aspek penting. Pertama, kandungan dalam bagian tumbuhan ini diyakini dapat menstimulasi produksi trombosit, yaitu sel darah yang berperan krusial dalam proses pembekuan darah. Pada kasus DBD, terjadi penurunan drastis jumlah trombosit (trombositopenia) yang meningkatkan risiko perdarahan.

Beberapa penelitian praklinis dan klinis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya dapat membantu meningkatkan kadar trombosit pada pasien DBD. Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, diduga bahwa senyawa aktif dalam ekstrak tersebut dapat memicu produksi trombopoietin, hormon yang merangsang pembentukan trombosit di sumsum tulang. Selain itu, ekstrak ini juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi trombosit dari kerusakan oksidatif.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan ekstrak dari dedaunan ini dalam penanganan DBD harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter. Ini bukan pengganti terapi medis standar seperti pemberian cairan intravena dan pemantauan ketat kondisi pasien. Lebih lanjut, penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak daun pepaya sebagai terapi komplementer DBD, serta untuk menentukan dosis dan metode pemberian yang optimal.

Dengan demikian, meskipun potensi manfaatnya dalam meningkatkan trombosit dan melindungi sel darah, pemanfaatan ekstrak dari dedaunan tanaman ini dalam konteks DBD harus selalu terintegrasi dengan penanganan medis yang komprehensif dan berbasis bukti.

Antioksidan Alami

Bagian dari tanaman Carica papaya, khususnya dedaunannya, memiliki kandungan antioksidan yang signifikan dan berperan penting dalam memberikan berbagai khasiat positif bagi kesehatan. Antioksidan adalah molekul yang mampu menetralkan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Keberadaan antioksidan dalam dedaunan ini menjadi salah satu faktor kunci yang mendasari manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya.

Dedaunan ini mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk flavonoid, vitamin C, dan karotenoid. Flavonoid adalah kelompok senyawa tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Vitamin C, selain berperan sebagai antioksidan, juga penting untuk sistem kekebalan tubuh dan produksi kolagen. Karotenoid, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh dan juga memiliki sifat antioksidan.

Dengan kemampuannya untuk menetralkan radikal bebas, antioksidan yang terkandung dalam dedaunan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif dapat memicu peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit. Oleh karena itu, konsumsi dedaunan ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Lebih lanjut, aktivitas antioksidan ini juga berkontribusi pada efek perlindungan terhadap kerusakan DNA dan mutasi sel, yang dapat mengurangi risiko perkembangan kanker.

Sebagai kesimpulan, keberadaan antioksidan alami dalam dedaunan tanaman pepaya merupakan salah satu elemen penting yang berkontribusi pada khasiat kesehatan yang dimilikinya. Kemampuan antioksidan ini untuk melawan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif menjadikannya sebagai komponen berharga dalam mendukung kesehatan dan mencegah penyakit.

Mengatasi Peradangan

Sifat anti-inflamasi yang dikaitkan dengan ekstrak dari dedaunan tanaman Carica papaya merupakan salah satu aspek penting dari potensi khasiat kesehatannya. Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai penyakit jika tidak terkendali. Kemampuan untuk mengatasi peradangan merupakan kunci dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh, dan dedaunan ini menawarkan potensi dalam hal tersebut.

  • Kandungan Enzim dan Senyawa Anti-inflamasi

    Dedaunan ini mengandung berbagai enzim dan senyawa yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Beberapa di antaranya, seperti karpain, memiliki kemampuan untuk menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu zat-zat yang memicu dan memperburuk peradangan. Dengan mengurangi kadar mediator inflamasi, peradangan dapat diredakan.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel

    Peradangan kronis seringkali menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Antioksidan yang terdapat dalam dedaunan ini, seperti flavonoid dan vitamin C, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang diproduksi selama proses inflamasi. Dengan melindungi sel, peradangan dapat dikurangi dan proses penyembuhan dapat dipercepat.

  • Pengurangan Nyeri dan Pembengkakan

    Sifat anti-inflamasi dari dedaunan ini dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan yang terkait dengan kondisi inflamasi seperti arthritis dan cedera otot. Dengan meredakan peradangan, tekanan pada saraf dan jaringan dapat dikurangi, sehingga mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas.

  • Potensi dalam Pengobatan Penyakit Inflamasi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari dedaunan ini memiliki potensi dalam pengobatan penyakit inflamasi seperti radang usus dan penyakit Crohn. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, hasil awal menunjukkan bahwa dedaunan ini dapat membantu mengurangi peradangan di saluran pencernaan dan memperbaiki gejala penyakit.

  • Dukungan untuk Sistem Kekebalan Tubuh

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengatasi peradangan, dedaunan ini dapat membantu mengembalikan fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal. Sistem kekebalan tubuh yang sehat lebih mampu melawan infeksi dan penyakit.

  • Meningkatkan Kualitas Hidup

    Dengan mengurangi nyeri, pembengkakan, dan gejala lain yang terkait dengan peradangan, dedaunan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Individu yang menderita kondisi inflamasi kronis seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan meredakan peradangan, mereka dapat menikmati hidup yang lebih aktif dan produktif.

Dengan demikian, kemampuan dedaunan dari tanaman Carica papaya untuk mengatasi peradangan merupakan salah satu kontributor signifikan terhadap potensi khasiat kesehatannya. Sifat anti-inflamasi ini, yang berasal dari berbagai senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, menawarkan potensi dalam meredakan nyeri, melindungi sel dari kerusakan, dan mendukung sistem kekebalan tubuh, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mengontrol gula darah

Pengaturan kadar glukosa dalam darah memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan metabolisme, dan potensi peran dedaunan Carica papaya dalam aspek ini menjadi area yang menarik untuk dieksplorasi. Kemampuan untuk memoderasi fluktuasi glukosa dapat berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan kondisi seperti diabetes mellitus tipe 2.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Senyawa tertentu yang terdapat dalam dedaunan ini diyakini dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin merupakan hormon yang berperan penting dalam memasukkan glukosa dari aliran darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar glukosa darah.

  • Penghambatan Absorbsi Glukosa

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dedaunan ini dapat menghambat penyerapan glukosa di usus. Dengan mengurangi jumlah glukosa yang diserap ke dalam aliran darah setelah makan, kadar glukosa darah dapat distabilkan. Mekanisme ini dapat bermanfaat bagi individu yang rentan terhadap lonjakan glukosa darah setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

  • Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan Sel Beta Pankreas

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat merusak sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Antioksidan yang terkandung dalam dedaunan ini dapat melindungi sel-sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, sehingga membantu menjaga produksi insulin yang adekuat. Hal ini penting dalam menjaga kontrol glukosa darah jangka panjang.

  • Regulasi Enzim Metabolisme Glukosa

    Dedaunan ini berpotensi memengaruhi aktivitas enzim-enzim kunci yang terlibat dalam metabolisme glukosa, seperti glukokinase dan glukosa-6-fosfatase. Dengan memodulasi aktivitas enzim-enzim ini, dedaunan ini dapat membantu mengatur produksi dan penggunaan glukosa dalam tubuh.

Secara keseluruhan, potensi peran dedaunan Carica papaya dalam mengontrol kadar glukosa darah tampaknya melibatkan beberapa mekanisme yang saling terkait, termasuk peningkatan sensitivitas insulin, penghambatan penyerapan glukosa, perlindungan sel beta pankreas, dan regulasi enzim metabolisme glukosa. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya, temuan awal menunjukkan bahwa dedaunan ini berpotensi menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk pengelolaan diabetes dan pemeliharaan kesehatan metabolisme.

Mempercepat penyembuhan luka

Kemampuan untuk mempercepat proses perbaikan jaringan yang rusak merupakan salah satu aspek krusial dari khasiat terapeutik yang dikaitkan dengan ekstrak dedaunan Carica papaya. Proses penyembuhan luka yang efisien melibatkan serangkaian mekanisme kompleks, dan komponen bioaktif yang terdapat dalam bagian tumbuhan ini diyakini berkontribusi dalam beberapa tahapan kunci.

  • Stimulasi Proliferasi Sel

    Ekstrak dari dedaunan ini mengandung senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel-sel yang terlibat dalam proses penyembuhan luka, seperti fibroblas dan keratinosit. Fibroblas berperan dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang membentuk jaringan ikat baru. Keratinosit, di sisi lain, berperan dalam pembentukan lapisan epidermis yang melindungi luka dari infeksi dan dehidrasi. Peningkatan proliferasi sel-sel ini mempercepat pembentukan jaringan baru dan penutupan luka.

  • Peningkatan Sintesis Kolagen

    Kolagen merupakan komponen penting dalam matriks ekstraseluler, kerangka struktural yang menyokong sel-sel dan jaringan. Kekuatan dan elastisitas jaringan luka sangat bergantung pada produksi kolagen yang memadai. Senyawa dalam dedaunan ini dapat meningkatkan produksi kolagen oleh fibroblas, menghasilkan jaringan luka yang lebih kuat dan lebih tahan terhadap tekanan mekanis.

  • Sifat Anti-inflamasi dan Antimikroba

    Peradangan dan infeksi dapat menghambat proses penyembuhan luka. Dedaunan ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dedaunan ini juga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mencegah infeksi bakteri pada luka, yang selanjutnya mempercepat proses penyembuhan.

  • Peningkatan Vaskularisasi

    Pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) merupakan proses penting dalam penyembuhan luka, karena pembuluh darah membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan luka. Senyawa dalam dedaunan ini dapat merangsang angiogenesis, meningkatkan suplai darah ke luka, dan mempercepat proses penyembuhan.

Dengan demikian, kemampuan ekstrak dedaunan Carica papaya untuk mempercepat penyembuhan luka tampaknya berasal dari kombinasi efek stimulasi proliferasi sel, peningkatan sintesis kolagen, sifat anti-inflamasi dan antimikroba, serta peningkatan vaskularisasi. Kombinasi mekanisme ini menjadikan dedaunan ini sebagai agen potensial dalam mendukung perbaikan jaringan yang rusak dan mempromosikan penyembuhan luka yang lebih cepat dan efektif.

Tips Pemanfaatan Optimal

Pemanfaatan tanaman tropis ini memerlukan pemahaman yang baik agar khasiatnya dapat diperoleh secara optimal dan aman. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:

Tip 1: Pilih Daun yang Tepat
Gunakan daun yang segar, berwarna hijau tua, dan bebas dari kerusakan atau tanda-tanda penyakit. Daun yang lebih muda cenderung memiliki rasa yang kurang pahit dibandingkan daun yang lebih tua.

Tip 2: Persiapan yang Benar
Cuci daun dengan seksama menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida. Perebusan singkat dapat mengurangi rasa pahit tanpa menghilangkan sebagian besar nutrisi.

Tip 3: Konsultasi dengan Profesional Medis
Sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

Tip 4: Perhatikan Dosis
Konsumsi dalam jumlah moderat. Terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping seperti mual atau gangguan pencernaan. Mulailah dengan dosis kecil dan secara bertahap tingkatkan jika diperlukan.

Tip 5: Variasi dalam Konsumsi
Olah daun menjadi berbagai bentuk, seperti jus, teh, atau campuran dalam masakan. Variasi dapat membantu meningkatkan penerimaan dan menghindari kebosanan.

Tip 6: Perhatikan Efek Samping
Hentikan penggunaan jika muncul efek samping yang tidak diinginkan, seperti reaksi alergi atau gangguan pencernaan yang parah. Segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping berlanjut.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan tanaman tropis ini dapat dilakukan secara lebih aman dan efektif, memaksimalkan potensi manfaatnya bagi kesehatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek terapeutik ekstrak dari dedaunan tanaman Carica papaya telah menghasilkan sejumlah studi kasus yang menjanjikan, khususnya dalam konteks penanganan trombositopenia yang berhubungan dengan demam berdarah dengue (DBD). Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Vector Borne Diseases" melaporkan peningkatan signifikan jumlah trombosit pada pasien DBD setelah pemberian ekstrak. Studi ini melibatkan kelompok pasien yang menerima perawatan standar ditambah ekstrak, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima perawatan standar. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang menerima ekstrak mengalami pemulihan trombosit yang lebih cepat dan durasi rawat inap yang lebih pendek.

Metodologi studi tersebut melibatkan pengumpulan data secara prospektif dan analisis statistik yang ketat. Kriteria inklusi pasien didefinisikan dengan jelas, dan protokol pengobatan distandardisasi untuk meminimalkan bias. Meskipun demikian, ukuran sampel studi relatif kecil, dan hasil perlu dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar dengan desain yang lebih kuat. Selain itu, mekanisme aksi ekstrak dalam meningkatkan trombosit masih belum sepenuhnya dipahami dan memerlukan investigasi lebih lanjut.

Terdapat pula perdebatan mengenai dosis optimal dan metode pemberian ekstrak. Beberapa studi menyarankan penggunaan ekstrak yang distandardisasi untuk memastikan konsistensi kandungan senyawa aktif, sementara yang lain berpendapat bahwa ekstrak yang dibuat secara tradisional dapat memberikan manfaat yang sebanding. Perbedaan ini mencerminkan kompleksitas komposisi kimiawi tanaman dan variasi dalam metode ekstraksi. Selain itu, perlu diperhatikan potensi efek samping, meskipun jarang terjadi, seperti reaksi alergi atau gangguan pencernaan.

Meskipun bukti yang ada menunjukkan potensi manfaat ekstrak dalam penanganan DBD, penting untuk mendekati informasi ini dengan sikap kritis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan, serta untuk mengoptimalkan penggunaan ekstrak dalam praktik klinis. Pasien dan profesional medis harus mempertimbangkan bukti yang ada dengan hati-hati dan membuat keputusan pengobatan yang terinformasi berdasarkan kebutuhan individu dan kondisi klinis.