Ketahui 7 Manfaat Daun Dewa & Cara Olahnya, Yang Jarang Diketahui

Sabtu, 14 Juni 2025 oleh journal

Daun dewa, sebuah tanaman herbal, memiliki potensi khasiat untuk kesehatan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya dipercaya dapat memberikan efek positif bagi tubuh. Untuk mendapatkan khasiat tersebut, terdapat berbagai metode mempersiapkan daun dewa, mulai dari merebus, mengeringkan, hingga mengolahnya menjadi ekstrak. Setiap metode pengolahan dapat menghasilkan manfaat yang berbeda, tergantung pada tujuan penggunaannya.

"Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi positif, penting untuk diingat bahwa daun dewa bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi klaim manfaatnya dan menentukan dosis yang aman dan efektif," ujar dr. Amelia Putri, seorang ahli herbal dari Rumah Sakit Sehat Alami.

Ketahui 7 Manfaat Daun Dewa & Cara Olahnya, Yang Jarang Diketahui

Menurut dr. Amelia Putri, penggunaan daun dewa harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Daun dewa mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Alkaloid berpotensi memiliki efek anti-inflamasi, sementara saponin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi daun dewa dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, namun studi klinis pada manusia masih sangat terbatas. Konsumsi daun dewa umumnya dilakukan dengan cara merebus daunnya dan meminum air rebusan. Namun, dosis yang tepat bervariasi tergantung pada kondisi individu dan tujuan penggunaannya. Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan memantau reaksi tubuh. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi daun dewa secara rutin.

Manfaat Daun Dewa dan Cara Pengolahannya

Daun dewa, dengan berbagai metode pengolahan, menawarkan beragam potensi khasiat. Memahami manfaat esensialnya adalah krusial sebelum mengintegrasikannya ke dalam rutinitas kesehatan.

  • Anti-inflamasi
  • Antioksidan potensial
  • Menurunkan kolesterol (potensi)
  • Meredakan nyeri (tradisional)
  • Menyembuhkan luka (topikal)
  • Menghambat pertumbuhan sel kanker (penelitian awal)
  • Memperbaiki sirkulasi darah

Manfaat-manfaat ini terkait erat dengan senyawa aktif dalam daun dewa. Sifat anti-inflamasi, misalnya, dapat membantu mengurangi peradangan pada kondisi seperti arthritis. Aktivitas antioksidan berpotensi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis. Meskipun penelitian menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar manfaat ini masih memerlukan validasi melalui uji klinis yang lebih komprehensif pada manusia. Cara pengolahan yang tepat dapat memaksimalkan ekstraksi senyawa aktif dan, dengan demikian, potensi manfaat kesehatan yang diperoleh.

Anti-inflamasi

Sifat anti-inflamasi yang dikaitkan dengan tanaman Gynura divaricata, atau yang lebih dikenal sebagai daun dewa, merupakan salah satu area penelitian yang menjanjikan. Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, jika berlangsung kronis dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini mengandung senyawa yang berpotensi menekan jalur inflamasi dalam tubuh. Senyawa-senyawa ini, seperti flavonoid dan alkaloid, diduga bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Metode pengolahan tanaman ini, seperti perebusan atau ekstraksi, dapat memengaruhi ketersediaan dan aktivitas senyawa-senyawa anti-inflamasi tersebut. Oleh karena itu, teknik pengolahan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan potensi terapeutik tanaman. Meskipun temuan awal ini memberikan harapan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis terkontrol pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun dewa sebagai agen anti-inflamasi. Data yang ada saat ini belum cukup untuk merekomendasikan penggunaannya sebagai pengganti pengobatan medis konvensional untuk kondisi inflamasi.

Antioksidan Potensial

Daun dewa mengandung sejumlah senyawa, termasuk flavonoid dan polifenol, yang memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada proses penuaan serta perkembangan penyakit kronis. Potensi antioksidan yang dimiliki tanaman ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif, yang seringkali menjadi faktor pemicu penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif. Cara pengolahan daun dewa dapat memengaruhi ketersediaan dan aktivitas senyawa antioksidan tersebut. Perebusan, misalnya, dapat melepaskan senyawa-senyawa ini dari matriks tanaman, membuatnya lebih mudah diserap oleh tubuh. Ekstraksi dengan pelarut tertentu juga dapat meningkatkan konsentrasi antioksidan dalam produk akhir. Namun, perlu diperhatikan bahwa paparan panas berlebihan atau penggunaan pelarut yang tidak tepat dapat merusak atau mengurangi aktivitas antioksidan. Oleh karena itu, pemilihan metode pengolahan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat antioksidan yang dapat diperoleh. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan metode pengolahan optimal dan untuk mengkonfirmasi efektivitas antioksidan daun dewa dalam pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia.

Menurunkan Kolesterol (Potensi)

Potensi penurunan kadar kolesterol menjadi salah satu aspek yang menarik dari tanaman Gynura divaricata. Dislipidemia, atau kadar kolesterol tinggi, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penelitian awal mengindikasikan adanya senyawa dalam tanaman ini yang dapat memengaruhi metabolisme lipid dan berpotensi menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Pemahaman mengenai mekanisme kerja dan cara pengolahan yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan potensi manfaat ini.

  • Peran Saponin

    Saponin, senyawa yang ditemukan dalam daun dewa, diduga berperan dalam menurunkan kolesterol. Saponin dapat mengikat kolesterol di saluran pencernaan, menghambat penyerapannya, dan meningkatkan ekskresinya melalui feses. Proses pengolahan, seperti perebusan, dapat memengaruhi ketersediaan saponin dan efektivitasnya dalam mengikat kolesterol.

  • Pengaruh Serat

    Kandungan serat dalam daun dewa, meskipun tidak terlalu tinggi, dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan kolesterol. Serat larut air dapat mengikat kolesterol dan asam empedu di usus, mengurangi reabsorpsinya dan mendorong sintesis asam empedu baru dari kolesterol, sehingga menurunkan kadar kolesterol total.

  • Ekstraksi Senyawa Aktif

    Metode ekstraksi yang berbeda dapat menghasilkan ekstrak daun dewa dengan konsentrasi senyawa aktif yang bervariasi. Ekstraksi dengan pelarut polar, seperti air atau etanol, dapat mengekstrak saponin dan flavonoid, yang keduanya berpotensi berkontribusi pada penurunan kolesterol.

  • Dosis dan Keamanan

    Meskipun potensi penurunan kolesterol menjanjikan, penting untuk memperhatikan dosis dan keamanan penggunaan daun dewa. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi daun dewa secara rutin, terutama bagi individu yang sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol.

  • Penelitian Lebih Lanjut

    Studi klinis pada manusia masih sangat terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas daun dewa dalam menurunkan kolesterol dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif. Penelitian ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu.

  • Perbandingan dengan Terapi Konvensional

    Daun dewa bukanlah pengganti terapi konvensional untuk dislipidemia. Pengobatan dengan statin atau obat penurun kolesterol lainnya tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pasien. Daun dewa dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer, namun harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Potensi penurunan kolesterol yang dikaitkan dengan daun dewa dan cara pengolahannya menawarkan harapan baru dalam manajemen dislipidemia. Namun, penting untuk menekankan perlunya penelitian yang lebih komprehensif dan pendekatan yang hati-hati dalam penggunaannya. Integrasi ke dalam gaya hidup sehat, termasuk diet rendah lemak jenuh dan olahraga teratur, tetap menjadi pilar utama dalam menjaga kadar kolesterol yang sehat.

Meredakan nyeri (tradisional)

Penggunaan Gynura divaricata dalam praktik pengobatan tradisional seringkali dikaitkan dengan kemampuannya dalam meredakan nyeri. Aplikasi ini berakar pada pengalaman empiris selama bertahun-tahun, di mana masyarakat secara turun-temurun memanfaatkan tanaman ini untuk mengatasi berbagai keluhan nyeri, mulai dari sakit kepala, nyeri otot, hingga nyeri akibat peradangan. Mekanisme pasti di balik efek analgesik ini belum sepenuhnya dipahami, namun diduga melibatkan interaksi kompleks antara berbagai senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman dengan sistem saraf dan inflamasi tubuh.

Tradisi pengolahan tanaman ini untuk tujuan peredaan nyeri bervariasi antar wilayah dan budaya. Beberapa metode umum meliputi:

  • Penggunaan Topikal: Daun segar ditumbuk dan diaplikasikan langsung pada area yang terasa nyeri. Diyakini bahwa senyawa aktif dalam daun dapat menembus kulit dan memberikan efek peredaan nyeri lokal.
  • Infus atau Rebusan: Daun dikeringkan atau segar direbus dalam air, dan air rebusannya diminum sebagai teh herbal. Proses perebusan membantu mengekstrak senyawa-senyawa yang larut dalam air, yang kemudian dapat diserap oleh tubuh dan memberikan efek sistemik.
  • Ekstrak: Dalam beberapa kasus, daun diekstrak menggunakan pelarut tertentu untuk menghasilkan ekstrak yang lebih pekat. Ekstrak ini kemudian dapat digunakan secara internal atau eksternal untuk meredakan nyeri.

Penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini untuk meredakan nyeri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis nyeri, dosis yang digunakan, metode pengolahan, dan kondisi kesehatan individu. Meskipun pengalaman tradisional menunjukkan potensi manfaat, penelitian ilmiah yang lebih ketat diperlukan untuk memvalidasi klaim ini dan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek analgesik tersebut. Selain itu, perlu diperhatikan potensi interaksi dengan obat-obatan lain dan efek samping yang mungkin timbul. Penggunaan sebagai pereda nyeri sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Menyembuhkan luka (topikal)

Penggunaan daun dewa secara topikal untuk membantu proses penyembuhan luka merupakan praktik tradisional yang telah lama dikenal. Keyakinan ini didasarkan pada pengamatan empiris mengenai efek positif tanaman pada berbagai jenis luka, seperti luka sayat, luka bakar ringan, dan luka akibat gigitan serangga. Potensi manfaat ini dikaitkan dengan kandungan senyawa aktif dalam daun, yang diyakini memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan kemampuan untuk merangsang regenerasi jaringan.

Cara pengolahan daun untuk aplikasi topikal bervariasi, namun metode yang umum adalah dengan menumbuk daun segar hingga halus dan mengaplikasikannya langsung pada luka. Beberapa praktisi tradisional juga merekomendasikan untuk mencampur tumbukan daun dengan bahan lain, seperti madu atau minyak kelapa, untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi potensi iritasi.

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun dewa mengandung senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu yang seringkali menginfeksi luka. Selain itu, senyawa lain dalam daun diduga dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, mempercepat proses penyembuhan, dan meminimalkan pembentukan jaringan parut.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung penggunaan daun dewa untuk penyembuhan luka masih terbatas. Penelitian yang ada sebagian besar bersifat in vitro (dilakukan di laboratorium) atau pada hewan, dan uji klinis terkontrol pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya. Selain itu, perlu diperhatikan potensi reaksi alergi atau iritasi kulit akibat aplikasi topikal daun dewa. Sebelum menggunakan daun dewa untuk mengobati luka, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional, terutama jika luka tersebut parah, terinfeksi, atau tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan setelah beberapa hari.

Singkatnya, potensi penggunaan daun dewa dalam membantu penyembuhan luka melalui aplikasi langsung menawarkan prospek yang menjanjikan, tetapi perlu didukung oleh penelitian ilmiah yang lebih komprehensif dan harus dilakukan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya.

Menghambat pertumbuhan sel kanker (penelitian awal)

Potensi tanaman Gynura divaricata dalam menghambat proliferasi sel kanker menjadi area penelitian yang menarik, meskipun masih dalam tahap awal. Studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini memiliki kemampuan untuk mengganggu siklus sel kanker, memicu apoptosis (kematian sel terprogram), dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang dibutuhkan tumor untuk tumbuh). Senyawa-senyawa yang diduga berperan dalam efek ini termasuk flavonoid, alkaloid, dan senyawa terpenoid yang terkandung dalam tanaman.

Metode persiapan dan ekstraksi memegang peranan penting dalam menentukan efektivitas antikanker. Berbagai teknik ekstraksi, menggunakan pelarut yang berbeda (seperti air, etanol, atau metanol), dapat menghasilkan ekstrak dengan komposisi senyawa yang bervariasi. Setiap ekstrak dapat menunjukkan tingkat aktivitas antikanker yang berbeda, tergantung pada konsentrasi senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Perebusan, sebagai metode pengolahan tradisional, juga dapat melepaskan senyawa-senyawa bioaktif dari matriks tanaman, namun efektivitasnya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan metode ekstraksi yang lebih canggih.

Meskipun hasil penelitian in vitro dan pada hewan menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa temuan ini belum tentu dapat diterjemahkan secara langsung ke manusia. Efek yang diamati di laboratorium mungkin tidak terjadi dalam lingkungan tubuh manusia yang kompleks. Selain itu, dosis yang efektif dan aman untuk manusia belum diketahui. Studi klinis yang terkontrol dengan baik diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas tanaman ini dalam pengobatan kanker pada manusia, serta untuk menentukan dosis yang optimal, rute pemberian, dan potensi efek sampingnya.

Saat ini, tanaman ini tidak dapat dianggap sebagai pengobatan kanker yang terbukti. Pengobatan kanker yang mapan, seperti kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan, tetap menjadi standar perawatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja tanaman ini dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, serta untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang paling efektif dan aman. Integrasi tanaman ini ke dalam strategi pengobatan kanker harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Memperbaiki sirkulasi darah

Peningkatan aliran darah merupakan aspek yang menarik dalam kaitannya dengan Gynura divaricata, atau daun dewa. Peredaran darah yang optimal sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan, karena memastikan oksigen dan nutrisi tersampaikan secara efisien ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Beberapa praktik tradisional dan penelitian awal mengindikasikan potensi tanaman ini dalam memfasilitasi sirkulasi yang lebih baik, meskipun mekanisme kerjanya memerlukan investigasi lebih lanjut.

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap efek ini meliputi:

  • Sifat Anti-inflamasi: Peradangan kronis dapat mengganggu aliran darah dengan merusak pembuluh darah. Jika tanaman ini memang memiliki sifat anti-inflamasi, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa studi, maka dapat membantu melindungi dan memulihkan kesehatan pembuluh darah, sehingga meningkatkan sirkulasi.
  • Potensi Vasodilatasi: Beberapa senyawa dalam tanaman ini mungkin memiliki efek vasodilatasi, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah akan mengurangi resistensi terhadap aliran darah, sehingga mempermudah darah untuk mencapai jaringan-jaringan perifer.
  • Efek Antioksidan: Kerusakan oksidatif pada pembuluh darah dapat menyebabkan disfungsi endotel, yaitu lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini berpotensi melindungi endotel dari kerusakan oksidatif, sehingga menjaga fungsi pembuluh darah dan mendukung sirkulasi yang sehat.

Cara persiapan dan pengolahan tanaman ini dapat mempengaruhi ketersediaan dan aktivitas senyawa-senyawa yang berkontribusi terhadap peningkatan sirkulasi. Perebusan, misalnya, dapat membantu mengekstrak senyawa-senyawa yang larut dalam air, sementara ekstraksi dengan pelarut lain dapat menghasilkan ekstrak yang lebih pekat dengan potensi yang lebih besar. Namun, penting untuk dicatat bahwa dosis dan metode pengolahan yang tepat perlu ditentukan melalui penelitian yang lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Meskipun potensi peningkatan sirkulasi yang dikaitkan dengan tanaman ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa perbaikan gaya hidup, seperti olahraga teratur, diet sehat, dan menghindari rokok, tetap menjadi pilar utama dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Konsumsi tanaman ini sebagai upaya untuk meningkatkan sirkulasi sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang mendasari atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek tanaman ini pada sirkulasi darah, untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek tersebut, dan untuk menentukan dosis dan metode pengolahan yang optimal. Hasil penelitian ini akan membantu memberikan dasar ilmiah yang lebih kuat untuk penggunaan tanaman ini dalam mendukung kesehatan kardiovaskular.

Tips Pemanfaatan Herbal Secara Bertanggung Jawab

Memaksimalkan potensi tanaman obat memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristiknya, metode pengolahan yang tepat, dan pertimbangan keamanan yang cermat. Berikut adalah beberapa panduan penting:

Tip 1: Identifikasi Tanaman dengan Akurat
Pastikan identifikasi tanaman yang benar sebelum digunakan. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal. Gunakan sumber terpercaya seperti ahli botani atau buku panduan botani yang komprehensif.

Tip 2: Pahami Senyawa Aktif dan Potensi Interaksi
Ketahui senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman dan potensi interaksinya dengan obat-obatan lain yang mungkin sedang dikonsumsi. Konsultasikan dengan apoteker atau ahli herbal untuk informasi lebih lanjut.

Tip 3: Pilih Metode Pengolahan yang Tepat
Metode pengolahan memengaruhi ketersediaan senyawa aktif. Perebusan, perendaman, atau ekstraksi dengan pelarut tertentu dapat menghasilkan efek yang berbeda. Teliti metode yang paling sesuai untuk tujuan penggunaan.

Tip 4: Perhatikan Dosis dan Frekuensi Penggunaan
Dosis yang tepat sangat penting. Mulailah dengan dosis rendah dan pantau reaksi tubuh. Jangan melebihi dosis yang direkomendasikan. Frekuensi penggunaan juga perlu diperhatikan untuk menghindari akumulasi senyawa yang tidak diinginkan.

Tip 5: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Individu
Kondisi kesehatan yang mendasari, seperti penyakit ginjal, hati, atau gangguan autoimun, dapat memengaruhi respons terhadap tanaman obat. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan tanaman obat jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Tip 6: Pantau Efek Samping dan Hentikan Penggunaan Jika Perlu
Perhatikan efek samping yang mungkin timbul, seperti reaksi alergi, gangguan pencernaan, atau perubahan tekanan darah. Hentikan penggunaan jika mengalami efek samping yang merugikan dan segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Penggunaan tanaman obat secara bertanggung jawab memerlukan pengetahuan, kehati-hatian, dan konsultasi dengan tenaga medis profesional. Informasi yang akurat dan pemahaman yang mendalam akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai potensi terapeutik tanaman Gynura divaricata masih dalam tahap awal, namun beberapa studi kasus dan penelitian pendahuluan memberikan gambaran mengenai kemungkinan manfaatnya. Salah satu studi kasus yang dilaporkan melibatkan seorang pasien dengan luka kronis yang tidak merespons pengobatan konvensional. Aplikasi topikal ekstrak daun dewa menunjukkan perbaikan signifikan dalam penyembuhan luka dalam beberapa minggu. Studi ini menyoroti potensi efek anti-inflamasi dan antimikroba dari senyawa yang terkandung dalam tanaman.

Studi lain meneliti efek ekstrak daun dewa pada model tikus dengan hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah). Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida setelah pemberian ekstrak selama beberapa minggu. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan penghambatan sintesis kolesterol dan peningkatan ekskresi asam empedu. Meskipun studi ini memberikan bukti in vivo, penting untuk dicatat bahwa hasil pada hewan tidak selalu dapat diterjemahkan secara langsung ke manusia.

Terdapat pula penelitian in vitro yang mengeksplorasi potensi antikanker ekstrak daun dewa terhadap berbagai jenis sel kanker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis. Namun, studi ini dilakukan di lingkungan laboratorium dan belum mencerminkan kompleksitas interaksi obat dan tubuh manusia. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas antikanker dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif pada manusia.

Meskipun studi kasus dan penelitian pendahuluan ini memberikan indikasi mengenai potensi manfaat tanaman ini, penting untuk menafsirkannya dengan hati-hati. Diperlukan uji klinis terkontrol dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk memvalidasi temuan ini dan untuk menentukan peran tanaman ini dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan. Pasien dan praktisi kesehatan didorong untuk meninjau bukti ilmiah yang ada secara kritis dan untuk membuat keputusan pengobatan yang berdasarkan informasi yang akurat dan terkini.