Intip 7 Manfaat Daun Terong, Khasiatnya yang Wajib Kamu Ketahui
Rabu, 18 Juni 2025 oleh journal
Bagian tanaman terong yang berupa helaian hijau ini diyakini memiliki sejumlah kegunaan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan, dipercaya memberikan efek positif bagi tubuh. Pemanfaatan bagian tanaman ini seringkali dilakukan melalui proses perebusan untuk kemudian air rebusannya diminum, atau diolah menjadi masakan sebagai bagian dari menu sehari-hari.
"Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, konsumsi air rebusan atau olahan dari bagian tanaman Solanum melongena ini menunjukkan potensi manfaat yang menjanjikan, terutama terkait kandungan antioksidannya. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, melainkan sebagai pelengkap gaya hidup sehat," ujar Dr. Andini Kusuma, seorang ahli gizi klinis.
- Dr. Andini Kusuma, Ahli Gizi Klinis.
Kajian ilmiah menunjukkan bahwa bagian tanaman tersebut mengandung senyawa seperti asam klorogenat, antosianin, dan beberapa vitamin serta mineral. Asam klorogenat dikenal sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, serta berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah. Antosianin, pigmen yang memberi warna ungu pada beberapa varietas, juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Pemanfaatan bagian tanaman ini sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet seimbang, dan perlu diperhatikan reaksi alergi yang mungkin timbul pada beberapa individu. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan sebelum menjadikannya bagian rutin dari pola makan.
Manfaat Daun Terong
Daun terong, meskipun seringkali terabaikan, menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan nutrisinya menawarkan beragam efek positif bagi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama:
- Antioksidan
- Kontrol Gula Darah
- Anti-inflamasi
- Meningkatkan Imunitas
- Menyehatkan Jantung
- Detoksifikasi
- Sumber Nutrisi
Manfaat-manfaat tersebut berasal dari senyawa aktif yang terkandung dalam daun terong, seperti asam klorogenat dan antosianin. Sebagai contoh, sifat antioksidannya membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis. Potensi dalam mengontrol gula darah menjadikan daun terong sebagai pelengkap diet bagi penderita diabetes. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya secara komprehensif dan menentukan dosis yang tepat.
Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan dalam helaian hijau tanaman terong menjadikannya berpotensi memberikan perlindungan bagi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat memicu berbagai masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit. Kandungan asam klorogenat dan antosianin yang terdapat di dalamnya berperan penting dalam memberikan efek antioksidan ini. Dengan mengonsumsi olahan dari bagian tanaman ini, diharapkan tubuh mendapatkan tambahan asupan antioksidan alami yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa asupan antioksidan dari sumber lain seperti buah-buahan dan sayuran juga tetap diperlukan untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Kontrol Gula Darah
Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik, terutama bagi individu dengan risiko diabetes atau yang telah didiagnosis dengan kondisi tersebut. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi bagian tanaman terong yang berupa helaian hijau dalam membantu proses ini, meski mekanisme kerjanya masih memerlukan kajian lebih mendalam.
- Pengaruh Asam Klorogenat
Asam klorogenat, senyawa yang ditemukan dalam bagian tanaman tersebut, diyakini dapat memengaruhi metabolisme glukosa. Beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa asam klorogenat dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat penyerapan glukosa di usus. Hal ini berpotensi membantu menstabilkan kadar gula darah setelah makan.
- Serat dan Indeks Glikemik
Meskipun kandungan serat dalam helaian hijau ini mungkin tidak signifikan, konsumsinya dapat memberikan sedikit kontribusi pada asupan serat harian. Serat dikenal dapat memperlambat penyerapan glukosa, sehingga membantu mencegah lonjakan gula darah yang drastis. Perlu dicatat bahwa indeks glikemik bagian tanaman ini secara spesifik belum banyak diteliti.
- Potensi Inhibisi Enzim
Beberapa penelitian pendahuluan mengindikasikan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, enzim yang berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Inhibisi enzim ini dapat memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.
- Peran Antioksidan
Stres oksidatif dapat memperburuk resistensi insulin dan disfungsi sel beta pankreas, yang berperan dalam produksi insulin. Sifat antioksidan dari senyawa dalam bagian tanaman ini, seperti antosianin, berpotensi melindungi sel-sel tersebut dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung fungsi insulin yang optimal.
- Efek Sinergis dengan Diet Seimbang
Penting untuk ditekankan bahwa potensi manfaat bagi kontrol gula darah dari konsumsi helaian hijau tanaman terong akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan diet seimbang yang kaya serat, rendah gula, dan rendah lemak jenuh. Pola makan yang sehat secara keseluruhan merupakan fondasi utama dalam pengelolaan diabetes.
- Kewaspadaan dan Konsultasi Medis
Meskipun menunjukkan potensi, konsumsi bagian tanaman ini sebagai upaya mengontrol gula darah tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan diabetes atau kondisi medis lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menambahkan helaian hijau tanaman terong ke dalam diet mereka, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan penurun gula darah.
Secara keseluruhan, potensi bagian tanaman terong yang berupa helaian hijau dalam membantu kontrol gula darah tampak menjanjikan, namun masih memerlukan penelitian klinis yang lebih komprehensif. Temuan-temuan awal ini memberikan dasar untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai efeknya pada metabolisme glukosa dan implikasinya bagi pencegahan dan pengelolaan diabetes. Pendekatan holistik yang menggabungkan diet sehat, olahraga teratur, dan pengobatan medis yang tepat tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kadar gula darah yang stabil.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat berkontribusi pada berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, radang sendi, dan bahkan kanker. Kemampuan meredakan peradangan menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Bagian tanaman terong yang berupa helaian hijau berpotensi memberikan efek anti-inflamasi berkat kandungan senyawa bioaktif di dalamnya.
Senyawa antosianin, pigmen yang memberikan warna ungu pada beberapa varietas terong, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan. Antosianin bekerja dengan menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin, yang berperan dalam memicu dan mempertahankan respons peradangan. Dengan mengurangi kadar sitokin, antosianin dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh proses inflamasi.
Selain antosianin, senyawa lain yang mungkin berkontribusi pada efek anti-inflamasi adalah asam klorogenat. Meskipun mekanisme kerjanya mungkin berbeda, asam klorogenat juga menunjukkan potensi dalam menekan respons peradangan. Kombinasi kedua senyawa ini, bersama dengan senyawa-senyawa lain yang mungkin terdapat dalam helaian hijau tanaman terong, dapat memberikan efek sinergis dalam meredakan peradangan.
Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa penelitian mengenai efek anti-inflamasi bagian tanaman ini masih terbatas dan memerlukan studi klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitasnya pada manusia. Hasil penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi yang menjanjikan, namun perlu diverifikasi melalui uji coba terkontrol pada populasi manusia. Konsumsi helaian hijau tanaman terong sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan, termasuk potensi meredakan peradangan, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter.
Meningkatkan Imunitas
Sistem kekebalan tubuh memegang peranan krusial dalam melindungi tubuh dari serangan berbagai patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Kemampuan sistem imun untuk berfungsi optimal sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang memadai. Bagian tanaman terong yang berupa helaian hijau diyakini memiliki potensi dalam mendukung fungsi imun, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
- Kandungan Vitamin dan Mineral
Bagian tanaman ini mengandung sejumlah vitamin dan mineral esensial yang berperan penting dalam fungsi imun. Vitamin C, misalnya, dikenal sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Mineral seperti zinc dan selenium juga krusial untuk perkembangan dan fungsi sel-sel imun. Asupan vitamin dan mineral yang cukup dapat membantu meningkatkan respons imun terhadap infeksi.
- Efek Antioksidan
Stres oksidatif dapat menekan fungsi imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Senyawa antioksidan, seperti antosianin dan asam klorogenat, yang terdapat dalam bagian tanaman ini, dapat membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan, antioksidan dapat membantu meningkatkan efektivitas respons imun.
- Potensi Modulasi Sistem Imun
Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini dapat memodulasi aktivitas sel-sel imun, seperti sel T dan sel NK (Natural Killer). Modulasi ini dapat membantu meningkatkan kemampuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau sel kanker. Namun, mekanisme pasti dan efektivitas modulasi imun oleh bagian tanaman ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Peran Serat
Meskipun kandungan serat dalam bagian tanaman ini mungkin tidak terlalu tinggi, serat tetap berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang sehat merupakan kunci untuk sistem imun yang kuat, karena sebagian besar sel-sel imun berada di saluran pencernaan. Serat membantu memelihara mikrobiota usus yang sehat, yang dapat meningkatkan fungsi imun dan melindungi tubuh dari infeksi.
Meskipun bagian tanaman terong yang berupa helaian hijau menunjukkan potensi dalam mendukung fungsi imun, penting untuk diingat bahwa sistem imun adalah kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetika, gaya hidup, dan lingkungan. Konsumsi helaian hijau tanaman terong sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, dan tidak boleh dianggap sebagai pengganti vaksinasi atau pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk mendapatkan informasi yang lebih personal dan sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Menyehatkan Jantung
Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Berbagai faktor dapat memengaruhi kesehatan jantung, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan faktor genetik. Bagian tanaman Solanum melongena yang berupa helaian hijau menunjukkan potensi dalam mendukung fungsi kardiovaskular melalui beberapa mekanisme.
- Pengaruh Antioksidan terhadap Kolesterol
Stres oksidatif berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam bagian tanaman ini, seperti antosianin dan asam klorogenat, dapat membantu melindungi kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dari oksidasi. Kolesterol LDL yang teroksidasi lebih mudah menempel pada dinding arteri dan membentuk plak. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan dapat mengurangi risiko aterosklerosis. - Pengaturan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam helaian hijau tanaman terong dapat membantu menurunkan tekanan darah. Mekanisme yang mungkin terlibat termasuk relaksasi pembuluh darah dan peningkatan produksi oksida nitrat, suatu molekul yang membantu melebarkan pembuluh darah. - Efek Anti-inflamasi pada Jantung
Peradangan kronis dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki oleh senyawa dalam helaian hijau tanaman terong, seperti antosianin, dapat membantu mengurangi peradangan di arteri dan jantung, sehingga melindungi organ tersebut dari kerusakan. - Kandungan Kalium
Kalium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mengatur tekanan darah. Asupan kalium yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Bagian tanaman ini mengandung kalium, meskipun jumlahnya mungkin tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan sumber kalium lainnya seperti pisang atau alpukat. - Potensi Pengurangan Kadar Lipid Darah
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dari helaian hijau tanaman terong dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total dalam darah. Kadar lipid darah yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.
Meskipun menunjukkan potensi yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa konsumsi helaian hijau tanaman terong bukanlah pengganti gaya hidup sehat secara keseluruhan. Pola makan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat, serta aktivitas fisik teratur, tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan jantung. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet atau rejimen pengobatan, terutama jika memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Detoksifikasi
Konsep detoksifikasi seringkali dikaitkan dengan upaya membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya yang terakumulasi akibat paparan lingkungan, pola makan tidak sehat, atau metabolisme yang kurang efisien. Meskipun tubuh memiliki sistem detoksifikasi alami yang kompleks, seperti hati dan ginjal, beberapa bahan alami diyakini dapat mendukung proses ini. Bagian tanaman Solanum melongena yang berupa helaian hijau berpotensi berperan dalam detoksifikasi melalui beberapa mekanisme, meskipun bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Peran Antioksidan: Salah satu cara helaian hijau tanaman terong dapat mendukung detoksifikasi adalah melalui kandungan antioksidannya. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan jaringan. Radikal bebas seringkali dihasilkan selama proses metabolisme dan dapat diperparah oleh paparan polusi, asap rokok, dan bahan kimia berbahaya. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu mengurangi beban toksin pada tubuh.
Potensi Dukungan Fungsi Hati: Hati merupakan organ utama yang bertanggung jawab atas detoksifikasi. Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa senyawa dalam helaian hijau tanaman terong dapat membantu melindungi hati dari kerusakan dan meningkatkan fungsi detoksifikasinya. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, potensi perlindungan hati ini dapat berkontribusi pada proses detoksifikasi secara keseluruhan.
Efek Diuretik: Beberapa praktisi pengobatan tradisional meyakini bahwa helaian hijau tanaman terong memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat membantu meningkatkan produksi urin. Peningkatan produksi urin dapat membantu mengeluarkan racun dan limbah metabolisme dari tubuh melalui ginjal.
Kandungan Serat: Meskipun kandungan serat dalam helaian hijau tanaman terong mungkin tidak signifikan, serat tetap berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang sehat penting untuk eliminasi limbah yang efisien. Serat membantu melancarkan pergerakan usus dan mencegah konstipasi, yang dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh.
Perlu Diingat: Penting untuk dicatat bahwa konsep detoksifikasi seringkali disalahpahami dan dipromosikan secara berlebihan. Tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa konsumsi satu jenis makanan atau suplemen dapat "membersihkan" tubuh dari racun secara ajaib. Detoksifikasi yang efektif melibatkan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, tidur yang cukup, dan menghindari paparan bahan kimia berbahaya. Konsumsi helaian hijau tanaman terong dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat, tetapi tidak boleh dianggap sebagai pengganti fungsi detoksifikasi alami tubuh atau pengobatan medis yang diperlukan. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet atau rejimen detoksifikasi.
Sumber Nutrisi
Helaian hijau pada tanaman terong berperan sebagai sumber nutrisi yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya. Kandungan gizi di dalamnya, meskipun bervariasi tergantung pada jenis terong dan kondisi pertumbuhan, menyediakan elemen penting bagi fungsi tubuh.
- Vitamin
Kehadiran vitamin, seperti vitamin C dan vitamin K, dalam helaian hijau ini mendukung berbagai proses biologis. Vitamin C, sebagai antioksidan, berperan dalam melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin K, esensial untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang, turut berkontribusi pada nilai gizi keseluruhan.
- Mineral
Mineral seperti kalium dan magnesium terdapat dalam jumlah tertentu. Kalium penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan tekanan darah yang sehat. Magnesium berperan dalam fungsi otot dan saraf, serta metabolisme energi.
- Serat
Meskipun jumlahnya mungkin tidak signifikan dibandingkan sumber serat lainnya, serat yang ada dalam helaian hijau ini dapat berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
- Antioksidan
Senyawa antioksidan, seperti antosianin dan asam klorogenat, menjadi komponen penting yang memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif. Senyawa-senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi risiko kerusakan sel.
- Senyawa Fitokimia Lainnya
Selain nutrisi yang disebutkan di atas, helaian hijau ini mengandung berbagai senyawa fitokimia yang mungkin memiliki efek biologis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi dan memahami peran senyawa-senyawa ini secara komprehensif.
Dengan demikian, sebagai sumber nutrisi, helaian hijau tanaman terong menyediakan berbagai komponen yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan. Asupan nutrisi yang seimbang, termasuk dari sumber-sumber lain, tetap merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Pertimbangan mengenai variasi kandungan nutrisi dan potensi efek samping tetap perlu diperhatikan dalam pemanfaatan helaian hijau ini sebagai bagian dari diet.
Tips Pemanfaatan Bagian Hijau Tanaman Terung
Pemanfaatan bagian hijau tanaman terung sebagai bagian dari pola makan memerlukan perhatian khusus untuk memastikan manfaat optimal dan meminimalkan potensi risiko. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:
Tip 1: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan helaian hijau diperoleh dari tanaman terung yang ditanam secara organik atau dengan praktik pertanian yang bertanggung jawab. Hindari sumber yang tidak jelas atau berpotensi terkontaminasi pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya. Jika memungkinkan, tanam sendiri tanaman terung untuk memastikan kualitas dan keamanan helaian hijaunya.
Tip 2: Cuci dengan Bersih
Sebelum mengolah, cuci helaian hijau dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, dan residu pestisida yang mungkin menempel. Gunakan sikat lembut jika perlu untuk membersihkan permukaan daun. Merendam dalam air garam selama beberapa menit juga dapat membantu menghilangkan kotoran dan mengurangi potensi kontaminasi.
Tip 3: Olah dengan Benar
Helaian hijau dapat diolah dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus, atau ditumis. Perebusan adalah metode umum untuk mengekstrak nutrisi dan mengurangi rasa pahit. Namun, perebusan yang terlalu lama dapat menghilangkan sebagian nutrisi yang larut dalam air. Pengukusan atau penumisan dengan sedikit minyak dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk mempertahankan nutrisi.
Tip 4: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Pemanfaatan bagian hijau tanaman terung sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi. Perhatikan respons tubuh terhadap konsumsi helaian hijau ini dan sesuaikan jumlahnya sesuai kebutuhan.
Tip 5: Perhatikan Kondisi Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi terhadap tanaman terung atau gangguan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi helaian hijau tanaman terung. Wanita hamil atau menyusui juga perlu berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan helaian hijau ini ke dalam diet mereka.
Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan bagian hijau tanaman terung dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif, memaksimalkan potensi manfaatnya bagi kesehatan sambil meminimalkan risiko efek samping.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Meskipun penelitian komprehensif mengenai bagian tanaman Solanum melongena yang berupa helaian hijau masih terbatas, beberapa studi pendahuluan dan laporan kasus memberikan wawasan awal mengenai potensi manfaatnya. Analisis terhadap komposisi kimiawi helaian hijau mengungkapkan adanya senyawa-senyawa bioaktif yang diketahui memiliki efek farmakologis.
Sebuah studi in vitro yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menguji aktivitas antioksidan ekstrak dari helaian hijau tanaman terung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki kemampuan signifikan dalam menangkal radikal bebas, yang mengindikasikan potensi perlindungan terhadap stres oksidatif. Studi lain yang dilakukan pada model hewan diabetes menemukan bahwa pemberian ekstrak helaian hijau dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil ini belum direplikasi dalam studi klinis pada manusia.
Terdapat pula laporan kasus anekdotal dari praktisi pengobatan tradisional yang menggunakan rebusan helaian hijau tanaman terung untuk membantu meredakan peradangan dan meningkatkan nafsu makan. Meskipun laporan ini memberikan petunjuk awal, bukti yang lebih kuat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tersebut. Perlu diingat bahwa respon individu terhadap pengobatan herbal dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan sebelum mengadopsi praktik pengobatan alternatif.
Interpretasi bukti yang ada harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat keterbatasan metodologis dan ukuran sampel dalam beberapa studi. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan skala yang lebih besar diperlukan untuk memvalidasi potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi bagian tanaman terung yang berupa helaian hijau. Diperlukan pula studi untuk menentukan dosis optimal, efek samping potensial, dan interaksi dengan obat-obatan lain.