7 Manfaat Daun Kaca Kaca yang Wajib Kamu Intip!

Rabu, 11 Juni 2025 oleh journal

Kegunaan tumbuhan Crassula ovata, khususnya bagian folia, mencakup potensi khasiat terapeutik. Beberapa penelitian mengindikasikan adanya kandungan senyawa aktif yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Efek yang mungkin timbul meliputi aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, serta potensi dalam membantu mengatasi masalah kulit. Pemanfaatan tradisional seringkali melibatkan pengolahan bagian tanaman ini menjadi ramuan atau aplikasi topikal.

Meskipun menjanjikan, riset mengenai khasiat kesehatan tanaman Crassula ovata masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia. Potensi manfaat yang ada sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis yang sudah terbukti efektif, ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi dan herbalogi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

7 Manfaat Daun Kaca Kaca yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Amelia Wijaya

Tanaman sukulen ini, yang dikenal luas karena bentuk daunnya yang unik, memang menyimpan potensi terapeutik. Beberapa penelitian awal menyoroti keberadaan senyawa seperti flavonoid dan asam askorbat yang berperan sebagai antioksidan, melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, sifat anti-inflamasi yang mungkin dimiliki dapat membantu meredakan peradangan ringan. Secara tradisional, ekstrak dari daunnya terkadang digunakan secara topikal untuk mengatasi iritasi kulit atau luka ringan.

Manfaat Daun Kaca Kaca

Daun kaca kaca ( Crassula ovata) menyimpan potensi manfaat yang signifikan, meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut untuk validasi klinis. Berikut adalah beberapa kegunaan utamanya:

  • Antioksidan alami
  • Perlindungan sel
  • Efek anti-inflamasi
  • Potensi penyembuhan luka
  • Meredakan iritasi kulit
  • Sumber nutrisi mikro
  • Aktivitas antimikroba

Manfaat yang teridentifikasi berasal dari kandungan senyawa aktif dalam daun kaca kaca. Sebagai contoh, aktivitas antioksidan dapat membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi risiko kerusakan sel. Potensi anti-inflamasi dapat membantu meredakan kondisi peradangan ringan. Lebih lanjut, pemanfaatan tradisional daun kaca kaca untuk penyembuhan luka mengindikasikan potensi aplikasi topikal. Meskipun demikian, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan sebelum penggunaan.

Antioksidan Alami

Keberadaan antioksidan alami menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan dari tumbuhan Crassula ovata. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis. Aktivitas antioksidan dalam tanaman ini menjadi fokus penelitian untuk memahami lebih lanjut dampak positifnya.

  • Perlindungan Terhadap Stres Oksidatif

    Stres oksidatif terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, melindungi sel-sel dari kerusakan yang diakibatkannya. Contohnya, kerusakan DNA akibat radikal bebas dapat dicegah dengan adanya antioksidan yang menangkap dan menetralkan molekul berbahaya tersebut.

  • Kandungan Senyawa Fenolik

    Senyawa fenolik, seperti flavonoid dan asam fenolik, merupakan jenis antioksidan yang sering ditemukan dalam tumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa Crassula ovata mengandung senyawa-senyawa fenolik ini, yang memberikan kontribusi pada aktivitas antioksidannya. Misalnya, flavonoid diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat enzim yang memproduksi radikal bebas.

  • Potensi Anti-Aging

    Kerusakan sel akibat radikal bebas berperan dalam proses penuaan. Dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas, antioksidan yang terdapat dalam Crassula ovata berpotensi memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit terkait usia. Contohnya, perlindungan terhadap kerusakan kolagen dapat membantu menjaga elastisitas kulit.

  • Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan membantu menjaga fungsi optimal sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan. Dengan demikian, konsumsi atau aplikasi senyawa yang mengandung antioksidan berpotensi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

  • Pencegahan Penyakit Kronis

    Radikal bebas terlibat dalam perkembangan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Aktivitas antioksidan dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut dengan melindungi sel-sel dari kerusakan dan mencegah peradangan kronis. Contohnya, antioksidan dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

  • Peran dalam Detoksifikasi

    Antioksidan membantu proses detoksifikasi tubuh dengan menetralkan racun dan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan antioksidan dalam tumbuhan ini dapat mendukung fungsi hati dan organ detoksifikasi lainnya. Contohnya, antioksidan dapat membantu menetralkan logam berat dan polutan lingkungan.

Secara keseluruhan, keberadaan antioksidan alami dalam Crassula ovata memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya pada manusia, potensi perlindungan terhadap stres oksidatif, dukungan sistem kekebalan tubuh, dan pencegahan penyakit kronis menjadikan aspek ini penting untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Perlindungan Sel

Integritas seluler merupakan fondasi utama kesehatan. Kemampuan suatu zat untuk melindungi sel dari kerusakan menjadi pertimbangan penting dalam mengevaluasi potensi manfaat terapeutiknya. Tumbuhan Crassula ovata, dengan profil kandungan kimianya, menunjukkan indikasi peran protektif terhadap sel, berkontribusi pada potensi kegunaan kesehatan yang lebih luas.

  • Netralisasi Radikal Bebas

    Radikal bebas, produk sampingan metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat merusak membran sel, DNA, dan protein. Senyawa antioksidan dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid, mampu menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan oksidatif. Contohnya, stres oksidatif akibat polusi udara dapat diredam oleh antioksidan, melindungi sel-sel paru-paru.

  • Penguatan Membran Sel

    Membran sel berfungsi sebagai penghalang pelindung terhadap lingkungan eksternal. Beberapa senyawa dalam ekstrak tumbuhan ini dapat memperkuat struktur membran sel, meningkatkan resistensi terhadap serangan patogen dan zat toksik. Contohnya, lapisan lipid ganda pada membran sel dapat distabilkan oleh senyawa tertentu, mencegah kebocoran ion dan molekul penting.

  • Modulasi Respons Inflamasi

    Inflamasi kronis dapat menyebabkan kerusakan sel yang berkelanjutan. Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan ini berpotensi memodulasi respons inflamasi, mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh sitokin dan mediator inflamasi lainnya. Contohnya, peradangan pada sel-sel sendi akibat arthritis dapat diredakan, melindungi tulang rawan dari degradasi lebih lanjut.

  • Peningkatan Perbaikan DNA

    Kerusakan DNA dapat menyebabkan mutasi dan disfungsi seluler. Beberapa penelitian mengindikasikan potensi senyawa dalam tumbuhan ini untuk meningkatkan mekanisme perbaikan DNA, mengurangi risiko kerusakan permanen. Contohnya, paparan radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit, yang dapat diperbaiki lebih efisien dengan bantuan senyawa tertentu.

  • Induksi Apoptosis Selektif

    Apoptosis, atau kematian sel terprogram, adalah proses penting untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau bermutasi. Beberapa senyawa dapat menginduksi apoptosis selektif pada sel-sel kanker, mencegah proliferasi yang tidak terkendali. Contohnya, sel-sel tumor yang resisten terhadap kemoterapi dapat diinduksi untuk mati melalui mekanisme apoptosis.

  • Chelasi Logam Berat

    Logam berat, seperti merkuri dan timbal, dapat merusak sel melalui berbagai mekanisme. Senyawa chelat dalam tumbuhan ini dapat mengikat logam berat, mencegah interaksi mereka dengan molekul seluler dan memfasilitasi ekskresi. Contohnya, paparan timbal dapat menyebabkan kerusakan neurologis, yang dapat dikurangi dengan chelation menggunakan senyawa tertentu.

Dengan berbagai mekanisme perlindungan seluler yang potensial, tumbuhan Crassula ovata menunjukkan prospek menjanjikan dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengkarakterisasi manfaat ini secara komprehensif.

Efek anti-inflamasi

Potensi aktivitas anti-inflamasi merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada nilai terapeutik tanaman Crassula ovata. Peradangan, respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, jika berlangsung kronis, dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. Kemampuan untuk meredakan atau memodulasi proses inflamasi menjadi kunci dalam pencegahan dan penanganan kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa yang dapat menghambat produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam memicu dan mempertahankan respons peradangan. Dengan menghambat sintesis atau aktivitas mediator tersebut, potensi efek anti-inflamasi dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan kerusakan jaringan yang terkait dengan peradangan.

Pemanfaatan tradisional tanaman ini dalam pengobatan luka atau iritasi kulit mungkin berkaitan dengan efek anti-inflamasinya. Peradangan seringkali menyertai proses penyembuhan luka, dan pengurangan peradangan dapat mempercepat proses regenerasi jaringan. Demikian pula, pada kondisi kulit yang meradang, seperti eksim atau dermatitis, potensi efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan gejala dan memperbaiki kondisi kulit.

Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis terkontrol, diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengkarakterisasi efek anti-inflamasi secara lebih mendalam. Mekanisme aksi spesifik dari senyawa-senyawa aktif, dosis optimal, serta potensi interaksi dengan obat-obatan lain perlu diteliti lebih lanjut. Potensi manfaat anti-inflamasi, meskipun menjanjikan, tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang sudah terbukti efektif dan harus dikonsultasikan dengan profesional kesehatan.

Potensi Penyembuhan Luka

Salah satu aspek yang menjanjikan dari Crassula ovata adalah potensi perannya dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Kemampuan ini, jika terbukti secara klinis, akan menjadi kontribusi signifikan bagi kesehatan kulit dan jaringan. Pemanfaatan tradisional tumbuhan ini seringkali mencakup aplikasi topikal pada luka ringan, luka bakar kecil, atau iritasi kulit, mengindikasikan adanya keyakinan empiris mengenai khasiat penyembuhannya.

Beberapa mekanisme biologis yang mungkin mendasari potensi penyembuhan luka ini meliputi stimulasi proliferasi sel, peningkatan sintesis kolagen, dan efek anti-inflamasi. Proliferasi sel, khususnya fibroblas dan keratinosit, sangat penting dalam pembentukan jaringan baru dan penutupan luka. Kolagen, protein struktural utama dalam kulit, memberikan kekuatan dan elastisitas pada jaringan yang baru terbentuk. Efek anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.

Senyawa aktif yang terkandung di dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid dan senyawa fenolik lainnya, mungkin berperan dalam mekanisme-mekanisme tersebut. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang dapat melindungi jaringan dari kerusakan oksidatif dan mengurangi peradangan. Senyawa-senyawa lain mungkin berinteraksi dengan faktor pertumbuhan atau enzim yang terlibat dalam proses penyembuhan luka.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar bukti mengenai potensi penyembuhan luka Crassula ovata masih bersifat anekdot atau berasal dari penelitian in vitro dan in vivo pada hewan. Uji klinis terkontrol pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan aplikasi topikal tumbuhan ini pada berbagai jenis luka. Formulasi yang tepat, dosis yang optimal, dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain juga perlu dievaluasi secara cermat sebelum rekomendasi klinis dapat diberikan. Dengan demikian, potensi penyembuhan luka tumbuhan ini merupakan area penelitian yang menjanjikan, namun memerlukan validasi ilmiah yang lebih ketat sebelum dapat diintegrasikan ke dalam praktik klinis standar.

Meredakan Iritasi Kulit

Salah satu potensi aplikasi terapeutik dari Crassula ovata adalah kemampuannya untuk meredakan iritasi kulit. Manfaat ini diduga berasal dari kombinasi sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan tersebut. Iritasi kulit, yang seringkali ditandai dengan kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk alergi, paparan bahan kimia iritan, infeksi, atau kondisi kulit seperti eksim.

Senyawa aktif dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid dan senyawa fenolik lainnya, berpotensi menenangkan kulit yang meradang dengan menghambat produksi mediator inflamasi dan menetralkan radikal bebas yang dapat memperburuk kondisi iritasi. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari Crassula ovata dapat membantu mempercepat regenerasi sel kulit, membantu memperbaiki lapisan pelindung kulit yang rusak dan mengurangi sensitivitas terhadap iritan.

Pemanfaatan tradisional tumbuhan ini untuk mengatasi masalah kulit ringan, seperti luka bakar ringan, gigitan serangga, atau ruam, mungkin mencerminkan keyakinan empiris mengenai khasiat peredaan iritasinya. Aplikasi topikal ekstrak tumbuhan ini, baik dalam bentuk segar maupun olahan, dapat memberikan efek menenangkan dan mengurangi rasa gatal atau perih yang sering menyertai iritasi kulit.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanan aplikasi topikal Crassula ovata untuk meredakan iritasi kulit perlu dikonfirmasi melalui penelitian klinis yang lebih ketat. Jenis iritasi kulit yang berbeda mungkin merespons secara berbeda terhadap pengobatan ini, dan potensi efek samping, seperti reaksi alergi, perlu dipertimbangkan. Konsultasi dengan dokter kulit atau profesional kesehatan lainnya sangat dianjurkan sebelum menggunakan Crassula ovata sebagai pengobatan untuk iritasi kulit, terutama jika kondisi iritasi parah atau tidak membaik dengan pengobatan rumahan.

Sumber nutrisi mikro

Potensi manfaat kesehatan Crassula ovata meluas hingga kandungan nutrisi mikronya. Meskipun bukan merupakan sumber utama nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak), tanaman ini menyimpan sejumlah kecil vitamin dan mineral esensial yang berkontribusi pada fungsi biologis tubuh. Keberadaan nutrisi mikro ini dapat memberikan dukungan tambahan bagi kesehatan, melengkapi efek terapeutik lain yang mungkin dimiliki oleh tumbuhan ini.

Analisis fitokimia pada Crassula ovata mengungkapkan adanya beberapa vitamin, seperti vitamin C (asam askorbat), yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk sintesis kolagen. Mineral seperti kalium, magnesium, dan kalsium juga terdeteksi, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Kalium penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan fungsi saraf, magnesium terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik, dan kalsium esensial untuk kesehatan tulang dan fungsi otot.

Kontribusi nutrisi mikro dari Crassula ovata dapat dianggap sebagai manfaat tambahan yang mendukung kesehatan secara keseluruhan. Meskipun jumlahnya mungkin tidak signifikan dibandingkan dengan sumber makanan utama, keberadaan nutrisi esensial ini dapat membantu memenuhi kebutuhan harian tubuh dan mendukung fungsi-fungsi biologis yang penting. Contohnya, kandungan vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkuantifikasi secara akurat kandungan nutrisi mikro Crassula ovata dan memahami bioavailabilitasnya (seberapa baik tubuh dapat menyerap dan menggunakan nutrisi tersebut). Selain itu, konsumsi Crassula ovata sebagai sumber nutrisi mikro sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dalam jumlah yang wajar, mengingat potensi efek samping atau interaksi dengan obat-obatan lain. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya sangat dianjurkan sebelum mengintegrasikan Crassula ovata ke dalam diet dengan tujuan meningkatkan asupan nutrisi mikro.

Aktivitas antimikroba

Keberadaan aktivitas antimikroba pada Crassula ovata menjadi aspek krusial dalam memahami potensi manfaat kesehatan tanaman ini. Kemampuan menghambat atau membunuh mikroorganisme berbahaya dapat berkontribusi pada pencegahan infeksi dan dukungan sistem kekebalan tubuh.

  • Inhibisi Pertumbuhan Bakteri

    Ekstrak dari tanaman ini menunjukkan potensi dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri patogen, termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Senyawa-senyawa aktif dalam ekstrak dapat merusak dinding sel bakteri atau mengganggu proses metabolisme vitalnya. Contohnya, penelitian in vitro menunjukkan efektivitas ekstrak terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

  • Efek Antifungal

    Selain bakteri, beberapa penelitian juga mengindikasikan potensi aktivitas antifungal dari Crassula ovata. Ekstrak tanaman ini dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen yang menyebabkan infeksi kulit atau sistemik. Senyawa-senyawa tertentu dapat mengganggu sintesis ergosterol, komponen penting dari membran sel jamur. Contohnya, ekstrak dapat menunjukkan efektivitas terhadap Candida albicans.

  • Potensi Antivirus

    Meskipun penelitian masih terbatas, beberapa studi awal menunjukkan potensi aktivitas antivirus dari Crassula ovata. Senyawa-senyawa tertentu dapat menghambat replikasi virus atau mengganggu interaksi virus dengan sel inang. Contohnya, penelitian dapat mengeksplorasi efektivitas ekstrak terhadap virus influenza atau herpes simplex.

  • Mekanisme Aksi Kompleks

    Aktivitas antimikroba Crassula ovata kemungkinan melibatkan berbagai mekanisme aksi yang kompleks. Senyawa-senyawa aktif dapat bekerja secara sinergis untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas aktivitas ini dan memahami mekanisme aksinya secara rinci.

Dengan potensi aktivitas antimikroba yang beragam, Crassula ovata menjanjikan sebagai sumber senyawa bioaktif untuk pengembangan agen antimikroba alami. Namun, validasi klinis diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak tanaman ini dalam pengobatan infeksi.

Anjuran Pemanfaatan Tumbuhan Crassula ovata

Pemanfaatan tumbuhan Crassula ovata memerlukan pertimbangan matang untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Informasi berikut memberikan panduan dalam memanfaatkan potensi manfaat tanaman ini.

Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan tanaman ini untuk tujuan pengobatan, konsultasikan dengan dokter, herbalis, atau profesional kesehatan lainnya. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kontraindikasi dengan kondisi kesehatan yang ada atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Tip 2: Uji Alergi
Lakukan uji alergi sebelum menggunakan ekstrak atau olahan Crassula ovata secara topikal. Oleskan sedikit produk pada area kecil kulit dan amati selama 24-48 jam untuk melihat apakah ada reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau pembengkakan.

Tip 3: Gunakan dalam Jumlah Moderat
Batasi penggunaan Crassula ovata dalam jumlah moderat. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Ikuti dosis yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan atau yang tertera pada produk yang digunakan.

Tip 4: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan tanaman yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Jika membeli produk olahan, pilih merek yang memiliki reputasi baik dan telah teruji kualitasnya.

Tip 5: Perhatikan Interaksi Obat
Berhati-hatilah terhadap potensi interaksi antara Crassula ovata dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk memastikan tidak ada interaksi yang merugikan.

Tip 6: Tidak Direkomendasikan untuk Kondisi Tertentu
Hindari penggunaan Crassula ovata jika sedang hamil, menyusui, atau memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal atau hati. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah penggunaan tanaman ini aman dalam kondisi tersebut.

Pemanfaatan tumbuhan Crassula ovata yang bijaksana dan bertanggung jawab dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal. Selalu prioritaskan keamanan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Beberapa investigasi awal telah menyoroti potensi aplikasi terapeutik dari ekstrak Crassula ovata. Sebuah studi in vitro yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology menguji efek ekstrak daun terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus, bakteri patogen yang umum ditemukan pada infeksi kulit. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antibakteri yang signifikan, mengindikasikan potensi penggunaan topikal untuk mengatasi infeksi kulit ringan.

Studi lain, yang dilakukan pada model hewan, mengeksplorasi efek ekstrak Crassula ovata terhadap penyembuhan luka. Penelitian ini menemukan bahwa aplikasi topikal ekstrak dapat mempercepat proses penutupan luka dan meningkatkan pembentukan kolagen, komponen penting dalam perbaikan jaringan. Meskipun menjanjikan, penelitian ini menekankan perlunya studi klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Namun, perlu dicatat bahwa terdapat pula penelitian yang memberikan hasil yang kurang meyakinkan atau menunjukkan adanya potensi efek samping. Sebuah laporan kasus yang diterbitkan dalam Dermatitis menggambarkan seorang pasien yang mengalami reaksi alergi setelah menggunakan krim yang mengandung ekstrak Crassula ovata. Kasus ini menyoroti pentingnya uji alergi sebelum penggunaan dan potensi variasi respons individu terhadap tumbuhan ini.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah dan studi kasus sangat penting dalam menentukan potensi manfaat dan risiko Crassula ovata. Diperlukan penelitian yang lebih komprehensif, dengan metodologi yang ketat dan ukuran sampel yang lebih besar, untuk mengkonfirmasi temuan awal dan memahami mekanisme aksi serta dosis optimal untuk berbagai aplikasi terapeutik.