Ketahui 7 Manfaat Buah Teratai, Khasiatnya yang Wajib Kamu Intip!
Sabtu, 26 Juli 2025 oleh journal
Biji, akar, dan bagian lain dari tanaman air ini menawarkan beragam khasiat bagi kesehatan. Kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan serat, berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh. Konsumsi secara teratur dikaitkan dengan peningkatan sistem imun, pencernaan yang lebih baik, dan potensi efek antioksidan.
"Konsumsi bagian-bagian tanaman teratai, seperti biji dan akar, berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfaat ini secara klinis dan menentukan dosis yang optimal," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sehat Selalu.
- Dr. Amelia Wijaya
Senyawa aktif dalam tanaman ini, seperti alkaloid, flavonoid, dan antioksidan, diduga berperan dalam memberikan khasiat tersebut. Flavonoid misalnya, dikenal karena kemampuannya menangkal radikal bebas dan mengurangi peradangan. Sementara itu, kandungan serat yang tinggi dapat membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Untuk mendapatkan manfaat potensial ini, tanaman ini dapat dikonsumsi dalam bentuk rebusan, sup, atau sebagai bahan tambahan dalam masakan. Penting untuk dicatat bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjadikannya bagian dari diet harian.
Manfaat Buah Teratai
Tanaman teratai, khususnya bagian buah dan bijinya, menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang potensial. Kandungan nutrisinya mendukung berbagai fungsi tubuh, menjadikannya tambahan yang berharga dalam pola makan seimbang. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Antioksidan
- Menjaga pencernaan
- Kesehatan jantung
- Mengontrol gula darah
- Meningkatkan imunitas
- Sumber energi
- Menyehatkan kulit
Manfaat antioksidan berperan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara seratnya mendukung kesehatan pencernaan dengan melancarkan buang air besar dan menstabilkan kadar gula darah. Kandungan kaliumnya berkontribusi pada kesehatan jantung dengan menjaga tekanan darah. Vitamin C di dalamnya memperkuat sistem imun, dan kandungan karbohidrat kompleks menyediakan sumber energi berkelanjutan. Nutrisi dalam teratai juga dapat mendukung kesehatan kulit, menjadikannya lebih bercahaya dan sehat.
Antioksidan
Kandungan antioksidan pada bagian tanaman teratai, seperti biji dan akar, memainkan peran krusial dalam memberikan manfaat kesehatan. Senyawa-senyawa ini, termasuk flavonoid dan polifenol, bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan DNA, berkontribusi pada proses penuaan dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Dengan menetralisir radikal bebas, antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif, sehingga mendukung kesehatan secara keseluruhan. Keberadaan antioksidan ini menjadikan konsumsi bagian-bagian tanaman air ini sebagai cara potensial untuk meningkatkan perlindungan tubuh terhadap stres oksidatif dan mengurangi risiko penyakit terkait.
Menjaga Pencernaan
Fungsi pencernaan yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan secara menyeluruh, dan konsumsi bagian-bagian tertentu dari tanaman teratai dapat berkontribusi pada proses ini. Kandungan serat dan senyawa aktif di dalamnya berperan dalam memelihara sistem pencernaan yang sehat.
- Kandungan Serat Tinggi
Serat, terutama serat tidak larut, menambahkan volume pada feses, memfasilitasi pergerakan usus yang lebih lancar dan mencegah konstipasi. Konsumsi makanan kaya serat, seperti biji dan akar teratai, dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Prebiotik Alami
Beberapa komponen tanaman air ini berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi, dan fungsi imun.
- Mengurangi Peradangan
Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam beberapa bagian tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada usus dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga efek anti-inflamasi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan.
- Meningkatkan Produksi Enzim Pencernaan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan. Enzim-enzim ini penting untuk memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga memudahkan penyerapan nutrisi oleh tubuh.
- Mengatasi Diare
Secara tradisional, beberapa bagian tanaman teratai digunakan untuk mengatasi diare. Sifat astringen yang dimilikinya dapat membantu mengurangi sekresi cairan di usus dan memperlambat pergerakan usus, sehingga meredakan gejala diare.
Dengan demikian, konsumsi bagian-bagian tertentu dari tanaman air ini, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan dukungan yang berharga bagi kesehatan pencernaan. Kandungan serat, prebiotik, dan senyawa anti-inflamasi di dalamnya bekerja secara sinergis untuk memelihara fungsi pencernaan yang optimal.
Kesehatan Jantung
Konsumsi bagian-bagian tertentu dari tanaman air ini, terutama biji dan akarnya, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui beberapa mekanisme. Kandungan kalium, serat, dan senyawa antioksidan yang terdapat di dalamnya memainkan peran penting dalam menjaga fungsi kardiovaskular yang optimal.
Kalium, sebagai elektrolit penting, membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, kandungan serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya, sehingga membantu menjaga kadar kolesterol tetap sehat.
Senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan arteri) dan penyakit jantung koroner. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, sehingga melindungi jantung dari kerusakan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang ditemukan dalam tanaman ini dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, yaitu lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat penting untuk menjaga kelancaran aliran darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah.
Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini secara klinis dan menentukan dosis yang optimal. Konsumsi bagian-bagian tanaman ini sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, yang mencakup aktivitas fisik teratur dan menghindari kebiasaan merokok.
Mengontrol gula darah
Tanaman air ini, khususnya bagian biji dan akarnya, menunjukkan potensi dalam membantu mengelola kadar glukosa darah. Kemampuan ini sebagian besar dikaitkan dengan kandungan serat yang signifikan dan senyawa bioaktif tertentu yang terdapat di dalamnya. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba setelah makan. Efek ini sangat bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2, karena membantu menjaga stabilitas kadar glukosa dan mengurangi beban kerja pankreas.
Selain serat, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa spesifik dalam tanaman ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk energi. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel merespons insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa dapat diserap dari darah, yang pada gilirannya menurunkan kadar gula darah. Beberapa senyawa yang diduga berperan dalam efek ini termasuk alkaloid dan flavonoid, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Selain itu, indeks glikemik (IG) yang relatif rendah pada bagian-bagian tertentu dari tanaman ini dapat berkontribusi pada kontrol gula darah yang lebih baik. IG adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap secara perlahan, menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang lebih bertahap. Dengan demikian, mengganti makanan dengan IG tinggi dengan bagian-bagian tanaman ini yang memiliki IG lebih rendah dapat membantu menjaga stabilitas kadar glukosa darah.
Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, penting untuk menekankan bahwa tanaman ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional untuk diabetes. Individu dengan diabetes atau masalah gula darah lainnya harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan tanaman ini ke dalam diet mereka. Pemantauan kadar gula darah secara teratur dan penyesuaian pengobatan mungkin diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
Meningkatkan Imunitas
Sistem kekebalan tubuh adalah garda terdepan dalam melawan infeksi dan penyakit. Nutrisi yang terkandung dalam bagian-bagian tanaman air ini berpotensi mendukung fungsi sistem imun, menjadikannya relevan dalam upaya menjaga kesehatan secara menyeluruh. Bagian-bagian tertentu tanaman ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap sistem pertahanan tubuh.
- Kandungan Vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dikenal karena perannya dalam mendukung fungsi sel imun. Vitamin ini membantu merangsang produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Asupan Vitamin C yang cukup dapat mempersingkat durasi dan mengurangi keparahan penyakit seperti pilek dan flu. Biji teratai dan bagian lain dari tanaman ini mengandung vitamin C yang dapat berkontribusi pada peningkatan sistem imun.
- Senyawa Antioksidan Lainnya
Selain Vitamin C, tanaman ini mengandung senyawa antioksidan lain seperti flavonoid dan polifenol. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi. Dengan menetralisir radikal bebas, antioksidan membantu menjaga fungsi sistem imun tetap optimal.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun. Beberapa senyawa dalam tanaman air ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan mengurangi peradangan, sistem imun dapat berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit.
- Dukungan Mikrobiota Usus
Kesehatan usus memiliki peran penting dalam fungsi sistem imun. Beberapa komponen dalam tanaman air ini dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk fungsi imun yang sehat. Mikrobiota usus yang seimbang membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Dengan demikian, bagian-bagian tanaman air ini, sebagai sumber nutrisi yang beragam, dapat menjadi bagian dari strategi untuk mendukung dan meningkatkan fungsi sistem imun. Kandungan vitamin C, antioksidan, efek anti-inflamasi, dan dukungan terhadap mikrobiota usus bekerja secara sinergis untuk menjaga sistem pertahanan tubuh tetap kuat dan efektif.
Sumber energi
Ketersediaan energi yang memadai esensial bagi fungsi tubuh dan aktivitas sehari-hari. Bagian-bagian tertentu tanaman air ini, terutama biji, berkontribusi sebagai sumber energi karena kandungan karbohidrat kompleks dan nutrisi lainnya.
- Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks yang terdapat dalam biji dipecah secara bertahap, menyediakan energi berkelanjutan tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Hal ini berbeda dengan karbohidrat sederhana yang memberikan energi cepat namun singkat. Energi stabil ini penting untuk aktivitas fisik dan fungsi kognitif.
- Kandungan Protein
Biji mengandung protein yang berperan dalam perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Protein juga berkontribusi sebagai sumber energi, terutama saat tubuh kekurangan karbohidrat. Kombinasi karbohidrat dan protein menjadikan biji sebagai sumber energi yang seimbang.
- Lemak Sehat
Meskipun dalam jumlah kecil, biji mengandung lemak sehat yang penting untuk fungsi hormonal dan penyerapan vitamin larut lemak. Lemak juga merupakan sumber energi yang lebih padat daripada karbohidrat atau protein.
- Vitamin B
Vitamin B, yang hadir dalam biji, berperan penting dalam metabolisme energi. Vitamin ini membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi.
- Mineral Penting
Mineral seperti magnesium dan zat besi, yang ditemukan dalam biji, juga terlibat dalam metabolisme energi. Magnesium membantu mengubah glukosa menjadi energi, sementara zat besi penting untuk transportasi oksigen dalam darah, yang diperlukan untuk produksi energi.
- Serat Pangan
Kandungan serat dalam biji memperlambat penyerapan karbohidrat, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menyediakan energi berkelanjutan. Serat juga membantu merasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Dengan kombinasi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat, bagian-bagian tanaman ini, terutama biji, dapat menjadi bagian dari diet untuk mendukung kebutuhan energi harian. Konsumsi biji secara teratur dapat membantu meningkatkan stamina, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan menyediakan energi berkelanjutan untuk berbagai aktivitas.
Menyehatkan Kulit
Bagian-bagian tertentu dari tanaman air ini berkontribusi pada kesehatan kulit melalui berbagai mekanisme yang saling terkait. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya berperan penting dalam menjaga elastisitas, hidrasi, dan perlindungan kulit dari kerusakan lingkungan. Antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin C, membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan stres. Kerusakan akibat radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan masalah kulit lainnya.
Selain itu, senyawa anti-inflamasi yang terdapat di dalamnya dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, yang seringkali menjadi penyebab masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan rosacea. Peradangan kronis dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini membantu menjaga kekencangan dan kehalusan kulit.
Kandungan air yang tinggi dalam beberapa bagian tanaman ini juga membantu menjaga hidrasi kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih kenyal, lembut, dan bercahaya. Hidrasi yang cukup juga penting untuk fungsi sel-sel kulit yang optimal dan melindungi kulit dari kekeringan dan iritasi.
Mineral seperti zinc dan magnesium, yang juga terdapat dalam tanaman air ini, berperan penting dalam produksi kolagen dan elastin. Kolagen memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, sementara elastin memberikan elastisitas dan kemampuan untuk meregang dan kembali ke bentuk semula. Asupan mineral yang cukup membantu menjaga produksi kolagen dan elastin yang sehat, sehingga menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Dengan demikian, konsumsi bagian-bagian tertentu dari tanaman ini, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan dukungan yang berharga bagi kesehatan kulit. Antioksidan, senyawa anti-inflamasi, hidrasi, dan mineral yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan terlindungi dari kerusakan.
Tips Memaksimalkan Potensi dari Tanaman Air Ini
Mengoptimalkan potensi manfaat dari konsumsi tanaman air ini memerlukan pendekatan yang terinformasi dan terukur. Berikut adalah beberapa panduan penting untuk memastikan Anda mendapatkan hasil yang terbaik:
Tip 1: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan tanaman ini berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Perhatikan sertifikasi organik atau praktik pertanian berkelanjutan sebagai indikator kualitas.
Tip 2: Variasikan Metode Konsumsi
Eksplorasi berbagai cara untuk mengonsumsi tanaman ini, seperti direbus, dikukus, ditambahkan ke dalam sup, atau diolah menjadi camilan. Variasi metode dapat membantu memaksimalkan penyerapan nutrisi dan mencegah kebosanan.
Tip 3: Perhatikan Porsi Konsumsi
Konsumsi dalam jumlah sedang. Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan. Mulailah dengan porsi kecil dan tingkatkan secara bertahap sesuai toleransi tubuh.
Tip 4: Kombinasikan dengan Pola Makan Seimbang
Tanaman ini sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan bervariasi, bukan sebagai pengganti makanan utama. Pastikan asupan nutrisi dari sumber lain tetap terpenuhi untuk kesehatan yang optimal.
Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menjadikan tanaman ini sebagai bagian rutin dari diet, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Interaksi potensial perlu dipertimbangkan untuk keamanan.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat secara bijaksana memanfaatkan potensi manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh tanaman air ini, sambil tetap memprioritaskan keamanan dan keseimbangan nutrisi.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai efek bagian-bagian tanaman air ini terhadap kesehatan masih terus berkembang. Sejumlah studi pendahuluan menunjukkan potensi manfaat, namun diperlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis skala besar dengan metodologi yang ketat.
Beberapa studi in vitro dan in vivo telah meneliti aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi senyawa yang terkandung dalam biji dan akar. Hasilnya menunjukkan adanya kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, yang dapat berkontribusi pada perlindungan terhadap penyakit kronis. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil ini diperoleh dalam kondisi laboratorium dan belum tentu dapat direplikasi secara langsung pada manusia.
Terdapat pula studi kasus yang melaporkan perbaikan kondisi kesehatan tertentu setelah konsumsi bagian-bagian tanaman ini. Misalnya, beberapa individu dengan diabetes melaporkan penurunan kadar gula darah setelah mengonsumsi biji. Namun, laporan semacam itu bersifat anekdotal dan tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang konklusif. Faktor-faktor lain, seperti perubahan gaya hidup dan pengobatan yang sedang dijalani, juga dapat memengaruhi hasil.
Interpretasi terhadap bukti ilmiah yang ada harus dilakukan secara hati-hati. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfaat kesehatan yang potensial, menentukan dosis yang optimal, dan mengidentifikasi kemungkinan efek samping atau interaksi dengan obat-obatan lain. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menjadikan tanaman ini sebagai bagian rutin dari diet, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.