Temukan 7 Manfaat Buah Matoa yang Jarang Diketahui

Senin, 16 Juni 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam matoa memberikan berbagai dampak positif bagi kesehatan tubuh. Asupan rutin dari daging buah ini dikaitkan dengan peningkatan daya tahan tubuh, pencegahan penyakit kronis, dan pemeliharaan kesehatan kulit. Lebih lanjut, beberapa komponen di dalamnya diduga berkontribusi pada peningkatan energi dan perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

"Buah matoa, meski kurang populer dibandingkan buah tropis lainnya, memiliki potensi kesehatan yang menarik. Konsumsi teratur, dalam porsi yang wajar, dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung kesejahteraan tubuh secara keseluruhan," ujar dr. Amelia Suryani, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Buah Matoa yang Jarang Diketahui

Menurut dr. Suryani, potensi ini berasal dari kandungan vitamin C, vitamin E, serta antioksidan seperti tanin dan flavonoid yang terdapat dalam daging buahnya. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu penyerapan zat besi. Vitamin E, sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sementara itu, tanin dan flavonoid memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek spesifik dan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Dengan kandungan nutrisinya yang beragam, konsumsi buah ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan bermanfaat bagi diet seimbang. Namun, perlu diingat untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi, serta berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Manfaat Buah Matoa

Buah matoa, dengan kandungan nutrisinya yang unik, menawarkan beragam potensi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Melindungi sel dari kerusakan
  • Menjaga kesehatan kulit
  • Sumber energi alami
  • Mencegah penyakit kronis
  • Melancarkan pencernaan
  • Mendukung fungsi jantung

Manfaat-manfaat ini berasal dari kombinasi vitamin C, vitamin E, antioksidan, dan mineral yang terkandung dalam matoa. Sebagai contoh, kandungan vitamin C berperan krusial dalam produksi kolagen, esensial untuk kesehatan kulit dan penyembuhan luka. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis. Meskipun demikian, penting untuk mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kapasitas tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit, yang dikenal sebagai daya tahan tubuh, merupakan aspek fundamental kesehatan. Konsumsi buah-buahan tertentu dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat sistem imun, dan buah matoa termasuk di antaranya. Kandungan nutrisi di dalamnya berperan dalam mendukung berbagai mekanisme pertahanan tubuh.

  • Kandungan Vitamin C

    Vitamin C adalah antioksidan kuat yang merangsang produksi sel darah putih, komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih ini bertugas melawan infeksi dan benda asing berbahaya yang masuk ke tubuh. Kadar vitamin C yang cukup membantu memperpendek durasi dan mengurangi tingkat keparahan penyakit seperti flu.

  • Kehadiran Antioksidan Lain

    Selain vitamin C, matoa mengandung antioksidan lain seperti vitamin E dan senyawa fenolik. Antioksidan ini melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga fungsi imun yang optimal.

  • Dukungan terhadap Sistem Pencernaan

    Kesehatan sistem pencernaan memiliki kaitan erat dengan daya tahan tubuh. Matoa mengandung serat yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus. Bakteri baik ini berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dengan mencegah pertumbuhan bakteri jahat dan memproduksi senyawa yang mendukung fungsi imun.

  • Pengaruh Terhadap Peradangan

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Senyawa anti-inflamasi dalam matoa dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga memberikan dukungan tambahan bagi sistem imun untuk berfungsi secara efektif. Pengurangan peradangan kronis dapat membantu tubuh merespons infeksi dengan lebih baik.

Dengan kombinasi vitamin C, antioksidan, serat, dan senyawa anti-inflamasi, konsumsi buah matoa dapat menjadi strategi pendukung yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa daya tahan tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan secara keseluruhan, tingkat stres, dan kualitas tidur. Oleh karena itu, konsumsi matoa sebaiknya diimbangi dengan gaya hidup sehat secara menyeluruh.

Melindungi Sel dari Kerusakan

Integritas seluler merupakan fondasi kesehatan organisme. Kerusakan sel, yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti radikal bebas, paparan radiasi, atau zat kimia berbahaya, dapat memicu disfungsi, penuaan dini, dan bahkan perkembangan penyakit kronis. Upaya melindungi sel dari kerusakan menjadi krusial dalam menjaga kesehatan dan memperpanjang usia.

Senyawa antioksidan memainkan peran sentral dalam proteksi seluler. Molekul-molekul ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid di dalam sel. Dengan mendonorkan elektron kepada radikal bebas, antioksidan menghentikan reaksi berantai yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif.

Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan merupakan strategi penting untuk mendukung pertahanan alami tubuh terhadap kerusakan sel. Beberapa jenis buah-buahan, termasuk matoa, mengandung berbagai antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, dan polifenol. Kehadiran senyawa-senyawa ini berkontribusi pada kemampuan buah tersebut dalam meminimalkan dampak negatif radikal bebas terhadap sel-sel tubuh. Dengan demikian, asupan teratur buah yang kaya antioksidan dapat menjadi bagian dari pendekatan komprehensif untuk menjaga kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit terkait kerusakan sel.

Menjaga Kesehatan Kulit

Kesehatan kulit, sebagai lapisan terluar tubuh, mencerminkan kondisi internal dan memainkan peran penting dalam perlindungan terhadap lingkungan eksternal. Asupan nutrisi yang tepat, termasuk dari buah-buahan, dapat berkontribusi signifikan dalam memelihara fungsi dan penampilan kulit. Kandungan tertentu dalam buah dapat memberikan dukungan yang berharga untuk integritas dan vitalitas kulit.

  • Vitamin C dan Produksi Kolagen

    Vitamin C adalah nutrisi penting untuk sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan elastisitas dan kekuatan pada kulit. Produksi kolagen yang memadai membantu menjaga kekencangan kulit, mengurangi munculnya keriput, dan mempercepat penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan produksi kolagen, mengakibatkan kulit yang lebih rentan terhadap kerusakan dan penuaan.

  • Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas

    Paparan radikal bebas, yang dihasilkan oleh polusi, sinar UV, dan proses metabolisme tubuh, dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit. Kerusakan ini dapat mempercepat penuaan kulit, menyebabkan keriput, bintik-bintik penuaan, dan masalah kulit lainnya. Antioksidan, seperti vitamin E dan flavonoid, membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan.

  • Hidrasi dan Kelembaban Kulit

    Kelembaban yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih segar, halus, dan bercahaya. Buah-buahan dengan kandungan air yang tinggi dapat membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Selain itu, beberapa nutrisi dalam buah dapat membantu meningkatkan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban.

  • Senyawa Anti-Inflamasi dan Penanganan Masalah Kulit

    Peradangan kronis dapat memicu atau memperburuk berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa anti-inflamasi dalam buah-buahan dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, meredakan gejala, dan mempercepat penyembuhan. Efek anti-inflamasi ini dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan bebas dari masalah.

Dengan menyediakan vitamin C untuk produksi kolagen, antioksidan untuk melawan radikal bebas, dan senyawa anti-inflamasi untuk meredakan peradangan, konsumsi buah dapat menjadi strategi pendukung yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Nutrisi yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk memelihara integritas kulit, melindunginya dari kerusakan, dan meningkatkan penampilannya secara keseluruhan.

Sumber energi alami

Kapasitas untuk menghasilkan energi, esensial bagi fungsi tubuh dan aktivitas sehari-hari, dapat dipengaruhi oleh asupan makanan. Buah-buahan tertentu, dengan komposisi nutrisinya, menawarkan sumber energi yang lebih alami dan berkelanjutan dibandingkan dengan sumber energi olahan. Asupan buah ini berpotensi memberikan dorongan energi tanpa efek samping yang merugikan.

  • Kandungan Karbohidrat Kompleks

    Karbohidrat kompleks, seperti yang ditemukan dalam beberapa buah, dicerna secara perlahan, menghasilkan pelepasan energi yang stabil dan berkelanjutan. Hal ini berbeda dengan karbohidrat sederhana yang menyebabkan lonjakan energi diikuti dengan penurunan tajam. Pelepasan energi yang stabil membantu menjaga kadar gula darah yang seimbang dan mencegah kelelahan.

  • Kehadiran Vitamin B

    Vitamin B kompleks berperan krusial dalam metabolisme energi. Vitamin-vitamin ini membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kinerja fisik. Keberadaan vitamin B dalam buah mendukung proses metabolisme energi yang efisien.

  • Serat dan Regulasi Energi

    Serat, komponen penting dalam banyak buah, membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah dan memberikan energi yang lebih stabil. Selain itu, serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, yang juga berkontribusi pada tingkat energi yang optimal.

  • Mineral dan Fungsi Seluler

    Mineral seperti magnesium dan kalium, yang ditemukan dalam beberapa buah, berperan penting dalam fungsi seluler dan produksi energi. Magnesium terlibat dalam ratusan reaksi enzimatik yang menghasilkan energi. Kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit, yang penting untuk fungsi otot dan saraf, yang pada gilirannya memengaruhi tingkat energi.

Kombinasi karbohidrat kompleks, vitamin B, serat, dan mineral menjadikan buah sebagai sumber energi alami yang bermanfaat. Asupan teratur buah dapat membantu meningkatkan tingkat energi, menjaga kadar gula darah yang stabil, dan mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Konsumsi buah sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan vitalitas dan performa fisik.

Mencegah Penyakit Kronis

Kemampuan tubuh untuk melawan penyakit degeneratif jangka panjang, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit neurodegeneratif, sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan. Konsumsi buah-buahan tertentu, dengan kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya, berpotensi memberikan perlindungan terhadap perkembangan penyakit kronis. Asupan rutin buah-buahan ini dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan yang komprehensif.

Senyawa antioksidan memegang peranan krusial dalam mekanisme pencegahan penyakit kronis. Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh proses metabolisme normal dan paparan lingkungan, dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel tubuh. Kerusakan ini dapat memicu peradangan kronis, disfungsi seluler, dan kerusakan DNA, yang semuanya merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan penyakit kronis. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit.

Selain antioksidan, senyawa anti-inflamasi juga berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis. Peradangan kronis merupakan pemicu utama bagi banyak penyakit degeneratif. Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga melindungi organ dan jaringan dari kerusakan. Pengurangan peradangan kronis dapat membantu mencegah perkembangan penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Kandungan serat dalam buah-buahan juga berperan penting dalam pencegahan penyakit kronis. Serat membantu mengatur kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Kontrol gula darah yang baik dapat membantu mencegah diabetes tipe 2. Penurunan kadar kolesterol dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Kesehatan sistem pencernaan yang optimal mendukung penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah, yang berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Dengan menyediakan antioksidan, senyawa anti-inflamasi, dan serat, konsumsi buah-buahan dapat menjadi strategi pencegahan yang efektif terhadap penyakit kronis. Nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk melindungi sel-sel dari kerusakan, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi tubuh yang optimal. Asupan buah-buahan yang teratur, sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup.

Melancarkan Pencernaan

Kemampuan sistem pencernaan untuk berfungsi optimal merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Beberapa jenis buah, termasuk matoa, dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung kelancaran proses pencernaan. Kandungan tertentu dalam buah ini berperan dalam memfasilitasi fungsi pencernaan yang efisien.

  • Kandungan Serat Alami

    Serat, komponen penting dalam matoa, berperan krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat larut menyerap air, membentuk gel yang memperlambat proses pencernaan dan membantu mengatur kadar gula darah. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang teratur dan mencegah sembelit. Asupan serat yang cukup mendukung kesehatan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam pencernaan dan kekebalan tubuh.

  • Efek Prebiotik

    Beberapa komponen dalam matoa dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Prebiotik membantu meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan, yang membantu memecah makanan, menyerap nutrisi, dan melindungi usus dari bakteri patogen. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang efisien dan kesehatan secara keseluruhan.

  • Kandungan Air

    Kandungan air yang cukup dalam matoa membantu menjaga hidrasi tubuh, yang penting untuk fungsi pencernaan yang optimal. Air membantu melunakkan tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang lancar, dan mencegah sembelit. Asupan air yang cukup juga membantu melarutkan nutrisi dan memfasilitasi penyerapan mereka di usus.

  • Senyawa Anti-Inflamasi

    Peradangan kronis di saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Senyawa anti-inflamasi dalam matoa dapat membantu mengurangi peradangan di usus, melindungi lapisan usus, dan meningkatkan fungsi pencernaan yang sehat. Pengurangan peradangan dapat membantu meredakan gejala seperti kembung, sakit perut, dan diare.

Dengan menyediakan serat, prebiotik, air, dan senyawa anti-inflamasi, konsumsi buah ini dapat menjadi strategi pendukung yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan. Nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi pencernaan yang optimal dan menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

Mendukung Fungsi Jantung

Kesehatan jantung, organ vital yang memompa darah ke seluruh tubuh, sangat dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup. Beberapa buah, dengan kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya, berpotensi memberikan dukungan signifikan terhadap fungsi jantung yang optimal. Konsumsi buah-buahan ini dapat menjadi bagian dari pendekatan proaktif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular.

Kandungan kalium memegang peranan penting dalam regulasi tekanan darah, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, mengurangi beban kerja jantung dan mencegah kerusakan pada pembuluh darah. Kalium bekerja dengan membantu tubuh mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin, sehingga menurunkan tekanan darah.

Serat, komponen penting dalam banyak buah, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat larut mengikat kolesterol LDL di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko aterosklerosis.

Antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan oksidatif pada pembuluh darah, yang dapat memicu penyakit jantung. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan mengurangi peradangan, sehingga melindungi jantung dari kerusakan dan penyakit.

Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Peradangan kronis dapat merusak pembuluh darah dan memicu pembentukan plak. Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan, melindungi pembuluh darah, dan mencegah perkembangan penyakit jantung.

Dengan menyediakan kalium untuk regulasi tekanan darah, serat untuk menurunkan kolesterol, antioksidan untuk melindungi sel-sel jantung, dan senyawa anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan, konsumsi buah dapat menjadi strategi pendukung yang bermanfaat untuk memelihara fungsi jantung yang sehat. Nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk melindungi jantung dari kerusakan, mengurangi faktor risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

Tips untuk Optimalisasi Potensi Kesehatan Buah Tropis Ini

Pemanfaatan potensi kesehatan yang terkandung di dalam buah matoa memerlukan pendekatan yang terinformasi dan terukur. Pertimbangan cermat terhadap aspek-aspek tertentu akan memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari konsumsi buah ini.

Tip 1: Perhatikan Tingkat Kematangan
Buah yang matang optimal memiliki kandungan nutrisi tertinggi dan rasa yang paling memuaskan. Pilih buah dengan kulit yang tidak terlalu keras dan memiliki aroma khas yang kuat. Hindari buah yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau pembusukan.

Tip 2: Konsumsi dalam Porsi Moderat
Meskipun kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari. Porsi yang wajar, sekitar 100-200 gram per hari, sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatannya tanpa risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 3: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Buah ini bukanlah pengganti makanan utama, melainkan pelengkap yang berharga dalam pola makan sehat. Pastikan asupan nutrisi seimbang dari berbagai sumber makanan, seperti sayuran, protein, dan karbohidrat kompleks, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.

Tip 4: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau alergi, perlu berhati-hati. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur, terutama jika memiliki riwayat alergi terhadap buah-buahan sejenis.

Tip 5: Variasikan dengan Buah Lain
Meskipun bermanfaat, mengonsumsi hanya satu jenis buah tidak dianjurkan. Variasikan asupan buah dengan jenis lain untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas dan mencegah kebosanan.

Dengan mengikuti tips di atas, pemanfaatan potensi kesehatan dari buah matoa dapat dioptimalkan, memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Konsumsi yang bijak dan terinformasi akan memastikan manfaat maksimal tanpa risiko yang tidak perlu.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi matoa terhadap kesehatan masih terbatas, namun beberapa studi pendahuluan memberikan gambaran mengenai potensi manfaatnya. Studi in vitro menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan dari ekstrak buah ini, yang mengindikasikan kemampuannya dalam menangkal radikal bebas. Sementara itu, penelitian pada hewan coba menunjukkan efek protektif terhadap kerusakan hati akibat paparan zat toksik. Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa temuan ini memerlukan konfirmasi melalui uji klinis pada manusia dengan desain yang lebih ketat.

Beberapa laporan kasus anekdot juga memberikan informasi awal. Misalnya, terdapat laporan mengenai penurunan kadar gula darah pada individu dengan diabetes tipe 2 setelah mengonsumsi matoa secara teratur. Namun, laporan semacam ini tidak memiliki kontrol yang memadai dan rentan terhadap bias, sehingga tidak dapat dianggap sebagai bukti konklusif. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan kelompok kontrol dan ukuran sampel yang lebih besar untuk memvalidasi klaim tersebut.

Terdapat pula perdebatan mengenai bioavailabilitas senyawa aktif dalam buah ini. Meskipun studi in vitro menunjukkan keberadaan antioksidan, belum jelas seberapa efektif senyawa-senyawa ini diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh setelah dikonsumsi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengukur kadar senyawa aktif dalam darah setelah konsumsi matoa dan untuk memahami mekanisme metabolisme dan ekskresinya.

Meskipun bukti ilmiah saat ini masih terbatas, potensi manfaat konsumsi matoa terhadap kesehatan tetap menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada, bersama dengan penelitian yang dirancang dengan baik, akan membantu memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai efek buah ini terhadap kesehatan manusia.