Ketahui 7 Manfaat Buah Loa yang Jarang Diketahui

Senin, 23 Juni 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah loa memberikan sejumlah dampak positif bagi kesehatan tubuh. Buah ini berpotensi mendukung peningkatan imunitas, membantu pencernaan, serta menyediakan antioksidan yang melawan radikal bebas. Selain itu, konsumsi buah loa diyakini dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan kulit dan fungsi organ tubuh secara umum.

"Konsumsi buah loa secara teratur dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan. Kandungan antioksidan dan seratnya berpotensi mendukung fungsi tubuh secara optimal," ujar dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Buah Loa yang Jarang Diketahui

Menurut dr. Hartono, manfaat ini berasal dari berbagai senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.

Buah eksotis ini mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kandungan seratnya juga membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan saluran cerna. Secara tradisional, buah ini digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi secara ilmiah dosis dan efek optimalnya. Sebagai bagian dari pola makan seimbang, konsumsi buah ini dalam jumlah wajar berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan. Dianjurkan untuk mengonsumsi buah ini secara langsung atau diolah menjadi jus, dengan tetap memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi.

Manfaat Buah Loa

Buah loa, dengan kandungan nutrisinya, menawarkan beragam manfaat kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan Imunitas
  • Melancarkan Pencernaan
  • Antioksidan Alami
  • Menyehatkan Kulit
  • Menjaga Fungsi Organ
  • Sumber Energi
  • Potensi Anti-inflamasi

Manfaat-manfaat ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan tubuh secara holistik. Misalnya, kandungan antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan, sementara serat mendukung kesehatan pencernaan. Peningkatan imunitas dapat mencegah berbagai penyakit. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, konsumsi buah loa sebagai bagian dari diet seimbang menjanjikan potensi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup.

Meningkatkan Imunitas

Peningkatan imunitas menjadi salah satu aspek krusial dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Kaitan antara buah loa dan penguatan sistem kekebalan tubuh ini menjadi fokus perhatian, mengingat potensi kandungan nutrisi yang dimilikinya dalam mendukung fungsi imun.

  • Kandungan Vitamin C

    Vitamin C berperan penting dalam produksi sel darah putih, yang esensial untuk melawan infeksi. Buah loa mengandung vitamin C yang dapat membantu memenuhi kebutuhan harian tubuh, sehingga mendukung sistem imun yang lebih kuat. Contohnya, konsumsi rutin dapat membantu mengurangi durasi dan tingkat keparahan flu.

  • Senyawa Antioksidan

    Radikal bebas dapat melemahkan sistem imun. Buah loa mengandung antioksidan seperti flavonoid dan polifenol yang membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel imun dari kerusakan. Dengan demikian, sistem imun dapat berfungsi lebih efektif dalam melawan patogen.

  • Dukungan terhadap Mikrobiota Usus

    Kesehatan usus memiliki peran signifikan dalam sistem imun. Serat yang terdapat dalam buah loa dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang berkontribusi pada regulasi imun dan mengurangi risiko infeksi. Mikrobiota usus yang seimbang penting untuk respons imun yang optimal.

  • Mineral Esensial

    Buah loa mengandung mineral seperti zinc dan selenium, meskipun dalam jumlah kecil. Mineral-mineral ini penting untuk fungsi sel-sel imun dan produksi antibodi. Kekurangan mineral ini dapat mengganggu fungsi imun, sehingga asupan yang cukup penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

  • Potensi Anti-inflamasi

    Inflamasi kronis dapat menekan sistem imun. Beberapa senyawa dalam buah loa memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga sistem imun dapat berfungsi lebih efektif. Pengurangan inflamasi juga dapat meningkatkan respons imun terhadap vaksin.

Kombinasi vitamin, mineral, antioksidan, dan serat dalam buah loa berkontribusi pada penguatan sistem imun. Meskipun bukan satu-satunya faktor, konsumsi buah loa sebagai bagian dari diet seimbang dapat menjadi strategi pendukung untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Penting untuk diingat bahwa gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk istirahat yang cukup dan manajemen stres, juga berperan penting dalam menjaga imunitas.

Melancarkan Pencernaan

Keterkaitan antara konsumsi buah loa dan kelancaran sistem pencernaan merupakan aspek penting dalam memahami dampak positif buah ini terhadap kesehatan. Kandungan serat yang terdapat di dalamnya memegang peranan krusial dalam proses ini, memengaruhi berbagai fungsi saluran cerna.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Buah loa mengandung serat larut dan tidak larut. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengontrol kadar gula darah. Serat tidak larut menambah volume tinja, mempermudah pergerakan usus, dan mencegah sembelit. Konsumsi serat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan usus dan mencegah masalah pencernaan.

  • Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik

    Serat dalam buah loa menjadi sumber makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat dan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Mikrobiota usus yang seimbang juga dapat mengurangi risiko peradangan dan gangguan pencernaan.

  • Mencegah Konstipasi

    Kandungan serat yang tinggi dalam buah loa membantu mencegah konstipasi dengan meningkatkan volume tinja dan mempermudah pergerakan usus. Konsumsi buah loa secara teratur dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mencegah ketidaknyamanan akibat sembelit.

  • Memperlancar Proses Penyerapan Nutrisi

    Dengan menjaga kesehatan saluran pencernaan, buah loa membantu memastikan proses penyerapan nutrisi dari makanan berjalan optimal. Saluran pencernaan yang sehat mampu menyerap vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya dengan lebih efisien, sehingga tubuh mendapatkan manfaat maksimal dari makanan yang dikonsumsi.

  • Mengurangi Risiko Penyakit Pencernaan

    Konsumsi serat yang cukup, termasuk dari buah loa, dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit pencernaan, seperti divertikulitis, wasir, dan bahkan kanker usus besar. Serat membantu menjaga kesehatan lapisan usus dan mencegah peradangan kronis yang dapat memicu penyakit.

Dengan demikian, kontribusi buah loa terhadap kelancaran pencernaan tidak hanya terbatas pada pencegahan sembelit, tetapi juga mencakup dukungan terhadap mikrobiota usus yang sehat, peningkatan penyerapan nutrisi, dan pengurangan risiko penyakit pencernaan. Kombinasi manfaat ini menjadikan buah loa sebagai tambahan yang berharga dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

Antioksidan Alami

Kandungan antioksidan yang terdapat dalam buah loa memegang peranan penting dalam memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel, yang berkontribusi pada proses penuaan dan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Keberadaan senyawa-senyawa seperti flavonoid dan polifenol dalam buah loa berfungsi sebagai penangkal radikal bebas, menetralkannya sebelum menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Senyawa flavonoid, sebagai contoh, telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Mereka bekerja dengan mendonasikan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya bereaksi dengan molekul seluler penting. Polifenol juga menunjukkan mekanisme serupa, serta dapat mengaktifkan enzim antioksidan endogen dalam tubuh, meningkatkan kapasitas perlindungan sel secara keseluruhan. Aktivitas antioksidan ini tidak hanya melindungi sel dari kerusakan oksidatif, tetapi juga dapat mengurangi peradangan, yang seringkali menjadi faktor pemicu dalam perkembangan penyakit kronis.

Konsumsi buah yang kaya akan antioksidan seperti ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, suatu kondisi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Dengan mengurangi stres oksidatif, risiko kerusakan seluler dan perkembangan penyakit kronis dapat diminimalkan. Meskipun buah ini bukan satu-satunya sumber antioksidan yang diperlukan, keberadaannya dalam diet seimbang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan jangka panjang, terutama dalam konteks pencegahan penyakit dan pemeliharaan fungsi seluler yang optimal.

Menyehatkan Kulit

Kesehatan kulit, sebagai representasi visual dari kesejahteraan tubuh, seringkali mencerminkan asupan nutrisi yang memadai. Buah-buahan, secara umum, dikenal berkontribusi terhadap vitalitas dan penampilan kulit, dan buah loa, dengan profil nutrisinya, tidak terkecuali. Asupan nutrisi yang tepat mendukung regenerasi sel kulit, melindungi dari kerusakan lingkungan, dan menjaga hidrasi.

  • Kandungan Antioksidan dan Perlindungan Kulit

    Radikal bebas, yang dihasilkan dari paparan sinar matahari, polusi, dan stres, dapat merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam buah, seperti vitamin C dan polifenol, membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi kerusakan oksidatif, dan melindungi kulit dari penuaan dini. Konsumsi rutin dapat membantu menjaga kulit tampak lebih muda dan sehat.

  • Hidrasi dan Elastisitas Kulit

    Kandungan air dalam buah berkontribusi pada hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih elastis, lembut, dan kurang rentan terhadap kerutan dan kekeringan. Asupan air yang cukup, yang didukung oleh konsumsi buah-buahan segar, penting untuk menjaga kelembaban alami kulit. Kulit yang lembab lebih resisten terhadap iritasi dan kerusakan.

  • Vitamin dan Mineral untuk Regenerasi Sel

    Vitamin dan mineral, seperti vitamin A dan vitamin E, berperan penting dalam regenerasi sel kulit dan perbaikan jaringan. Vitamin A membantu mempercepat pergantian sel kulit, mengurangi hiperpigmentasi, dan meningkatkan produksi kolagen. Vitamin E melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan membantu menjaga kelembaban kulit. Asupan nutrisi yang seimbang, termasuk vitamin dan mineral ini, mendukung proses alami perbaikan dan regenerasi kulit.

  • Efek Anti-inflamasi dan Pengurangan Iritasi

    Beberapa senyawa dalam buah memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi pada kulit. Kondisi kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis seringkali diperburuk oleh peradangan. Konsumsi buah dengan sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan. Pengurangan peradangan juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi risiko jaringan parut.

Secara keseluruhan, konsumsi buah loa sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan dan penampilan kulit. Kandungan antioksidan, hidrasi, vitamin, mineral, dan sifat anti-inflamasinya bekerja secara sinergis untuk melindungi, memperbaiki, dan memelihara kulit dari dalam, menghasilkan kulit yang lebih sehat, bercahaya, dan tampak lebih muda.

Menjaga Fungsi Organ

Kontribusi buah loa terhadap pemeliharaan fungsi organ tubuh merupakan aspek penting dari dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Berbagai organ dalam tubuh memerlukan asupan nutrisi yang memadai untuk berfungsi secara optimal, dan kandungan gizi buah ini berpotensi mendukung kinerja beberapa organ vital.

  • Hati: Kandungan antioksidan dalam buah ini dapat membantu melindungi hati dari kerusakan akibat radikal bebas dan racun. Hati berperan penting dalam detoksifikasi tubuh, dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dapat membantu menjaga fungsinya tetap efisien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam buah-buahan dapat mendukung regenerasi sel hati.
  • Ginjal: Ginjal berfungsi menyaring limbah dari darah dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Kandungan air dan elektrolit dalam buah dapat membantu menjaga hidrasi yang optimal, yang penting untuk fungsi ginjal yang efisien. Beberapa senyawa dalam buah juga memiliki sifat diuretik ringan, yang dapat membantu meningkatkan aliran urin dan membersihkan ginjal.
  • Jantung: Kalium, yang mungkin terkandung dalam buah ini, penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat dan fungsi jantung yang normal. Serat larut juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam buah membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat stres oksidatif.
  • Pankreas: Serat dalam buah membantu mengatur kadar gula darah, yang dapat mengurangi beban pada pankreas, organ yang memproduksi insulin. Regulasi gula darah yang baik penting untuk mencegah diabetes tipe 2 dan menjaga fungsi pankreas yang sehat.
  • Otak: Antioksidan dalam buah dapat membantu melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan penurunan kognitif dan penyakit neurodegeneratif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam buah-buahan dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognitif.

Penting untuk dicatat bahwa dampak positif ini bersifat potensial dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan dosis optimal. Konsumsi buah ini sebaiknya menjadi bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, yang mencakup aktivitas fisik teratur dan manajemen stres yang efektif. Meskipun buah ini dapat memberikan dukungan nutrisi yang berharga, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi terkait kebutuhan nutrisi dan kondisi kesehatan individu.

Sumber Energi

Ketersediaan energi yang memadai merupakan fondasi bagi fungsi tubuh yang optimal. Konsumsi buah loa berpotensi berkontribusi dalam menyediakan sumber energi alami, mendukung aktivitas sehari-hari dan proses metabolisme.

  • Kandungan Karbohidrat Kompleks

    Karbohidrat kompleks menyediakan energi berkelanjutan. Buah loa mengandung karbohidrat kompleks yang dicerna secara perlahan, menghindari lonjakan gula darah dan memberikan energi stabil sepanjang hari. Hal ini penting untuk menjaga konsentrasi dan stamina.

  • Serat dan Regulasi Energi

    Serat memperlambat penyerapan glukosa. Kandungan serat dalam buah loa membantu mengatur penyerapan glukosa, mencegah fluktuasi energi yang drastis. Energi dilepaskan secara bertahap, mendukung kinerja fisik dan mental yang konsisten.

  • Vitamin B dan Metabolisme Energi

    Vitamin B esensial untuk konversi makanan menjadi energi. Buah loa mungkin mengandung vitamin B kompleks, yang berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin ini membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan.

  • Mineral dan Fungsi Seluler

    Mineral mendukung fungsi seluler terkait energi. Beberapa mineral, seperti magnesium dan kalium, terlibat dalam proses yang menghasilkan energi di tingkat seluler. Kekurangan mineral ini dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi.

  • Hidrasi dan Tingkat Energi

    Hidrasi penting untuk metabolisme energi yang efisien. Kandungan air dalam buah loa berkontribusi pada hidrasi tubuh, yang penting untuk proses metabolisme energi yang optimal. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan.

Dengan menyediakan karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, mineral, dan hidrasi, konsumsi buah loa berpotensi mendukung tingkat energi yang stabil dan berkelanjutan. Integrasi buah ini ke dalam pola makan seimbang dapat menjadi strategi alami untuk meningkatkan vitalitas dan kinerja sehari-hari.

Potensi Anti-inflamasi

Keberadaan senyawa dengan aktivitas anti-inflamasi dalam buah ini menjadi perhatian penting, mengingat peradangan kronis merupakan akar dari berbagai masalah kesehatan. Potensi ini membuka peluang untuk memanfaatkan buah ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan peradangan secara alami.

  • Senyawa Polifenol dan Penghambatan Enzim Inflamasi

    Polifenol, seperti flavonoid dan asam fenolik, bekerja dengan menghambat aktivitas enzim-enzim yang memicu peradangan, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX). Penghambatan ini dapat mengurangi produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan leukotrien. Contohnya, konsumsi rutin dapat membantu meredakan gejala nyeri sendi atau peradangan usus.

  • Vitamin C dan Reduksi Stres Oksidatif

    Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang kuat, membantu menetralkan radikal bebas yang memicu stres oksidatif dan peradangan. Stres oksidatif berkontribusi pada kerusakan sel dan aktivasi jalur inflamasi. Dengan mengurangi stres oksidatif, vitamin C dapat membantu menekan respons inflamasi yang berlebihan. Contohnya, konsumsi buah ini dapat membantu mempercepat pemulihan setelah latihan fisik yang intens.

  • Serat dan Modulasi Mikrobiota Usus

    Serat dalam buah ini dapat memodulasi komposisi mikrobiota usus, meningkatkan populasi bakteri baik dan mengurangi bakteri jahat. Mikrobiota usus yang seimbang berperan penting dalam mengatur respons imun dan mengurangi peradangan sistemik. Ketidakseimbangan mikrobiota usus seringkali terkait dengan peradangan kronis dan penyakit autoimun.

  • Efek pada Sitokin Pro-inflamasi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam buah-buahan dapat menekan produksi sitokin pro-inflamasi, seperti TNF-alpha dan IL-6. Sitokin ini berperan penting dalam memediasi respons inflamasi, dan penekanan produksinya dapat membantu mengurangi peradangan kronis. Contohnya, pengurangan sitokin pro-inflamasi dapat membantu mengurangi gejala penyakit autoimun.

  • Pengaruh pada Jalur Sinyal Inflamasi

    Senyawa-senyawa dalam buah ini dapat memengaruhi jalur sinyal inflamasi, seperti jalur NF-kB dan MAPK. Jalur-jalur ini berperan penting dalam mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam respons inflamasi. Modulasi jalur sinyal ini dapat membantu mengendalikan peradangan pada tingkat molekuler.

  • Potensi dalam Pengelolaan Penyakit Kronis

    Dengan potensi anti-inflamasinya, konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan penyakit kronis yang melibatkan peradangan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis. Meskipun bukan pengganti pengobatan medis, integrasi buah ini ke dalam diet seimbang dapat memberikan dukungan tambahan dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan kualitas hidup.

Dengan demikian, potensi anti-inflamasi yang dimiliki oleh buah ini, melalui berbagai mekanisme yang melibatkan senyawa-senyawa aktifnya, menawarkan peluang untuk memanfaatkannya sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan peradangan kronis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan dosis optimal dalam berbagai kondisi kesehatan.

Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Konsumsi Buah Tropis

Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam memanfaatkan kandungan nutrisi buah tropis ini, terdapat beberapa panduan yang perlu diperhatikan. Penerapan tips berikut dapat membantu memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan.

Tip 1: Variasikan dengan Buah Lain
Tidak ada satu jenis buah pun yang mampu menyediakan seluruh spektrum nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kombinasikan konsumsi buah tropis ini dengan berbagai jenis buah lainnya untuk memastikan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang lengkap. Misalnya, padukan dengan buah beri, jeruk, atau apel untuk mendapatkan manfaat yang lebih luas.

Tip 2: Perhatikan Porsi dan Frekuensi
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan. Perhatikan porsi yang wajar dan frekuensi konsumsi. Sebagai contoh, satu porsi buah ini per hari sudah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 3: Konsumsi dalam Keadaan Segar
Kandungan nutrisi, terutama vitamin dan antioksidan, cenderung berkurang selama proses pengolahan. Usahakan untuk mengonsumsi buah ini dalam keadaan segar, baik secara langsung maupun diolah menjadi jus tanpa tambahan gula atau bahan pengawet.

Tip 4: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau alergi, perlu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada interaksi negatif dengan obat-obatan atau kondisi kesehatan yang sedang dialami.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi kesehatan dari konsumsi buah tropis dapat dimaksimalkan, memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Ingatlah, konsistensi dan keseimbangan merupakan kunci utama dalam meraih manfaat optimal dari setiap jenis makanan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi buah loa terhadap kesehatan masih terbatas, namun beberapa studi awal menunjukkan potensi manfaat yang menjanjikan. Sebuah studi in vitro yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Pangan dan Nutrisi menguji ekstrak buah ini dan menemukan aktivitas antioksidan yang signifikan. Studi tersebut mengidentifikasi beberapa senyawa fenolik yang berkontribusi terhadap aktivitas tersebut, menunjukkan potensi dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Meskipun demikian, studi in vitro tidak dapat secara langsung diterjemahkan ke efek pada manusia, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Studi kasus yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Gadjah Mada mengamati efek konsumsi buah ini pada sekelompok kecil sukarelawan dengan kadar kolesterol tinggi. Selama periode delapan minggu, sukarelawan mengonsumsi buah ini secara teratur sebagai bagian dari diet mereka. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang signifikan pada sebagian besar peserta. Namun, ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol membatasi generalisasi temuan ini. Penelitian lebih lanjut dengan kelompok kontrol dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk memvalidasi hasil ini.

Terdapat pula laporan anekdotal mengenai penggunaan tradisional buah ini dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan. Meskipun laporan ini memberikan wawasan mengenai potensi manfaatnya, penting untuk dicatat bahwa bukti anekdotal tidak memiliki rigor ilmiah dan tidak dapat dianggap sebagai bukti konklusif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki dasar ilmiah dari klaim tradisional ini.

Meskipun bukti ilmiah saat ini masih terbatas, studi awal dan laporan anekdotal menunjukkan potensi manfaat kesehatan dari konsumsi buah ini. Diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol secara acak dengan ukuran sampel yang lebih besar, untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengidentifikasi dosis optimal serta mekanisme aksi. Masyarakat diimbau untuk menafsirkan bukti yang ada dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan buah ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.