Temukan 7 Manfaat Daun Labu Siam yang Jarang Diketahui

Sabtu, 19 Juli 2025 oleh journal

Bagian tanaman merambat ini, khususnya yang berasal dari Sechium edule, diketahui memiliki kandungan nutrisi yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Kandungan vitamin, mineral, dan serat di dalamnya dipercaya mendukung berbagai fungsi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga membantu mengontrol kadar gula darah. Penggunaannya dalam pengobatan tradisional telah lama dikenal, memanfaatkan sifat-sifat alaminya untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

"Sebagai seorang dokter, saya melihat potensi yang menarik dari pemanfaatan bagian tanaman labu siam ini sebagai bagian dari pola makan sehat. Tentu saja, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerjanya, namun kandungan nutrisinya menjanjikan," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Daun Labu Siam yang Jarang Diketahui

- Dr. Amelia Rahman, Ahli Gizi Klinis

Potensi kesehatan yang terkandung dalam bagian tanaman merambat Sechium edule ini semakin menarik perhatian. Berbagai penelitian awal mengindikasikan adanya senyawa aktif yang berkontribusi terhadap manfaat tersebut.

Senyawa seperti flavonoid dan asam askorbat, yang ditemukan dalam sayuran hijau ini, dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Serat yang tinggi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Beberapa studi juga meneliti potensi efek diuretiknya. Untuk penggunaannya, sayuran ini dapat diolah menjadi berbagai masakan, seperti sayur bening, tumisan, atau lalapan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan tidak disarankan dan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap diperlukan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Manfaat Daun Labu Siam

Daun labu siam, meskipun seringkali diabaikan, menyimpan potensi khasiat yang signifikan bagi kesehatan. Rangkaian manfaat ini didasarkan pada kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang terdapat di dalamnya, menjadikannya bagian tanaman yang patut diperhitungkan dalam mendukung kesejahteraan tubuh.

  • Menurunkan tekanan darah
  • Meningkatkan kesehatan jantung
  • Mengontrol gula darah
  • Melancarkan pencernaan
  • Sumber antioksidan
  • Mendukung kekebalan tubuh
  • Mencegah anemia

Berbagai manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi daun labu siam saling berkaitan. Sifat diuretiknya, misalnya, berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Kandungan seratnya berperan dalam mengendalikan kadar gula darah dan melancarkan pencernaan, sementara antioksidan melindungi sel dari kerusakan. Sebagai contoh, individu dengan risiko hipertensi dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi daun labu siam sebagai bagian dari pola makan yang sehat, tentu saja dengan konsultasi medis yang tepat.

Menurunkan Tekanan Darah

Kaitan antara konsumsi bagian tanaman Sechium edule ini dan penurunan tekanan darah terletak pada beberapa faktor. Pertama, kandungan kalium yang cukup tinggi di dalamnya berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Kalium membantu menetralkan efek natrium, yang dikenal dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian, asupan kalium yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah, terutama pada individu yang sensitif terhadap natrium.

Selain itu, bagian tanaman ini memiliki sifat diuretik ringan. Sifat ini mendorong tubuh untuk mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium melalui urin. Pengurangan volume cairan dalam tubuh secara langsung dapat menurunkan tekanan darah. Namun, perlu diingat bahwa efek diuretik ini relatif ringan dan tidak sekuat obat diuretik yang diresepkan dokter.

Lebih lanjut, kandungan serat yang tinggi dalam bagian tanaman ini berkontribusi pada kesehatan jantung secara keseluruhan. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Dengan menjaga kadar kolesterol tetap terkontrol, serat secara tidak langsung mendukung penurunan tekanan darah.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi bagian tanaman ini saja tidak dapat menggantikan pengobatan medis untuk hipertensi. Individu dengan tekanan darah tinggi tetap perlu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rencana perawatan yang telah ditetapkan, termasuk perubahan gaya hidup, diet sehat, dan obat-obatan jika diperlukan. Bagian tanaman ini dapat menjadi bagian dari diet sehat tersebut, tetapi tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan individu. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk bagian tanaman merambat Sechium edule, dikaitkan dengan peningkatan fungsi kardiovaskular. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya berperan dalam menjaga kesehatan jantung melalui berbagai mekanisme.

  • Kandungan Kalium

    Kalium merupakan mineral esensial yang membantu mengatur tekanan darah. Tekanan darah yang terkontrol merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan jantung. Asupan kalium yang cukup membantu menyeimbangkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian, konsumsi bagian tanaman ini dapat berkontribusi pada pencegahan hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

  • Serat Makanan

    Serat makanan, yang melimpah dalam bagian tanaman ini, berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Serat membantu mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegahnya diserap ke dalam aliran darah.

  • Antioksidan

    Bagian tanaman ini mengandung berbagai antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel dan melindungi kesehatan jantung.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam bagian tanaman ini memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan faktor pemicu dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan di pembuluh darah dan jantung, mengurangi risiko kerusakan dan penyakit.

  • Mengontrol Berat Badan

    Kandungan serat yang tinggi dalam bagian tanaman ini juga membantu meningkatkan rasa kenyang, yang dapat membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan yang sehat. Obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan membantu menjaga berat badan yang sehat, bagian tanaman ini secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan jantung.

Secara keseluruhan, konsumsi bagian tanaman merambat Sechium edule dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui berbagai mekanisme. Kandungan kalium, serat, antioksidan, dan sifat anti-inflamasinya bekerja sama untuk menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan kesehatan pembuluh darah. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi bagian tanaman ini hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat jantung. Diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres juga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung secara optimal.

Mengontrol gula darah

Kemampuan menjaga stabilitas kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus. Bagian tanaman Sechium edule, khususnya daunnya, menunjukkan potensi dalam membantu proses ini melalui beberapa mekanisme yang saling terkait. Kandungan serat yang tinggi menjadi faktor utama. Serat larut air memperlambat penyerapan glukosa dari makanan di usus, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Proses pencernaan karbohidrat menjadi lebih bertahap, menghasilkan pelepasan glukosa yang lebih stabil ke dalam aliran darah.

Selain itu, beberapa penelitian awal mengindikasikan adanya senyawa bioaktif dalam daun Sechium edule yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam mengambil glukosa dari darah dan menurunkan kadar gula darah. Meskipun mekanisme pasti dari senyawa-senyawa ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, bukti awal menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Kandungan antioksidan, seperti flavonoid, juga berperan dalam menjaga kesehatan sel-sel pankreas, organ yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Radikal bebas dapat merusak sel-sel pankreas, mengganggu produksi insulin dan memperburuk resistensi insulin. Antioksidan membantu melindungi sel-sel pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga menjaga fungsi pankreas yang optimal dan mendukung regulasi kadar gula darah.

Penting untuk dicatat bahwa pemanfaatan bagian tanaman ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan gula darah harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional. Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan atau penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, bagian tanaman ini tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan oleh dokter. Pemanfaatan bagian tanaman ini sebaiknya dipandang sebagai pelengkap dalam rencana perawatan yang komprehensif, termasuk diet sehat, olahraga teratur, dan pengobatan medis yang sesuai.

Melancarkan pencernaan

Salah satu aspek penting dari kesehatan adalah fungsi sistem pencernaan yang optimal. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk bagian dari tanaman Sechium edule yang berupa dedaunan, berkontribusi terhadap kelancaran proses pencernaan. Efek ini didasarkan pada komposisi nutrisi yang mendukung kesehatan saluran cerna dan memfasilitasi pergerakan makanan melalui sistem pencernaan.

Kandungan serat, khususnya serat tidak larut, merupakan komponen kunci dalam mendukung kelancaran pencernaan. Serat tidak larut menambah volume pada tinja, sehingga merangsang pergerakan usus (peristaltik). Peristaltik yang kuat dan teratur membantu mendorong tinja melalui usus besar dan mencegah terjadinya sembelit. Kekurangan serat dalam diet seringkali menjadi penyebab utama masalah pencernaan seperti sembelit dan gangguan buang air besar.

Selain itu, serat juga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di dalam usus besar. Probiotik memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup di dalam saluran pencernaan. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk berbagai fungsi, termasuk pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan perlindungan terhadap infeksi.

Konsumsi sayuran hijau ini secara teratur dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi pencernaan dan mengurangi risiko masalah pencernaan. Bakteri baik membantu memecah serat dan karbohidrat kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh manusia, menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) yang bermanfaat bagi kesehatan usus.

Dengan demikian, konsumsi bagian tanaman Sechium edule ini merupakan salah satu cara alami untuk mendukung kelancaran pencernaan dan menjaga kesehatan saluran cerna. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti perut kembung atau diare. Sebaiknya konsumsi dalam jumlah yang wajar dan seimbang sebagai bagian dari diet yang sehat dan bervariasi.

Sumber antioksidan

Kandungan antioksidan yang terdapat dalam dedaunan Sechium edule berkontribusi signifikan terhadap potensi kesehatan yang ditawarkan. Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme normal tubuh dan juga dapat berasal dari faktor eksternal seperti polusi udara, asap rokok, dan radiasi ultraviolet.

Kerusakan sel akibat radikal bebas, yang dikenal sebagai stres oksidatif, dapat mengganggu fungsi sel normal dan memicu peradangan kronis. Antioksidan bekerja dengan cara menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Dengan demikian, konsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti dedaunan tanaman ini, membantu melindungi tubuh dari efek merusak radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Dedaunan ini mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk vitamin C, flavonoid, dan karotenoid. Vitamin C adalah antioksidan larut air yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Flavonoid adalah kelompok senyawa antioksidan yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Karotenoid adalah pigmen alami yang memberikan warna kuning, oranye, dan merah pada buah-buahan dan sayuran, dan juga memiliki sifat antioksidan yang kuat.

Kehadiran berbagai jenis antioksidan dalam dedaunan ini memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap stres oksidatif. Kombinasi antioksidan ini bekerja secara sinergis untuk menetralisir berbagai jenis radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Oleh karena itu, konsumsi dedaunan ini dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa antioksidan hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat. Diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari faktor risiko seperti merokok dan paparan polusi juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.

Mendukung kekebalan tubuh

Sistem imun yang berfungsi optimal esensial dalam melindungi tubuh dari serangan patogen dan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk dedaunan dari Sechium edule, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap fungsi imun melalui kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang dimilikinya. Asupan nutrisi yang tepat memainkan peran krusial dalam mendukung berbagai aspek sistem kekebalan tubuh.

  • Kandungan Vitamin C

    Vitamin C, sebagai antioksidan larut air yang signifikan, berperan penting dalam fungsi sel imun. Vitamin ini mendukung produksi dan aktivitas sel darah putih, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi. Konsumsi yang cukup dapat membantu mempersingkat durasi dan mengurangi tingkat keparahan infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu dan pilek. Kekurangan vitamin C dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

  • Kehadiran Antioksidan Lain

    Selain vitamin C, dedaunan Sechium edule mengandung antioksidan lain seperti flavonoid. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, dihasilkan selama respons imun, dapat merusak sel-sel imun jika tidak dinetralisir. Dengan melindungi sel-sel imun, antioksidan memastikan bahwa sel-sel ini dapat berfungsi secara efektif dalam melawan infeksi.

  • Peran Serat Makanan

    Serat makanan, terutama serat larut, memengaruhi sistem imun secara tidak langsung melalui perannya dalam menjaga kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat, dengan keseimbangan bakteri baik yang optimal, penting untuk fungsi imun yang normal. Serat makanan menyediakan makanan bagi bakteri baik di usus, mendorong pertumbuhan dan aktivitas mereka. Bakteri baik menghasilkan senyawa yang memperkuat lapisan usus, mencegah patogen masuk ke dalam aliran darah dan memicu respons imun. Gangguan pada mikrobiota usus, yang dikenal sebagai disbios, dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Potensi Senyawa Anti-inflamasi

    Beberapa penelitian awal menunjukkan adanya senyawa anti-inflamasi dalam dedaunan Sechium edule. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan di tubuh, memungkinkan sistem imun untuk berfungsi secara lebih efektif. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini mendukung respons imun yang seimbang dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh.

Dengan demikian, konsumsi dedaunan Sechium edule dapat memberikan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh melalui kombinasi vitamin C, antioksidan, serat makanan, dan potensi senyawa anti-inflamasi. Meskipun bukan merupakan pengganti pengobatan medis, integrasi dedaunan ini ke dalam pola makan seimbang dapat menjadi langkah proaktif dalam menjaga kesehatan imun secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperjelas mekanisme kerja senyawa-senyawa ini dalam meningkatkan fungsi imun.

Mencegah anemia

Anemia, kondisi yang ditandai dengan kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dalam darah, dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya. Defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia, meskipun kekurangan nutrisi lain seperti folat dan vitamin B12 juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini. Konsumsi makanan yang kaya zat besi dan nutrisi penting lainnya merupakan strategi kunci dalam mencegah dan mengatasi anemia.

Bagian tanaman Sechium edule, khususnya dedaunannya, menunjukkan potensi dalam membantu mencegah anemia melalui kandungan nutrisi yang dimilikinya. Meskipun bukan sumber zat besi yang sangat tinggi dibandingkan dengan bahan makanan hewani seperti daging merah, dedaunan ini tetap menyediakan zat besi dalam jumlah yang signifikan. Zat besi merupakan komponen penting dari hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Asupan zat besi yang cukup diperlukan untuk produksi hemoglobin yang memadai dan mencegah anemia defisiensi besi.

Selain zat besi, dedaunan ini juga mengandung vitamin C, yang berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi yang berasal dari sumber nabati) di dalam usus. Zat besi non-heme lebih sulit diserap oleh tubuh dibandingkan dengan zat besi heme (zat besi yang berasal dari sumber hewani). Vitamin C membantu mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yang lebih mudah diserap, sehingga meningkatkan ketersediaan zat besi bagi tubuh. Dengan demikian, kombinasi zat besi dan vitamin C dalam dedaunan ini dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi secara lebih efektif.

Selain itu, dedaunan ini juga mengandung folat, vitamin B yang penting untuk produksi sel darah merah yang sehat. Folat berperan dalam sintesis DNA, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, termasuk sel darah merah. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, suatu kondisi di mana sel darah merah menjadi lebih besar dari normal dan tidak berfungsi dengan baik. Asupan folat yang cukup dapat membantu mencegah anemia megaloblastik dan memastikan produksi sel darah merah yang sehat.

Meskipun dedaunan Sechium edule dapat memberikan kontribusi dalam mencegah anemia, penting untuk diingat bahwa konsumsi yang seimbang dan bervariasi tetap merupakan kunci utama. Integrasikan dedaunan ini ke dalam diet yang kaya zat besi dan nutrisi penting lainnya untuk memaksimalkan manfaatnya dalam mencegah anemia. Individu dengan risiko anemia, seperti wanita hamil, anak-anak, dan individu dengan kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi diet yang tepat.

Tips Pemanfaatan Optimal Sayuran Hijau Ini

Pemanfaatan optimal bagian tanaman merambat ini sebagai sumber nutrisi memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Integrasi ke dalam pola makan sehari-hari sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor berikut demi memaksimalkan potensi manfaatnya.

Tip 1: Variasi dalam Pengolahan
Hindari pengolahan yang monoton. Rebus, kukus, tumis, atau bahkan konsumsi sebagai lalapan untuk mempertahankan kandungan nutrisi yang optimal. Perebusan terlalu lama dapat mengurangi kadar vitamin yang larut dalam air.

Tip 2: Kombinasi dengan Sumber Zat Besi
Jika tujuan utamanya adalah meningkatkan asupan zat besi, kombinasikan konsumsi sayuran ini dengan sumber vitamin C lain, seperti jeruk atau tomat. Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari sumber nabati.

Tip 3: Perhatikan Porsi Konsumsi
Konsumsi dalam jumlah wajar. Meskipun bermanfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan pada sebagian individu. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan dan toleransi tubuh.

Tip 4: Pilih yang Segar dan Bersih
Pastikan memilih sayuran yang segar dan bebas dari kerusakan atau tanda-tanda pembusukan. Cuci bersih sebelum diolah untuk menghilangkan kotoran atau residu pestisida yang mungkin menempel.

Tip 5: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal atau sedang mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum secara rutin mengonsumsi sayuran ini dalam jumlah besar.

Penerapan tips ini, dengan mempertimbangkan kondisi individual dan panduan dari profesional kesehatan, dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat nutrisi dari sayuran hijau ini sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Analisis terhadap penggunaan ekstrak dari bagian tanaman Sechium edule menunjukkan adanya potensi efek farmakologis. Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah dilakukan untuk mengeksplorasi efek antihipertensi, antioksidan, dan hipoglikemiknya. Studi-studi ini umumnya menggunakan ekstrak yang terkonsentrasi, sehingga efek yang diamati mungkin tidak sepenuhnya merefleksikan efek konsumsi bagian tanaman ini dalam bentuk alaminya.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food meneliti efek ekstrak etanol dari tanaman ini terhadap tekanan darah pada tikus yang diinduksi hipertensi. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik setelah pemberian ekstrak selama beberapa minggu. Mekanisme yang mungkin terlibat adalah peningkatan produksi oksida nitrat, vasodilator alami, dan penurunan aktivitas sistem renin-angiotensin, sistem hormonal yang berperan dalam regulasi tekanan darah. Namun, studi ini memiliki keterbatasan karena dilakukan pada hewan dan menggunakan ekstrak terkonsentrasi. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengkonfirmasi efek ini.

Studi lain yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition meneliti efek antioksidan dari ekstrak air pada berbagai model in vitro. Hasilnya menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, yang dikaitkan dengan kandungan flavonoid dan asam askorbat yang tinggi. Namun, aktivitas antioksidan in vitro tidak selalu berkorelasi dengan efek in vivo karena faktor-faktor seperti bioavailabilitas dan metabolisme senyawa antioksidan.

Terdapat pula beberapa laporan kasus anekdotal mengenai individu yang mengonsumsi bagian tanaman ini dan mengalami perbaikan pada kondisi kesehatan tertentu, seperti penurunan kadar gula darah atau perbaikan gejala sembelit. Namun, laporan kasus ini tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang kuat karena kurangnya kontrol dan potensi bias. Diperlukan studi klinis yang terkontrol dengan jumlah peserta yang memadai untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian tanaman ini sebagai bagian dari terapi komplementer.