Intip 7 Manfaat Daun Cabe yang Bikin Kamu Penasaran!

Rabu, 27 Agustus 2025 oleh journal

Bagian tanaman cabai yang berupa helaian hijau ini ternyata menyimpan sejumlah potensi positif bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin dan mineral tertentu, dipercaya dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi tubuh. Pemanfaatan rebusan atau ekstraknya secara tradisional telah lama dilakukan untuk mengatasi berbagai keluhan ringan.

"Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, potensi terapeutik dari komponen bioaktif yang ditemukan pada helaian tanaman Capsicum annuum ini cukup menjanjikan. Penggunaan secara tradisional, jika dilakukan dengan bijak dan memperhatikan dosis, dapat memberikan efek positif tertentu," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Daun Cabe yang Bikin Kamu Penasaran!

Dr. Wijaya menambahkan, "Perlu diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, melainkan sebagai pelengkap yang potensial."

Kandungan senyawa seperti capsaicin (dalam jumlah lebih kecil dibandingkan buahnya), vitamin A, vitamin C, dan beberapa antioksidan, diduga berperan dalam memberikan efek anti-inflamasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pemanfaatan air rebusannya secara tradisional, misalnya, dipercaya dapat meredakan nyeri ringan dan membantu mengatasi masalah pencernaan tertentu. Namun, konsumsi berlebihan perlu dihindari. Sebaiknya dikonsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengintegrasikannya ke dalam rutinitas harian, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan."

Manfaat Daun Cabe

Daun cabai, seringkali terabaikan, menyimpan potensi manfaat yang signifikan. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya menawarkan berbagai keuntungan potensial bagi kesehatan.

  • Antioksidan alami
  • Potensi anti-inflamasi
  • Meningkatkan imunitas
  • Meredakan nyeri ringan
  • Menyehatkan pencernaan
  • Sumber vitamin
  • Mendukung kesehatan kulit

Keberadaan antioksidan pada daun cabai membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sifat anti-inflamasinya dapat meredakan peradangan ringan. Kandungan vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pemanfaatan air rebusannya secara tradisional dipercaya membantu meredakan nyeri otot ringan dan masalah pencernaan seperti kembung. Selain itu, kandungan vitamin A berpotensi mendukung kesehatan kulit, menjadikannya lebih cerah dan sehat. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini secara komprehensif.

Antioksidan Alami

Keberadaan senyawa antioksidan pada bagian tanaman Capsicum annuum yang berwarna hijau ini memiliki peran krusial dalam memberikan kontribusi positif bagi kesehatan. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Senyawa-senyawa ini, yang meliputi vitamin C, vitamin A (dalam bentuk beta-karoten), dan berbagai fitokimia, melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif. Dengan mengurangi dampak buruk radikal bebas, keberadaan antioksidan pada bagian tanaman tersebut berkontribusi pada potensi manfaatnya sebagai agen pelindung sel dan pendukung kesehatan secara keseluruhan. Efek perlindungan ini, meskipun menjanjikan, masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme dan efektivitasnya secara mendalam.

Potensi Anti-Inflamasi

Keberadaan senyawa dengan potensi meredakan peradangan pada bagian tanaman cabai ini menjadi sorotan karena perannya dalam mendukung kesehatan. Peradangan kronis merupakan akar dari berbagai penyakit serius, sehingga kemampuan alami untuk mengendalikan respons peradangan tubuh menjadi sangat berharga.

  • Kandungan Capsaicin

    Meskipun jumlahnya lebih rendah dibandingkan buahnya, capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas, juga terdapat pada bagian tanaman tersebut. Capsaicin dikenal karena efek anti-inflamasinya dengan cara menghambat produksi mediator peradangan seperti sitokin dan prostaglandin. Penelitian awal menunjukkan bahwa capsaicin dapat membantu meredakan nyeri sendi dan peradangan pada saluran pencernaan.

  • Fitokimia Lainnya

    Selain capsaicin, bagian tanaman ini juga mengandung berbagai fitokimia lain dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Flavonoid, misalnya, telah terbukti dapat menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel akibat peradangan. Kombinasi berbagai senyawa ini berpotensi memberikan efek sinergis dalam meredakan peradangan.

  • Penggunaan Tradisional

    Dalam pengobatan tradisional, air rebusan bagian tanaman ini sering digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan yang berhubungan dengan peradangan, seperti nyeri otot, sakit kepala, dan masalah kulit. Meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas, penggunaan tradisional ini menunjukkan adanya potensi manfaat empiris.

  • Mekanisme Molekuler

    Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler secara rinci bagaimana senyawa-senyawa pada bagian tanaman ini bekerja untuk meredakan peradangan. Investigasi lebih mendalam terhadap interaksi senyawa-senyawa tersebut dengan jalur-jalur peradangan utama akan memberikan wawasan yang lebih komprehensif.

  • Potensi Aplikasi Terapeutik

    Potensi anti-inflamasi yang dimiliki bagian tanaman ini membuka peluang untuk pengembangan aplikasi terapeutik baru. Ekstrak atau senyawa aktif dari bagian tanaman ini dapat dipertimbangkan sebagai agen pelengkap dalam pengobatan penyakit inflamasi kronis, tentu saja setelah melalui uji klinis yang ketat.

  • Pertimbangan Keamanan

    Meskipun memiliki potensi anti-inflamasi, konsumsi bagian tanaman ini juga perlu memperhatikan aspek keamanan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum mengonsumsinya.

Dengan demikian, potensi anti-inflamasi pada bagian tanaman cabai ini, yang berasal dari kombinasi capsaicin dan fitokimia lainnya, menawarkan prospek yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan dan mengatasi berbagai kondisi inflamasi. Penelitian lebih lanjut akan memperjelas mekanisme kerjanya dan membuka jalan bagi aplikasi terapeutik yang lebih luas.

Meningkatkan Imunitas

Bagian tanaman Capsicum annuum ini, meskipun seringkali terabaikan, memiliki potensi untuk berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh. Efek ini dapat dikaitkan dengan keberadaan berbagai nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Beberapa mekanisme utama yang mendasari potensi peningkatan imunitas tersebut meliputi:

  • Kandungan Vitamin C: Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dikenal luas karena perannya dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan produksi serta aktivitas sel-sel kekebalan seperti limfosit dan fagosit.
  • Kandungan Vitamin A: Vitamin A, dalam bentuk beta-karoten, juga memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini membantu menjaga kesehatan selaput lendir yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Selain itu, vitamin A juga mendukung perkembangan dan fungsi sel-sel imun.
  • Senyawa Antioksidan Lain: Selain vitamin C dan A, bagian tanaman ini juga mengandung berbagai senyawa antioksidan lain seperti flavonoid dan karotenoid. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif dan meningkatkan respons imun secara keseluruhan.
  • Efek Anti-Inflamasi: Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Senyawa dengan potensi meredakan peradangan yang terkandung dalam bagian tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan sistemik dan memungkinkan sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih optimal.
  • Stimulasi Produksi Antibodi: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini dapat merangsang produksi antibodi, protein yang membantu tubuh melawan infeksi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan memahami mekanisme yang terlibat.

Penting untuk dicatat bahwa peningkatan imunitas adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Meskipun konsumsi bagian tanaman ini dapat memberikan kontribusi positif, bukan berarti dapat menggantikan langkah-langkah penting lainnya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan panduan yang tepat dan personal.

Meredakan Nyeri Ringan

Bagian tanaman Capsicum annuum, khususnya helaian hijaunya, secara tradisional dipercaya memiliki kemampuan untuk membantu meredakan sensasi tidak nyaman dengan intensitas rendah. Efek ini dikaitkan dengan beberapa mekanisme potensial, meskipun bukti ilmiah yang kuat masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi adalah kandungan capsaicin, meskipun dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah dibandingkan buahnya. Capsaicin dikenal karena interaksinya dengan reseptor nyeri TRPV1, yang terletak pada ujung saraf. Aktivasi reseptor ini awalnya dapat memicu sensasi panas, tetapi pada akhirnya dapat menyebabkan desensitisasi saraf, mengurangi kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal nyeri.

Selain capsaicin, senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam bagian tanaman ini juga dapat berperan dalam meredakan nyeri ringan. Dengan mengurangi peradangan di area yang terkena, senyawa-senyawa ini dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan jaringan, sehingga mengurangi rasa sakit. Efek ini mungkin lebih relevan pada kasus nyeri yang berhubungan dengan peradangan ringan, seperti nyeri otot setelah berolahraga atau sakit kepala tegang.

Penggunaan air rebusan secara tradisional sebagai kompres hangat juga dapat memberikan efek menenangkan dan meredakan nyeri melalui mekanisme relaksasi otot dan peningkatan sirkulasi darah di area yang diaplikasikan. Peningkatan sirkulasi dapat membantu membersihkan zat-zat pemicu nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efek peredaan nyeri ini bersifat ringan dan mungkin tidak efektif untuk mengatasi nyeri yang lebih parah atau kronis. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk diagnosis dan penanganan nyeri yang tepat.

Menyehatkan Pencernaan

Potensi efek positif pada sistem pencernaan merupakan salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan konsumsi helaian hijau dari tanaman cabai. Meskipun bukan merupakan solusi utama untuk masalah pencernaan yang kompleks, kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna.

  • Serat Alami

    Bagian tanaman ini mengandung serat dalam jumlah kecil. Serat, meskipun tidak dicerna oleh tubuh, berperan penting dalam menjaga kelancaran proses pencernaan. Serat membantu meningkatkan volume tinja, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Contohnya, konsumsi sayuran hijau sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan.

  • Efek Antimikroba Ringan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang terdapat pada bagian tanaman ini memiliki efek antimikroba ringan terhadap beberapa jenis bakteri patogen di usus. Efek ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat. Namun, efek ini perlu diteliti lebih lanjut untuk memahami dampaknya secara signifikan.

  • Stimulasi Enzim Pencernaan

    Secara tradisional, konsumsi air rebusan diyakini dapat membantu merangsang produksi enzim pencernaan. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, efek ini dapat membantu meningkatkan efisiensi pencernaan.

  • Mengurangi Kembung

    Beberapa orang melaporkan bahwa konsumsi dalam jumlah terbatas dapat membantu mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan. Efek ini mungkin terkait dengan sifat karminatif, yaitu kemampuan untuk membantu mengeluarkan gas dari saluran pencernaan. Namun, efek ini bersifat individual dan tidak semua orang akan merasakannya.

  • Memperbaiki Pergerakan Usus

    Kandungan serat dan senyawa bioaktif lainnya dapat membantu memperbaiki pergerakan usus (peristaltik). Pergerakan usus yang teratur penting untuk mencegah penumpukan makanan dan limbah di usus, yang dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Konsumsi air rebusan secara hati-hati dapat membantu merangsang pergerakan usus pada beberapa orang.

Meskipun bagian tanaman cabai ini memiliki potensi untuk mendukung kesehatan pencernaan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari diet seimbang. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Individu dengan masalah pencernaan kronis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsinya secara teratur.

Sumber Vitamin

Keberadaan vitamin dalam helaian tanaman cabai berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Kandungan vitamin esensial di dalamnya berperan dalam berbagai fungsi biologis, mendukung kesehatan secara keseluruhan dan memberikan efek protektif terhadap berbagai penyakit.

  • Vitamin C: Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan produksi sel-sel kekebalan. Asupan vitamin C yang cukup dari sumber-sumber alami, termasuk bagian tanaman ini, dapat memperkuat sistem imun dan mengurangi risiko infeksi. Contohnya, konsumsi rutin dapat membantu mengurangi durasi dan tingkat keparahan pilek.

  • Vitamin A: Kesehatan Mata dan Kulit

    Vitamin A, terutama dalam bentuk beta-karoten, penting untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan selaput lendir. Vitamin ini berperan dalam pembentukan rhodopsin, pigmen yang diperlukan untuk penglihatan dalam kondisi redup, serta mendukung pertumbuhan dan perbaikan sel-sel kulit. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan, kulit kering, dan peningkatan risiko infeksi.

  • Vitamin K: Pembekuan Darah dan Kesehatan Tulang

    Meskipun jumlahnya mungkin tidak signifikan, keberadaan vitamin K dalam bagian tanaman ini tetap berkontribusi terhadap fungsinya dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Vitamin K membantu mengaktifkan protein yang diperlukan untuk pembekuan darah dan membantu menjaga kepadatan tulang. Asupan vitamin K yang cukup penting untuk mencegah pendarahan berlebihan dan osteoporosis.

  • Vitamin B Kompleks: Metabolisme Energi

    Beberapa vitamin B kompleks, seperti folat (vitamin B9), juga dapat ditemukan dalam jumlah kecil. Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme energi, membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan. Kekurangan vitamin B kompleks dapat menyebabkan kelelahan, anemia, dan masalah saraf.

Dengan demikian, keberadaan berbagai vitamin dalam helaian tanaman cabai, meskipun dalam jumlah yang bervariasi, memberikan kontribusi positif terhadap potensi manfaat kesehatannya. Kombinasi vitamin C, A, K, dan B kompleks, bersama dengan senyawa bioaktif lainnya, menjadikan bagian tanaman ini sebagai sumber nutrisi yang berharga untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa konsumsi sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari diet seimbang.

Mendukung Kesehatan Kulit

Bagian tanaman Capsicum annuum ini menyimpan potensi dalam meningkatkan kesehatan kulit, terutama melalui kandungan nutrisi dan senyawa bioaktifnya. Efek ini dapat dijelaskan melalui beberapa mekanisme:

  • Vitamin A (Beta-Karoten): Senyawa ini merupakan prekursor vitamin A yang berperan krusial dalam regenerasi sel kulit. Vitamin A membantu menjaga kelembapan kulit, mengurangi risiko kekeringan, dan mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam produksi kolagen, protein yang penting untuk elastisitas dan kekencangan kulit. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, bersisik, dan rentan terhadap infeksi.
  • Vitamin C: Antioksidan kuat ini melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, menyebabkan penuaan dini seperti keriput dan garis halus. Vitamin C juga berperan penting dalam sintesis kolagen, membantu menjaga kekenyalan dan kekuatan kulit. Selain itu, vitamin C dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi.
  • Antioksidan Lainnya: Selain vitamin A dan C, bagian tanaman ini mengandung berbagai antioksidan lainnya seperti flavonoid dan karotenoid. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk melindungi kulit dari kerusakan oksidatif dan mengurangi peradangan. Peradangan kronis dapat mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat dan eksim.
  • Efek Anti-Inflamasi: Senyawa dengan sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, dan mempercepat penyembuhan luka. Kondisi kulit inflamasi seperti jerawat, rosacea, dan eksim dapat terbantu dengan adanya efek anti-inflamasi ini.

Pemanfaatan air rebusan sebagai toner wajah secara tradisional juga diyakini dapat memberikan efek menyegarkan dan membantu membersihkan pori-pori. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan topikal pada kulit sensitif dapat menyebabkan iritasi, sehingga uji coba pada area kecil sebelum penggunaan luas sangat disarankan. Konsumsi secara oral dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan manfaat internal untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan pemanfaatan bagian tanaman ini secara komprehensif dalam perawatan kulit.

Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Hijau Tanaman Cabai

Untuk memaksimalkan potensi positif yang terkandung dalam helaian tanaman Capsicum annuum, perlu diperhatikan beberapa aspek penting dalam pemanfaatan dan pengolahannya.

Tip 1: Pilih Daun yang Segar dan Sehat
Pastikan helaian yang dipilih berwarna hijau segar, tidak layu, dan bebas dari tanda-tanda kerusakan akibat hama atau penyakit. Daun yang segar cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih optimal. Hindari penggunaan daun yang telah menguning atau menunjukkan bercak-bercak aneh.

Tip 2: Cuci Bersih Sebelum Diolah
Helaian ini rentan terhadap kontaminasi pestisida atau kotoran lainnya. Cuci bersih dengan air mengalir untuk menghilangkan residu yang mungkin menempel. Perendaman singkat dalam larutan air garam juga dapat membantu menghilangkan bakteri atau kuman.

Tip 3: Perhatikan Metode Pengolahan
Pengolahan yang tepat dapat mempengaruhi kandungan nutrisi. Merebus terlalu lama dapat mengurangi kadar vitamin yang larut dalam air. Pengukusan atau penumisan ringan dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk mempertahankan nutrisi.

Tip 4: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun memiliki potensi positif, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi pada saluran pencernaan. Batasi konsumsi sesuai dengan toleransi tubuh masing-masing. Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan.

Tip 5: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Pemanfaatan helaian ini sebaiknya diintegrasikan sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Jangan mengandalkannya sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Kombinasikan dengan berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Dengan memperhatikan tips di atas, potensi positif yang terkandung dalam bagian tanaman ini dapat dimaksimalkan untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi bijak dan terintegrasi dengan gaya hidup sehat akan memberikan hasil yang optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun pemanfaatan helaian hijau dari tanaman cabai telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional, bukti ilmiah yang mendukung khasiatnya masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Beberapa studi awal telah mengidentifikasi senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, namun penelitian klinis yang menguji efeknya pada manusia masih sedikit.

Sebuah studi in vitro (uji laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Studi ini mengidentifikasi beberapa senyawa fenolik yang berperan dalam menangkal radikal bebas. Namun, perlu diingat bahwa hasil in vitro tidak selalu dapat diaplikasikan secara langsung pada manusia. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah efek antioksidan ini juga terjadi dalam tubuh manusia setelah mengonsumsi bagian tanaman ini.

Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa konsumsi air rebusan dari bagian tanaman ini dapat membantu meredakan gejala nyeri ringan, seperti sakit kepala atau nyeri otot. Namun, laporan kasus ini bersifat anekdot dan tidak memiliki kontrol yang ketat, sehingga tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang kuat. Diperlukan studi klinis terkontrol dengan jumlah sampel yang cukup untuk mengkonfirmasi efek peredaan nyeri ini.

Terdapat pula studi yang meneliti potensi efek anti-inflamasi dari capsaicin, senyawa yang juga ditemukan dalam bagian tanaman ini meskipun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan buahnya. Studi ini menunjukkan bahwa capsaicin dapat menghambat produksi mediator inflamasi, seperti sitokin. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah konsentrasi capsaicin dalam bagian tanaman ini cukup tinggi untuk memberikan efek anti-inflamasi yang signifikan pada manusia.

Secara keseluruhan, bukti ilmiah yang mendukung khasiat helaian hijau tanaman cabai masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Studi in vitro dan laporan kasus memberikan indikasi awal tentang potensi manfaatnya, namun studi klinis terkontrol dengan jumlah sampel yang cukup diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan sebelum menggunakan bagian tanaman ini untuk tujuan pengobatan.