7 Manfaat Daun Jambu Mete yang Jarang Diketahui

Kamis, 7 Agustus 2025 oleh journal

Ekstrak dari dedaunan tanaman Anacardium occidentale dipercaya memiliki sejumlah kegunaan potensial. Kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti flavonoid dan tanin, diduga berkontribusi pada efek positif bagi kesehatan. Penggunaan tradisionalnya mencakup penanganan masalah pencernaan dan peradangan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami sepenuhnya mekanisme kerja serta efektivitasnya.

"Meskipun penggunaan tradisionalnya cukup luas, bukti ilmiah yang kuat mengenai khasiat dedaunan tanaman kacang mede ini masih terbatas. Perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, sangat penting sebelum kita dapat merekomendasikan penggunaannya secara luas sebagai pengobatan utama," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Daun Jambu Mete yang Jarang Diketahui

Dr. Putri menambahkan, "Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi, namun dosis yang aman dan efektif masih belum jelas. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsinya, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan."

Senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang terkandung dalam ekstrak dedaunan tanaman ini, memang dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, tanin dapat berperan sebagai astringen, yang berpotensi membantu mengatasi masalah pencernaan ringan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian-penelitian ini seringkali dilakukan secara in vitro (di laboratorium) atau pada hewan, dan hasilnya belum tentu berlaku sama pada manusia. Penggunaan yang direkomendasikan saat ini masih sebatas penggunaan tradisional dalam jumlah terbatas, dan tidak menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif.

Manfaat Daun Jambu Mete

Eksplorasi potensi daun jambu mete (Anacardium occidentale) mengungkapkan serangkaian manfaat yang menjanjikan, meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut untuk validasi komprehensif. Manfaat-manfaat ini berasal dari senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya.

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Antimikroba
  • Pereda Nyeri
  • Kesehatan Pencernaan
  • Menurunkan Gula Darah
  • Potensi Antikanker

Senyawa antioksidan pada daun jambu mete berperan melindungi sel dari kerusakan radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis. Sifat anti-inflamasinya dapat meredakan peradangan, sementara efek antimikroba berpotensi melawan infeksi. Penggunaan tradisionalnya untuk meredakan nyeri dan meningkatkan kesehatan pencernaan juga menunjukkan potensi manfaatnya. Penelitian awal bahkan mengindikasikan potensi dalam mengontrol kadar gula darah dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Validasi ilmiah lebih lanjut akan memperkuat pemahaman dan aplikasi terapeutiknya.

Antioksidan

Kandungan antioksidan dalam dedaunan tanaman jambu mete menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi khasiatnya. Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak dedaunan tersebut membantu melindungi sel-sel dari kerusakan, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Jenis antioksidan yang umum ditemukan meliputi flavonoid, tanin, dan senyawa fenolik lainnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi secara spesifik jenis dan konsentrasi antioksidan yang paling dominan serta bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan efek perlindungan yang optimal.

Anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, seperti arthritis, penyakit jantung, dan gangguan autoimun. Potensi efek anti-inflamasi dari ekstrak dedaunan tanaman Anacardium occidentale menjadi area penelitian yang menjanjikan terkait dengan pemanfaatannya. Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya, seperti flavonoid dan tanin, diduga memiliki kemampuan untuk menghambat jalur-jalur inflamasi dalam tubuh. Mekanisme kerjanya mungkin melibatkan penekanan produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Meskipun studi in vitro dan pada hewan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, penelitian klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak tersebut sebagai agen anti-inflamasi. Lebih lanjut, identifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini dan pemahaman tentang mekanisme aksinya secara rinci akan membuka jalan bagi pengembangan terapi yang lebih terarah dan efektif.

Antimikroba

Aktivitas antimikroba merupakan salah satu aspek yang menjadikan dedaunan tanaman jambu mete menarik untuk diteliti lebih lanjut. Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan virus, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi terapeutiknya. Beberapa penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa ekstrak dari dedaunan ini memiliki efek penghambatan terhadap berbagai jenis bakteri patogen, termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotik tertentu. Senyawa-senyawa seperti tanin dan flavonoid, yang ditemukan dalam dedaunan ini, diduga berperan penting dalam mekanisme antimikroba tersebut. Tanin dapat mengganggu fungsi membran sel mikroba, sementara flavonoid dapat menghambat enzim-enzim penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi mikroba. Meskipun hasil penelitian awal ini menjanjikan, diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis, untuk menentukan efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak dedaunan ini sebagai agen antimikroba pada manusia, serta untuk mengidentifikasi spektrum aktivitas antimikroba yang lebih luas dan mekanisme kerjanya secara rinci.

Pereda Nyeri

Penggunaan tradisional dedaunan Anacardium occidentale mencakup pemanfaatannya sebagai pereda nyeri alami. Anekdot dan praktik pengobatan tradisional menunjukkan potensi efek analgesik, meskipun mekanisme pasti yang mendasarinya masih dalam tahap penelitian. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, seperti flavonoid dan terpenoid, diduga berkontribusi terhadap efek ini melalui berbagai cara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tersebut dapat memengaruhi sistem saraf pusat, mengurangi persepsi rasa sakit, atau bekerja secara perifer dengan menghambat produksi mediator inflamasi yang memicu nyeri. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan sebagian besar berasal dari studi praklinis. Diperlukan uji klinis terkontrol yang ketat untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak daun ini sebagai agen pereda nyeri pada manusia, serta untuk menentukan dosis yang optimal dan efek samping potensialnya. Oleh karena itu, penggunaannya sebagai pereda nyeri harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.

Kesehatan Pencernaan

Pemeliharaan fungsi sistem pencernaan yang optimal merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Studi awal menunjukkan adanya potensi korelasi antara konsumsi ekstrak dari dedaunan tanaman Anacardium occidentale dan peningkatan parameter tertentu yang berkaitan dengan sistem pencernaan.

  • Pengaturan Motilitas Usus

    Senyawa tertentu yang terkandung dalam ekstrak tersebut diduga dapat memengaruhi motilitas usus, yaitu pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak ini dapat membantu mengatur kontraksi otot polos usus, sehingga berpotensi mengatasi masalah seperti diare atau konstipasi. Penggunaan tradisional di beberapa daerah juga mencatat pemanfaatan dedaunan ini untuk mengatasi gangguan pencernaan ringan.

  • Efek Antimikroba terhadap Flora Usus

    Keseimbangan mikroorganisme dalam usus sangat penting untuk pencernaan yang sehat. Sifat antimikroba yang dimiliki oleh ekstrak dedaunan ini berpotensi memengaruhi populasi bakteri dalam usus. Meskipun demikian, efeknya perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan bahwa ekstrak tersebut tidak merusak bakteri baik yang bermanfaat bagi pencernaan.

  • Pengurangan Peradangan pada Saluran Pencernaan

    Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti penyakit radang usus. Sifat anti-inflamasi yang terdapat dalam ekstrak dedaunan ini berpotensi membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, sehingga meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.

  • Peningkatan Penyerapan Nutrisi

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan ini dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dalam usus. Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuannya untuk meningkatkan permeabilitas usus atau memodulasi aktivitas enzim pencernaan. Peningkatan penyerapan nutrisi dapat memberikan manfaat bagi individu dengan gangguan penyerapan atau kekurangan gizi.

Meskipun studi awal menunjukkan potensi manfaat bagi kesehatan pencernaan, penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis pada manusia, sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek-efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Perlu diingat bahwa hasil penelitian laboratorium dan penggunaan tradisional tidak selalu dapat diaplikasikan secara langsung pada manusia, dan konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah yang bijaksana sebelum mengonsumsi ekstrak dedaunan ini untuk tujuan terapeutik.

Menurunkan Gula Darah

Potensi efek hipoglikemik, atau kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah, menjadi area penelitian yang menarik terkait dengan ekstrak dedaunan tanaman Anacardium occidentale. Kadar gula darah yang terkontrol merupakan faktor penting dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus, suatu kondisi kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam dedaunan ini mungkin berkontribusi terhadap regulasi kadar gula darah.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan tersebut dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sehingga memungkinkan glukosa lebih efisien digunakan oleh sel dan menurunkan kadar gula darah. Hal ini dapat menjadi mekanisme penting dalam pencegahan resistensi insulin, yang merupakan ciri khas diabetes tipe 2.

  • Inhibisi Enzim Pencernaan Karbohidrat

    Enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Inhibisi enzim-enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan. Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan tersebut memiliki potensi untuk menghambat aktivitas enzim-enzim ini, sehingga mengurangi lonjakan kadar gula darah setelah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.

  • Peningkatan Metabolisme Glukosa

    Senyawa-senyawa tertentu dalam ekstrak dedaunan tersebut mungkin memengaruhi jalur metabolisme glukosa di dalam sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ini dapat meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel untuk menghasilkan energi, sehingga menurunkan kadar gula darah. Mekanisme ini dapat melibatkan aktivasi enzim-enzim kunci yang terlibat dalam glikolisis, yaitu proses pemecahan glukosa menjadi energi.

  • Efek Antioksidan dan Pengurangan Stres Oksidatif

    Stres oksidatif berperan dalam perkembangan resistensi insulin dan komplikasi diabetes. Sifat antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak dedaunan tersebut berpotensi melindungi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga membantu menjaga fungsi dan produksi insulin yang optimal.

  • Pengaruh pada Transport Glukosa

    GLUT4 adalah protein transporter yang memfasilitasi penyerapan glukosa ke dalam sel otot dan jaringan adiposa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan tersebut dapat meningkatkan ekspresi GLUT4 pada sel-sel tersebut, sehingga meningkatkan penyerapan glukosa dari darah dan menurunkan kadar gula darah.

Meskipun penelitian awal ini memberikan harapan, penting untuk dicatat bahwa uji klinis pada manusia masih sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek hipoglikemik ekstrak dedaunan Anacardium occidentale, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta memahami interaksinya dengan obat-obatan antidiabetes lainnya. Penggunaan ekstrak ini sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.

Potensi Antikanker

Eksplorasi potensi antikanker pada ekstrak dedaunan tanaman Anacardium occidentale menghadirkan perspektif menjanjikan dalam konteks pencarian agen terapeutik alami. Penelitian awal, meskipun masih terbatas, mengindikasikan adanya senyawa bioaktif yang dapat mengganggu perkembangan sel kanker melalui berbagai mekanisme.

  • Induksi Apoptosis (Kematian Sel Terprogram)

    Beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan tersebut dapat memicu apoptosis pada sel kanker tertentu. Apoptosis adalah proses kematian sel terprogram yang penting untuk menjaga keseimbangan jaringan dan menghilangkan sel-sel yang rusak atau abnormal. Induksi apoptosis pada sel kanker dapat membantu menghentikan pertumbuhan tumor dan mencegah penyebaran metastasis.

  • Inhibisi Proliferasi Sel Kanker

    Proliferasi sel yang tidak terkendali merupakan ciri khas kanker. Senyawa-senyawa dalam ekstrak dedaunan tersebut diduga dapat menghambat proliferasi sel kanker dengan mengganggu siklus sel atau memblokir jalur-jalur sinyal yang mempromosikan pertumbuhan sel. Penghambatan proliferasi sel dapat memperlambat pertumbuhan tumor dan memberikan waktu bagi sistem kekebalan tubuh untuk merespons.

  • Anti-angiogenesis

    Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, sangat penting bagi pertumbuhan tumor karena menyediakan nutrisi dan oksigen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan tersebut memiliki aktivitas anti-angiogenik, yaitu kemampuan untuk menghambat pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor. Penghambatan angiogenesis dapat membatasi pertumbuhan tumor dan mencegah metastasis.

  • Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam mengendalikan pertumbuhan kanker. Senyawa-senyawa dalam ekstrak dedaunan tersebut dapat memodulasi respons imun tubuh terhadap sel kanker, meningkatkan kemampuan sel-sel kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker. Modulasi sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker lainnya.

  • Efek Sinergis dengan Terapi Kanker Konvensional

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan tersebut dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker konvensional, seperti kemoterapi dan radioterapi. Efek sinergis ini dapat memungkinkan penggunaan dosis terapi yang lebih rendah, mengurangi efek samping, dan meningkatkan hasil pengobatan secara keseluruhan. Namun, interaksi antara ekstrak dedaunan tersebut dan terapi kanker konvensional perlu diteliti lebih lanjut.

  • Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan DNA

    Radikal bebas dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Sifat antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak dedaunan tersebut berpotensi melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mengurangi risiko perkembangan kanker. Perlindungan DNA merupakan mekanisme penting dalam pencegahan kanker.

Meskipun hasil penelitian praklinis ini menjanjikan, uji klinis pada manusia sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi antikanker ekstrak dedaunan Anacardium occidentale, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta memahami interaksinya dengan terapi kanker lainnya. Penggunaan ekstrak ini sebagai pengobatan alternatif untuk kanker harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan dokter, mengingat kompleksitas penyakit ini dan potensi interaksi dengan pengobatan konvensional. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap mekanisme kerja yang lebih rinci dan mengarah pada pengembangan strategi terapeutik yang lebih efektif dan terarah.

Panduan Pemanfaatan Ekstrak Dedaunan Jambu Mete Secara Bijak

Informasi berikut bertujuan memberikan panduan dalam mempertimbangkan pemanfaatan ekstrak dedaunan tanaman Anacardium occidentale dengan cermat dan bertanggung jawab. Penting untuk memahami keterbatasan bukti ilmiah saat ini dan memprioritaskan konsultasi dengan tenaga medis profesional.

Tip 1: Prioritaskan Konsultasi Medis:
Sebelum mengonsumsi ekstrak atau olahan apa pun, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal yang berkualifikasi. Ini sangat penting, terutama jika memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau sedang hamil atau menyusui. Interaksi potensial dan kontraindikasi harus dipertimbangkan dengan serius.

Tip 2: Perhatikan Dosis dan Bentuk Sediaan:
Dosis yang aman dan efektif belum ditetapkan secara pasti melalui penelitian klinis yang ekstensif. Jika memutuskan untuk mengonsumsi, mulailah dengan dosis rendah dan pantau respons tubuh dengan cermat. Pilih produk dari sumber yang terpercaya dan ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Bentuk sediaan yang berbeda (misalnya, teh, kapsul, ekstrak cair) mungkin memiliki konsentrasi senyawa aktif yang berbeda.

Tip 3: Kenali Potensi Efek Samping:
Seperti halnya semua zat bioaktif, ekstrak ini berpotensi menimbulkan efek samping pada beberapa individu. Perhatikan gejala seperti reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, kesulitan bernapas), gangguan pencernaan (mual, muntah, diare), atau interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Hentikan penggunaan jika mengalami efek samping yang merugikan dan segera konsultasikan dengan dokter.

Tip 4: Jangan Jadikan Sebagai Pengganti Perawatan Medis Standar:
Pemanfaatan dedaunan ini tidak boleh dijadikan sebagai pengganti diagnosis, pengobatan, atau terapi yang diresepkan oleh dokter. Jangan menunda atau menghentikan perawatan medis konvensional demi mencoba pengobatan alternatif tanpa persetujuan dokter. Pengobatan komplementer hanya boleh digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, perawatan medis yang terbukti efektif.

Tip 5: Teliti Sumber dan Kualitas Produk:
Pastikan produk yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Periksa label produk dengan cermat untuk memastikan informasi yang akurat mengenai bahan-bahan, konsentrasi senyawa aktif, dan tanggal kedaluwarsa. Hindari produk yang tidak memiliki informasi yang jelas atau berasal dari sumber yang meragukan. Pertimbangkan untuk mencari produk yang telah diuji secara independen oleh pihak ketiga untuk memastikan kualitas dan kemurnian.

Tip 6: Pertimbangkan Penggunaan Topikal (Jika Sesuai):
Jika tertarik dengan potensi manfaat untuk kulit (misalnya, anti-inflamasi), pertimbangkan penggunaan topikal (dioleskan pada kulit) dalam bentuk krim, salep, atau losion. Namun, lakukan uji tempel pada area kecil kulit terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi. Hindari penggunaan pada kulit yang terluka atau meradang.

Dengan memahami keterbatasan penelitian dan mempraktikkan penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab, potensi risiko dapat diminimalkan. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah terpenting sebelum mempertimbangkan penggunaan ekstrak dari dedaunan tanaman ini.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai potensi terapeutik ekstrak dedaunan Anacardium occidentale masih dalam tahap awal, namun beberapa studi kasus memberikan wawasan awal. Sebuah laporan kasus yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan lokal mendeskripsikan seorang pasien dengan luka bakar ringan yang diobati dengan aplikasi topikal ekstrak tersebut. Hasilnya menunjukkan percepatan penyembuhan luka dibandingkan dengan perawatan konvensional. Kendati demikian, penting untuk dicatat bahwa ini adalah laporan kasus tunggal dan memerlukan validasi melalui studi terkontrol yang lebih besar.

Studi lain yang dilakukan pada kelompok kecil sukarelawan dengan masalah pencernaan ringan melaporkan adanya perbaikan gejala setelah mengonsumsi teh herbal yang terbuat dari dedaunan tersebut selama beberapa minggu. Perbaikan meliputi pengurangan kembung dan peningkatan keteraturan buang air besar. Namun, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol plasebo, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti.

Terdapat pula perdebatan mengenai metode ekstraksi yang optimal untuk mempertahankan senyawa bioaktif yang terkandung di dalam dedaunan tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi dengan pelarut organik menghasilkan ekstrak dengan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode tradisional menggunakan air panas. Namun, penggunaan pelarut organik juga menimbulkan kekhawatiran terkait residu dan keamanan produk akhir.

Masyarakat didorong untuk menelaah bukti yang ada secara kritis dan mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada. Penelitian lebih lanjut, dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar, diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi manfaat dan keamanan penggunaan ekstrak dedaunan Anacardium occidentale sebagai agen terapeutik.