Intip 7 Manfaat Buah Tomat yang Jarang Diketahui

Senin, 14 Juli 2025 oleh journal

Buah berwarna merah ini, yang sering diolah menjadi berbagai hidangan, menawarkan sejumlah keuntungan bagi kesehatan. Konsumsinya dikaitkan dengan potensi perlindungan terhadap penyakit kronis tertentu, berkat kandungan antioksidan di dalamnya. Selain itu, buah ini juga menyediakan vitamin dan mineral penting yang mendukung fungsi tubuh secara optimal. Kandungan seratnya juga berkontribusi pada kesehatan pencernaan.

"Konsumsi rutin buah ini dapat menjadi bagian penting dari diet sehat. Kandungan nutrisinya mendukung berbagai fungsi tubuh dan berpotensi menurunkan risiko penyakit tertentu," ujar Dr. Amelia Hasanah, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Tomat yang Jarang Diketahui

- Dr. Amelia Hasanah, Ahli Gizi Klinis

Buah yang sering kita jumpai ini memang menyimpan potensi kesehatan yang luar biasa. Mari kita telaah lebih dalam.

Warna merah cerah pada buah ini berasal dari likopen, sebuah antioksidan kuat yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker prostat. Selain itu, buah ini kaya akan vitamin C, yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Kalium yang terkandung di dalamnya membantu menjaga tekanan darah yang sehat, sementara seratnya mendukung pencernaan yang lancar dan mencegah sembelit. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi buah ini secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang, baik dalam keadaan segar, diolah menjadi saus, atau jus. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa individu, sehingga moderasi adalah kunci.

Apa Manfaat Buah Tomat

Buah tomat menawarkan berbagai manfaat esensial bagi kesehatan. Manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi yang kaya, termasuk vitamin, mineral, dan antioksidan.

  • Kesehatan jantung terjaga
  • Melawan radikal bebas
  • Meningkatkan kekebalan tubuh
  • Pencernaan lebih lancar
  • Kesehatan mata optimal
  • Potensi anti-kanker
  • Kulit lebih sehat

Manfaat tomat, seperti kesehatan jantung yang terjaga, bersumber dari kandungan kalium yang membantu mengatur tekanan darah. Likopen, antioksidan kuat dalam tomat, berperan dalam melawan radikal bebas dan berpotensi mengurangi risiko kanker. Vitamin C meningkatkan kekebalan tubuh, sementara serat mendukung pencernaan. Lutein dan zeaxanthin penting untuk kesehatan mata. Konsumsi tomat secara teratur, dalam berbagai bentuk, dapat mendukung kesehatan secara menyeluruh.

Kesehatan jantung terjaga

Kesehatan jantung merupakan aspek krusial dalam menjaga kualitas hidup. Konsumsi buah tertentu, termasuk yang berwarna merah ini, dapat berkontribusi signifikan dalam memelihara fungsi kardiovaskular. Kandungan nutrisi di dalamnya memainkan peran penting dalam berbagai mekanisme yang mendukung kesehatan jantung.

  • Kalium dan Regulasi Tekanan Darah

    Kalium adalah mineral esensial yang membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Tingginya kadar natrium seringkali berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Buah ini, dengan kandungan kaliumnya, membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, sehingga mengurangi beban kerja jantung dan pembuluh darah.

  • Likopen dan Perlindungan terhadap Kerusakan Oksidatif

    Likopen, antioksidan kuat yang memberikan warna merah pada buah ini, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat memicu peradangan kronis dan mempercepat perkembangan aterosklerosis (pengerasan arteri), yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Likopen membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi peradangan, dan melindungi pembuluh darah.

  • Serat dan Pengendalian Kadar Kolesterol

    Serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat dalam buah ini mengikat kolesterol LDL di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh.

  • Vitamin C dan Kekuatan Pembuluh Darah

    Vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang menjaga kekuatan dan elastisitas pembuluh darah. Pembuluh darah yang kuat dan elastis lebih mampu menahan tekanan darah dan mengurangi risiko kerusakan. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan, melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif.

  • Mengurangi Peradangan

    Senyawa bioaktif dalam buah ini memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis adalah faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan mengurangi peradangan, buah ini membantu melindungi jantung dan pembuluh darah.

Dengan kandungan kalium, likopen, serat, dan vitamin C, buah ini menawarkan berbagai mekanisme perlindungan bagi kesehatan jantung. Konsumsi rutin sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi dalam menjaga fungsi kardiovaskular yang optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Melawan Radikal Bebas

Buah berwarna merah ini memiliki peran signifikan dalam melawan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Kemampuan ini bersumber dari kandungan antioksidan yang kaya, terutama likopen, vitamin C, dan senyawa fenolik lainnya. Radikal bebas dihasilkan dari proses metabolisme normal tubuh, serta paparan faktor eksternal seperti polusi udara, radiasi ultraviolet, dan asap rokok. Ketika jumlah radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya, terjadilah stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, penyakit Alzheimer, dan penuaan dini.

Likopen, pigmen karotenoid yang memberikan warna merah pada buah ini, adalah salah satu antioksidan terkuat yang dikenal. Ia bekerja dengan menstabilkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa likopen dapat melindungi DNA, protein, dan lipid dari kerusakan oksidatif. Selain likopen, vitamin C juga merupakan antioksidan penting yang larut dalam air. Ia membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berair, seperti di dalam sel dan cairan tubuh. Senyawa fenolik, seperti asam klorogenat, juga berkontribusi pada aktivitas antioksidan buah ini. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan komprehensif terhadap stres oksidatif.

Dengan mengonsumsi buah ini secara teratur, individu dapat meningkatkan asupan antioksidan mereka dan membantu melindungi tubuh dari efek merusak radikal bebas. Perlindungan ini dapat berkontribusi pada penurunan risiko penyakit kronis dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat. Diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari paparan faktor eksternal yang berbahaya juga penting untuk menjaga kesehatan yang optimal.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Kekebalan tubuh, atau sistem imun, adalah pertahanan alami organisme terhadap infeksi dan penyakit. Sistem ini bekerja dengan mengenali dan menyerang patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Nutrisi yang memadai memainkan peran penting dalam mendukung fungsi optimal sistem imun, dan konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang berwarna merah ini, dapat memberikan kontribusi signifikan.

Buah ini mengandung beberapa nutrisi penting yang mendukung kekebalan tubuh. Vitamin C, misalnya, adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga berperan dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertanggung jawab untuk menyerang dan menghancurkan patogen. Selain itu, vitamin C membantu meningkatkan produksi interferon, protein yang menghambat replikasi virus.

Selain vitamin C, buah ini juga mengandung vitamin A, yang penting untuk menjaga kesehatan lapisan mukosa di saluran pernapasan dan pencernaan. Lapisan mukosa ini bertindak sebagai penghalang fisik yang mencegah patogen masuk ke dalam tubuh. Vitamin A juga berperan dalam produksi sel-sel imun yang disebut sel pembunuh alami (NK cells), yang menyerang sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker.

Likopen, antioksidan karotenoid yang memberikan warna merah pada buah ini, juga berkontribusi pada peningkatan kekebalan tubuh. Likopen membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan aktivitas sel-sel imun tertentu. Penelitian telah menunjukkan bahwa likopen dapat meningkatkan produksi sitokin, molekul sinyal yang membantu mengatur respon imun.

Dengan mengonsumsi buah ini secara teratur, individu dapat meningkatkan asupan vitamin C, vitamin A, dan likopen, yang semuanya penting untuk mendukung fungsi optimal sistem imun. Peningkatan asupan nutrisi ini dapat membantu memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit, serta mengurangi risiko terkena penyakit kronis. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat. Diet seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan manajemen stres juga penting untuk menjaga kekebalan tubuh yang optimal.

Pencernaan lebih lancar

Buah tomat berkontribusi signifikan terhadap kelancaran sistem pencernaan berkat kandungan serat dan air yang dimilikinya. Serat, khususnya serat tidak larut, berperan penting dalam meningkatkan volume tinja dan mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Proses ini membantu mencegah konstipasi atau sembelit, kondisi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan lainnya.

Serat tidak larut tidak larut dalam air dan menambahkan bulk pada tinja. Bulk ini merangsang kontraksi otot-otot di usus besar, yang mendorong tinja maju. Akibatnya, tinja menjadi lebih mudah dikeluarkan, mengurangi risiko sembelit. Selain itu, serat juga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol, yang secara tidak langsung berdampak positif pada kesehatan pencernaan.

Selain serat, kandungan air yang tinggi dalam buah ini juga berperan penting dalam menjaga hidrasi saluran pencernaan. Air membantu melunakkan tinja, membuatnya lebih mudah melewati usus. Hidrasi yang cukup juga penting untuk fungsi enzim pencernaan yang optimal, yang membantu memecah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh.

Kombinasi serat dan air dalam buah ini menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Konsumsi rutin dapat membantu mencegah sembelit, menjaga keteraturan buang air besar, dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan, terutama bagi individu yang tidak terbiasa dengan asupan serat tinggi, dapat menyebabkan efek samping seperti kembung atau gas. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi buah ini secara moderat sebagai bagian dari diet seimbang.

Kesehatan mata optimal

Kesehatan mata yang optimal dapat didukung melalui konsumsi buah berwarna merah ini, berkat kandungan nutrisi esensial di dalamnya. Dua karotenoid utama yang berperan penting adalah lutein dan zeaxanthin. Kedua senyawa ini terakumulasi di retina, khususnya di makula, area yang bertanggung jawab atas ketajaman penglihatan sentral. Lutein dan zeaxanthin berfungsi sebagai filter alami terhadap cahaya biru berenergi tinggi yang berasal dari matahari dan perangkat elektronik. Cahaya biru ini dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada retina, meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang lebih tua.

Selain berfungsi sebagai filter cahaya biru, lutein dan zeaxanthin juga bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel retina dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dihasilkan dari proses metabolisme normal dan paparan faktor lingkungan seperti asap rokok dan polusi udara. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat merusak sel-sel retina dan berkontribusi pada perkembangan AMD dan katarak.

Buah ini juga mengandung vitamin C, antioksidan lain yang penting untuk kesehatan mata. Vitamin C membantu melindungi lensa mata dari kerusakan oksidatif dan dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan katarak. Kekurangan vitamin C telah dikaitkan dengan peningkatan risiko katarak. Selain itu, vitamin C berperan dalam produksi kolagen, protein struktural yang penting untuk menjaga kekuatan dan integritas jaringan mata.

Dengan mengonsumsi buah ini secara teratur, individu dapat meningkatkan asupan lutein, zeaxanthin, dan vitamin C, yang semuanya penting untuk menjaga kesehatan mata yang optimal. Peningkatan asupan nutrisi ini dapat membantu melindungi retina dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko AMD dan katarak, dan meningkatkan ketajaman penglihatan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat. Pemeriksaan mata rutin, perlindungan mata dari sinar matahari, dan menghindari merokok juga penting untuk menjaga kesehatan mata yang optimal.

Potensi anti-kanker

Buah yang umum dikonsumsi ini menyimpan potensi signifikan dalam pencegahan dan penanggulangan kanker. Potensi ini bersumber dari kandungan senyawa bioaktif di dalamnya, yang berinteraksi dengan berbagai jalur seluler yang terlibat dalam perkembangan kanker. Penelitian terus dilakukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan efektivitasnya.

  • Likopen dan Perlindungan DNA

    Likopen, karotenoid yang memberikan warna merah pada buah ini, memiliki sifat antioksidan kuat yang melindungi DNA dari kerusakan oksidatif. Kerusakan DNA adalah faktor utama dalam inisiasi dan perkembangan kanker. Likopen membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak DNA, sehingga mengurangi risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Penelitian epidemiologis menunjukkan korelasi antara asupan likopen yang tinggi dan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, paru-paru, dan lambung.

  • Vitamin C dan Peningkatan Sistem Imun

    Vitamin C dalam buah ini berperan penting dalam meningkatkan fungsi sistem imun. Sistem imun yang kuat mampu mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker sebelum mereka berkembang menjadi tumor. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan peradangan kronis, yang keduanya terkait dengan peningkatan risiko kanker. Selain itu, vitamin C dapat meningkatkan efektivitas beberapa terapi kanker konvensional, seperti kemoterapi.

  • Senyawa Fenolik dan Penghambatan Pertumbuhan Sel Kanker

    Buah ini mengandung berbagai senyawa fenolik, seperti asam klorogenat, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Senyawa-senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker melalui berbagai mekanisme, termasuk menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor). Penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam buah ini dapat menekan pertumbuhan berbagai jenis sel kanker.

  • Serat dan Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat dalam buah ini berkontribusi pada kesehatan pencernaan, yang secara tidak langsung dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Serat membantu mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, mengurangi waktu paparan usus terhadap karsinogen (zat penyebab kanker). Selain itu, serat dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) oleh bakteri usus, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.

Meskipun buah ini menunjukkan potensi anti-kanker yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa konsumsi saja tidak dapat menggantikan terapi medis yang tepat. Konsumsi rutin sebagai bagian dari diet seimbang dapat menjadi strategi pencegahan yang efektif, namun konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan untuk penanganan kanker yang komprehensif. Penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mengkonfirmasi dan memperluas pemahaman tentang potensi anti-kanker buah ini.

Kulit lebih sehat

Kesehatan kulit merupakan cerminan kesehatan internal. Buah berwarna merah ini, dengan kandungan nutrisinya yang kaya, memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit. Nutrisi di dalamnya bekerja dari dalam untuk memberikan perlindungan dan nutrisi yang diperlukan kulit agar tetap sehat dan bercahaya.

  • Likopen dan Perlindungan dari Sinar UV

    Likopen, antioksidan kuat yang dominan dalam buah ini, melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet (UV). Sinar UV adalah penyebab utama penuaan dini, kerutan, dan peningkatan risiko kanker kulit. Likopen membantu menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar UV, sehingga mengurangi kerusakan pada sel-sel kulit dan menjaga elastisitas kulit.

  • Vitamin C dan Produksi Kolagen

    Vitamin C adalah nutrisi penting untuk produksi kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Kolagen membantu menjaga kulit tetap kencang, halus, dan awet muda. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan, melindungi kolagen dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

  • Air dan Hidrasi Kulit

    Kandungan air yang tinggi dalam buah ini membantu menjaga hidrasi kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih sehat, kenyal, dan bercahaya. Kekurangan air dapat menyebabkan kulit kering, kusam, dan rentan terhadap iritasi dan kerutan.

  • Vitamin A dan Regenerasi Sel Kulit

    Vitamin A berperan penting dalam regenerasi sel kulit dan menjaga kesehatan lapisan kulit terluar (epidermis). Vitamin A membantu mempercepat pergantian sel kulit mati dengan sel kulit baru yang sehat, sehingga kulit tampak lebih segar dan cerah. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, bersisik, dan rentan terhadap infeksi.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini membantu mengurangi peradangan pada kulit, yang dapat memicu masalah seperti jerawat, eksim, dan rosacea. Dengan mengurangi peradangan, buah ini membantu menenangkan kulit dan mengurangi kemerahan, iritasi, dan gatal.

Konsumsi rutin buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan nutrisi penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit. Perlindungan dari sinar UV, produksi kolagen, hidrasi, regenerasi sel kulit, dan efek anti-inflamasi berkontribusi pada kulit yang lebih sehat, bercahaya, dan awet muda. Meskipun demikian, perawatan kulit dari luar, seperti penggunaan tabir surya dan pelembab, tetap penting untuk menjaga kesehatan kulit secara optimal.

Tips untuk Mengoptimalkan Potensi Kesehatan Buah Merah

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari konsumsi buah ini, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Penerapan tips berikut akan memaksimalkan penyerapan nutrisi dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Tip 1: Pilih Varietas yang Matang Sempurna
Kandungan likopen, antioksidan utama dalam buah ini, cenderung meningkat seiring dengan tingkat kematangan. Pilih buah yang berwarna merah cerah dan terasa sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah yang masih hijau atau terlalu keras, karena kandungan nutrisinya belum optimal.

Tip 2: Konsumsi dengan Lemak Sehat
Likopen adalah senyawa larut lemak, yang berarti penyerapannya dalam tubuh akan lebih baik jika dikonsumsi bersama dengan sumber lemak sehat. Tambahkan sedikit minyak zaitun pada salad tomat, atau konsumsi buah ini bersama dengan alpukat atau kacang-kacangan.

Tip 3: Olah dengan Memasak
Meskipun konsumsi mentah tetap bermanfaat, memasak buah ini, terutama dengan metode perebusan atau pemanggangan, dapat meningkatkan ketersediaan likopen. Panas membantu memecah dinding sel buah, sehingga likopen lebih mudah diserap oleh tubuh.

Tip 4: Kombinasikan dengan Sayuran Lain
Mengombinasikan buah ini dengan sayuran lain yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti bayam, wortel, atau paprika, akan memberikan manfaat sinergis bagi kesehatan. Kombinasi nutrisi yang beragam akan saling melengkapi dan meningkatkan efektivitasnya dalam tubuh.

Tip 5: Konsumsi Secara Teratur dalam Jumlah Moderat
Konsistensi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat jangka panjang. Usahakan untuk mengonsumsi buah ini secara teratur, beberapa kali dalam seminggu, sebagai bagian dari diet seimbang. Hindari konsumsi berlebihan yang dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa individu.

Dengan mengikuti tips ini, potensi kesehatan buah ini dapat dioptimalkan, memberikan kontribusi positif bagi kesehatan jantung, kekebalan tubuh, kesehatan kulit, dan pencegahan penyakit kronis.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian ekstensif telah dilakukan untuk mengevaluasi dampak konsumsi buah yang populer ini terhadap berbagai aspek kesehatan manusia. Studi-studi ini menggunakan beragam metodologi, mulai dari uji klinis terkontrol hingga analisis data epidemiologis skala besar, untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dan korelasi yang signifikan.

Salah satu area penelitian yang paling banyak dieksplorasi adalah perannya dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Studi kohort prospektif telah menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi buah ini secara teratur memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dan stroke. Efek ini sebagian dikaitkan dengan kandungan likopen yang tinggi, yang bertindak sebagai antioksidan kuat dan membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL, faktor kunci dalam pembentukan plak aterosklerotik. Selain itu, kalium yang terkandung di dalamnya membantu mengatur tekanan darah, mengurangi beban kerja jantung dan pembuluh darah. Metodologi studi ini melibatkan pengumpulan data konsumsi makanan dan hasil kesehatan dari ribuan peserta selama periode waktu yang lama, memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi hubungan yang signifikan setelah mengendalikan faktor-faktor perancu potensial.

Area lain yang menarik perhatian adalah potensinya dalam mengurangi risiko kanker. Beberapa studi kasus telah menunjukkan bahwa asupan likopen yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat, paru-paru, dan lambung. Mekanisme yang mendasari efek ini meliputi perlindungan DNA dari kerusakan oksidatif, penghambatan pertumbuhan sel kanker, dan peningkatan sistem imun. Namun, interpretasi hasil ini perlu dilakukan dengan hati-hati, karena beberapa studi lain menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam desain studi, populasi yang diteliti, dan metode pengukuran asupan likopen. Beberapa peneliti berpendapat bahwa manfaat anti-kanker buah ini mungkin lebih signifikan pada individu dengan kadar likopen awal yang rendah atau dengan faktor risiko genetik tertentu.

Penting untuk secara kritis mengevaluasi bukti yang ada dan mempertimbangkan batasan dari setiap studi. Penelitian lebih lanjut, dengan desain yang lebih ketat dan populasi yang lebih beragam, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat yang diamati dan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja yang mendasarinya. Meskipun demikian, bukti yang ada menunjukkan bahwa memasukkan buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan dan berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis tertentu.