Temukan 7 Manfaat Minum Jus Buah Naga yang Jarang Diketahui
Jumat, 18 Juli 2025 oleh journal
Konsumsi olahan buah eksotis berwarna merah atau putih ini memberikan beragam dampak positif bagi tubuh. Cairan yang diekstrak dari daging buah tersebut menyediakan nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Kandungan-kandungan ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari memperkuat sistem imun hingga menjaga kesehatan jantung dan pencernaan.
"Mengonsumsi sari buah naga secara rutin dapat menjadi pelengkap pola hidup sehat. Kandungan nutrisinya yang kaya menawarkan potensi manfaat signifikan bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan," ujar dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahmawati menambahkan, "Efek positif ini didukung oleh kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral yang terdapat dalam buah tersebut."
Opini ini didukung oleh penelitian ilmiah yang menyoroti potensi kandungan aktif dalam buah naga dan pengaruhnya pada kesehatan. Sari buah ini kaya akan antioksidan seperti betalain, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C di dalamnya berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sementara kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan. Mineral seperti zat besi membantu mencegah anemia. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi sari buah naga secara moderat, sebagai bagian dari diet seimbang, sekitar 1-2 gelas per hari.
Manfaat Minum Jus Buah Naga
Konsumsi jus buah naga secara teratur menawarkan serangkaian keuntungan signifikan bagi kesehatan. Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi esensial yang terdapat dalam buah naga, menjadikannya pilihan minuman yang menyehatkan.
- Meningkatkan imunitas tubuh
- Menjaga kesehatan jantung
- Memperlancar pencernaan
- Sumber antioksidan kuat
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah anemia
- Menstabilkan gula darah
Manfaat-manfaat ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Misalnya, kandungan antioksidan tidak hanya melindungi sel dari kerusakan, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan imunitas. Serat dalam jus buah naga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menstabilkan gula darah, mencegah lonjakan yang berbahaya bagi penderita diabetes. Dengan mengonsumsi jus buah naga sebagai bagian dari diet seimbang, individu dapat memperoleh keuntungan yang komprehensif untuk kesehatan jangka panjang.
Meningkatkan Imunitas Tubuh
Konsumsi sari buah eksotis ini berkontribusi pada penguatan sistem kekebalan tubuh. Hal ini krusial dalam melindungi tubuh dari serangan patogen dan penyakit. Kandungan nutrisi dalam buah naga berperan penting dalam mendukung fungsi sel imun dan mekanisme pertahanan tubuh.
- Kandungan Vitamin C
Vitamin C, antioksidan kuat yang ditemukan dalam buah naga, berperan penting dalam menstimulasi produksi dan fungsi sel darah putih, yang merupakan komponen utama sistem imun. Sel darah putih membantu melawan infeksi dan penyakit. Asupan vitamin C yang cukup berkontribusi pada respons imun yang lebih efektif.
- Antioksidan Betalain
Betalain, pigmen unik yang memberi warna cerah pada buah naga, memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas, betalain membantu menjaga integritas dan fungsi sel imun.
- Prebiotik dan Kesehatan Usus
Buah naga mengandung serat prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk fungsi imun yang optimal, karena sebagian besar sistem imun berada di dalam saluran pencernaan. Bakteri baik membantu melawan bakteri jahat dan memperkuat lapisan pelindung usus, mencegah patogen masuk ke aliran darah.
- Kandungan Nutrisi Esensial
Selain vitamin C dan betalain, buah naga juga mengandung nutrisi esensial lainnya seperti vitamin B, zat besi, dan mineral yang mendukung fungsi sistem imun. Kekurangan nutrisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Konsumsi buah naga membantu memastikan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung fungsi imun yang optimal.
Secara keseluruhan, kandungan vitamin C, antioksidan betalain, prebiotik, dan nutrisi esensial lainnya dalam buah naga bekerja secara sinergis untuk meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melindungi dari berbagai penyakit.
Menjaga Kesehatan Jantung
Konsumsi jus yang diekstrak dari buah dengan kulit bersisik ini berkontribusi signifikan pada pemeliharaan kesehatan kardiovaskular. Beberapa mekanisme utama mendukung efek positif ini:
- Pengurangan Kadar Kolesterol LDL (Kolesterol Jahat): Studi menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah naga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penurunan kadar LDL dapat mengurangi penumpukan plak di arteri, sehingga meningkatkan aliran darah dan mengurangi risiko aterosklerosis.
- Peningkatan Kadar Kolesterol HDL (Kolesterol Baik): Selain menurunkan LDL, beberapa penelitian juga mengindikasikan potensi peningkatan kadar kolesterol HDL. HDL berperan dalam membersihkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses. Dengan meningkatkan kadar HDL, risiko penyakit jantung dapat diminimalkan.
- Kandungan Antioksidan yang Melawan Stres Oksidatif: Jantung, seperti organ lainnya, rentan terhadap kerusakan akibat stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan yang berlimpah dalam sari buah ini, seperti betalain, membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel jantung dari kerusakan. Perlindungan ini membantu menjaga fungsi jantung yang optimal.
- Kandungan Serat yang Mendukung Kesehatan Kardiovaskular: Serat larut dalam buah naga membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam darah. Selain itu, serat berkontribusi pada regulasi tekanan darah dan menjaga berat badan yang sehat, yang merupakan faktor penting dalam kesehatan jantung.
- Kandungan Kalium yang Menjaga Tekanan Darah: Kalium, mineral penting yang ditemukan dalam buah naga, berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mengatur tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu menetralkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang terkontrol merupakan faktor kunci dalam mencegah penyakit jantung dan stroke.
Dengan kombinasi efek penurunan kolesterol LDL, peningkatan kolesterol HDL, perlindungan antioksidan, kandungan serat, dan regulasi tekanan darah oleh kalium, konsumsi sari buah ini, sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif, mendukung kesehatan jantung secara komprehensif dan membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Memperlancar pencernaan
Konsumsi sari buah naga secara signifikan berkontribusi pada kelancaran proses pencernaan. Efek positif ini terutama disebabkan oleh kandungan serat yang tinggi dalam buah tersebut. Serat, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan memfasilitasi pergerakan usus yang teratur. Terdapat dua jenis serat utama, yaitu serat larut dan serat tidak larut, dan buah naga mengandung keduanya, memberikan manfaat yang komprehensif.
Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah stabil dan memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu mengontrol berat badan. Serat tidak larut, di sisi lain, menambahkan volume pada tinja dan mempercepat pergerakannya melalui usus besar. Hal ini mencegah konstipasi dan mengurangi risiko penyakit divertikular.
Selain kandungan seratnya, buah naga juga mengandung prebiotik, yang merupakan makanan bagi bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini, yang dikenal sebagai probiotik, membantu memecah makanan, menghasilkan vitamin, dan melindungi tubuh dari bakteri jahat. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal dan penyerapan nutrisi yang efisien. Konsumsi sari buah naga secara teratur dapat membantu memelihara dan meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, sehingga meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Dengan kombinasi kandungan serat yang tinggi dan prebiotik, konsumsi ekstrak buah ini secara berkala dapat membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti konstipasi, diare, dan sindrom iritasi usus (IBS). Kelancaran proses pencernaan tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan dengan memastikan penyerapan nutrisi yang optimal dan eliminasi limbah yang efisien.
Sumber antioksidan kuat
Keunggulan buah naga sebagai sumber antioksidan yang kuat memberikan kontribusi signifikan terhadap beragam dampak positif konsumsi ekstrak buah ini bagi kesehatan. Kandungan antioksidan yang melimpah berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu berbagai penyakit kronis.
- Betalain: Pigmen dengan Kekuatan Antioksidan
Betalain, pigmen yang memberikan warna cerah pada buah naga, memiliki aktivitas antioksidan yang luar biasa. Senyawa ini mampu menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Sebagai contoh, studi menunjukkan bahwa betalain dapat melindungi DNA dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor risiko kanker.
- Vitamin C: Peningkat Sistem Imun dan Antioksidan
Vitamin C, selain berperan penting dalam meningkatkan sistem imun, juga merupakan antioksidan yang kuat. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan. Konsumsi vitamin C yang cukup dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit kronis lainnya.
- Flavonoid dan Polifenol: Senyawa Pelindung Sel
Buah naga mengandung berbagai flavonoid dan polifenol, senyawa antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Senyawa-senyawa ini telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.
- Melawan Stres Oksidatif: Perlindungan Seluler
Stres oksidatif, ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah naga membantu melawan stres oksidatif dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, sehingga mengurangi risiko penyakit kronis.
- Meningkatkan Kesehatan Jantung Melalui Perlindungan Antioksidan
Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam buah naga membantu melindungi jantung dari kerusakan oksidatif, menjaga fungsi jantung yang sehat, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
- Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh dengan Antioksidan
Sistem kekebalan tubuh rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan dalam buah naga membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan membantu melawan infeksi dan penyakit.
Dengan kandungan antioksidan yang beragam dan kuat, konsumsi buah naga memberikan perlindungan yang signifikan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Efek perlindungan ini berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kesehatan jantung, peningkatan sistem kekebalan tubuh, dan pengurangan risiko penyakit kronis. Oleh karena itu, integrasi buah naga ke dalam pola makan seimbang dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Menurunkan Kadar Kolesterol
Salah satu dampak positif signifikan dari konsumsi olahan buah tropis ini adalah potensi penurunan kadar kolesterol dalam darah. Kehadiran senyawa-senyawa aktif tertentu dalam daging buahnya berperan dalam mekanisme kompleks yang memengaruhi metabolisme lipid, sehingga berkontribusi pada profil kolesterol yang lebih sehat. Pengaruh ini penting karena kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau dikenal sebagai kolesterol "jahat," merupakan faktor risiko utama berkembangnya penyakit kardiovaskular. LDL berkontribusi pada pembentukan plak di dinding arteri, yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Mekanisme penurunan kolesterol yang terkait dengan konsumsi sari buah ini melibatkan beberapa proses. Pertama, serat larut yang terkandung di dalamnya mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan, menghambat penyerapannya ke dalam aliran darah. Proses ini membantu mengurangi jumlah kolesterol yang beredar dalam tubuh. Kedua, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah naga dapat meningkatkan produksi kolesterol HDL (high-density lipoprotein), atau dikenal sebagai kolesterol "baik." HDL membantu membersihkan kolesterol dari dinding arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses dan dikeluarkan dari tubuh. Peningkatan kadar HDL berkontribusi pada profil lipid yang lebih seimbang dan perlindungan terhadap penyakit jantung.
Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah naga, terutama betalain, juga berperan dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Antioksidan membantu melindungi kolesterol LDL dari oksidasi, proses yang dapat mengubah LDL menjadi bentuk yang lebih berbahaya dan memicu peradangan di arteri. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan berkontribusi pada pencegahan pembentukan plak dan perkembangan aterosklerosis. Oleh karena itu, konsumsi rutin olahan buah ini, sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif, dapat menjadi strategi yang efektif dalam menjaga kadar kolesterol yang sehat dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Mencegah anemia
Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama anemia, kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke seluruh jaringan. Asupan zat besi yang memadai sangat penting untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengikat oksigen. Konsumsi sari buah naga dapat berperan dalam pencegahan anemia berkat kandungan zat besi dan vitamin C di dalamnya.
Zat besi dalam buah ini berkontribusi langsung pada sintesis hemoglobin. Meskipun jumlah zat besi dalam buah naga mungkin tidak setinggi sumber zat besi hewani, keberadaannya tetap signifikan, terutama jika dikonsumsi secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang. Lebih lanjut, kehadiran vitamin C memainkan peran krusial dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam sumber nabati seperti buah-buahan. Vitamin C mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh, sehingga memaksimalkan manfaat zat besi yang terkandung dalam buah naga.
Selain itu, kandungan antioksidan dalam buah naga juga dapat mendukung kesehatan sel darah merah. Radikal bebas dapat merusak sel darah merah dan memperpendek umur hidupnya, sehingga berkontribusi pada perkembangan anemia. Antioksidan dalam buah naga membantu melindungi sel darah merah dari kerusakan oksidatif, memastikan sel-sel tersebut berfungsi dengan baik dan memiliki umur yang lebih panjang. Dengan demikian, konsumsi ekstrak buah ini, dengan kombinasi zat besi, vitamin C, dan antioksidan, dapat menjadi strategi pendukung yang efektif dalam mencegah anemia, terutama pada individu yang berisiko kekurangan zat besi atau memiliki kebutuhan zat besi yang meningkat.
Menstabilkan gula darah
Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan. Kemampuan suatu makanan atau minuman untuk membantu menstabilkan kadar gula darah memiliki implikasi penting bagi pencegahan dan pengelolaan kondisi seperti diabetes. Konsumsi ekstrak buah tropis dengan daging berwarna-warni ini menunjukkan potensi dalam memberikan kontribusi positif terhadap pengendalian kadar glukosa.
- Kandungan Serat yang Tinggi
Serat, terutama serat larut, memainkan peran penting dalam mengatur penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat. Efek ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, sehingga berkontribusi pada stabilitas kadar glukosa secara keseluruhan. Buah naga merupakan sumber serat yang baik, menjadikannya pilihan yang bermanfaat bagi individu yang berupaya mengelola kadar gula darah.
- Indeks Glikemik yang Rendah
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap secara perlahan, menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang bertahap dan lebih stabil. Buah naga memiliki IG yang relatif rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan setelah dikonsumsi. Sifat ini menguntungkan bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena diabetes.
- Kehadiran Antioksidan
Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, dapat mengganggu fungsi insulin dan memperburuk resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin. Antioksidan yang melimpah dalam buah naga, seperti betalain dan vitamin C, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan mengurangi peradangan, sehingga berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengatur kadar gula darah.
- Efek pada Mikrobiota Usus
Penelitian menunjukkan bahwa mikrobiota usus, komunitas mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan, memainkan peran penting dalam regulasi glukosa. Buah naga mengandung prebiotik, serat yang tidak dapat dicerna yang mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengatur kadar gula darah. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, buah naga dapat memberikan manfaat tambahan bagi pengendalian glukosa.
Kombinasi kandungan serat yang tinggi, indeks glikemik yang rendah, kehadiran antioksidan, dan efek positif pada mikrobiota usus menjadikan sari buah ini sebagai pilihan yang potensial untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Integrasi yang bijaksana ke dalam diet seimbang, dengan tetap memperhatikan ukuran porsi dan respons individu, dapat memberikan manfaat bagi pengelolaan kadar glukosa dalam jangka panjang.
Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Ekstrak Buah Naga
Untuk memaksimalkan potensi dampak positif yang ditawarkan oleh konsumsi minuman yang terbuat dari daging buah dengan kulit bersisik ini, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Kualitas bahan baku memegang peranan penting. Pilih buah yang berwarna cerah dan merata, dengan sedikit bintik. Teksturnya harus sedikit lunak saat ditekan, namun tidak lembek. Buah yang matang sempurna memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
Tip 2: Kombinasikan dengan Bahan Lain yang Menyehatkan
Untuk meningkatkan nilai gizi dan rasa, kombinasikan dengan buah-buahan lain seperti beri, pisang, atau alpukat. Tambahkan sayuran hijau seperti bayam atau kale untuk asupan vitamin dan mineral tambahan. Hindari penambahan gula berlebihan; gunakan pemanis alami seperti madu atau stevia dalam jumlah sedikit jika diperlukan.
Tip 3: Konsumsi Segera Setelah Dibuat
Setelah diproses, nutrisi dalam minuman tersebut, terutama vitamin C dan antioksidan, dapat berkurang seiring waktu akibat paparan udara dan cahaya. Konsumsi segera setelah pembuatan untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal.
Tip 4: Perhatikan Porsi dan Frekuensi Konsumsi
Meskipun menyehatkan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan. Batasi asupan harian hingga 1-2 gelas. Konsumsi secara teratur sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan sebagai pengganti makanan utama.
Dengan menerapkan tips ini, individu dapat mengoptimalkan manfaat kesehatan dari konsumsi olahan buah naga dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Beberapa penelitian telah menyelidiki dampak konsumsi ekstrak buah eksotis ini terhadap kesehatan. Studi-studi tersebut umumnya menyoroti potensi pengaruh positif pada berbagai parameter fisiologis, meskipun dengan catatan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan secara definitif.
Salah satu area fokus penelitian adalah pengaruh terhadap profil lipid darah. Beberapa studi pendahuluan menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dan peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik") setelah periode konsumsi rutin. Metodologi studi bervariasi, termasuk desain intervensi terkontrol dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, serta studi observasional yang mengikuti pola konsumsi dan hasil kesehatan peserta. Penting untuk dicatat bahwa ukuran sampel studi seringkali terbatas, dan faktor-faktor perancu potensial perlu dikendalikan dengan cermat.
Area penelitian lain yang menarik adalah potensi efek antioksidan dari komponen bioaktif yang terdapat dalam buah naga. Beberapa studi in vitro dan in vivo telah menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, dengan kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Namun, penting untuk dicatat bahwa transfer langsung temuan in vitro ke dalam konteks fisiologis manusia memerlukan kehati-hatian, dan studi klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek antioksidan secara nyata pada manusia.
Meskipun bukti yang ada menjanjikan, penting untuk mendekati klaim kesehatan dengan sikap kritis dan berdasarkan bukti. Dibutuhkan studi klinis yang lebih besar, lebih terkontrol, dan dirancang dengan baik untuk sepenuhnya memahami dampak sari buah ini terhadap kesehatan manusia dan untuk mengidentifikasi dosis optimal dan potensi interaksi dengan faktor-faktor lain seperti diet dan gaya hidup.