Temukan 7 Manfaat Buah Pepaya, yang Bikin Penasaran!
Jumat, 11 Juli 2025 oleh journal
Buah pepaya menawarkan beragam keuntungan bagi kesehatan tubuh. Kandungan enzim papain di dalamnya membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi peradangan. Selain itu, kaya akan vitamin A dan C yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Serat yang tinggi dalam buah ini juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar gula darah. Konsumsi rutin dapat membantu mencegah sembelit dan mendukung kesehatan kulit karena kandungan antioksidan yang dimilikinya.
"Konsumsi buah tropis ini secara teratur dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya mendukung berbagai fungsi tubuh dan membantu mencegah penyakit," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.
- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis.
Buah dengan daging berwarna oranye ini memiliki profil nutrisi yang luar biasa. Kandungan papain, enzim proteolitik, membantu memecah protein, sehingga melancarkan pencernaan dan mengurangi gejala kembung. Selain itu, kaya akan vitamin A, yang penting untuk penglihatan, fungsi kekebalan tubuh, dan kesehatan kulit. Vitamin C, antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan produksi kolagen. Kalium dalam buah ini membantu mengatur tekanan darah, sementara seratnya berkontribusi pada kesehatan jantung dan pencernaan yang lancar. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi sekitar 150-200 gram per hari sebagai bagian dari diet seimbang.
Apa Manfaat dari Buah Pepaya
Buah pepaya dikenal luas karena kandungan nutrisinya yang kaya dan beragam manfaat kesehatan. Konsumsi rutin buah ini dapat memberikan dampak positif bagi berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama buah pepaya:
- Melancarkan pencernaan
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Menjaga kesehatan mata
- Menyehatkan jantung
- Mengontrol gula darah
- Mencegah sembelit
- Menyehatkan kulit
Manfaat buah pepaya yang beragam berasal dari kandungan enzim papain yang membantu pencernaan protein, vitamin A yang penting untuk penglihatan, dan vitamin C sebagai antioksidan. Serat dalam pepaya berkontribusi pada kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol. Kalium membantu mengatur tekanan darah. Konsumsi teratur buah pepaya, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan dan membantu mencegah berbagai penyakit kronis.
Melancarkan Pencernaan
Kelancaran pencernaan merupakan fondasi penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Buah pepaya, dengan kandungan nutrisi khususnya, memainkan peran signifikan dalam mendukung proses pencernaan yang optimal, menjadikannya salah satu manfaat utamanya.
- Enzim Papain
Papain adalah enzim proteolitik yang terdapat dalam pepaya, berfungsi memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil dan mudah diserap oleh tubuh. Proses ini meringankan beban kerja sistem pencernaan dan mengurangi risiko gangguan seperti kembung, gas, dan gangguan pencernaan lainnya. Contohnya, konsumsi pepaya setelah makan besar dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan mengurangi rasa tidak nyaman.
- Serat Makanan
Pepaya kaya akan serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengatur kadar gula darah. Serat tidak larut menambah massa tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang teratur dan mencegah sembelit. Misalnya, individu yang mengalami sembelit kronis dapat merasakan perbaikan signifikan dengan mengonsumsi pepaya secara teratur.
- Air
Kandungan air yang tinggi dalam pepaya membantu menjaga hidrasi tubuh dan melunakkan tinja, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Dehidrasi dapat memperburuk sembelit, sehingga asupan air yang cukup, termasuk dari buah-buahan seperti pepaya, sangat penting untuk kesehatan pencernaan.
- Mengurangi Peradangan
Beberapa senyawa dalam pepaya memiliki sifat anti-inflamasi, membantu mengurangi peradangan di saluran pencernaan. Peradangan kronis di usus dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pepaya dapat membantu meredakan gejala peradangan dan mempromosikan kesehatan usus secara keseluruhan.
- Probiotik Alami (Potensial)
Meskipun belum diteliti secara ekstensif, ada indikasi bahwa pepaya dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini, atau probiotik, memainkan peran penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan kekebalan tubuh. Dengan mendukung mikrobioma usus yang sehat, pepaya dapat berkontribusi pada pencernaan yang lebih efisien.
Dengan kombinasi enzim papain, serat, air, dan sifat anti-inflamasi, buah pepaya memberikan dukungan komprehensif untuk kesehatan pencernaan. Konsumsi pepaya secara teratur dapat membantu menjaga fungsi pencernaan yang optimal, mengurangi risiko gangguan pencernaan, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Manfaat ini menjadikan pepaya sebagai pilihan yang cerdas untuk dimasukkan dalam diet harian.
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh yang kuat esensial dalam melawan infeksi dan penyakit. Buah pepaya, dengan kandungan nutrisinya, berkontribusi signifikan dalam memperkuat pertahanan alami tubuh, menjadikannya bagian penting dari diet yang mendukung imunitas.
- Vitamin C Sebagai Antioksidan
Pepaya kaya akan vitamin C, antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Vitamin C dalam pepaya membantu menetralkan radikal bebas, sehingga mendukung fungsi imun yang optimal. Sebagai contoh, konsumsi pepaya saat musim flu dapat membantu mengurangi durasi dan tingkat keparahan gejala.
- Vitamin A untuk Integritas Sel
Vitamin A dalam pepaya berperan penting dalam menjaga integritas selaput lendir di saluran pernapasan dan pencernaan. Selaput lendir ini berfungsi sebagai penghalang fisik pertama terhadap patogen. Kekurangan vitamin A dapat melemahkan penghalang ini, meningkatkan risiko infeksi. Konsumsi pepaya secara teratur membantu memastikan selaput lendir tetap sehat dan efektif dalam melindungi tubuh.
- Enzim Proteolitik dan Peradangan
Enzim seperti papain dan chymopapain dalam pepaya memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi peradangan, enzim-enzim ini membantu menjaga respons imun yang seimbang. Contohnya, individu dengan penyakit autoimun dapat merasakan manfaat dari sifat anti-inflamasi pepaya dalam mengelola gejala mereka.
- Nutrisi Pendukung Lainnya
Selain vitamin A dan C, pepaya juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin E, folat, dan kalium yang berperan dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh. Nutrisi-nutrisi ini bekerja secara sinergis untuk memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Konsumsi pepaya sebagai bagian dari diet yang seimbang memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Kandungan vitamin C, vitamin A, enzim proteolitik, dan nutrisi pendukung lainnya dalam pepaya bekerja sama untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Konsumsi rutin buah ini dapat membantu memperkuat pertahanan alami tubuh, mengurangi risiko infeksi, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Manfaat ini menegaskan peran pepaya sebagai pilihan makanan yang cerdas untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Menjaga Kesehatan Mata
Kesehatan mata merupakan aspek vital dari kesejahteraan individu. Buah pepaya menawarkan nutrisi penting yang berperan dalam mendukung dan menjaga fungsi penglihatan, sehingga menjadi bagian dari strategi diet untuk memelihara kesehatan mata.
- Vitamin A dan Beta-Karoten
Pepaya kaya akan vitamin A dan beta-karoten, prekursor vitamin A. Vitamin A esensial untuk fungsi retina yang optimal, terutama dalam kondisi cahaya redup. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja dan masalah mata lainnya. Beta-karoten, sebagai antioksidan, melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas. Konsumsi pepaya secara teratur dapat membantu mencegah defisiensi vitamin A dan mendukung penglihatan yang sehat.
- Lutein dan Zeaxanthin
Pepaya mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terakumulasi di makula retina. Makula bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Lutein dan zeaxanthin bertindak sebagai filter cahaya biru dan antioksidan, melindungi makula dari kerusakan akibat sinar UV dan radikal bebas. Konsumsi pepaya dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.
- Vitamin C sebagai Perlindungan Tambahan
Vitamin C, yang juga terdapat dalam pepaya, berperan sebagai antioksidan yang melindungi lensa mata dari kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif dapat menyebabkan katarak, penglihatan kabur. Dengan melindungi lensa mata, vitamin C membantu menjaga kejernihan penglihatan dan mengurangi risiko katarak.
- Pencegahan Kerusakan Akibat Radikal Bebas
Paparan radikal bebas dari polusi, sinar matahari, dan faktor lingkungan lainnya dapat merusak sel-sel mata. Antioksidan dalam pepaya, seperti vitamin A, C, lutein, dan zeaxanthin, bekerja sama untuk menetralkan radikal bebas dan melindungi mata dari kerusakan oksidatif. Perlindungan ini membantu menjaga kesehatan mata jangka panjang dan mencegah berbagai masalah penglihatan.
Kombinasi vitamin A, lutein, zeaxanthin, vitamin C, dan sifat antioksidan yang dimiliki pepaya menjadikannya buah yang berharga untuk menjaga kesehatan mata. Konsumsi rutin pepaya sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai masalah penglihatan dan mendukung penglihatan yang optimal seiring bertambahnya usia.
Menyehatkan Jantung
Buah pepaya berkontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui beberapa mekanisme penting. Kandungan seratnya yang tinggi memainkan peran krusial dalam mengelola kadar kolesterol dalam darah. Serat larut, khususnya, mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Hal ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat"), yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain itu, serat juga membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL ("baik"), yang berperan dalam membersihkan kolesterol dari arteri.
Kandungan kalium dalam pepaya juga signifikan dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu melebarkan pembuluh darah, mengurangi tekanan pada dinding arteri, dan menurunkan risiko hipertensi. Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.
Selain itu, pepaya mengandung antioksidan seperti vitamin C dan beta-karoten yang melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah, yang berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis (pengerasan arteri). Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi peradangan, dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Dengan kombinasi serat, kalium, dan antioksidan, konsumsi rutin buah tropis ini dapat memberikan perlindungan komprehensif terhadap penyakit jantung. Integrasi buah ini ke dalam diet seimbang merupakan langkah proaktif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko komplikasi terkait jantung.
Mengontrol Gula Darah
Pengendalian kadar gula darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik, terutama bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dan kandungan serat tinggi dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Beberapa buah, termasuk pepaya, memiliki karakteristik yang mendukung pengendalian gula darah ini.
- Indeks Glikemik yang Moderat
Pepaya memiliki indeks glikemik (IG) yang moderat. IG adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah atau moderat dicerna dan diserap lebih lambat, menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang lebih bertahap dan stabil. Ini berbeda dengan makanan dengan IG tinggi yang menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan diikuti oleh penurunan yang tajam. Bagi individu dengan diabetes, memilih makanan dengan IG moderat seperti pepaya dapat membantu menghindari fluktuasi gula darah yang ekstrem.
- Kandungan Serat yang Signifikan
Pepaya mengandung serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Ini membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Serat tidak larut menambah massa tinja dan meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh mengambil glukosa dari darah. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, serat membantu tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Contohnya, konsumsi pepaya bersamaan dengan makanan utama dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa dari makanan tersebut.
- Antioksidan dan Resistensi Insulin
Pepaya kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan beta-karoten. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat berkontribusi pada resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam pepaya dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu tubuh mengatur kadar gula darah dengan lebih baik. Studi menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang cukup dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
- Dampak pada Kontrol Glikemik Jangka Panjang
Meskipun pepaya mengandung gula alami, kombinasi IG yang moderat, kandungan serat, dan antioksidan dapat memberikan dampak positif pada kontrol glikemik jangka panjang. Konsumsi pepaya secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dari waktu ke waktu, mengurangi risiko komplikasi diabetes seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan masalah ginjal. Namun, penting untuk mengonsumsi pepaya dalam jumlah yang wajar dan memantau kadar gula darah secara teratur untuk memastikan bahwa buah ini sesuai dengan rencana pengelolaan diabetes individu.
Dengan demikian, konsumsi pepaya, dengan memperhatikan porsi dan konteks diet secara keseluruhan, dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan kadar gula darah yang efektif. Kombinasi karakteristik nutrisinya menawarkan potensi manfaat bagi individu yang berupaya menjaga stabilitas glukosa darah.
Mencegah Sembelit
Sembelit, kondisi sulit buang air besar, seringkali disebabkan oleh kurangnya asupan serat, dehidrasi, dan kurangnya aktivitas fisik. Buah pepaya menawarkan solusi alami dan efektif untuk mengatasi dan mencegah kondisi ini. Kontribusinya terhadap pencegahan sembelit berakar pada dua komponen utamanya: serat makanan dan kandungan air yang tinggi. Serat, baik yang larut maupun tidak larut, berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat tidak larut menambah volume tinja, merangsang pergerakan usus, dan memfasilitasi pengeluaran limbah. Serat larut, di sisi lain, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat proses pencernaan dan membantu mengatur konsistensi tinja, sehingga mencegah tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Selain itu, kandungan air yang tinggi dalam buah ini membantu melunakkan tinja, membuatnya lebih mudah melewati usus. Kombinasi serat dan air ini menjadikan konsumsi rutin pepaya sebagai cara yang efektif untuk mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Efek laksatif ringan yang dimiliki buah ini juga membantu melancarkan proses pencernaan secara keseluruhan, sehingga mengurangi risiko terjadinya sembelit. Oleh karena itu, memasukkan pepaya ke dalam diet harian merupakan strategi yang bijaksana untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah ketidaknyamanan akibat sembelit.
Menyehatkan Kulit
Buah tropis ini menawarkan manfaat signifikan dalam mempromosikan kesehatan kulit berkat profil nutrisinya yang kaya. Keuntungan ini berasal dari interaksi kompleks antara berbagai vitamin, mineral, dan enzim yang terkandung di dalamnya. Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, memainkan peran penting dalam produksi kolagen, protein struktural utama yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Asupan vitamin C yang cukup membantu mengurangi kerutan dan garis halus, serta melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang berasal dari paparan sinar matahari dan polusi.
Vitamin A, yang juga ditemukan dalam buah ini, berperan dalam regenerasi sel kulit. Vitamin ini membantu mempercepat proses pergantian sel kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, dan mendorong pertumbuhan sel-sel kulit baru yang lebih sehat. Proses ini menghasilkan kulit yang lebih cerah, halus, dan bercahaya. Selain itu, vitamin A membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan.
Enzim papain, yang terkenal karena kemampuannya dalam melancarkan pencernaan, juga memberikan manfaat topikal untuk kulit. Papain memiliki sifat eksfoliasi yang lembut, membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat. Proses ini membantu mengurangi jerawat dan komedo, serta meningkatkan tekstur kulit secara keseluruhan. Sifat anti-inflamasi dari enzim ini juga membantu meredakan peradangan pada kulit, seperti kemerahan dan iritasi.
Selain itu, kandungan antioksidan lainnya dalam buah ini, seperti beta-karoten, membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV. Beta-karoten bertindak sebagai tabir surya alami, membantu mengurangi risiko terbakar matahari dan kerusakan kulit jangka panjang. Konsumsi buah ini secara teratur, dikombinasikan dengan perawatan kulit yang tepat, dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan terlindungi dari berbagai faktor lingkungan yang merusak.
Tips Mengoptimalkan Potensi Buah Tropis
Untuk memaksimalkan dampak positif dari konsumsi buah berwarna oranye ini, beberapa strategi dapat diimplementasikan dalam rutinitas harian. Pertimbangan cermat dalam pemilihan, penyimpanan, dan metode konsumsi dapat meningkatkan manfaat yang diperoleh.
Tip 1: Pemilihan Buah yang Matang Sempurna
Pilih buah yang memiliki kulit berwarna kuning kemerahan dengan sedikit sentuhan hijau. Tekan perlahan, buah yang matang akan terasa sedikit lunak namun tidak lembek. Hindari buah dengan memar atau bintik-bintik hitam yang berlebihan. Kematangan optimal memastikan kandungan nutrisi dan enzim dalam kondisi terbaik.
Tip 2: Konsumsi Secara Teratur dalam Porsi yang Wajar
Integrasikan buah ini ke dalam diet harian, namun perhatikan porsi yang dikonsumsi. Satu hingga dua potong per hari umumnya direkomendasikan untuk mendapatkan manfaat kesehatan tanpa berlebihan dalam asupan gula alami. Variasikan cara konsumsi, bisa dimakan langsung, dibuat jus, atau ditambahkan ke salad buah.
Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein dan Lemak Sehat
Mengonsumsi buah ini bersamaan dengan sumber protein dan lemak sehat dapat membantu memperlambat penyerapan gula dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Contohnya, tambahkan potongan buah ini ke dalam yogurt Yunani atau salad dengan taburan kacang-kacangan.
Tip 4: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti alergi lateks atau gangguan ginjal, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi buah ini. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Tip 5: Simpan dengan Benar untuk Menjaga Kesegaran
Buah yang belum matang dapat disimpan pada suhu ruangan hingga matang. Setelah matang, simpan di dalam lemari es untuk memperlambat proses pembusukan. Potongan buah yang sudah dikupas sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara dan dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari.
Dengan mengikuti tips ini, individu dapat mengoptimalkan potensi nutrisi dari buah tropis ini dan merasakan manfaatnya bagi kesehatan secara menyeluruh. Penerapan strategi yang tepat akan memaksimalkan nilai gizi dan meminimalkan potensi efek samping.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Berbagai studi telah meneliti dampak konsumsi pepaya terhadap kesehatan manusia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food meneliti efek ekstrak pepaya pada peradangan usus pada hewan percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak pepaya memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan, yang berpotensi bermanfaat bagi individu dengan penyakit radang usus.
Studi lain yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition meneliti efek konsumsi pepaya pada kadar kolesterol pada individu dengan hiperkolesterolemia ringan. Peserta yang mengonsumsi pepaya secara teratur selama empat minggu menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dan peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik"). Studi ini menunjukkan potensi buah tersebut dalam mendukung kesehatan jantung.
Selain itu, penelitian epidemiologis telah mengamati hubungan antara konsumsi buah-buahan dan sayuran, termasuk pepaya, dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. Meskipun studi-studi ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, mereka memberikan bukti pendukung bahwa konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya nutrisi dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang manfaat buah ini masih terus berlanjut, dan diperlukan lebih banyak studi terkontrol secara acak dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan-temuan yang ada. Namun, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa buah ini memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan, terutama terkait dengan kesehatan pencernaan, kesehatan jantung, dan pencegahan penyakit kronis.