Intip 7 Manfaat Buah Bligo, yang Wajib Kamu Ketahui!

Sabtu, 28 Juni 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi yang terdapat pada labu bligo memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Konsumsi rutin sayuran ini dapat mendukung berbagai fungsi biologis, mulai dari menjaga hidrasi hingga memberikan perlindungan antioksidan. Potensi efek baiknya mencakup peningkatan daya tahan tubuh dan pemeliharaan keseimbangan elektrolit.

"Labu bligo, dengan kandungan air dan serat yang tinggi, berpotensi mendukung kesehatan pencernaan dan hidrasi tubuh. Konsumsi teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang seimbang," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Bligo, yang Wajib Kamu Ketahui!

- Dr. Amelia Hartono, Ahli Gizi Klinis

Penelitian menunjukkan bahwa sayuran ini mengandung senyawa aktif seperti cucurbitacin dan flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Cucurbitacin, misalnya, telah diteliti potensinya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker pada beberapa studi laboratorium, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan. Flavonoid berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis. Disarankan untuk mengonsumsi olahan labu bligo sebagai bagian dari menu makanan yang bervariasi, seperti sup, tumisan, atau jus. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan, seperti halnya makanan lainnya, dapat menimbulkan efek samping. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dianjurkan untuk menentukan porsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.

Manfaat Buah Bligo

Labu bligo menawarkan beragam manfaat kesehatan, berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Hidrasi optimal
  • Kesehatan pencernaan
  • Antioksidan kuat
  • Dukung imunitas
  • Kendalikan inflamasi
  • Potensi antikanker
  • Jaga elektrolit

Beragamnya manfaat tersebut menjadikan bligo sebagai pilihan makanan yang potensial untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh. Misalnya, kandungan airnya yang tinggi berkontribusi pada hidrasi, terutama penting dalam iklim tropis. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid, melindungi sel dari kerusakan, sementara serat mendukung kelancaran sistem pencernaan. Lebih lanjut, potensi antikanker, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, memberikan harapan dalam pencegahan penyakit kronis. Konsumsi bligo sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

Hidrasi Optimal

Kecukupan cairan tubuh memegang peranan krusial dalam menjaga fungsi fisiologis yang optimal. Konsumsi makanan dengan kandungan air tinggi, seperti labu bligo, dapat berkontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan hidrasi harian, terutama dalam kondisi cuaca panas atau aktivitas fisik intensif.

  • Kandungan Air Tinggi

    Labu bligo memiliki kandungan air yang mencapai lebih dari 90%. Kandungan ini secara langsung membantu meningkatkan asupan cairan tubuh, mendukung proses metabolisme, dan memfasilitasi transportasi nutrisi ke seluruh sel.

  • Elektrolit Alami

    Selain air, labu bligo juga mengandung elektrolit seperti kalium dan natrium dalam jumlah kecil. Elektrolit ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf, terutama setelah kehilangan cairan melalui keringat.

  • Pencegahan Dehidrasi

    Konsumsi labu bligo secara teratur dapat membantu mencegah dehidrasi, kondisi yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan kinerja kognitif. Hal ini sangat relevan bagi individu yang kurang mengonsumsi air putih.

  • Dukungan Fungsi Ginjal

    Hidrasi yang memadai, yang didukung oleh konsumsi labu bligo, berperan penting dalam menjaga fungsi ginjal yang sehat. Ginjal membutuhkan cairan yang cukup untuk menyaring limbah dan racun dari darah.

  • Pengaturan Suhu Tubuh

    Cairan dalam tubuh membantu mengatur suhu tubuh melalui proses berkeringat. Asupan cairan yang cukup, termasuk dari labu bligo, memastikan tubuh dapat mendinginkan diri secara efektif.

  • Peningkatan Energi

    Dehidrasi ringan sekalipun dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan. Konsumsi labu bligo dapat membantu menjaga tingkat energi yang optimal dengan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik.

Dengan demikian, kandungan air dan elektrolit alami dalam labu bligo menjadikannya sebagai sumber hidrasi yang baik, berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan dan mendukung berbagai fungsi vital tubuh.

Kesehatan Pencernaan

Keterkaitan antara konsumsi labu bligo dan kesehatan sistem pencernaan terletak pada kandungan serat dan air yang signifikan. Serat, khususnya serat larut, berperan penting dalam melancarkan proses pencernaan. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat proses pengosongan lambung dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini dapat membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan yang sehat.

Selain itu, serat membantu mencegah konstipasi atau sembelit dengan meningkatkan volume tinja dan mempermudah pergerakannya melalui usus besar. Konsistensi tinja yang lebih lunak juga mengurangi risiko wasir atau ambeien.

Kandungan air yang tinggi dalam labu bligo juga berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Air membantu melunakkan tinja, mencegah dehidrasi yang dapat memperburuk konstipasi, dan mendukung fungsi optimal enzim pencernaan.

Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam labu bligo, seperti polisakarida, dapat memiliki efek prebiotik. Prebiotik merupakan makanan bagi bakteri baik dalam usus (probiotik), sehingga membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Dengan demikian, konsumsi labu bligo dapat memberikan dampak positif pada kesehatan pencernaan melalui kombinasi kandungan serat, air, dan potensi efek prebiotik. Integrasi sayuran ini dalam pola makan seimbang dapat membantu menjaga kelancaran sistem pencernaan dan mencegah berbagai masalah pencernaan umum.

Antioksidan Kuat

Keberadaan senyawa antioksidan dalam sayuran ini merupakan aspek penting yang berkontribusi pada potensi efek baiknya bagi kesehatan. Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis.

  • Flavonoid Pelindung Sel

    Kandungan flavonoid, seperti quercetin dan kaempferol, menawarkan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat stres oksidatif. Flavonoid bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul penting seperti DNA dan protein. Perlindungan ini berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.

  • Vitamin C Peningkat Kekebalan

    Vitamin C, sebagai antioksidan larut air, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan radikal bebas, serta merangsang produksi dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Asupan vitamin C yang cukup mendukung kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

  • Karotenoid Penjaga Penglihatan

    Beberapa jenis karotenoid, seperti beta-karoten, memiliki aktivitas antioksidan dan dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh. Karotenoid membantu melindungi mata dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan radikal bebas, serta mencegah degenerasi makula dan katarak.

  • Polifenol Pencegah Peradangan

    Polifenol, kelompok senyawa antioksidan yang beragam, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Polifenol membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis. Konsumsi polifenol secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis.

  • Superoksida Dismutase (SOD) Endogen

    Meskipun tidak secara langsung diperoleh dari konsumsi, senyawa-senyawa dalam sayuran ini dapat membantu meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen seperti Superoksida Dismutase (SOD) dalam tubuh. SOD merupakan enzim penting yang berperan dalam menetralkan radikal superoksida, salah satu jenis radikal bebas yang paling berbahaya.

Dengan demikian, keberadaan berbagai senyawa antioksidan dalam sayuran ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Efek antioksidan ini menjadi salah satu faktor kunci yang mendasari potensi manfaatnya bagi kesehatan, termasuk pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kualitas hidup.

Dukung Imunitas

Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat bergantung pada sistem kekebalan yang berfungsi optimal. Nutrisi yang terkandung dalam labu bligo berperan dalam memperkuat pertahanan alami tubuh ini, menjadikannya relevan dalam konteks kesehatan secara menyeluruh.

  • Vitamin C sebagai Stimulan Kekebalan

    Vitamin C, yang terdapat dalam sayuran ini, merupakan nutrisi esensial yang mendukung produksi dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh, seperti sel darah putih. Sel darah putih bertugas mengidentifikasi dan menghancurkan patogen penyebab penyakit. Asupan vitamin C yang cukup membantu meningkatkan efektivitas sistem kekebalan dalam melawan infeksi virus dan bakteri.

  • Antioksidan Melindungi Sel Imun

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel kekebalan tubuh, menghambat kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik. Senyawa antioksidan dalam sayuran ini, seperti flavonoid, melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, memastikan mereka dapat menjalankan tugasnya secara optimal. Perlindungan ini membantu menjaga sistem kekebalan tetap responsif dan efektif.

  • Serat Mendukung Kesehatan Usus

    Sebagian besar sistem kekebalan tubuh terletak di dalam usus. Serat yang terkandung dalam sayuran ini membantu menjaga kesehatan mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di dalam usus. Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam melatih dan mengatur sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk membedakan antara ancaman dan bukan ancaman.

  • Mineral Esensial untuk Fungsi Imun

    Sayuran ini mengandung mineral seperti seng dan magnesium, meskipun dalam jumlah kecil. Mineral-mineral ini penting untuk berbagai fungsi sistem kekebalan tubuh, termasuk produksi antibodi dan aktivasi sel-sel imun. Kekurangan mineral-mineral ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Efek Anti-Inflamasi Menjaga Keseimbangan

    Peradangan kronis dapat menekan sistem kekebalan tubuh, membuatnya kurang efektif dalam melawan infeksi. Senyawa anti-inflamasi dalam sayuran ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk berfungsi secara optimal dan merespons ancaman dengan lebih efektif.

  • Hidrasi Mendukung Transportasi Sel Imun

    Kandungan air yang tinggi dalam sayuran ini membantu menjaga tubuh terhidrasi dengan baik. Hidrasi yang cukup penting untuk transportasi sel-sel kekebalan tubuh ke seluruh tubuh, memastikan mereka dapat mencapai lokasi infeksi dengan cepat dan efektif. Dehidrasi dapat menghambat transportasi sel imun dan melemahkan respons kekebalan tubuh.

Dengan demikian, kombinasi nutrisi dan senyawa bioaktif dalam sayuran ini memberikan dukungan yang komprehensif bagi sistem kekebalan tubuh. Konsumsi teratur dapat membantu memperkuat pertahanan alami tubuh, mengurangi risiko infeksi, dan mempercepat pemulihan dari penyakit. Integrasi sayuran ini dalam pola makan sehat dapat menjadi strategi yang efektif untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.

Kendalikan Inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis, yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dapat berkontribusi pada berbagai penyakit serius. Kemampuan untuk mengendalikan inflamasi menjadi kunci dalam menjaga kesehatan jangka panjang, dan beberapa senyawa dalam sayuran ini menunjukkan potensi dalam aspek ini.

  • Senyawa Anti-Inflamasi Alami

    Sayuran ini mengandung senyawa seperti cucurbitacin dan flavonoid yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Contohnya, cucurbitacin telah diteliti potensinya dalam menghambat aktivitas enzim yang memicu peradangan.

  • Efek Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Radikal bebas dapat memicu peradangan dengan merusak sel dan jaringan. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam sayuran ini, seperti vitamin C dan karotenoid, membantu menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan oksidatif. Dengan mengurangi stres oksidatif, senyawa antioksidan berkontribusi pada pengendalian peradangan.

  • Dukungan Kesehatan Usus Mengurangi Peradangan Sistemik

    Peradangan dalam usus dapat memicu peradangan sistemik di seluruh tubuh. Kandungan serat dalam sayuran ini membantu menjaga kesehatan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam mengatur respons imun dan mengurangi peradangan. Mikrobiota usus yang seimbang membantu mencegah "kebocoran usus" (leaky gut), kondisi di mana zat-zat berbahaya dapat masuk ke aliran darah dan memicu peradangan.

  • Potensi Modulasi Respons Imun

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam sayuran ini dapat memodulasi respons imun, membantu mencegah respons imun yang berlebihan yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Modulasi respons imun ini dapat membantu menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit autoimun.

Dengan demikian, potensi sayuran ini dalam mengendalikan inflamasi berasal dari kombinasi senyawa anti-inflamasi, antioksidan, dukungan kesehatan usus, dan potensi modulasi respons imun. Konsumsi sayuran ini sebagai bagian dari pola makan sehat dapat berkontribusi pada pengendalian peradangan dan pencegahan penyakit kronis.

Potensi Antikanker

Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) dan in vivo (pada hewan) mengindikasikan bahwa senyawa tertentu yang terkandung dalam labu bligo memiliki potensi aktivitas antikanker. Senyawa yang paling banyak diteliti dalam konteks ini adalah cucurbitacin, terutama cucurbitacin B dan cucurbitacin E. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa cucurbitacin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker melalui beberapa mekanisme, termasuk:

  • Induksi Apoptosis (Kematian Sel Terprogram): Cucurbitacin dapat memicu apoptosis pada sel kanker, menyebabkan sel-sel tersebut menghancurkan diri sendiri tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya.
  • Inhibisi Proliferasi Sel: Cucurbitacin dapat menghambat pembelahan dan pertumbuhan sel kanker, sehingga memperlambat atau menghentikan perkembangan tumor.
  • Anti-Angiogenesis: Cucurbitacin dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor (angiogenesis), sehingga membatasi pertumbuhan dan penyebaran kanker.
  • Modulasi Siklus Sel: Cucurbitacin dapat mengganggu siklus sel kanker, menghentikan sel-sel tersebut dalam fase tertentu dan mencegah mereka untuk membelah diri.
  • Peningkatan Sensitivitas terhadap Kemoterapi: Beberapa studi menunjukkan bahwa cucurbitacin dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap obat kemoterapi, sehingga membuat pengobatan lebih efektif.

Selain cucurbitacin, senyawa lain seperti flavonoid dan polifenol yang terdapat dalam labu bligo juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat berkontribusi pada pencegahan kanker. Antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh radikal bebas, sementara sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko utama untuk beberapa jenis kanker.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian tentang potensi antikanker labu bligo masih berada pada tahap awal, terutama pada studi laboratorium dan hewan. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia (uji klinis) untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Oleh karena itu, meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, labu bligo tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan kanker konvensional. Namun, konsumsi labu bligo sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang dapat menjadi strategi pendukung untuk pencegahan kanker dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.

Jaga Elektrolit

Keseimbangan elektrolit, yaitu mineral bermuatan listrik seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium, esensial bagi berbagai fungsi tubuh, termasuk hidrasi, kontraksi otot, fungsi saraf, dan pengaturan tekanan darah. Kehilangan elektrolit dapat terjadi melalui keringat, urin, muntah, atau diare, menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat memicu kram otot, kelelahan, aritmia jantung, dan bahkan komplikasi yang lebih serius. Konsumsi makanan yang mengandung elektrolit dapat membantu memulihkan dan menjaga keseimbangan ini.

Labu bligo, meskipun bukan sumber elektrolit yang sangat tinggi dibandingkan dengan minuman olahraga atau makanan khusus lainnya, tetap memberikan kontribusi positif dalam menjaga keseimbangan elektrolit karena kandungan air dan mineralnya. Kandungan air yang tinggi membantu menggantikan cairan yang hilang melalui keringat, sementara mineral seperti kalium dan natrium, meskipun dalam jumlah kecil, berperan dalam mempertahankan gradien elektrolit yang diperlukan untuk fungsi seluler yang optimal.

Kalium, khususnya, penting untuk kontraksi otot dan fungsi saraf. Meskipun jumlah kalium dalam bligo relatif rendah, konsumsi teratur sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi dapat berkontribusi pada asupan kalium harian secara keseluruhan. Natrium, di sisi lain, membantu mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah. Kombinasi air dan elektrolit dalam bligo membantu tubuh untuk menghidrasi diri dan mempertahankan fungsi-fungsi penting tersebut.

Oleh karena itu, meskipun bukan sumber utama elektrolit, integrasi labu bligo dalam diet seimbang, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik yang berat, dapat mendukung upaya menjaga keseimbangan elektrolit dan meminimalkan risiko ketidakseimbangan yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa kebutuhan elektrolit setiap individu dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan untuk menentukan asupan yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing.

Tips untuk Memaksimalkan Potensi Buah Bligo

Pemanfaatan optimal dari sayuran ini memerlukan pendekatan yang cermat, mempertimbangkan cara konsumsi, persiapan, dan integrasinya dalam pola makan sehari-hari. Berikut beberapa panduan untuk mendapatkan hasil yang maksimal:

Tip 1: Pilih yang Matang dan Segar
Prioritaskan memilih buah yang matang, ditandai dengan kulit yang keras dan tidak memar. Kesegaran optimal memastikan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Penyimpanan yang tepat, di tempat sejuk dan kering, dapat memperpanjang umur simpannya.

Tip 2: Variasikan Cara Pengolahan
Jangan terpaku pada satu cara memasak. Sayuran ini dapat diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari sup, tumisan, hingga jus. Eksplorasi berbagai resep memungkinkan diversifikasi nutrisi dan mencegah kebosanan.

Tip 3: Kombinasikan dengan Makanan Bergizi Lain
Integrasikan sayuran ini dalam hidangan yang kaya nutrisi lainnya. Padukan dengan sumber protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks untuk menciptakan makanan yang seimbang dan memberikan manfaat kesehatan yang optimal.

Tip 4: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun bermanfaat, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Batasi porsi konsumsi dan perhatikan reaksi tubuh. Jika timbul efek yang tidak diinginkan, kurangi atau hentikan konsumsi. Konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu menentukan porsi yang sesuai.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan potensi sayuran ini dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Integrasi yang bijak dalam pola makan seimbang akan memberikan hasil yang paling signifikan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah penelitian telah menelaah dampak konsumsi labu bligo terhadap parameter kesehatan tertentu. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Journal of Medicinal Food" meneliti efek ekstrak labu bligo pada model tikus diabetes. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah dan peningkatan sensitivitas insulin. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan aktivasi jalur AMPK dan peningkatan ekspresi GLUT4.

Penelitian lain, yang diterbitkan dalam "International Journal of Cancer Prevention," mengevaluasi potensi anti-proliferatif ekstrak labu bligo terhadap sel kanker payudara in vitro. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis. Senyawa cucurbitacin diduga menjadi agen aktif yang bertanggung jawab atas efek ini.

Meskipun studi-studi ini memberikan bukti awal yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian dilakukan pada model hewan atau sel in vitro. Uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Selain itu, perlu dipertimbangkan bahwa respons individu terhadap konsumsi labu bligo dapat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi kesehatan yang mendasari.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat konsumsi labu bligo. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi mekanisme aksi, menentukan dosis optimal, dan mengidentifikasi populasi yang paling mungkin mendapat manfaat dari konsumsi sayuran ini.