Ketahui 7 Manfaat Makan Mangga Setiap Hari yang Wajib Kamu Intip!

Senin, 14 Juli 2025 oleh journal

Konsumsi rutin mangga menawarkan beragam keuntungan bagi kesehatan tubuh. Buah ini kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal. Asupan mangga secara teratur dapat berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan, serta perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Kehadiran nutrisi esensial dalam mangga mendukung berbagai proses biologis penting, sehingga memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

"Mengonsumsi mangga secara teratur dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung kesehatan secara menyeluruh. Kandungan nutrisi dalam mangga memberikan kontribusi positif bagi berbagai fungsi tubuh, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari diet seimbang."

Ketahui 7 Manfaat Makan Mangga Setiap Hari yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Amelia Kusuma, Spesialis Gizi Klinik.

Tren mengonsumsi mangga setiap hari semakin populer seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi alami. Namun, apa sebenarnya yang membuat buah ini begitu bermanfaat, dan bagaimana sebaiknya kita mengonsumsinya?

Mangga kaya akan senyawa bioaktif, termasuk vitamin C, vitamin A, serat, dan antioksidan seperti quercetin dan mangiferin. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin A esensial untuk kesehatan mata dan fungsi kekebalan tubuh. Serat dalam mangga mendukung kesehatan pencernaan, membantu mencegah sembelit dan menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Mangiferin, sebuah antioksidan kuat yang ditemukan dalam mangga, memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi terhadap penyakit kronis.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mangga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kontrol gula darah, dan bahkan mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Namun, penting untuk diingat bahwa mangga juga mengandung gula alami, sehingga konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi mangga dalam jumlah sedang, sekitar satu hingga dua potong per hari, sebagai bagian dari diet yang seimbang.

Sebagai penutup, Dr. Kusuma menambahkan, "Meskipun mangga menawarkan banyak manfaat kesehatan, penting untuk memperhatikan porsi dan mengkombinasikannya dengan sumber nutrisi lain untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan individu Anda."

Manfaat Makan Buah Mangga Setiap Hari

Konsumsi buah mangga secara rutin memberikan serangkaian manfaat signifikan bagi kesehatan. Kehadiran nutrisi esensial dalam buah ini mendukung berbagai fungsi tubuh, menjadikannya tambahan berharga dalam pola makan sehari-hari.

  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh
  • Mendukung Kesehatan Pencernaan
  • Menjaga Kesehatan Mata
  • Sumber Antioksidan Alami
  • Menurunkan Tekanan Darah
  • Meningkatkan Kesehatan Jantung
  • Mengontrol Gula Darah

Beragam manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam mangga. Sebagai contoh, kandungan vitamin C membantu memperkuat sistem imun, sementara serat mendukung kelancaran pencernaan. Antioksidan dalam mangga, seperti mangiferin, berperan dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis. Konsumsi teratur, dengan porsi yang sesuai, dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan secara menyeluruh.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Peningkatan kekebalan tubuh merupakan salah satu aspek krusial yang berkaitan erat dengan konsumsi buah mangga. Sistem imun yang kuat berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan penyakit. Kandungan nutrisi dalam mangga berkontribusi signifikan dalam memperkuat pertahanan alami tubuh.

  • Vitamin C Sebagai Agen Imunomodulator

    Vitamin C, yang melimpah dalam mangga, berfungsi sebagai imunomodulator. Ia merangsang produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit dan fagosit. Contohnya, asupan vitamin C yang cukup dapat mempercepat pemulihan dari infeksi saluran pernapasan atas. Dampaknya, tubuh menjadi lebih resisten terhadap serangan patogen.

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Mangga mengandung antioksidan seperti quercetin dan mangiferin. Radikal bebas dapat merusak sel-sel kekebalan tubuh, sehingga menurunkan efektivitasnya. Antioksidan menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel imun dan menjaga fungsi optimalnya. Sebagai ilustrasi, paparan polusi udara dapat memicu produksi radikal bebas, dan antioksidan dalam mangga membantu melawan efek negatif tersebut.

  • Vitamin A Mendukung Integritas Mukosa

    Vitamin A, juga hadir dalam mangga, penting untuk menjaga integritas mukosa, yaitu lapisan pelindung yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan. Mukosa yang sehat bertindak sebagai penghalang fisik terhadap masuknya mikroorganisme berbahaya. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

  • Serat Mendukung Mikrobioma Usus yang Sehat

    Serat dalam mangga berperan dalam memelihara mikrobioma usus yang seimbang. Mikrobioma usus yang sehat memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Ia membantu melatih sistem imun untuk membedakan antara bakteri baik dan bakteri jahat, serta memproduksi senyawa anti-inflamasi. Ketidakseimbangan mikrobioma usus dapat memicu peradangan kronis dan melemahkan sistem imun.

Dengan kandungan vitamin, antioksidan, dan seratnya, mangga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kekebalan tubuh. Konsumsi mangga secara teratur, dalam porsi yang wajar, dapat menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai penyakit.

Mendukung Kesehatan Pencernaan

Asupan rutin buah mangga berkontribusi signifikan terhadap kesehatan sistem pencernaan. Efek positif ini berasal dari kandungan serat, enzim pencernaan, dan senyawa bioaktif yang terdapat di dalamnya. Serat, baik larut maupun tidak larut, memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran proses pencernaan. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula, menstabilkan kadar gula darah, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Serat tidak larut, di sisi lain, menambahkan volume pada tinja, memfasilitasi pergerakan usus, dan mencegah konstipasi. Selain itu, mangga mengandung enzim seperti amilase, yang membantu memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, mempermudah proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Kehadiran senyawa bioaktif lainnya, seperti polifenol, juga dapat berkontribusi pada kesehatan pencernaan dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan mengurangi peradangan. Dengan demikian, integrasi buah mangga dalam diet harian, dalam jumlah yang moderat, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi fungsi dan kesehatan saluran pencernaan.

Menjaga Kesehatan Mata

Kesehatan mata merupakan aspek penting dalam kualitas hidup, dan asupan nutrisi yang tepat memainkan peran krusial dalam memelihara fungsi penglihatan. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk mangga, berkontribusi dalam mendukung kesehatan mata karena kandungan nutrisi spesifik yang esensial.

  • Vitamin A dan Pembentukan Rhodopsin

    Mangga merupakan sumber vitamin A yang baik. Vitamin A esensial untuk pembentukan rhodopsin, pigmen visual yang terdapat dalam sel batang retina. Rhodopsin berperan penting dalam penglihatan saat kondisi cahaya redup. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja (hemeralopia) dan masalah penglihatan lainnya. Asupan mangga yang cukup membantu memastikan ketersediaan vitamin A yang diperlukan untuk fungsi visual yang optimal.

  • Lutein dan Zeaxanthin sebagai Filter Cahaya Biru

    Mangga mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terakumulasi di retina, khususnya di makula. Makula bertanggung jawab atas ketajaman penglihatan sentral. Lutein dan zeaxanthin berfungsi sebagai filter alami terhadap cahaya biru yang berbahaya, melindungi retina dari kerusakan oksidatif akibat paparan sinar matahari dan perangkat digital. Konsumsi mangga dapat membantu meningkatkan kepadatan pigmen makula, sehingga meningkatkan perlindungan terhadap degenerasi makula terkait usia (AMD).

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas pada Mata

    Mata rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh metabolisme dan paparan lingkungan. Mangga mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E, serta senyawa polifenol, yang membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel mata dari kerusakan oksidatif. Perlindungan ini penting untuk mencegah katarak dan penyakit mata lainnya yang terkait dengan stres oksidatif.

  • Mendukung Kesehatan Pembuluh Darah Retina

    Kesehatan pembuluh darah retina penting untuk memastikan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup ke sel-sel mata. Beberapa nutrisi yang terkandung dalam mangga, seperti vitamin C dan antioksidan, berkontribusi dalam menjaga kesehatan dan integritas pembuluh darah retina. Pembuluh darah yang sehat membantu mencegah retinopati diabetik dan penyakit vaskular lainnya yang dapat mengancam penglihatan.

Dengan kandungan vitamin A, lutein, zeaxanthin, dan antioksidan, buah mangga berperan dalam menjaga kesehatan mata. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu melindungi mata dari berbagai penyakit dan memastikan fungsi penglihatan yang optimal sepanjang hidup.

Sumber Antioksidan Alami

Kandungan antioksidan yang melimpah dalam mangga memiliki peran sentral dalam memberikan berbagai dampak positif bagi kesehatan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis. Mangga kaya akan berbagai jenis antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin E, karotenoid (seperti beta-karoten), dan polifenol (seperti mangiferin). Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk melindungi tubuh dari stres oksidatif. Stres oksidatif, yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, telah dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penuaan dini. Oleh karena itu, asupan mangga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut dengan memberikan perlindungan antioksidan yang kuat. Mangiferin, khususnya, merupakan antioksidan unik yang ditemukan dalam mangga dan telah menunjukkan potensi anti-inflamasi, anti-kanker, dan neuroprotektif dalam penelitian. Dengan demikian, keberadaan antioksidan dalam mangga menjadikan buah ini sebagai kontributor berharga dalam menjaga kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Menurunkan Tekanan Darah

Pengelolaan tekanan darah yang optimal merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk mangga, dapat berkontribusi dalam mendukung regulasi tekanan darah melalui mekanisme yang beragam.

  • Kalium dan Keseimbangan Elektrolit

    Mangga merupakan sumber kalium yang baik. Kalium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Keseimbangan elektrolit yang tepat krusial untuk fungsi saraf dan otot yang normal, termasuk otot jantung dan pembuluh darah. Kalium membantu menetralkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan meningkatkan asupan kalium melalui konsumsi mangga, tubuh dapat lebih efektif mengatur tekanan darah.

  • Antioksidan dan Relaksasi Pembuluh Darah

    Mangga mengandung antioksidan, seperti vitamin C dan mangiferin, yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan disfungsi endotel, lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Disfungsi endotel dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah. Antioksidan membantu menjaga kesehatan endotel dan meningkatkan relaksasi pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah.

  • Serat dan Pengelolaan Berat Badan

    Serat dalam mangga berperan dalam pengelolaan berat badan. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk hipertensi. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, dan menjaga kadar gula darah yang stabil. Dengan membantu mengelola berat badan, serat dalam mangga secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah.

  • Magnesium dan Fungsi Pembuluh Darah

    Mangga mengandung magnesium, mineral yang penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi tekanan darah. Magnesium membantu relaksasi otot polos di dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah. Kekurangan magnesium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi. Asupan mangga yang cukup dapat membantu memastikan ketersediaan magnesium yang diperlukan untuk fungsi pembuluh darah yang optimal.

Konsumsi mangga, sebagai bagian dari diet yang seimbang dan gaya hidup sehat, dapat memberikan kontribusi positif dalam menurunkan dan menjaga tekanan darah yang sehat. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi mangga sebaiknya tetap dalam batas wajar, karena buah ini juga mengandung gula alami. Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi individu.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung merupakan fondasi penting bagi kesejahteraan secara keseluruhan. Asupan nutrisi yang tepat memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi jantung yang optimal dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk mangga, berkontribusi dalam mendukung kesehatan jantung melalui mekanisme yang beragam.

  • Kalium dan Regulasi Tekanan Darah

    Kalium, mineral yang terdapat dalam mangga, esensial untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Keseimbangan elektrolit yang tepat membantu mengatur tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Kalium membantu menetralkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah. Regulasi tekanan darah yang efektif mengurangi beban kerja jantung dan melindungi pembuluh darah dari kerusakan.

  • Serat dan Pengelolaan Kolesterol

    Serat dalam mangga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Serat mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat.

  • Antioksidan dan Perlindungan terhadap Stres Oksidatif

    Mangga kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan mangiferin. Antioksidan melindungi sel-sel jantung dan pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan dan disfungsi endotel, lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Disfungsi endotel merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit jantung. Antioksidan membantu menjaga kesehatan endotel dan mencegah pembentukan plak di arteri.

  • Vitamin dan Mineral untuk Fungsi Jantung yang Optimal

    Mangga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk fungsi jantung yang optimal, termasuk vitamin A, vitamin E, dan magnesium. Vitamin A dan E berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan. Magnesium membantu mengatur detak jantung dan menjaga fungsi otot jantung yang sehat. Kekurangan magnesium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko aritmia jantung.

  • Polifenol dan Efek Anti-inflamasi

    Polifenol, seperti mangiferin, yang ditemukan dalam mangga, memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Polifenol membantu mengurangi peradangan di pembuluh darah dan jantung, sehingga melindungi dari kerusakan dan meningkatkan fungsi kardiovaskular.

  • Pengganti Camilan Tidak Sehat

    Mengganti camilan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dengan mangga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Mangga merupakan camilan yang manis alami, kaya akan nutrisi, dan rendah kalori. Memilih mangga sebagai pengganti camilan tidak sehat membantu mengurangi asupan kalori kosong dan meningkatkan asupan nutrisi yang mendukung kesehatan jantung.

Dengan kandungan kalium, serat, antioksidan, vitamin, mineral, dan polifenol, konsumsi mangga dapat menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan kesehatan jantung. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penting untuk diingat bahwa konsumsi mangga sebaiknya tetap dalam batas wajar, karena buah ini juga mengandung gula alami. Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi individu.

Mengontrol Gula Darah

Meskipun mangga memiliki rasa manis dan mengandung gula alami, konsumsinya dalam jumlah sedang dapat berkontribusi dalam pengelolaan kadar gula darah. Efek ini dimediasi oleh beberapa faktor kunci. Serat dalam mangga, baik larut maupun tidak larut, memperlambat laju penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba setelah makan. Serat larut, khususnya, membentuk gel dalam saluran pencernaan, yang memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat. Selain itu, senyawa bioaktif dalam mangga, seperti mangiferin, telah menunjukkan potensi dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin berarti tubuh membutuhkan lebih sedikit insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Studi penelitian awal juga menunjukkan bahwa mangiferin dapat menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, sehingga mengurangi produksi glukosa dalam tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini bergantung pada dosis dan variasi individu. Konsumsi mangga sebaiknya tetap dalam porsi yang wajar dan dikombinasikan dengan sumber protein dan lemak sehat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan jumlah mangga yang aman dan sesuai untuk dikonsumsi sebagai bagian dari rencana pengelolaan gula darah yang komprehensif.

Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Mangga

Integrasi mangga dalam pola makan harian dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Namun, untuk memaksimalkan manfaat yang diperoleh, perlu diperhatikan beberapa aspek penting terkait pemilihan, penyimpanan, dan konsumsi buah ini.

Tip 1: Pilih Mangga yang Matang Sempurna
Mangga yang matang memiliki aroma harum, tekstur sedikit lunak saat ditekan lembut, dan warna kulit yang cerah. Hindari mangga yang terlalu keras, memar, atau berbau asam. Mangga yang matang sempurna memiliki kandungan nutrisi yang optimal dan rasa yang lebih lezat.

Tip 2: Konsumsi dalam Jumlah Sedang
Meskipun mangga kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Dianjurkan untuk mengonsumsi mangga dalam jumlah sedang, sekitar satu hingga dua potong per hari, sebagai bagian dari diet seimbang.

Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein dan Lemak Sehat
Mengonsumsi mangga bersama dengan sumber protein dan lemak sehat, seperti yogurt Yunani, kacang-kacangan, atau alpukat, dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Kombinasi ini juga membantu penyerapan vitamin larut lemak yang terkandung dalam mangga.

Tip 4: Perhatikan Waktu Konsumsi
Waktu konsumsi mangga juga dapat mempengaruhi dampaknya terhadap kadar gula darah. Konsumsi mangga sebagai bagian dari makanan utama, bukan sebagai camilan terpisah, dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa.

Tip 5: Variasikan Jenis Mangga
Terdapat berbagai jenis mangga dengan profil nutrisi yang sedikit berbeda. Memvariasikan jenis mangga yang dikonsumsi dapat membantu memastikan asupan nutrisi yang lebih beragam.

Tip 6: Simpan Mangga dengan Benar
Mangga yang belum matang dapat disimpan pada suhu ruangan hingga matang. Setelah matang, mangga sebaiknya disimpan di lemari es untuk memperlambat proses pematangan dan menjaga kesegarannya.

Dengan mengikuti tips ini, individu dapat mengoptimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh konsumsi mangga dan menjadikannya bagian yang menyenangkan dan bermanfaat dari pola makan sehari-hari. Perlu diingat, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Beberapa studi kasus dan penelitian ilmiah telah menyoroti potensi dampak positif dari konsumsi rutin buah mangga terhadap kesehatan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Science meneliti efek konsumsi mangga pada profil lipid pada sekelompok peserta dengan kadar kolesterol tinggi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") setelah periode konsumsi mangga secara teratur. Peneliti mengaitkan efek ini dengan kandungan serat dan antioksidan dalam mangga.

Studi lain, yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food, mengeksplorasi efek konsumsi mangga pada kontrol glikemik pada individu dengan diabetes tipe 2. Peserta penelitian yang mengonsumsi mangga secara teratur menunjukkan peningkatan sensitivitas insulin dan penurunan kadar gula darah puasa. Peneliti menduga bahwa senyawa bioaktif dalam mangga, seperti mangiferin, berperan dalam meningkatkan metabolisme glukosa.

Meskipun hasil studi-studi ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan untuk mengidentifikasi mekanisme yang mendasarinya secara lebih rinci. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa efek konsumsi mangga dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis mangga, jumlah yang dikonsumsi, dan karakteristik individu.

Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat penting untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat dan batasan dari konsumsi mangga. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efek jangka panjang dari konsumsi mangga dan untuk menentukan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.