Ketahui 7 Manfaat Rebusan Daun Srikaya yang Wajib Kamu Intip!

Sabtu, 7 Juni 2025 oleh journal

Air hasil perebusan dedaunan tanaman bernama srikaya diyakini memiliki sejumlah khasiat. Masyarakat tradisional memanfaatkan cairan ini untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Kegunaannya bervariasi, mulai dari meredakan demam hingga membantu mengatasi masalah pencernaan. Keyakinan akan kemampuannya telah lama diwariskan secara turun-temurun.

"Meskipun secara tradisional digunakan, efektivitas dan keamanan air hasil olahan daun srikaya ini memerlukan penelitian ilmiah yang lebih mendalam. Beberapa senyawa di dalamnya berpotensi memiliki efek farmakologis, namun dosis dan interaksi dengan obat lain perlu diperhatikan," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.

Ketahui 7 Manfaat Rebusan Daun Srikaya yang Wajib Kamu Intip!

Dr. Wijaya menambahkan, "Penggunaan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis, terutama bagi ibu hamil, menyusui, atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu."

Keyakinan masyarakat terhadap khasiat air rebusan daun srikaya didasarkan pada kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan asetogenin. Alkaloid diketahui memiliki efek relaksan dan anti-inflamasi, sementara flavonoid berperan sebagai antioksidan. Asetogenin, senyawa unik dalam srikaya, memiliki potensi sitotoksik yang sedang diteliti lebih lanjut dalam konteks antikanker. Penggunaan tradisionalnya meliputi meredakan demam (sebagai antipiretik), mengatasi diare (sebagai antidiare), dan membantu meredakan nyeri (sebagai analgesik). Meski demikian, konsumsi berlebihan atau tanpa pengawasan dapat menimbulkan efek samping seperti mual, pusing, atau bahkan efek toksik karena kandungan asetogenin. Disarankan untuk mengonsumsi dalam jumlah terbatas dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu.

Manfaat Rebusan Daun Srikaya

Rebusan daun srikaya, sebuah ramuan tradisional, dipercaya menawarkan berbagai khasiat. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang sering dikaitkan dengan konsumsi air rebusan daun srikaya:

  • Meredakan demam
  • Mengatasi diare
  • Menurunkan tekanan darah
  • Meredakan nyeri
  • Anti-inflamasi
  • Menstabilkan gula darah
  • Menyembuhkan luka

Klaim-klaim manfaat ini berakar dari kandungan senyawa aktif dalam daun srikaya, seperti alkaloid dan flavonoid. Sebagai contoh, sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan pada luka atau kondisi inflamasi kronis. Potensi menurunkan tekanan darah menjadikan rebusan ini relevan bagi penderita hipertensi, meskipun penggunaannya harus diiringi pemantauan medis. Meski menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk validasi ilmiah dan penentuan dosis aman.

Meredakan Demam

Penggunaan air rebusan daun srikaya sebagai penurun panas telah lama dikenal dalam praktik pengobatan tradisional. Keyakinan ini didasarkan pada pengalaman empiris masyarakat yang memanfaatkan tanaman ini sebagai alternatif untuk mengatasi demam.

  • Kandungan Senyawa Aktif

    Daun srikaya mengandung senyawa aktif seperti alkaloid dan flavonoid yang diduga berperan dalam efek antipiretik. Meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, senyawa-senyawa ini diyakini memengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh di otak, membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam.

  • Penggunaan Tradisional

    Dalam berbagai budaya, daun srikaya direbus dan airnya diminum untuk meredakan demam. Beberapa praktik tradisional juga melibatkan penggunaan daun srikaya yang ditumbuk halus dan ditempelkan pada dahi sebagai kompres untuk membantu menurunkan suhu tubuh secara eksternal.

  • Bukti Empiris dan Penelitian Awal

    Walaupun bukti ilmiah yang kuat masih terbatas, beberapa penelitian awal menunjukkan potensi efek antipiretik dari ekstrak daun srikaya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif.

  • Perhatian dan Pertimbangan

    Penggunaan air rebusan daun srikaya sebagai penurun panas sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menggunakan ramuan ini sebagai pengganti pengobatan medis konvensional. Demam dapat menjadi gejala penyakit serius, dan penanganan yang tepat sangat penting.

  • Efek Samping Potensial

    Seperti halnya obat herbal lainnya, air rebusan daun srikaya berpotensi menimbulkan efek samping pada beberapa individu. Reaksi alergi atau interaksi dengan obat-obatan lain perlu dipertimbangkan. Pemantauan kondisi tubuh selama penggunaan sangat disarankan.

  • Standarisasi dan Kualitas

    Kualitas dan kandungan senyawa aktif dalam daun srikaya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan metode pengolahan. Standarisasi proses pembuatan rebusan daun srikaya penting untuk memastikan konsistensi dan keamanan produk.

Meskipun memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional, penggunaan air rebusan daun srikaya untuk meredakan demam memerlukan kajian ilmiah yang lebih mendalam. Informasi yang ada saat ini masih terbatas, dan penggunaan sebaiknya dipertimbangkan sebagai pelengkap, bukan pengganti, pengobatan medis yang tepat.

Mengatasi Diare

Pemanfaatan air hasil olahan dedaunan pohon srikaya untuk mengatasi diare berakar pada praktik pengobatan tradisional di berbagai wilayah. Keyakinan ini didasarkan pada kandungan senyawa dalam daun yang dipercaya memiliki sifat antidiare. Mekanisme kerjanya diduga melibatkan beberapa faktor. Senyawa tanin yang terkandung di dalamnya memiliki sifat astringen, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mengencangkan jaringan di saluran pencernaan, sehingga mengurangi frekuensi buang air besar. Beberapa senyawa lain, seperti alkaloid, mungkin memiliki efek antimikroba ringan, membantu melawan bakteri atau mikroorganisme penyebab diare. Selain itu, serat yang terkandung dalam daun, meskipun dalam jumlah kecil dalam rebusan, dapat membantu memadatkan tinja. Penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan ini belum sepenuhnya teruji secara ilmiah. Dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan kondisi kesehatan lain atau obat-obatan perlu dipertimbangkan dengan cermat. Penggunaan sebagai terapi komplementer mungkin relevan, namun tidak boleh menggantikan penanganan medis utama, terutama dalam kasus diare yang parah atau berkepanjangan.

Menurunkan Tekanan Darah

Potensi dedaunan pohon srikaya dalam membantu menjaga stabilitas tekanan darah menjadi salah satu aspek yang menarik perhatian. Pemanfaatan tradisional dan penelitian awal menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara konsumsi ekstrak daun srikaya dan penurunan tekanan darah, meskipun mekanisme dan keamanannya masih memerlukan kajian lebih lanjut.

  • Kandungan Kalium

    Daun srikaya mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Kalium membantu menetralkan efek natrium, yang dikenal dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup berkontribusi pada relaksasi pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat membantu menurunkan tekanan darah.

  • Efek Vasodilatasi

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam daun srikaya dapat memiliki efek vasodilatasi, yaitu melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah mengurangi resistensi aliran darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Mekanisme ini diduga melibatkan interaksi senyawa aktif dengan otot polos pembuluh darah.

  • Potensi Diuretik

    Beberapa laporan menyebutkan potensi efek diuretik dari daun srikaya. Diuretik membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium melalui urine. Pengurangan volume cairan dalam tubuh dapat menurunkan tekanan darah. Namun, efek diuretik ini perlu dikonfirmasi melalui penelitian klinis yang lebih ketat.

  • Peran Antioksidan

    Daun srikaya kaya akan antioksidan, seperti flavonoid. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat berkontribusi pada peradangan dan disfungsi endotel, lapisan dalam pembuluh darah. Dengan melindungi endotel, antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan berkontribusi pada stabilitas tekanan darah.

Meskipun terdapat indikasi potensi manfaatnya, penting untuk diingat bahwa penelitian mengenai efek daun srikaya terhadap tekanan darah masih terbatas. Individu dengan tekanan darah tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan rebusan daun srikaya sebagai bagian dari penanganan hipertensi. Penggunaan sebaiknya diiringi dengan pemantauan tekanan darah secara teratur dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan.

Meredakan Nyeri

Penggunaan air hasil olahan dedaunan srikaya untuk meredakan rasa sakit telah lama menjadi bagian dari praktik pengobatan tradisional. Kemampuan ini dikaitkan dengan kandungan senyawa aktif yang diyakini memiliki efek analgesik dan anti-inflamasi, menjadikannya pilihan alternatif untuk mengatasi berbagai jenis nyeri.

  • Senyawa Analgesik Alami

    Daun srikaya mengandung senyawa-senyawa seperti alkaloid dan flavonoid yang diduga berperan dalam mengurangi persepsi nyeri. Beberapa alkaloid diketahui berinteraksi dengan sistem saraf pusat, menghambat sinyal nyeri dan memberikan efek pereda sementara. Flavonoid, dengan sifat antioksidannya, dapat membantu mengurangi peradangan yang seringkali menjadi penyebab nyeri.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Nyeri seringkali terkait dengan peradangan. Senyawa-senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam daun srikaya, seperti flavonoid dan tanin, dapat membantu mengurangi peradangan pada area yang terkena, sehingga meredakan nyeri yang disebabkan oleh kondisi inflamasi seperti arthritis atau cedera otot.

  • Penggunaan Tradisional dalam Berbagai Kondisi Nyeri

    Dalam praktik tradisional, air rebusan daun srikaya digunakan untuk meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri sendi. Beberapa komunitas juga menggunakan daun srikaya yang ditumbuk halus sebagai kompres untuk mengurangi nyeri akibat memar atau keseleo.

  • Potensi pada Nyeri Neuropatik

    Meskipun penelitian masih terbatas, ada indikasi bahwa senyawa dalam daun srikaya dapat memiliki potensi dalam meredakan nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun srikaya dapat melindungi sel-sel saraf dari kerusakan dan mengurangi sensitivitas saraf terhadap rangsangan nyeri.

  • Perhatian dan Batasan Penggunaan

    Penting untuk diingat bahwa penggunaan air rebusan daun srikaya sebagai pereda nyeri sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggantikan penanganan medis yang tepat. Konsultasi dengan tenaga medis diperlukan untuk menentukan penyebab nyeri dan memilih pengobatan yang paling sesuai. Penggunaan berlebihan atau tanpa pengawasan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

  • Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan

    Meskipun penggunaan tradisional dan penelitian awal menunjukkan potensi manfaatnya, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja senyawa dalam daun srikaya dalam meredakan nyeri, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengevaluasi potensi interaksi dengan obat-obatan lain.

Secara keseluruhan, potensi dedaunan pohon srikaya dalam meredakan nyeri menawarkan alternatif alami yang menjanjikan. Namun, kehati-hatian dan konsultasi medis tetap penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif, serta untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan dengan kondisi kesehatan atau pengobatan lain. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanaman ini dalam penanganan nyeri.

Anti-inflamasi

Kemampuan meredakan peradangan menjadi salah satu khasiat yang kerap dikaitkan dengan air hasil olahan dedaunan pohon srikaya. Sifat anti-inflamasi ini relevan karena peradangan merupakan respons tubuh terhadap berbagai gangguan, seperti infeksi, cedera, atau paparan zat iritan. Kemampuan meredakan peradangan dapat berkontribusi pada perbaikan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

  • Kandungan Senyawa Aktif

    Daun srikaya mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, tanin, dan alkaloid yang telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi. Flavonoid, misalnya, bekerja sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang merupakan pemicu peradangan. Tanin memiliki sifat astringen yang dapat membantu mengurangi peradangan pada jaringan.

  • Mekanisme Kerja

    Senyawa-senyawa anti-inflamasi dalam daun srikaya bekerja melalui berbagai mekanisme. Beberapa senyawa menghambat produksi mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan dalam proses peradangan. Senyawa lain dapat menstabilkan membran sel, mencegah pelepasan enzim-enzim yang memicu peradangan.

  • Aplikasi Tradisional

    Dalam praktik pengobatan tradisional, dedaunan pohon srikaya digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi inflamasi. Air rebusannya diminum untuk meredakan peradangan pada saluran pencernaan, seperti pada kasus disentri atau kolitis. Daun yang ditumbuk halus juga digunakan sebagai kompres untuk meredakan peradangan pada luka, memar, atau nyeri sendi.

  • Penelitian dan Validasi Ilmiah

    Meskipun penggunaan tradisional telah lama dikenal, penelitian ilmiah mengenai efek anti-inflamasi dedaunan pohon srikaya masih terbatas. Beberapa studi in vitro dan in vivo menunjukkan potensi efek anti-inflamasi dari ekstrak daun srikaya, namun penelitian klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya.

Sifat anti-inflamasi pada air hasil olahan dedaunan pohon srikaya dapat memberikan kontribusi positif dalam meredakan berbagai keluhan kesehatan yang disebabkan oleh peradangan. Namun, penggunaan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan tenaga medis, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja senyawa aktif dalam daun srikaya dan untuk mengembangkan formulasi yang aman dan efektif untuk pengobatan kondisi inflamasi.

Menstabilkan Gula Darah

Pengelolaan kadar gula dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik. Potensi air rebusan daun dari tanaman srikaya dalam membantu menstabilkan kadar gula darah menjadi perhatian, terutama bagi individu dengan risiko atau diagnosis diabetes.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa dalam daun srikaya dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang bertugas memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memudahkan proses ini, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.

  • Penghambatan Absorpsi Glukosa

    Senyawa tertentu dalam daun srikaya diduga dapat menghambat penyerapan glukosa di usus. Dengan mengurangi jumlah glukosa yang diserap ke dalam aliran darah setelah makan, kadar gula darah dapat lebih terkontrol.

  • Efek Antioksidan

    Daun srikaya kaya akan antioksidan, seperti flavonoid. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Antioksidan membantu melindungi sel-sel pankreas dari kerusakan, sehingga menjaga fungsi insulin dan membantu menstabilkan kadar gula darah.

  • Penggunaan Tradisional dalam Pengelolaan Diabetes

    Di beberapa komunitas, daun srikaya telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk diabetes. Meskipun bukti ilmiah yang kuat masih terbatas, pengalaman empiris menunjukkan adanya potensi manfaat dalam membantu mengelola kadar gula darah.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian mengenai efek daun srikaya terhadap kadar gula darah masih dalam tahap awal. Individu dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan air rebusan daun srikaya sebagai bagian dari penanganan diabetes. Penggunaan sebaiknya diiringi dengan pemantauan kadar gula darah secara teratur dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun srikaya dalam pengelolaan diabetes.

Menyembuhkan Luka

Potensi dalam mempercepat proses penyembuhan luka menjadi salah satu aspek yang menarik perhatian terkait pemanfaatan tanaman srikaya. Aplikasi dedaunan srikaya dalam pengobatan tradisional seringkali dikaitkan dengan kemampuan merangsang regenerasi jaringan dan mencegah infeksi, dua faktor krusial dalam proses penyembuhan luka.

  • Kandungan Senyawa Aktif dan Peran Antimikroba

    Daun srikaya mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk alkaloid dan flavonoid, yang memiliki sifat antimikroba. Keberadaan senyawa-senyawa ini membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada luka, mengurangi risiko infeksi yang dapat memperlambat proses penyembuhan. Penerapan air rebusan atau tumbukan daun pada luka dapat menciptakan lingkungan yang kurang mendukung bagi mikroorganisme patogen.

  • Stimulasi Pembentukan Kolagen

    Kolagen merupakan protein struktural utama dalam kulit dan jaringan ikat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun srikaya dapat merangsang produksi kolagen oleh sel-sel fibroblas. Peningkatan produksi kolagen mempercepat pembentukan jaringan baru pada luka, sehingga mempercepat proses penutupan luka dan mengurangi risiko pembentukan jaringan parut yang berlebihan.

  • Efek Anti-Inflamasi dan Reduksi Nyeri

    Peradangan seringkali menjadi penghalang dalam proses penyembuhan luka. Daun srikaya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi regenerasi jaringan. Selain itu, senyawa analgesik dalam daun srikaya dapat membantu meredakan nyeri yang seringkali menyertai luka.

  • Penggunaan Tradisional sebagai Obat Luka

    Di berbagai daerah, daun srikaya telah lama digunakan secara tradisional sebagai obat luka. Daun segar ditumbuk halus dan ditempelkan pada luka sebagai tapal, atau air rebusannya digunakan untuk membersihkan luka. Praktik ini didasarkan pada pengalaman empiris masyarakat yang merasakan manfaatnya dalam mempercepat penyembuhan luka dan mencegah komplikasi.

Meskipun penggunaan tradisional telah lama dikenal, penelitian ilmiah yang lebih mendalam diperlukan untuk memahami mekanisme kerja senyawa aktif dalam daun srikaya dalam proses penyembuhan luka, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengevaluasi potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Pemanfaatan sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis, terutama pada luka yang dalam atau terinfeksi.

Panduan Pemanfaatan Olahan Daun Srikaya

Memanfaatkan tanaman herbal memerlukan pemahaman yang baik agar memperoleh manfaat optimal dengan risiko minimal. Berikut beberapa panduan penting dalam menggunakan olahan daun srikaya:

Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi atau mengaplikasikan olahan daun srikaya, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal. Ini penting terutama jika memiliki kondisi medis tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau dalam kondisi hamil dan menyusui. Interaksi yang tidak diinginkan dapat dihindari dengan konsultasi ini.

Tip 2: Perhatikan Dosis dengan Seksama
Dosis yang tepat sangat penting. Mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh. Dosis berlebihan berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Informasi dosis dapat diperoleh dari ahli herbal atau sumber terpercaya.

Tip 3: Pilih Daun dengan Kualitas Terbaik
Gunakan daun srikaya yang segar, bersih, dan bebas dari pestisida. Pastikan daun berasal dari sumber yang terpercaya. Hindari daun yang layu, berjamur, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Tip 4: Perhatikan Cara Pengolahan yang Tepat
Rebus daun srikaya dengan air bersih dalam wadah yang bersih. Hindari penggunaan wadah aluminium karena dapat bereaksi dengan senyawa dalam daun. Waktu perebusan juga perlu diperhatikan; terlalu lama dapat mengurangi kandungan senyawa aktif.

Tip 5: Monitor Reaksi Tubuh dengan Cermat
Setelah mengonsumsi atau mengaplikasikan olahan daun srikaya, perhatikan reaksi tubuh. Jika muncul gejala alergi, seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis.

Tip 6: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tanaman herbal sebaiknya diimbangi dengan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Olahan daun srikaya bukanlah pengganti pengobatan medis utama, melainkan sebagai pelengkap.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan tanaman herbal, termasuk olahan daun srikaya, dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif. Selalu utamakan kehati-hatian dan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk hasil yang optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan dedaunan Annona squamosa dalam pengobatan tradisional telah lama didokumentasikan, namun validasi ilmiah melalui studi kasus dan penelitian klinis masih terbatas. Beberapa laporan anekdotal dan studi observasional menunjukkan potensi manfaat dalam kondisi tertentu, namun interpretasi hasil memerlukan kehati-hatian mengingat potensi bias dan kurangnya kontrol yang ketat.

Salah satu studi kasus yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology melaporkan perbaikan signifikan pada pasien dengan infeksi kulit setelah aplikasi topikal ekstrak daun Annona squamosa. Studi tersebut menyoroti potensi aktivitas antimikroba dari senyawa yang terkandung dalam daun, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek tersebut dan untuk menentukan efektivitasnya terhadap berbagai jenis infeksi kulit.

Terdapat pula studi in vitro yang meneliti efek ekstrak daun Annona squamosa terhadap sel kanker. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas sitotoksik, yang berarti ekstrak tersebut mampu membunuh sel kanker dalam kondisi laboratorium. Meskipun temuan ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa hasil in vitro tidak selalu dapat diterjemahkan secara langsung ke dalam efektivitas klinis pada manusia. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis, diperlukan untuk mengevaluasi potensi penggunaan ekstrak daun Annona squamosa sebagai agen antikanker.

Interpretasi bukti yang ada mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan dedaunan Annona squamosa memerlukan pendekatan kritis. Studi kasus dan penelitian awal memberikan petunjuk mengenai potensi manfaat, namun penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah penting sebelum menggunakan Annona squamosa sebagai bagian dari rencana pengobatan.