Intip 7 Manfaat Daun Pare, Khasiatnya yang Bikin Kamu Penasaran!
Sabtu, 5 Juli 2025 oleh journal
Ekstrak dari tumbuhan merambat dengan buah pahit ini diyakini memberikan beragam dampak positif bagi kesehatan. Penggunaan bagian hijaunya, yang diolah menjadi minuman atau masakan, sering dikaitkan dengan potensi peningkatan metabolisme, pengendalian kadar gula darah, serta perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Khasiatnya telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai wilayah Asia.
"Meskipun menjanjikan, efektivitas dan keamanan konsumsi ekstrak tumbuhan dengan buah pahit ini memerlukan penelitian klinis lebih lanjut. Pemanfaatan tradisionalnya perlu diimbangi dengan pemahaman ilmiah yang mendalam, terutama terkait dosis dan interaksi dengan obat-obatan lain," ujar Dr. Amelia Suryani, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Amelia Suryani, Ahli Gizi Klinis
Senyawa bioaktif seperti momordisin, charantin, dan polipeptida-p, yang terkandung dalam tumbuhan tersebut, diyakini berkontribusi pada efek hipoglikemik dan antioksidan. Momordisin, misalnya, telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dalam studi laboratorium. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian pada manusia masih terbatas. Konsumsi harian yang direkomendasikan umumnya berkisar antara 50-100 ml jus segar atau ekstrak kering, tetapi konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum memulai konsumsi rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Efek samping seperti gangguan pencernaan ringan mungkin terjadi pada beberapa orang.
Manfaat Daun Pare
Ekstrak daun pare, yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, menawarkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Studi awal menunjukkan efek positif pada berbagai aspek metabolisme dan kesejahteraan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Menurunkan gula darah
- Meningkatkan sensitivitas insulin
- Antioksidan alami
- Mendukung kesehatan pencernaan
- Potensi anti-inflamasi
- Menjaga fungsi hati
- Menurunkan kolesterol
Manfaat-manfaat ini, meskipun menjanjikan, memerlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian klinis yang komprehensif. Sebagai contoh, efek hipoglikemik ekstrak daun pare dapat membantu individu dengan resistensi insulin, namun penggunaannya harus dipantau secara ketat untuk menghindari hipoglikemia. Potensi antioksidan dapat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, berkontribusi pada kesehatan jangka panjang. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum memasukkan daun pare ke dalam rutinitas harian, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada.
Menurunkan Gula Darah
Kemampuan ekstrak dari tanaman Momordica charantia untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah menjadi salah satu fokus utama penelitian terkait potensi terapeutiknya. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, seperti charantin dan polipeptida-p, diduga meniru atau meningkatkan kerja insulin, hormon yang berperan penting dalam mengatur penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Charantin, misalnya, terbukti dapat meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel otot dan jaringan adiposa, sehingga mengurangi kadar glukosa yang beredar dalam darah. Polipeptida-p, di sisi lain, memiliki struktur dan fungsi yang mirip dengan insulin itu sendiri. Lebih lanjut, ekstrak tersebut juga dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat dengan menghambat enzim glukosidase alfa, yang bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa sederhana. Dengan menghambat enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah menjadi lebih lambat, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Meskipun mekanisme kerja yang tepat masih terus diteliti, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak dari tanaman dengan buah pahit ini dapat menjadi strategi komplementer dalam pengelolaan kadar gula darah, terutama bagi individu dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama bagi mereka yang sudah mengonsumsi obat-obatan penurun gula darah, untuk menghindari risiko hipoglikemia.
Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Salah satu manfaat utama yang dikaitkan dengan konsumsi ekstrak tanaman merambat pahit ini adalah kemampuannya dalam meningkatkan respons sel tubuh terhadap insulin. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, berperan krusial dalam memfasilitasi penyerapan glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap sinyal insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Kondisi ini memaksa pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin guna mempertahankan kadar gula darah yang normal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan pankreas dan peningkatan kadar gula darah kronis. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak tanaman ini, seperti momordisin dan charantin, diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin melalui berbagai mekanisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat meningkatkan jumlah reseptor insulin pada permukaan sel, meningkatkan translokasi GLUT4 (protein pengangkut glukosa) ke membran sel, dan meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme glukosa intraseluler. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sel-sel tubuh menjadi lebih efisien dalam menyerap glukosa dari darah, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi beban kerja pankreas. Hal ini berpotensi memberikan manfaat signifikan bagi individu dengan resistensi insulin, pradiabetes, atau diabetes tipe 2 sebagai bagian dari strategi pengelolaan kadar gula darah yang komprehensif, yang juga mencakup perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga teratur. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi ekstrak ini secara rutin, terutama bagi mereka yang sudah mengonsumsi obat-obatan penurun gula darah, untuk menghindari risiko hipoglikemia.
Antioksidan Alami
Kehadiran senyawa antioksidan alami menjadi salah satu aspek penting yang mendasari potensi manfaat kesehatan dari ekstrak tanaman dengan buah pahit ini. Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel
Radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel, yang dapat memicu peradangan kronis, penuaan dini, dan peningkatan risiko penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit neurodegeneratif. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak tanaman ini, seperti vitamin C, vitamin E, dan berbagai jenis flavonoid, bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Proses ini membantu menjaga integritas seluler dan mendukung fungsi organ yang optimal.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Antioksidan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan demikian, konsumsi ekstrak tanaman ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mempercepat proses pemulihan.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan kronis merupakan faktor kunci dalam perkembangan banyak penyakit kronis. Antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas yang memicu respons inflamasi. Beberapa senyawa antioksidan dalam ekstrak tanaman ini, seperti quercetin dan kaempferol, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, membantu meredakan peradangan dan melindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut.
- Dukungan Kesehatan Jantung
Radikal bebas berperan dalam perkembangan penyakit jantung dengan merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan oksidasi kolesterol LDL (kolesterol "jahat"). Antioksidan membantu melindungi jantung dengan mencegah oksidasi LDL, mengurangi peradangan dalam pembuluh darah, dan meningkatkan fungsi endotel (lapisan dalam pembuluh darah). Dengan demikian, konsumsi ekstrak tanaman ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Dengan demikian, keberadaan antioksidan alami dalam tumbuhan dengan buah pahit ini berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaatnya dalam melindungi tubuh dari kerusakan sel, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan peradangan, dan mendukung kesehatan jantung. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi harus dilakukan secara bijak dan di bawah pengawasan medis untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Mendukung Kesehatan Pencernaan
Ekstrak dari tumbuhan merambat pahit telah lama dikaitkan dengan potensi peningkatan fungsi sistem pencernaan. Mekanisme kerjanya melibatkan berbagai aspek yang berkontribusi pada kesehatan saluran cerna secara keseluruhan, mulai dari peningkatan produksi enzim pencernaan hingga efek prebiotik.
- Peningkatan Produksi Enzim Pencernaan
Senyawa tertentu dalam ekstrak tumbuhan pahit ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan seperti amilase, protease, dan lipase. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh. Peningkatan produksi enzim pencernaan dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan gangguan penyerapan nutrisi.
- Efek Prebiotik pada Mikrobiota Usus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan pahit ini dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu senyawa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia tetapi dapat difermentasi oleh bakteri baik di usus. Fermentasi ini menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) seperti butirat, asetat, dan propionat, yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan usus, termasuk meningkatkan integritas lapisan usus, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, ekstrak tumbuhan ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
- Peredaan Peradangan pada Saluran Pencernaan
Sifat anti-inflamasi yang dimiliki oleh ekstrak tumbuhan pahit ini dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam ekstrak tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan, melindungi lapisan usus dari kerusakan, dan meningkatkan fungsi saluran pencernaan.
- Peningkatan Pergerakan Usus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan pahit ini dapat membantu meningkatkan pergerakan usus (peristaltik), yang penting untuk mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Peningkatan pergerakan usus membantu memindahkan makanan melalui saluran pencernaan dengan lebih efisien, mengurangi waktu transit makanan dan mencegah penumpukan limbah yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Secara keseluruhan, potensi tumbuhan dengan rasa pahit ini dalam mendukung kesehatan pencernaan melibatkan interaksi kompleks antara peningkatan produksi enzim pencernaan, efek prebiotik pada mikrobiota usus, peredaan peradangan, dan peningkatan pergerakan usus. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan efektivitasnya dalam mengatasi berbagai masalah pencernaan. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum mengonsumsi ekstrak tumbuhan ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada.
Potensi anti-inflamasi
Ekstrak dari dedaunan tanaman dengan rasa pahit, yang sering dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, menunjukkan potensi signifikan dalam meredakan peradangan. Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, artritis, dan bahkan kanker. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak tersebut, seperti flavonoid, saponin, dan triterpenoid, diyakini memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang memicu dan memperburuk respons peradangan. Lebih lanjut, antioksidan yang terkandung dalam ekstrak tersebut membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada peradangan. Dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif, ekstrak dari dedaunan tanaman tersebut berpotensi memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis. Penelitian laboratorium dan beberapa studi pada hewan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun penelitian klinis lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya sebagai agen anti-inflamasi. Konsumsi harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain, untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Menjaga Fungsi Hati
Organ hati memainkan peran sentral dalam metabolisme, detoksifikasi, dan penyimpanan nutrisi. Pemeliharaan kesehatan organ ini krusial bagi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Terdapat indikasi bahwa ekstrak dari tumbuhan merambat dengan buah bercita rasa pahit dapat memberikan kontribusi positif terhadap fungsi hati melalui beberapa mekanisme. Senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya berpotensi melindungi sel-sel hati (hepatosit) dari kerusakan akibat radikal bebas dan stres oksidatif, kondisi yang seringkali memicu peradangan dan disfungsi hati. Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut dapat membantu meningkatkan aktivitas enzim-enzim detoksifikasi di hati, yang berperan penting dalam menghilangkan zat-zat berbahaya dari tubuh. Proses ini dapat mengurangi beban kerja hati dan meningkatkan kemampuannya untuk berfungsi secara optimal. Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek protektifnya terhadap hati dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Individu dengan kondisi hati yang sudah ada sebelumnya harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi ekstrak ini, karena interaksi dengan obat-obatan atau efek samping yang tidak diinginkan mungkin terjadi. Pendekatan holistik yang mencakup diet sehat, olahraga teratur, dan penghindaran alkohol tetap menjadi landasan utama dalam menjaga kesehatan hati.
Menurunkan Kolesterol
Pengelolaan kadar kolesterol dalam darah merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Terdapat indikasi bahwa ekstrak dari bagian hijau tanaman Momordica charantia dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol, meskipun mekanisme dan efektivitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Penghambatan Penyerapan Kolesterol di Usus
Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam ekstrak daun dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus. Proses ini dapat mengurangi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam aliran darah, sehingga menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol "jahat"). Efek ini mirip dengan cara kerja beberapa obat penurun kolesterol yang tersedia secara komersial.
- Peningkatan Ekskresi Asam Empedu
Kolesterol diubah menjadi asam empedu di hati, yang kemudian disekresikan ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak. Sebagian asam empedu diserap kembali ke dalam darah, sementara sisanya dikeluarkan melalui feses. Ekstrak daun diyakini dapat meningkatkan ekskresi asam empedu melalui feses, yang memaksa tubuh untuk menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- Pengurangan Produksi Kolesterol di Hati
Hati merupakan organ utama yang memproduksi kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dapat menghambat enzim HMG-CoA reduktase, enzim kunci dalam sintesis kolesterol di hati. Penghambatan enzim ini dapat mengurangi produksi kolesterol oleh hati, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Mekanisme ini mirip dengan cara kerja obat statin, yang merupakan obat penurun kolesterol yang umum digunakan.
- Peningkatan Kolesterol HDL (Kolesterol "Baik")
Selain menurunkan kadar kolesterol LDL, ekstrak daun juga berpotensi meningkatkan kadar kolesterol HDL, yang dikenal sebagai kolesterol "baik". HDL membantu menghilangkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses. Peningkatan kadar HDL dapat membantu melindungi terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah.
Meskipun mekanisme-mekanisme di atas menunjukkan potensi efek hipolipidemik (penurun kolesterol), penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak daun tanaman tersebut sebagai agen penurun kolesterol. Penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama bagi individu yang sudah mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol, untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Tips Pemanfaatan Ekstrak Daun Momordica charantia
Pemanfaatan bagian hijau tanaman merambat dengan buah pahit ini memerlukan pemahaman yang cermat guna memaksimalkan potensi manfaatnya dan meminimalkan risiko efek samping. Penerapan langkah-langkah berikut dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaannya:
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memulai konsumsi rutin, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan. Hal ini penting terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, gangguan hati, atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan dosis yang tepat dan memantau potensi interaksi obat.
Tip 2: Perhatikan Dosis yang Dianjurkan
Dosis yang aman dan efektif dapat bervariasi tergantung pada bentuk sediaan (segar, ekstrak kering, kapsul) dan kondisi kesehatan individu. Umumnya, konsumsi jus segar direkomendasikan tidak melebihi 50-100 ml per hari. Selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk atau rekomendasi dari profesional kesehatan.
Tip 3: Pilih Produk yang Berkualitas
Jika memilih produk ekstrak atau suplemen, pastikan untuk memilih merek yang terpercaya dan telah teruji kualitasnya. Periksa label produk untuk memastikan kandungan bahan aktif dan tidak adanya bahan tambahan yang berbahaya. Pertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dan bahan kimia lainnya.
Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan ekstrak tersebut sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Hal ini akan memaksimalkan manfaat kesehatan yang diperoleh dan membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Tip 5: Pantau Efek Samping yang Mungkin Timbul
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan (mual, diare, kembung) setelah mengonsumsi ekstrak tersebut. Jika efek samping tersebut berlanjut atau semakin parah, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Tip 6: Hindari Penggunaan Jangka Panjang Tanpa Pengawasan
Penggunaan jangka panjang sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan. Hal ini penting untuk memantau potensi efek samping yang mungkin timbul dan memastikan bahwa manfaat yang diperoleh sepadan dengan risikonya.
Penerapan tips di atas dapat membantu mengoptimalkan pemanfaatan ekstrak tanaman dengan buah pahit dan memaksimalkan potensi manfaatnya bagi kesehatan. Ingatlah bahwa konsultasi dengan profesional kesehatan merupakan langkah penting sebelum memulai konsumsi rutin.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Sejumlah studi telah meneliti dampak ekstrak dari bagian hijau tanaman Momordica charantia terhadap berbagai kondisi kesehatan. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi efek hipoglikemik, yang diamati dalam kelompok studi dengan diabetes tipe 2. Dalam studi-studi ini, konsumsi ekstrak secara teratur dikaitkan dengan penurunan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan kontrol glikemik secara keseluruhan. Namun, penting untuk dicatat bahwa ukuran sampel dalam studi-studi ini seringkali kecil, dan desain penelitiannya mungkin memiliki keterbatasan yang mempengaruhi validitas hasil.
Metodologi yang digunakan dalam studi-studi tersebut bervariasi, dengan beberapa penelitian menggunakan desain terkontrol plasebo sementara yang lain mengandalkan observasi longitudinal. Analisis statistik yang digunakan juga berbeda, sehingga menyulitkan perbandingan langsung antara hasil studi. Selain itu, faktor-faktor seperti variasi genetik, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik peserta studi dapat mempengaruhi respons terhadap ekstrak, sehingga mempersulit penentuan hubungan sebab-akibat yang pasti.
Terdapat perdebatan mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak sebagai terapi komplementer untuk diabetes. Beberapa peneliti berpendapat bahwa bukti yang ada masih belum cukup kuat untuk merekomendasikan penggunaan rutin, sementara yang lain menekankan potensi manfaatnya sebagai bagian dari pendekatan pengelolaan diabetes yang komprehensif. Studi-studi yang membandingkan efektivitas ekstrak dengan obat-obatan antidiabetes konvensional juga menunjukkan hasil yang beragam, dengan beberapa studi menemukan bahwa ekstrak memiliki efek yang sebanding dengan obat-obatan tertentu, sementara yang lain tidak menemukan perbedaan yang signifikan.
Penting untuk mendekati bukti ilmiah yang ada dengan sikap kritis dan mempertimbangkan keterbatasan studi-studi yang telah dilakukan. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak dari tanaman Momordica charantia sebagai terapi untuk diabetes dan kondisi kesehatan lainnya.