Intip 7 Manfaat Buah untuk Kesehatan yang Wajib Kamu Intip
Senin, 9 Juni 2025 oleh journal
Konsumsi beragam jenis hasil tanaman yang memiliki rasa manis atau asam ini memberikan dampak positif terhadap kondisi fisik. Kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan di dalamnya berperan penting dalam menjaga fungsi organ, meningkatkan sistem kekebalan, mencegah penyakit kronis, serta mendukung proses metabolisme yang optimal. Asupan teratur dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Konsumsi buah-buahan secara teratur merupakan investasi kesehatan jangka panjang. Pola makan kaya buah terbukti signifikan dalam menurunkan risiko berbagai penyakit degeneratif dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.
Demikian disampaikan oleh Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis terkemuka, dalam sebuah wawancara eksklusif. "Buah-buahan menyediakan nutrisi esensial yang seringkali kurang dalam pola makan modern. Asupan yang cukup dapat membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan energi, dan melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas," jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Rahayu menekankan pentingnya memahami komposisi bioaktif buah. Kandungan antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid dalam buah beri, misalnya, berperan penting dalam menangkal radikal bebas yang dapat memicu peradangan dan kerusakan sel. Serat dalam apel dan pir membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kadar gula darah stabil. Kalium dalam pisang penting untuk menjaga tekanan darah normal. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, Dr. Rahayu menyarankan konsumsi buah secara bervariasi setiap hari, idealnya 2-3 porsi, sebagai bagian dari diet seimbang. Penting juga untuk memilih buah segar dan utuh dibandingkan jus buah olahan, karena kandungan seratnya lebih tinggi dan gula tambahannya lebih rendah.
Sebutkan Manfaat Buah Bagi Kesehatan Tubuh
Konsumsi buah-buahan secara teratur memberikan kontribusi signifikan terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh. Beragam nutrisi esensial yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis. Berikut adalah beberapa manfaat utama:
- Meningkatkan imunitas.
- Menjaga kesehatan jantung.
- Melancarkan pencernaan.
- Sumber antioksidan.
- Mengontrol berat badan.
- Mencegah penyakit kronis.
- Memelihara kesehatan kulit.
Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan holistik. Misalnya, kandungan serat dalam apel dan pir tidak hanya melancarkan pencernaan, tetapi juga membantu mengontrol kadar gula darah, yang penting bagi penderita diabetes. Vitamin C dalam jeruk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi. Antioksidan dalam buah beri melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Oleh karena itu, menjadikan buah sebagai bagian integral dari diet sehari-hari adalah investasi penting bagi kesehatan jangka panjang.
Meningkatkan imunitas.
Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat bergantung pada sistem kekebalan yang berfungsi optimal. Konsumsi buah secara teratur berkontribusi signifikan terhadap penguatan sistem imunitas ini. Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam buah berperan penting dalam mendukung berbagai aspek fungsi imun. Vitamin C, misalnya, dikenal luas sebagai stimulan sistem imun yang ampuh, membantu produksi sel darah putih dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, beberapa buah mengandung senyawa fitokimia dengan sifat anti-inflamasi dan antivirus, yang membantu tubuh melawan infeksi. Dengan memasukkan berbagai jenis buah ke dalam diet sehari-hari, individu dapat memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai ancaman kesehatan.
Menjaga kesehatan jantung.
Kesehatan jantung merupakan aspek vital dari kesejahteraan secara keseluruhan. Asupan buah-buahan secara teratur berkorelasi positif dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kunci. Pertama, buah-buahan umumnya rendah sodium dan lemak jenuh, dua komponen yang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat"). Kedua, kandungan serat yang tinggi dalam banyak buah membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dengan mengikatnya di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Ketiga, buah-buahan kaya akan kalium, mineral penting yang membantu mengatur tekanan darah dan menjaga keseimbangan elektrolit yang penting untuk fungsi jantung yang optimal. Keempat, antioksidan seperti flavonoid dan polifenol, yang berlimpah dalam buah beri, anggur, dan apel, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Dengan demikian, konsumsi buah-buahan secara teratur memberikan kontribusi signifikan terhadap pemeliharaan fungsi jantung yang sehat dan pencegahan penyakit kardiovaskular.
Melancarkan pencernaan.
Fungsi pencernaan yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Asupan buah-buahan secara teratur berperan krusial dalam menjaga kelancaran proses pencernaan, sehingga berdampak positif pada penyerapan nutrisi, pengelolaan berat badan, dan pencegahan gangguan pencernaan.
- Serat sebagai Agen Utama
Serat, terutama serat tidak larut, adalah komponen kunci buah yang berperan dalam melancarkan pencernaan. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang lebih lancar, dan mencegah konstipasi. Contohnya, konsumsi apel dengan kulitnya, pir, atau buah beri menyediakan serat yang signifikan.
- Pektin dan Regulasi Gula Darah
Pektin, sejenis serat larut yang ditemukan dalam apel, jeruk, dan buah-buahan lainnya, membentuk gel di saluran pencernaan. Gel ini memperlambat penyerapan gula, membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama, yang berkontribusi pada pengelolaan berat badan.
- Enzim Pencernaan Alami
Beberapa buah, seperti pepaya dan nanas, mengandung enzim pencernaan alami (papain dan bromelain, masing-masing) yang membantu memecah protein dalam makanan. Hal ini dapat meringankan gejala gangguan pencernaan seperti kembung dan dispepsia.
- Prebiotik dan Kesehatan Mikrobiota Usus
Buah-buahan tertentu mengandung prebiotik, yaitu serat yang tidak dapat dicerna yang menjadi makanan bagi bakteri baik di usus (mikrobiota usus). Mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Contoh buah yang mengandung prebiotik adalah pisang dan apel.
- Hidrasi dan Konsistensi Tinja
Kandungan air yang tinggi dalam banyak buah membantu menjaga hidrasi tubuh dan mencegah tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Konsumsi buah-buahan yang berair, seperti semangka dan melon, sangat bermanfaat dalam menjaga konsistensi tinja yang optimal.
- Mengurangi Risiko Divertikulitis
Asupan serat yang cukup dari buah-buahan dapat membantu mengurangi risiko divertikulitis, suatu kondisi di mana kantung kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar dan meradang. Serat membantu menjaga tinja tetap lunak dan mencegah tekanan berlebihan pada dinding usus.
Dengan demikian, peran buah-buahan dalam melancarkan pencernaan tidak hanya terbatas pada pencegahan konstipasi, tetapi juga mencakup dukungan terhadap kesehatan mikrobiota usus, regulasi kadar gula darah, dan pengurangan risiko penyakit pencernaan. Integrasi buah-buahan ke dalam diet sehari-hari merupakan strategi efektif untuk memelihara kesehatan pencernaan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sumber antioksidan.
Kehadiran antioksidan dalam buah-buahan merupakan faktor signifikan yang berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan tubuh. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan dan berbagai penyakit kronis.
- Perlindungan Seluler dari Radikal Bebas
Radikal bebas dihasilkan sebagai produk sampingan metabolisme normal tubuh dan juga dapat berasal dari paparan lingkungan seperti polusi dan radiasi. Antioksidan dalam buah, seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, dan karotenoid, menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron, sehingga mencegah kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid sel.
- Pengurangan Risiko Penyakit Kronis
Kerusakan oksidatif yang berkelanjutan akibat radikal bebas dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Konsumsi buah-buahan yang kaya antioksidan membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit ini dengan melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Beberapa antioksidan, seperti vitamin C, berperan penting dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu merangsang produksi sel darah putih, meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama respons imun.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam perkembangan banyak penyakit kronis. Beberapa antioksidan dalam buah, seperti flavonoid, memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh. Pengurangan peradangan dapat membantu mencegah atau mengelola berbagai kondisi kesehatan.
- Peningkatan Kesehatan Kulit
Antioksidan dalam buah juga berkontribusi pada kesehatan kulit dengan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi. Antioksidan membantu menjaga elastisitas kulit, mengurangi kerutan, dan mencegah kerusakan akibat penuaan dini.
- Contoh Buah-buahan Kaya Antioksidan
Berbagai jenis buah-buahan merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Buah beri (seperti blueberry, raspberry, dan stroberi) kaya akan antosianin, jenis flavonoid yang memiliki sifat antioksidan kuat. Jeruk kaya akan vitamin C. Mangga dan wortel mengandung karotenoid seperti beta-karoten. Anggur merah mengandung resveratrol, antioksidan yang telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan jantung.
Dengan demikian, peran buah-buahan sebagai sumber antioksidan merupakan aspek krusial dari kontribusinya terhadap kesehatan tubuh. Melalui mekanisme perlindungan seluler, pengurangan risiko penyakit kronis, peningkatan sistem kekebalan tubuh, efek anti-inflamasi, dan peningkatan kesehatan kulit, konsumsi buah-buahan secara teratur memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan secara keseluruhan. Pemilihan buah-buahan yang bervariasi dengan kandungan antioksidan yang berbeda akan memberikan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap berbagai ancaman kesehatan.
Mengontrol berat badan.
Pengelolaan berat badan yang sehat memiliki korelasi erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi buah-buahan secara teratur dapat menjadi strategi efektif dalam mencapai dan mempertahankan berat badan ideal, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit terkait obesitas.
- Kandungan Serat yang Tinggi
Buah-buahan umumnya kaya akan serat, terutama serat larut dan tidak larut. Serat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan mencegah makan berlebihan. Contohnya, apel, pir, dan buah beri adalah sumber serat yang baik.
- Kandungan Kalori yang Relatif Rendah
Dibandingkan dengan makanan olahan dan makanan cepat saji, buah-buahan umumnya memiliki kandungan kalori yang lebih rendah per porsi. Dengan mengganti camilan tinggi kalori dengan buah-buahan, individu dapat mengurangi asupan kalori harian tanpa merasa lapar atau kekurangan nutrisi penting. Misalnya, segenggam anggur atau sepotong melon memberikan rasa manis dan segar dengan jumlah kalori yang terkontrol.
- Efek Termogenik
Proses pencernaan dan metabolisme buah-buahan membutuhkan energi, yang dikenal sebagai efek termogenik makanan. Meskipun efeknya relatif kecil, konsumsi buah-buahan secara teratur dapat sedikit meningkatkan pengeluaran energi tubuh, yang berkontribusi pada keseimbangan energi yang negatif (kalori yang dibakar lebih banyak daripada kalori yang dikonsumsi) yang diperlukan untuk penurunan berat badan.
- Pengganti Makanan Olahan yang Sehat
Buah-buahan dapat menjadi pengganti makanan olahan yang manis dan tinggi lemak yang lebih sehat. Keinginan akan makanan manis dapat dipenuhi dengan mengonsumsi buah-buahan segar, yang tidak hanya memberikan rasa manis alami tetapi juga nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Misalnya, pisang dapat menjadi pengganti es krim atau kue kering.
Dengan memanfaatkan kandungan serat, kalori yang rendah, efek termogenik, dan kemampuannya sebagai pengganti makanan olahan, buah-buahan memainkan peran penting dalam pengelolaan berat badan. Integrasi buah-buahan ke dalam diet sehari-hari, bersamaan dengan pola makan seimbang dan aktivitas fisik yang teratur, merupakan pendekatan yang efektif untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal, yang pada akhirnya mendukung kesehatan tubuh secara optimal.
Mencegah penyakit kronis.
Konsumsi buah-buahan secara teratur memiliki peran signifikan dalam pencegahan penyakit kronis, sebuah aspek penting dari pemeliharaan kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi yang kaya dalam buah-buahan berkontribusi pada mekanisme perlindungan yang mengurangi risiko berbagai kondisi kesehatan jangka panjang.
- Peran Antioksidan dalam Melawan Kerusakan Sel
Buah-buahan kaya akan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, dan karotenoid. Antioksidan ini menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, yang merupakan pemicu utama penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Contohnya, buah beri seperti blueberry dan stroberi mengandung antosianin, antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
- Kontribusi Serat dalam Regulasi Gula Darah dan Kolesterol
Serat larut yang ditemukan dalam apel, pir, dan jeruk membantu mengontrol kadar gula darah dan menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat"). Regulasi gula darah yang stabil mengurangi risiko diabetes tipe 2, sementara penurunan kolesterol LDL mengurangi risiko penyakit jantung. Serat juga meningkatkan rasa kenyang, membantu mengontrol berat badan, yang merupakan faktor risiko utama penyakit kronis.
- Pengaruh Kalium terhadap Tekanan Darah
Kalium, mineral penting yang ditemukan dalam pisang, melon, dan alpukat, membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Asupan kalium yang cukup membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
- Sifat Anti-inflamasi dalam Buah-buahan
Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam perkembangan banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan artritis. Beberapa buah-buahan mengandung senyawa anti-inflamasi, seperti flavonoid dan polifenol, yang membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh. Contohnya, anggur merah mengandung resveratrol, senyawa anti-inflamasi yang telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan jantung.
- Dukungan Vitamin dan Mineral untuk Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah-buahan, seperti vitamin C, vitamin A, dan zinc, berperan penting dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, serta mengurangi risiko perkembangan penyakit kronis yang terkait dengan disfungsi imun.
Dengan menyediakan antioksidan, serat, kalium, senyawa anti-inflamasi, serta vitamin dan mineral penting, konsumsi buah-buahan secara teratur berkontribusi signifikan terhadap pencegahan penyakit kronis. Integrasi buah-buahan ke dalam pola makan seimbang merupakan strategi proaktif untuk memelihara kesehatan jangka panjang dan mengurangi risiko terkena berbagai kondisi kesehatan yang mengancam.
Memelihara kesehatan kulit.
Kesehatan kulit, sebagai lapisan pelindung terluar tubuh, mencerminkan kondisi kesehatan internal. Konsumsi buah-buahan secara teratur berkontribusi signifikan terhadap pemeliharaan kesehatan kulit, menyediakan nutrisi esensial yang mendukung berbagai fungsi vital kulit.
- Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas
Buah-buahan kaya akan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan karotenoid yang berperan penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya, dapat memicu penuaan dini, kerutan, dan kerusakan sel kulit. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan oksidatif, dan menjaga elastisitas kulit. Contohnya, buah beri seperti blueberry dan stroberi kaya akan antosianin, antioksidan kuat yang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
- Vitamin C dan Produksi Kolagen
Vitamin C, yang berlimpah dalam jeruk, kiwi, dan stroberi, merupakan nutrisi penting untuk produksi kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan produksi kolagen, yang mengakibatkan kulit kendur dan kerutan. Asupan vitamin C yang cukup membantu menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
- Hidrasi dan Kelembapan Kulit
Kandungan air yang tinggi dalam banyak buah-buahan, seperti semangka, melon, dan timun, membantu menjaga hidrasi kulit. Hidrasi yang cukup penting untuk menjaga kelembapan kulit, mencegah kekeringan, dan meningkatkan penampilan kulit secara keseluruhan. Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih segar, lembut, dan bercahaya.
- Vitamin A dan Regenerasi Sel Kulit
Vitamin A, yang ditemukan dalam mangga, wortel, dan labu, berperan penting dalam regenerasi sel kulit dan menjaga kesehatan lapisan epidermis. Vitamin A membantu mempercepat pergantian sel kulit, mencegah penumpukan sel kulit mati, dan menjaga tekstur kulit yang halus. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, bersisik, dan rentan terhadap infeksi.
- Asam Lemak Esensial dan Kesehatan Membran Sel Kulit
Beberapa buah-buahan, seperti alpukat, mengandung asam lemak esensial yang penting untuk menjaga kesehatan membran sel kulit. Membran sel yang sehat melindungi sel kulit dari kerusakan dan membantu menjaga kelembapan. Asam lemak esensial juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit.
Dengan demikian, peran buah-buahan dalam memelihara kesehatan kulit mencakup perlindungan dari kerusakan akibat radikal bebas, dukungan produksi kolagen, hidrasi, regenerasi sel kulit, dan pemeliharaan kesehatan membran sel kulit. Konsumsi beragam jenis buah-buahan yang kaya akan nutrisi esensial memberikan kontribusi signifikan terhadap penampilan kulit yang sehat, bercahaya, dan awet muda.
Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Buah
Untuk memaksimalkan dampak positif konsumsi produk alami terhadap kebugaran fisik, penerapan beberapa strategi sederhana namun efektif sangat dianjurkan. Pendekatan terencana dan konsisten akan menghasilkan hasil yang lebih signifikan.
Tip 1: Variasi adalah Kunci
Konsumsi berbagai jenis hasil kebun dengan warna berbeda. Setiap warna menandakan kandungan nutrisi dan antioksidan yang berbeda. Kombinasi warna merah (apel, stroberi), kuning (pisang, mangga), oranye (jeruk, wortel), hijau (alpukat, kiwi), dan ungu (anggur, blueberry) memberikan spektrum nutrisi yang lebih lengkap.
Tip 2: Prioritaskan Buah Utuh daripada Jus
Meskipun jus buah dapat memberikan beberapa nutrisi, proses pembuatan jus seringkali menghilangkan serat penting yang bermanfaat untuk pencernaan dan regulasi gula darah. Buah utuh juga cenderung memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu mengontrol asupan kalori.
Tip 3: Jadikan Bagian dari Rutinitas Harian
Integrasikan asupan hasil alami ini ke dalam setiap waktu makan atau sebagai camilan sehat di antara waktu makan. Tambahkan potongan buah ke dalam sereal sarapan, salad makan siang, atau yogurt sore. Persiapan yang mudah diakses meningkatkan kemungkinan konsumsi teratur.
Tip 4: Perhatikan Porsi
Meskipun bermanfaat, konsumsi berlebihan tetap dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori. Ukur porsi secara wajar, misalnya satu buah berukuran sedang, satu cangkir buah potong, atau segenggam buah beri. Pertahankan keseimbangan dengan komponen makanan lain dalam diet seimbang.
Penerapan tips ini secara konsisten akan mengoptimalkan kontribusi asupan hasil kebun terhadap peningkatan kebugaran, perlindungan terhadap penyakit, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Pola makan yang kaya akan beragam jenis hasil kebun merupakan investasi jangka panjang dalam kesehatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi mendalam terhadap literatur ilmiah menyoroti peran konsumsi produk alami dalam mendukung fungsi fisiologis dan pencegahan penyakit. Berbagai studi kohort dan uji klinis terkontrol memberikan bukti kuat tentang hubungan antara diet kaya buah dan peningkatan parameter kesehatan.
Salah satu studi, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, mengikuti lebih dari 100.000 peserta selama periode 20 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayuran per hari memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi. Studi ini menyoroti pentingnya kandungan serat, kalium, dan antioksidan dalam buah dalam menjaga kesehatan jantung.
Studi lain, yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, meneliti hubungan antara asupan buah dan risiko diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan tertentu, seperti blueberry, anggur, dan apel, secara signifikan menurunkan risiko diabetes. Studi ini mengaitkan efek protektif ini dengan kandungan flavonoid dan antosianin dalam buah-buahan tersebut, yang meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan.
Meskipun sebagian besar bukti mendukung manfaat konsumsi buah, beberapa studi juga menunjukkan bahwa konsumsi jus buah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 karena kandungan gula yang tinggi dan kurangnya serat. Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara konsumsi buah utuh dan jus buah olahan, serta untuk memoderasi asupan jus buah sebagai bagian dari diet seimbang.