Intip 7 Manfaat Buah Ara yang Jarang Diketahui
Sabtu, 26 Juli 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah ara memberikan beragam dampak positif bagi kesehatan tubuh. Buah ini diketahui kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Konsumsi buah ini secara teratur dikaitkan dengan peningkatan kesehatan pencernaan, pengendalian kadar gula darah, dan dukungan bagi kesehatan jantung. Selain itu, senyawa antioksidan di dalamnya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Buah ara, dengan profil nutrisinya yang kaya, menunjukkan potensi signifikan dalam mendukung berbagai aspek kesehatan. Pemanfaatan buah ini sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
- Dr. Amelia Hartono, Spesialis Gizi Klinik.
Lebih lanjut, Dr. Hartono menjelaskan bahwa keberadaan senyawa bioaktif dalam buah ara menjadikannya berpotensi bermanfaat.
Buah ara mengandung serat larut dan tidak larut yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi. Kalium yang tinggi berperan dalam menjaga tekanan darah yang sehat, sementara antioksidan seperti flavonoid dan polifenol membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi buah ara dalam mengontrol kadar gula darah, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek ini secara menyeluruh. Konsumsi buah ara segar atau kering dalam jumlah moderat, sekitar 2-3 buah per hari, umumnya dianggap aman dan bermanfaat. Namun, individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau alergi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ara secara rutin.
Manfaat Buah Ara
Buah ara menawarkan serangkaian manfaat signifikan bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Pencernaan lebih baik
- Kesehatan jantung terjaga
- Kontrol gula darah
- Kepadatan tulang meningkat
- Tekanan darah stabil
- Sumber antioksidan
- Potensi antikanker
Manfaat-manfaat ini saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan secara menyeluruh. Serat dalam buah ara melancarkan pencernaan, yang selanjutnya membantu penyerapan nutrisi penting dan menjaga kesehatan jantung. Kandungan kalium berkontribusi pada tekanan darah yang stabil, sementara antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Potensi buah ara dalam mengontrol gula darah dan meningkatkan kepadatan tulang menjadikannya pilihan yang baik untuk pengelolaan kesehatan jangka panjang.
Pencernaan Lebih Baik
Keterkaitan antara konsumsi buah ara dan peningkatan kesehatan pencernaan merupakan salah satu aspek penting yang mendasari nilai gizi buah ini. Kandungan serat yang signifikan dalam buah ara memegang peranan krusial dalam menjaga fungsi optimal sistem pencernaan.
- Serat Larut dan Tidak Larut
Buah ara mengandung kedua jenis serat ini. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula, menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sementara itu, serat tidak larut menambah volume tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang lebih lancar dan mencegah konstipasi. Kombinasi kedua jenis serat ini menjadikan buah ara sebagai solusi alami untuk masalah pencernaan.
- Prebiotik Alami
Buah ara berfungsi sebagai prebiotik alami, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Bakteri baik ini, yang dikenal sebagai probiotik, berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota yang baik mendukung pencernaan yang sehat, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Enzim Pencernaan
Buah ara mengandung enzim pencernaan alami, seperti ficin, yang membantu memecah protein. Enzim ini dapat meringankan beban kerja sistem pencernaan, terutama setelah mengonsumsi makanan yang kaya protein. Hal ini dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gangguan pencernaan.
- Mencegah Konstipasi
Kandungan serat yang tinggi dalam buah ara secara efektif mencegah konstipasi. Serat menyerap air, melembutkan tinja, dan mempermudah pergerakannya melalui usus. Konsumsi buah ara secara teratur dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mencegah masalah pencernaan yang terkait dengan konstipasi.
Dengan demikian, konsumsi buah ara sebagai bagian dari diet seimbang memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan pencernaan secara menyeluruh. Kehadiran serat, prebiotik, dan enzim pencernaan bekerja secara sinergis untuk menjaga fungsi optimal sistem pencernaan dan meningkatkan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
Kesehatan Jantung Terjaga
Pemeliharaan kesehatan jantung merupakan aspek krusial dalam menunjang kualitas hidup. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk buah ara, dapat berkontribusi signifikan terhadap fungsi kardiovaskular yang optimal. Kandungan nutrisi spesifik dalam buah ini memiliki peran yang berpotensi menguntungkan bagi kesehatan jantung.
- Kalium dan Pengaturan Tekanan Darah
Buah ara merupakan sumber kalium yang baik, mineral penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium membantu menetralkan efek natrium dalam tubuh, sehingga membantu mencegah hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Asupan kalium yang cukup melalui konsumsi buah ara dapat mendukung regulasi tekanan darah dan mengurangi beban kerja jantung.
- Serat dan Penurunan Kolesterol
Kandungan serat yang tinggi dalam buah ara, baik serat larut maupun tidak larut, berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar kolesterol LDL membantu mencegah pembentukan plak di arteri, mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
- Antioksidan dan Perlindungan Pembuluh Darah
Buah ara mengandung senyawa antioksidan seperti polifenol dan flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan oksidatif pada pembuluh darah, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung. Antioksidan dalam buah ara menetralkan radikal bebas dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
- Magnesium dan Fungsi Otot Jantung
Buah ara mengandung magnesium, mineral penting untuk fungsi otot jantung yang sehat. Magnesium membantu mengatur detak jantung, menjaga irama jantung yang stabil, dan mendukung kontraksi otot jantung yang efisien. Asupan magnesium yang cukup dapat membantu mencegah aritmia dan meningkatkan kinerja jantung secara keseluruhan.
Dengan demikian, konsumsi buah ara dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk menjaga kesehatan jantung. Kandungan kalium, serat, antioksidan, dan magnesium dalam buah ini bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi buah ara harus diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti olahraga teratur dan diet seimbang secara keseluruhan.
Kontrol Gula Darah
Pengaturan kadar glukosa dalam darah memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan metabolik secara keseluruhan. Beberapa komponen nutrisi yang terdapat dalam buah ara diyakini berperan dalam modulasi respons glikemik tubuh, menjadikannya relevan dalam konteks pengelolaan kadar gula darah.
- Serat Larut dan Penyerapan Glukosa
Keberadaan serat larut dalam buah ara dapat memperlambat laju penyerapan glukosa dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah. Proses ini berkontribusi pada pencegahan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba setelah konsumsi makanan, sehingga membantu menjaga stabilitas glukosa darah.
- Indeks Glikemik Moderat
Buah ara memiliki indeks glikemik (IG) yang tergolong moderat. IG merupakan ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG moderat cenderung melepaskan glukosa secara bertahap, berbeda dengan makanan dengan IG tinggi yang dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang signifikan.
- Asam Klorogenat dan Sensitivitas Insulin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah ara mengandung asam klorogenat, senyawa yang berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga menurunkan kadar gula darah.
- Pentingnya Konsumsi Moderat
Meskipun buah ara memiliki potensi dalam membantu mengontrol kadar gula darah, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah moderat. Konsumsi berlebihan, terutama buah ara kering, dapat memberikan asupan gula yang signifikan. Individu dengan diabetes atau kondisi medis terkait gula darah disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi buah ara secara rutin.
- Kombinasi dengan Makanan Lain
Efek buah ara terhadap kontrol gula darah dapat ditingkatkan dengan mengombinasikannya dengan makanan lain yang kaya serat, protein, atau lemak sehat. Kombinasi ini dapat memperlambat laju penyerapan glukosa dan membantu menjaga stabilitas kadar gula darah.
- Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan
Meskipun terdapat indikasi positif, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi secara menyeluruh efek buah ara terhadap kontrol gula darah. Studi klinis yang lebih besar dan terkontrol diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan dosis optimal buah ara dalam pengelolaan kadar gula darah.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa buah ara berpotensi menjadi bagian dari strategi diet untuk mendukung kontrol gula darah, terutama karena kandungan serat dan potensi pengaruhnya terhadap sensitivitas insulin. Namun, konsumsi yang bijak dan konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi kunci untuk memastikan manfaat yang optimal.
Kepadatan Tulang Meningkat
Kepadatan tulang, sebuah indikator penting kesehatan kerangka tubuh, dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisi tertentu. Buah ara, dengan komposisi mineralnya yang unik, menunjukkan potensi dalam mendukung pemeliharaan dan peningkatan kepadatan tulang. Kontribusi ini berasal dari beberapa faktor yang saling berinteraksi.
- Kalsium: Fondasi Tulang yang Kuat
Kalsium merupakan mineral esensial yang menjadi komponen utama penyusun tulang dan gigi. Buah ara menyediakan kalsium, meskipun dalam jumlah yang relatif moderat, yang berperan penting dalam proses mineralisasi tulang. Mineralisasi tulang adalah proses pembentukan dan pengerasan tulang, yang bergantung pada ketersediaan kalsium yang memadai.
- Magnesium: Regulator Kalsium
Magnesium berperan krusial dalam metabolisme kalsium dan vitamin D, dua nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Magnesium membantu mengatur penyerapan kalsium, memfasilitasi transportasinya ke tulang, dan mencegah pengendapan kalsium yang berlebihan di jaringan lunak. Kekurangan magnesium dapat mengganggu metabolisme kalsium dan berkontribusi pada penurunan kepadatan tulang.
- Kalium: Penyeimbang Asam-Basa
Kalium membantu menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Diet yang kaya akan makanan pembentuk asam, seperti daging dan biji-bijian olahan, dapat menyebabkan tubuh menarik kalsium dari tulang untuk menetralkan kelebihan asam. Buah ara, sebagai makanan pembentuk basa, dapat membantu menjaga keseimbangan asam-basa dan melindungi kalsium tulang.
- Vitamin K: Karboksilasi Osteokalsin
Vitamin K berperan penting dalam karboksilasi osteokalsin, protein yang terlibat dalam pembentukan tulang. Karboksilasi osteokalsin memungkinkan protein ini mengikat kalsium dan berkontribusi pada mineralisasi tulang. Meskipun kandungan vitamin K dalam buah ara mungkin tidak terlalu tinggi, namun tetap memberikan kontribusi terhadap kesehatan tulang.
- Efek Sinergis Nutrisi
Efek buah ara terhadap kepadatan tulang kemungkinan besar merupakan hasil dari interaksi sinergis antara berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Kalsium, magnesium, kalium, dan vitamin K bekerja bersama untuk mendukung pembentukan tulang yang kuat dan mencegah resorpsi tulang yang berlebihan.
- Pentingnya Gaya Hidup Sehat
Perlu ditekankan bahwa konsumsi buah ara saja tidak cukup untuk menjamin kepadatan tulang yang optimal. Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk diet seimbang yang kaya akan nutrisi penting, olahraga teratur (terutama latihan beban), dan paparan sinar matahari yang cukup untuk produksi vitamin D, sangat penting untuk kesehatan tulang yang baik.
- Penelitian Lebih Lanjut Dibutuhkan
Meskipun terdapat dasar ilmiah yang kuat untuk mendukung potensi buah ara dalam meningkatkan kepadatan tulang, penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara definitif. Studi tersebut harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, status hormonal, dan faktor gaya hidup lainnya.
Dengan demikian, buah ara dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk mendukung kesehatan tulang, terutama karena kandungan mineralnya yang berkontribusi pada pemeliharaan dan peningkatan kepadatan tulang. Namun, pendekatan holistik yang mencakup nutrisi yang seimbang, olahraga, dan gaya hidup sehat lainnya tetap menjadi kunci untuk mencapai dan mempertahankan kesehatan tulang yang optimal sepanjang hidup.
Tekanan Darah Stabil
Keterkaitan antara konsumsi buah ara dan tekanan darah yang stabil berakar pada profil nutrisi buah tersebut, khususnya kandungan kaliumnya. Kalium merupakan mineral esensial yang berperan krusial dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mengatur tekanan darah. Mekanisme kerjanya melibatkan antagonisme terhadap efek natrium, yang dikenal dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang memadai membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih melalui urin, sehingga mengurangi volume cairan dalam darah dan menurunkan tekanan pada dinding arteri. Selain itu, kalium berperan dalam relaksasi dinding arteri, memfasilitasi aliran darah yang lebih lancar. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa diet yang kaya kalium dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular terkait. Kandungan serat dalam buah ini juga berkontribusi secara tidak langsung. Serat membantu mengendalikan berat badan dan menurunkan kadar kolesterol, dua faktor yang dapat memengaruhi tekanan darah. Konsumsi buah ara sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat mendukung upaya menjaga tekanan darah dalam rentang normal, namun tidak menggantikan perlunya konsultasi medis dan pengobatan yang tepat bagi individu dengan kondisi hipertensi.
Sumber Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan dalam buah ara menempatkannya sebagai kontributor penting bagi kesehatan seluler dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif. Antioksidan berperan vital dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.
- Polifenol: Pelindung Sel Utama
Buah ara mengandung beragam jenis polifenol, termasuk flavonoid dan antosianin, yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Polifenol bekerja dengan cara mendonorkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul penting dalam sel, seperti DNA, protein, dan lipid. Perlindungan ini membantu mengurangi risiko peradangan kronis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
- Vitamin C: Peningkatan Kekebalan Tubuh
Vitamin C, selain berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, juga merupakan antioksidan yang efektif. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas yang dihasilkan selama respons imun. Dengan demikian, vitamin C dalam buah ara berkontribusi pada perlindungan ganda, baik dengan menetralkan radikal bebas secara langsung maupun dengan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
- Karotenoid: Pro-Vitamin A dengan Aktivitas Antioksidan
Buah ara mengandung karotenoid, pigmen yang juga berfungsi sebagai pro-vitamin A. Karotenoid, seperti beta-karoten, memiliki aktivitas antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk penglihatan, pertumbuhan sel, dan fungsi kekebalan tubuh.
- Perlindungan terhadap Stres Oksidatif
Stres oksidatif, ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Antioksidan dalam buah ara membantu mengurangi stres oksidatif dengan menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan yang diakibatkannya. Hal ini berkontribusi pada perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
- Pencegahan Penuaan Dini
Kerusakan oksidatif akibat radikal bebas merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi pada penuaan dini. Antioksidan dalam buah ara membantu melindungi sel-sel dari kerusakan ini, memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit terkait usia.
- Dukungan Kesehatan Jantung
Radikal bebas dapat merusak pembuluh darah dan berkontribusi pada pembentukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam buah ara membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan ini dan mencegah pembentukan plak, sehingga mendukung kesehatan jantung.
Dengan demikian, keberadaan berbagai senyawa antioksidan dalam buah ara memberikan kontribusi signifikan terhadap perlindungan seluler dan pencegahan penyakit kronis. Konsumsi buah ara dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk meningkatkan asupan antioksidan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Potensi Antikanker
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa yang terkandung dalam buah ara memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah penyebarannya. Efek ini dikaitkan dengan kehadiran berbagai fitokimia, termasuk polifenol dan flavonoid, yang menunjukkan aktivitas antikanker in vitro (dalam tabung reaksi) dan in vivo (pada hewan percobaan). Mekanisme kerjanya diduga melibatkan induksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, penghambatan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor), dan modulasi jalur pensinyalan sel yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan kanker.
Lebih lanjut, buah ini mengandung benzaldehida, suatu senyawa yang telah diteliti karena potensinya dalam menghambat pertumbuhan tumor. Senyawa ini diperkirakan bekerja dengan cara mengganggu siklus sel kanker dan mencegahnya membelah diri. Namun, perlu ditekankan bahwa sebagian besar penelitian yang ada masih bersifat awal dan dilakukan di laboratorium atau pada hewan. Diperlukan penelitian klinis yang lebih ekstensif dan terkontrol pada manusia untuk mengkonfirmasi efek antikanker tersebut dan menentukan dosis yang aman dan efektif.
Penting untuk dicatat bahwa buah ini bukanlah pengganti pengobatan kanker konvensional. Individu yang didiagnosis dengan kanker harus berkonsultasi dengan dokter onkologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan berbasis bukti. Integrasi buah ini ke dalam diet seimbang dapat menjadi bagian dari pendekatan komprehensif untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan selama pengobatan kanker, tetapi tidak boleh dianggap sebagai terapi utama atau alternatif.
Meskipun demikian, potensi antikanker yang ditunjukkan oleh senyawa-senyawa dalam buah ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut dan pengembangan terapi kanker di masa depan. Penelitian yang berkelanjutan diharapkan dapat mengungkap mekanisme kerja yang lebih rinci dan potensi klinis senyawa-senyawa ini dalam memerangi penyakit kanker.
Tips
Pemanfaatan buah ara untuk mendukung kesehatan memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan potensi manfaatnya:
Tip 1: Prioritaskan Buah Segar
Buah ara segar umumnya mengandung kadar air dan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan versi kering. Jika memungkinkan, pilihlah buah segar yang matang dan konsumsi dalam waktu singkat setelah dibeli.
Tip 2: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun bermanfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan ringan. Batasi asupan harian sekitar 2-3 buah ukuran sedang. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terkait porsi yang tepat.
Tip 3: Kombinasikan dengan Makanan Seimbang
Integrasikan buah ini ke dalam pola makan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh. Kombinasi ini memastikan asupan nutrisi yang komprehensif dan memaksimalkan manfaat kesehatan secara keseluruhan.
Tip 4: Variasikan Cara Konsumsi
Nikmati buah ini secara langsung, tambahkan ke salad, oatmeal, yogurt, atau gunakan sebagai bahan dalam hidangan penutup. Variasi cara konsumsi meningkatkan kenikmatan dan mencegah kebosanan.
Tip 5: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan alergi terhadap buah ara atau kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin. Perhatikan reaksi tubuh dan hentikan konsumsi jika timbul efek samping yang tidak diinginkan.
Penerapan panduan ini, dikombinasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, berpotensi mengoptimalkan manfaat positif yang dapat diperoleh dari konsumsi buah ini bagi kesehatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai dampak konsumsi buah ara terhadap kesehatan manusia terus berkembang. Beberapa studi kasus memberikan gambaran awal mengenai potensi manfaatnya, meskipun diperlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian skala besar dan terkontrol.
Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine meneliti efek konsumsi ekstrak buah ara pada pasien dengan konstipasi kronis. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam frekuensi buang air besar dan pengurangan gejala konstipasi setelah periode intervensi. Studi ini menyoroti potensi buah ara sebagai solusi alami untuk masalah pencernaan, meskipun ukuran sampel yang kecil membatasi generalisasi hasil.
Studi kasus lain, yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition, meneliti dampak konsumsi buah ara kering terhadap kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes tipe 2. Hasil studi menunjukkan penurunan kadar glukosa darah puasa setelah periode intervensi. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sulit untuk membedakan efek buah ara dari faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kadar glukosa darah.
Meskipun studi kasus ini memberikan indikasi awal mengenai potensi manfaat buah ara, penting untuk menafsirkannya dengan hati-hati. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat, termasuk ukuran sampel yang lebih besar, kelompok kontrol, dan desain studi yang terkontrol, untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang optimal serta populasi yang paling mungkin mendapatkan manfaat. Oleh karena itu, bukti ilmiah yang ada saat ini masih bersifat terbatas dan memerlukan validasi lebih lanjut.