Temukan 7 Manfaat Daun Meniran & Cara Olah yang Wajib Kamu Tahu!

Rabu, 27 Agustus 2025 oleh journal

Meniran, tanaman herbal yang dikenal luas, menawarkan beragam khasiat bagi kesehatan. Kegunaannya mencakup peningkatan daya tahan tubuh, perlindungan fungsi hati, serta potensi sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Pemanfaatan tanaman ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti merebus daunnya untuk dijadikan minuman, mengeringkannya untuk teh herbal, atau mengolahnya menjadi ekstrak yang lebih terkonsentrasi.

Meniran memiliki potensi yang menjanjikan sebagai terapi komplementer untuk berbagai kondisi kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, dan penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan, ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli herbal dari sebuah rumah sakit ternama di Jakarta.

Temukan 7 Manfaat Daun Meniran & Cara Olah yang Wajib Kamu Tahu!

Dr. Rahmawati menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat klinis dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Kandungan aktif dalam meniran, seperti filantin dan hipofilantin, telah terbukti memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan hepatoprotektif dalam studi laboratorium. Senyawa-senyawa ini diduga berperan dalam melindungi sel-sel hati dari kerusakan, meningkatkan sistem imun, dan melawan peradangan. Konsumsi meniran umumnya dilakukan dengan merebus daunnya menjadi teh atau mengonsumsi ekstraknya. Meskipun demikian, penting untuk memperhatikan dosis dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi sebaiknya dihindari tanpa pengawasan medis.

Manfaat Daun Meniran dan Cara Mengolahnya

Daun meniran, dikenal akan khasiat obatnya, menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan. Memahami manfaat esensial ini, serta bagaimana cara mengolahnya dengan benar, sangat penting untuk memaksimalkan potensi terapeutiknya.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Melindungi fungsi hati
  • Efek antioksidan kuat
  • Sifat antiinflamasi alami
  • Menurunkan kadar gula darah
  • Mencegah infeksi bakteri
  • Mendukung fungsi ginjal

Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Contohnya, perlindungan fungsi hati secara tidak langsung mendukung daya tahan tubuh karena hati berperan penting dalam detoksifikasi. Sifat antioksidan dan antiinflamasinya bekerja sinergis untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan kronis. Pemanfaatan daun meniran secara tepat, melalui perebusan atau ekstraksi, dapat mengoptimalkan penyerapan senyawa aktif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Peningkatan daya tahan tubuh merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Daun meniran, dengan kandungan senyawa aktifnya, berpotensi berperan dalam memperkuat sistem imun, sehingga tubuh lebih resisten terhadap berbagai penyakit.

  • Stimulasi Produksi Sel Imun

    Senyawa-senyawa dalam daun meniran, seperti filantin, diduga dapat merangsang produksi sel-sel imun seperti limfosit dan makrofag. Sel-sel ini berperan penting dalam mengidentifikasi dan menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Peningkatan jumlah dan aktivitas sel imun berkontribusi pada respon imun yang lebih efektif.

  • Aktivitas Antioksidan

    Daun meniran kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam meniran mendukung fungsi optimal sel-sel imun.

  • Efek Antiinflamasi

    Peradangan kronis dapat menekan sistem imun dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Daun meniran memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis, sehingga sistem imun dapat berfungsi lebih efektif. Pengaturan inflamasi yang tepat sangat penting untuk respon imun yang seimbang.

  • Peningkatan Fungsi Hati

    Hati memainkan peran penting dalam detoksifikasi dan metabolisme. Fungsi hati yang optimal penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mendukung sistem imun. Daun meniran diketahui memiliki efek hepatoprotektif, yang membantu melindungi dan meningkatkan fungsi hati.

  • Modulasi Respons Imun

    Daun meniran dapat memodulasi respons imun, artinya dapat membantu menyeimbangkan aktivitas sistem imun. Ini penting untuk mencegah respons imun yang berlebihan (seperti pada penyakit autoimun) atau respons imun yang lemah (yang membuat tubuh rentan terhadap infeksi). Modulasi imun yang tepat memastikan respon imun yang efektif dan terkontrol.

Dengan demikian, pemanfaatan daun meniran, melalui pengolahan yang tepat seperti perebusan atau ekstraksi, dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Penting untuk diingat bahwa efek ini dapat bervariasi pada setiap individu, dan konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan sebelum mengonsumsi meniran secara rutin.

Melindungi Fungsi Hati

Fungsi hati yang optimal krusial untuk kesehatan secara menyeluruh, mengingat perannya yang vital dalam detoksifikasi, metabolisme, dan produksi berbagai zat penting bagi tubuh. Paparan terhadap toksin, konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus, dan pola makan yang tidak sehat dapat memicu kerusakan hati, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Di sinilah potensi perlindungan dari tanaman Phyllanthus niruri, atau meniran, menjadi relevan.

Senyawa-senyawa aktif dalam meniran, terutama filantin dan hipofilantin, telah menunjukkan aktivitas hepatoprotektif, yang berarti mereka dapat membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Mekanisme perlindungan ini diduga melibatkan beberapa jalur, termasuk:

  • Aktivitas Antioksidan: Meniran mengandung antioksidan yang membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel hati. Dengan mengurangi stres oksidatif, meniran dapat membantu mencegah kerusakan sel dan peradangan hati.
  • Aktivitas Antiinflamasi: Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam banyak penyakit hati. Meniran memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
  • Peningkatan Regenerasi Sel Hati: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meniran dapat membantu merangsang regenerasi sel-sel hati yang rusak. Proses regenerasi ini penting untuk memperbaiki kerusakan hati dan memulihkan fungsi hati yang optimal.
  • Inhibisi Replikasi Virus: Meniran telah terbukti memiliki aktivitas antivirus terhadap beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi hati, seperti virus hepatitis B. Dengan menghambat replikasi virus, meniran dapat membantu mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh infeksi virus.

Pemanfaatan meniran untuk melindungi fungsi hati dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti merebus daunnya untuk dijadikan minuman herbal, mengonsumsi ekstrak meniran yang telah distandardisasi, atau mengintegrasikannya ke dalam suplemen makanan. Penting untuk dicatat bahwa dosis dan cara pengolahan dapat mempengaruhi efektivitas perlindungan hati. Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan untuk menentukan dosis yang tepat dan memastikan tidak ada interaksi dengan obat-obatan lain yang mungkin sedang dikonsumsi. Meskipun meniran menunjukkan potensi perlindungan hati yang menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat klinisnya dan menentukan efek jangka panjangnya.

Efek Antioksidan Kuat

Kekuatan antioksidan yang dimiliki tanaman meniran berkontribusi signifikan terhadap nilai terapeutiknya. Senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya, seperti filantin dan beberapa senyawa fenolik, bertindak sebagai penangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, memicu stres oksidatif, dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.

Kehadiran antioksidan dalam meniran membantu menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan seluler dan mengurangi risiko penyakit. Efek perlindungan ini bersifat sistemik, artinya dapat memberikan manfaat bagi berbagai organ dan jaringan tubuh. Selain itu, aktivitas antioksidan dapat mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Metode pengolahan yang tepat dapat memengaruhi ketersediaan dan efektivitas senyawa antioksidan. Proses perebusan, misalnya, dapat membantu mengekstrak senyawa-senyawa ini dari daun meniran, sehingga meningkatkan potensi antioksidan dari hasil rebusan. Namun, suhu dan durasi perebusan perlu diperhatikan untuk mencegah degradasi senyawa aktif. Ekstraksi dengan pelarut tertentu juga dapat digunakan untuk mendapatkan konsentrasi antioksidan yang lebih tinggi. Pemahaman yang baik mengenai cara pengolahan yang optimal sangat penting untuk memaksimalkan manfaat antioksidan yang ditawarkan oleh tanaman ini.

Sifat antiinflamasi alami

Kehadiran senyawa antiinflamasi dalam Phyllanthus niruri (meniran) merupakan faktor penting yang berkontribusi pada potensi terapeutiknya. Peradangan kronis merupakan akar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, diabetes, dan bahkan beberapa jenis kanker. Senyawa-senyawa dalam meniran, seperti filantin, hipofilantin, dan beberapa jenis flavonoid, menunjukkan kemampuan untuk menekan jalur inflamasi dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul yang memicu dan memperburuk peradangan.

Dengan meredakan peradangan, meniran dapat memberikan efek protektif terhadap berbagai organ dan sistem tubuh. Sifat antiinflamasi ini juga dapat membantu meringankan gejala kondisi peradangan, seperti nyeri sendi, pembengkakan, dan kemerahan. Pengolahan tanaman ini, baik melalui perebusan, ekstraksi, maupun metode lainnya, bertujuan untuk mengekstrak dan mempertahankan senyawa-senyawa antiinflamasi tersebut. Teknik pengolahan yang tepat akan memaksimalkan ketersediaan senyawa aktif dan memastikan efektivitasnya dalam meredakan peradangan. Perlu diingat bahwa dosis dan metode konsumsi yang sesuai harus dipertimbangkan untuk mencapai manfaat antiinflamasi yang optimal dan meminimalkan potensi efek samping.

Menurunkan kadar gula darah

Pengaturan kadar gula darah merupakan aspek penting dalam pengelolaan diabetes dan pencegahan komplikasi metabolik. Daun meniran telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai agen hipoglikemik, yang mengindikasikan potensinya dalam membantu menurunkan kadar gula darah. Pemahaman mengenai mekanisme kerja dan metode pengolahan yang tepat diperlukan untuk memaksimalkan efek terapeutik ini.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun meniran dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa dari darah masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel untuk merespon insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa yang diambil dari darah, dan kadar gula darah menurun. Contohnya, pasien diabetes tipe 2 yang mengonsumsi ekstrak meniran secara teratur menunjukkan perbaikan dalam kadar gula darah puasa dan HbA1c.

  • Inhibisi Enzim Alfa-Glukosidase

    Enzim alfa-glukosidase berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus kecil. Inhibisi enzim ini memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Beberapa senyawa dalam meniran memiliki aktivitas inhibitor alfa-glukosidase. Hal ini mirip dengan cara kerja beberapa obat antidiabetes oral yang umum digunakan.

  • Peningkatan Penggunaan Glukosa oleh Jaringan

    Daun meniran dapat meningkatkan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer, seperti otot. Hal ini membantu mengurangi kadar glukosa dalam darah dengan mengarahkannya ke tempat di mana ia dapat digunakan sebagai energi. Peningkatan penggunaan glukosa oleh jaringan dapat meningkatkan kinerja fisik dan mengurangi kelelahan yang sering dialami oleh penderita diabetes.

  • Pengolahan yang Mempengaruhi Efektivitas

    Metode pengolahan daun meniran dapat memengaruhi ketersediaan dan efektivitas senyawa hipoglikemik. Perebusan daun meniran dalam air merupakan metode tradisional yang umum digunakan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi dengan pelarut tertentu dapat menghasilkan ekstrak yang lebih kaya akan senyawa aktif. Suhu dan durasi perebusan juga perlu diperhatikan untuk mencegah kerusakan senyawa yang bermanfaat. Pilihan metode pengolahan yang tepat dapat memaksimalkan potensi penurunan kadar gula darah.

Dengan demikian, pemanfaatan daun meniran sebagai agen hipoglikemik memerlukan pemahaman yang komprehensif mengenai mekanisme kerjanya dan metode pengolahan yang optimal. Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa meniran bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional dan penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan, terutama bagi penderita diabetes yang sedang menjalani terapi farmakologis.

Mencegah infeksi bakteri

Potensi meniran dalam menghambat pertumbuhan bakteri menjadi aspek penting dalam kaitannya dengan manfaat kesehatan yang ditawarkan. Infeksi bakteri dapat memicu berbagai masalah kesehatan, dan kemampuan meniran untuk melawan bakteri patogen dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit dan pemulihan kesehatan.

  • Aktivitas Antibakteri Spektrum Luas

    Ekstrak meniran menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Aktivitas ini disebabkan oleh kandungan senyawa aktif yang mampu mengganggu mekanisme vital bakteri, seperti sintesis dinding sel atau replikasi DNA. Contohnya, studi laboratorium menunjukkan efektivitas ekstrak meniran terhadap Staphylococcus aureus, bakteri penyebab infeksi kulit dan pneumonia, serta Escherichia coli, bakteri penyebab infeksi saluran kemih.

  • Mekanisme Kerja Penghambatan Bakteri

    Senyawa-senyawa dalam meniran bekerja melalui berbagai mekanisme untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa senyawa dapat merusak membran sel bakteri, menyebabkan kebocoran dan kematian sel. Senyawa lain dapat mengganggu metabolisme bakteri, menghambat produksi energi dan pertumbuhan. Kombinasi mekanisme kerja ini membuat meniran efektif melawan bakteri resisten terhadap antibiotik.

  • Pengolahan untuk Memaksimalkan Aktivitas Antibakteri

    Metode pengolahan meniran dapat memengaruhi ketersediaan dan efektivitas senyawa antibakteri. Perebusan daun meniran merupakan metode tradisional, tetapi ekstraksi dengan pelarut tertentu dapat menghasilkan ekstrak yang lebih kuat. Proses ekstraksi yang tepat dapat mengisolasi dan mengonsentrasikan senyawa aktif, sehingga meningkatkan aktivitas antibakteri. Suhu dan durasi perebusan juga perlu diperhatikan untuk mencegah degradasi senyawa yang bermanfaat.

  • Potensi sebagai Agen Antibakteri Alami

    Mengingat meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik sintetik, meniran menawarkan potensi sebagai agen antibakteri alami yang dapat digunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan konvensional. Penggunaan meniran sebagai agen antibakteri alami dapat membantu mengurangi ketergantungan pada antibiotik sintetik dan meminimalkan risiko resistensi bakteri. Namun, penelitian klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan meniran sebagai agen antibakteri pada manusia.

  • Integrasi dalam Pengobatan Tradisional

    Meniran telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Penggunaan tradisional ini didasarkan pada pengalaman empiris dan observasi efektivitas meniran dalam meredakan gejala infeksi. Penelitian modern mulai mengungkap dasar ilmiah dari penggunaan tradisional ini, dengan mengidentifikasi senyawa aktif dan mekanisme kerja antibakteri meniran. Integrasi pengetahuan tradisional dan ilmiah dapat mengarah pada pengembangan terapi berbasis meniran yang lebih efektif dan aman.

Dengan demikian, pemanfaatan meniran sebagai agen antibakteri alami memerlukan pemahaman yang komprehensif mengenai mekanisme kerjanya, metode pengolahan yang optimal, dan potensi integrasinya dalam pengobatan konvensional. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan meniran dalam pencegahan dan pengobatan infeksi bakteri pada manusia.

Mendukung fungsi ginjal

Fungsi ginjal yang optimal sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, menyaring limbah dari darah, serta mengatur tekanan darah. Gangguan pada fungsi ginjal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman Phyllanthus niruri, atau meniran, berpotensi memberikan dukungan terhadap fungsi ginjal melalui berbagai mekanisme. Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini secara definitif dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Salah satu mekanisme yang mungkin terlibat adalah efek diuretik ringan. Diuretik membantu meningkatkan produksi urin, yang dapat membantu membersihkan ginjal dari kelebihan cairan dan limbah. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa meniran memiliki efek diuretik. Selain itu, kandungan antioksidan dalam meniran dapat membantu melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat berkontribusi pada penyakit ginjal kronis. Efek antiinflamasi yang dimilikinya juga dapat berperan dalam mengurangi peradangan pada ginjal, yang sering terjadi pada berbagai kondisi ginjal.

Cara pengolahan tanaman ini dapat mempengaruhi ketersediaan dan efektivitas senyawa yang berpotensi mendukung fungsi ginjal. Perebusan daun meniran adalah metode tradisional yang umum digunakan, namun metode ekstraksi lain mungkin lebih efektif dalam mengekstrak senyawa-senyawa aktif. Penting untuk dicatat bahwa penggunaan meniran sebagai pendukung fungsi ginjal tidak boleh menggantikan pengobatan medis konvensional. Individu dengan masalah ginjal yang sudah ada sebelumnya harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi meniran, karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain atau memperburuk kondisi tertentu. Penelitian yang lebih mendalam, termasuk uji klinis pada manusia, diperlukan untuk sepenuhnya memahami efek meniran terhadap fungsi ginjal dan menentukan dosis yang aman dan efektif untuk tujuan terapeutik.

Tips Memaksimalkan Potensi Terapeutik Meniran

Pemanfaatan tanaman Phyllanthus niruri memerlukan pendekatan yang cermat untuk memastikan manfaat optimal dan meminimalkan potensi efek samping. Berikut adalah beberapa panduan penting yang perlu dipertimbangkan:

Tip 1: Identifikasi dan Verifikasi Keaslian Tanaman
Pastikan tanaman yang digunakan adalah Phyllanthus niruri asli. Ada beberapa spesies tanaman yang mirip, tetapi mungkin memiliki komposisi kimia dan efek yang berbeda. Konsultasikan dengan ahli botani atau gunakan sumber daya terpercaya untuk mengidentifikasi tanaman dengan benar. Kesalahan identifikasi dapat mengurangi efektivitas atau bahkan menimbulkan risiko kesehatan.

Tip 2: Optimalkan Metode Ekstraksi Senyawa Aktif
Cara pengolahan memengaruhi ketersediaan senyawa aktif. Perebusan dalam air adalah metode tradisional, tetapi ekstraksi dengan pelarut tertentu, seperti etanol atau air panas, dapat menghasilkan konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi. Eksperimen dengan berbagai metode untuk menemukan yang paling efektif dalam mengekstrak senyawa yang diinginkan, sambil tetap memperhatikan keamanan dan keberlanjutan lingkungan.

Tip 3: Perhatikan Dosis dan Frekuensi Konsumsi
Dosis yang tepat bergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, kondisi kesehatan, dan metode pengolahan. Mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan jika diperlukan, sambil memantau efeknya dengan cermat. Hindari konsumsi berlebihan, yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk menentukan dosis yang optimal dan aman.

Tip 4: Pertimbangkan Interaksi dengan Obat dan Kondisi Kesehatan Lainnya
Senyawa dalam meniran dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu atau memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada. Beri tahu dokter tentang penggunaan meniran, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan resep atau memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit hati atau ginjal. Pemantauan yang cermat dan penyesuaian dosis mungkin diperlukan untuk meminimalkan risiko interaksi atau komplikasi.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan Phyllanthus niruri dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif, memaksimalkan potensi terapeutiknya sambil meminimalkan risiko efek samping. Pendekatan yang bertanggung jawab dan berbasis informasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal dari tanaman ini.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi terhadap khasiat tanaman Phyllanthus niruri (meniran) membutuhkan tinjauan mendalam terhadap bukti ilmiah yang ada, termasuk studi klinis, penelitian laboratorium, dan laporan kasus. Kajian sistematis terhadap literatur ilmiah mengungkapkan sejumlah penelitian yang menyoroti potensi terapeutiknya dalam berbagai kondisi kesehatan.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology menyelidiki efek ekstrak meniran pada pasien dengan infeksi virus hepatitis B kronis. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada kadar antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan DNA virus hepatitis B (HBV DNA) pada kelompok yang menerima ekstrak meniran dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi ini memberikan bukti awal mengenai potensi antivirus meniran terhadap virus hepatitis B. Namun, penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan desain yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences meneliti efek antioksidan dan antiinflamasi ekstrak meniran pada sel-sel hati yang terpapar stres oksidatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak meniran mampu melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi. Studi ini memberikan dasar molekuler untuk potensi hepatoprotektif meniran. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan in vitro (di laboratorium) dan hasilnya mungkin tidak sepenuhnya relevan dengan kondisi in vivo (di dalam tubuh manusia).

Meskipun terdapat bukti yang mendukung potensi terapeutik meniran, terdapat pula perdebatan dan pandangan yang kontras dalam komunitas ilmiah. Beberapa kritikus berpendapat bahwa banyak penelitian yang ada memiliki ukuran sampel yang kecil, metodologi yang kurang ketat, dan kurangnya kontrol plasebo yang memadai. Selain itu, dosis dan cara pemberian meniran yang optimal masih belum jelas. Oleh karena itu, penting untuk menafsirkan bukti yang ada dengan hati-hati dan mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat klinis dan menentukan dosis yang aman dan efektif.