Intip 7 Manfaat Makan Salad Buah yang Bikin Kamu Penasaran!

Minggu, 6 Juli 2025 oleh journal

Konsumsi hidangan yang terdiri dari beragam jenis buah segar menawarkan sejumlah keuntungan bagi kesehatan. Kandungan vitamin, mineral, dan serat yang tinggi pada buah-buahan berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, serta memberikan efek antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Kombinasi rasa manis dan segar dalam hidangan ini juga dapat menjadi alternatif sehat pengganti camilan tinggi gula dan kalori.

"Mengonsumsi beragam buah-buahan dalam bentuk hidangan segar merupakan cara yang baik untuk meningkatkan asupan nutrisi harian. Kandungan seratnya membantu menjaga kesehatan pencernaan, sementara vitamin dan mineral esensial mendukung fungsi tubuh secara optimal," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Makan Salad Buah yang Bikin Kamu Penasaran!

- Dr. Amelia Rahmawati, Ahli Gizi Klinis

Beragam penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin buah-buahan berhubungan erat dengan penurunan risiko penyakit kronis. Hal ini didukung oleh kandungan senyawa bioaktif yang terdapat di dalamnya.

Sebagai contoh, vitamin C, yang melimpah dalam banyak buah, dikenal sebagai antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Flavonoid, pigmen alami yang memberikan warna cerah pada buah, juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Serat, yang hadir dalam jumlah signifikan, membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, mengatur kadar gula darah, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi hidangan ini sebagai bagian dari diet seimbang, dengan variasi buah yang berbeda setiap harinya. Perhatikan juga porsi yang dikonsumsi agar tidak berlebihan.

Manfaat Makan Salad Buah

Konsumsi salad buah menawarkan serangkaian keuntungan signifikan bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan imunitas
  • Menyehatkan pencernaan
  • Sumber antioksidan
  • Menjaga hidrasi
  • Mengendalikan berat badan
  • Menyediakan energi
  • Menyehatkan kulit

Beragam manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Kandungan vitamin C pada buah seperti jeruk dan stroberi, misalnya, meningkatkan imunitas. Serat dari apel dan pir melancarkan pencernaan dan membantu mengendalikan berat badan dengan memberikan rasa kenyang. Antioksidan dari blueberry dan anggur melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Kombinasi ini menjadikan salad buah sebagai pilihan makanan yang mendukung vitalitas dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Meningkatkan Imunitas

Konsumsi hidangan buah segar secara teratur memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh. Buah-buahan kaya akan vitamin dan mineral esensial, terutama vitamin C, yang berperan krusial dalam fungsi imun. Vitamin C merangsang produksi sel darah putih, yang merupakan komponen penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, kandungan antioksidan dalam buah-buahan membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan mengonsumsi beragam buah, tubuh mendapatkan spektrum nutrisi yang luas untuk mendukung respons imun yang optimal, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan berbagai patogen.

Menyehatkan Pencernaan

Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan sentral dalam penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah tubuh. Konsumsi hidangan yang kaya akan buah-buahan segar memberikan dampak positif terhadap fungsi pencernaan, memfasilitasi proses metabolisme dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Buah-buahan merupakan sumber serat alami yang sangat baik. Serat, baik larut maupun tidak larut, berperan penting dalam menjaga kelancaran pergerakan usus. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Serat tidak larut menambah volume feses, mempermudah proses eliminasi dan mencegah konstipasi. Contohnya, apel, pir, dan pisang mengandung serat yang signifikan.

  • Enzim Pencernaan Alami

    Beberapa jenis buah mengandung enzim pencernaan alami yang membantu memecah makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Misalnya, nanas mengandung bromelain, enzim yang membantu mencerna protein. Pepaya mengandung papain, yang memiliki fungsi serupa. Kehadiran enzim-enzim ini meringankan kerja sistem pencernaan dan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi.

  • Prebiotik Alami

    Buah-buahan tertentu mengandung prebiotik, yaitu serat makanan yang tidak dapat dicerna yang menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Contoh buah yang mengandung prebiotik antara lain pisang dan apel.

  • Hidrasi Optimal

    Kandungan air yang tinggi pada buah-buahan membantu menjaga hidrasi tubuh, termasuk saluran pencernaan. Hidrasi yang cukup penting untuk melancarkan pergerakan usus dan mencegah konstipasi. Kekurangan cairan dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, sehingga mengganggu proses pencernaan.

Dengan mengonsumsi hidangan buah secara teratur, individu dapat meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Kandungan serat, enzim, prebiotik, dan air dalam buah bekerja secara sinergis untuk melancarkan pergerakan usus, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Hal ini berkontribusi pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Sumber antioksidan

Kaitan antara konsumsi hidangan buah segar dan perannya sebagai sumber antioksidan terletak pada kandungan senyawa bioaktif yang melimpah di dalamnya. Antioksidan merupakan molekul yang mampu menetralkan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Buah-buahan, dengan ragam warna dan jenisnya, menawarkan spektrum antioksidan yang berbeda-beda.

Senyawa seperti vitamin C, vitamin E, beta-karoten, flavonoid, dan polifenol, yang banyak ditemukan dalam buah, bertindak sebagai antioksidan. Contohnya, buah beri seperti blueberry dan raspberry kaya akan antosianin, sejenis flavonoid yang memberikan warna biru dan merah tua serta memiliki sifat antioksidan kuat. Jeruk dan lemon mengandung vitamin C yang berperan penting dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Mangga dan wortel mengandung beta-karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, yang juga berfungsi sebagai antioksidan.

Dengan mengonsumsi hidangan yang terdiri dari beragam buah, tubuh mendapatkan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat memicu peradangan kronis dan merusak DNA, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit. Antioksidan membantu mencegah atau memperlambat proses ini, sehingga berkontribusi pada kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, memasukkan hidangan buah segar ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan asupan antioksidan dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Menjaga Hidrasi

Asupan cairan yang cukup krusial bagi fungsi tubuh optimal, seringkali terabaikan dalam rutinitas sehari-hari. Konsumsi buah-buahan, khususnya dalam bentuk hidangan segar, menawarkan cara yang lezat dan efektif untuk meningkatkan hidrasi, berkontribusi signifikan pada kesehatan secara keseluruhan.

  • Kandungan Air Alami yang Tinggi

    Sebagian besar buah-buahan memiliki kandungan air yang sangat tinggi, bahkan mencapai 80-95%. Mengonsumsi buah secara langsung memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan cairan harian tubuh. Contohnya, semangka, melon, dan stroberi merupakan pilihan yang sangat baik untuk menjaga hidrasi karena kandungan airnya yang melimpah. Kekurangan cairan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, kelelahan, dan gangguan pencernaan.

  • Elektrolit Alami

    Selain air, buah-buahan juga mengandung elektrolit alami, seperti kalium, natrium, dan magnesium. Elektrolit berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga fungsi saraf dan otot, serta mengatur tekanan darah. Kehilangan elektrolit melalui keringat dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan fungsi tubuh. Buah-buahan seperti pisang dan kelapa merupakan sumber elektrolit yang baik, membantu menggantikan elektrolit yang hilang dan menjaga keseimbangan cairan.

  • Tekstur yang Menyegarkan

    Tekstur buah-buahan yang renyah dan berair memberikan sensasi menyegarkan yang dapat merangsang keinginan untuk minum lebih banyak. Sensasi ini sangat bermanfaat, terutama bagi individu yang kurang menyadari pentingnya hidrasi atau kesulitan mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup. Pilihan buah yang beragam dengan tekstur yang berbeda-beda dapat membuat proses hidrasi menjadi lebih menyenangkan dan menarik.

  • Alternatif Minuman Manis yang Sehat

    Mengonsumsi hidangan buah dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan minuman manis yang tinggi gula dan kalori. Minuman manis seringkali mengandung sedikit nutrisi dan dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Buah-buahan, di sisi lain, menyediakan cairan, nutrisi, dan serat, menjadikannya pilihan yang lebih bijak untuk memuaskan dahaga dan menjaga kesehatan.

Dengan mengintegrasikan hidangan buah ke dalam pola makan sehari-hari, individu dapat secara efektif meningkatkan asupan cairan, menggantikan elektrolit yang hilang, dan menikmati manfaat hidrasi yang optimal. Pendekatan ini tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan energi dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Mengendalikan berat badan

Pengelolaan berat badan yang efektif merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah berbagai penyakit kronis. Konsumsi hidangan yang kaya akan buah-buahan segar dapat memainkan peran penting dalam mencapai dan mempertahankan berat badan ideal, melalui mekanisme yang saling terkait dan memberikan dampak positif bagi tubuh.

  • Kandungan Kalori yang Rendah

    Buah-buahan umumnya memiliki kandungan kalori yang relatif rendah dibandingkan dengan makanan olahan atau camilan tinggi lemak dan gula. Mengganti sebagian asupan kalori harian dengan buah dapat membantu mengurangi total asupan kalori secara keseluruhan, yang merupakan faktor penting dalam penurunan berat badan. Sebagai contoh, seporsi buah potong mengandung kalori yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sepotong kue atau sebungkus keripik kentang.

  • Efek Mengenyangkan dari Serat

    Kandungan serat yang tinggi pada buah-buahan memberikan efek mengenyangkan yang lebih lama. Serat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga membantu mengurangi rasa lapar dan keinginan untuk makan berlebihan. Konsumsi buah-buahan sebelum atau di antara waktu makan dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah konsumsi makanan yang tidak sehat. Apel, pir, dan jeruk merupakan contoh buah yang kaya akan serat.

  • Pengganti Camilan Tidak Sehat

    Hidangan buah dapat menjadi alternatif yang sehat dan memuaskan untuk menggantikan camilan tinggi gula, lemak, dan garam. Keinginan untuk mengonsumsi camilan seringkali menjadi penghalang dalam upaya menurunkan berat badan. Dengan memilih buah sebagai camilan, individu dapat memuaskan rasa lapar dan keinginan untuk makan sesuatu yang manis tanpa mengonsumsi kalori kosong atau bahan tambahan yang tidak sehat. Anggur, stroberi, dan kiwi merupakan pilihan camilan yang lezat dan bergizi.

  • Meningkatkan Metabolisme

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan tertentu dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam buah-buahan dapat mendukung fungsi metabolisme yang optimal, membantu tubuh membakar kalori lebih efisien. Contohnya, buah beri dan jeruk mengandung senyawa yang dapat meningkatkan termogenesis, yaitu proses produksi panas dalam tubuh yang dapat membakar kalori.

  • Memperbaiki Komposisi Tubuh

    Selain membantu menurunkan berat badan, konsumsi buah-buahan juga dapat membantu memperbaiki komposisi tubuh, yaitu rasio antara massa otot dan massa lemak. Nutrisi yang terkandung dalam buah-buahan, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, dapat mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan massa otot, sementara serat dan kandungan airnya membantu mengurangi massa lemak. Dengan demikian, konsumsi buah-buahan secara teratur dapat membantu membentuk tubuh yang lebih ramping dan sehat.

Melalui kombinasi kandungan kalori yang rendah, efek mengenyangkan dari serat, kemampuan menggantikan camilan tidak sehat, potensi meningkatkan metabolisme, dan efek positif pada komposisi tubuh, konsumsi buah-buahan segar secara teratur dapat menjadi strategi yang efektif dalam mengendalikan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pilihan buah yang beragam memungkinkan individu untuk menikmati hidangan yang bervariasi dan memuaskan, sambil tetap menjaga asupan kalori dan nutrisi yang seimbang.

Menyediakan energi

Ketersediaan energi yang cukup merupakan fondasi bagi aktivitas fisik dan mental sepanjang hari. Konsumsi hidangan buah berperan signifikan dalam menyediakan sumber energi berkelanjutan, bukan hanya lonjakan energi sesaat, yang esensial untuk menjaga produktivitas dan vitalitas.

  • Karbohidrat Kompleks dan Sederhana

    Buah-buahan mengandung kombinasi karbohidrat kompleks dan sederhana. Karbohidrat sederhana, seperti fruktosa dan glukosa, memberikan energi cepat yang mudah diserap tubuh. Sementara itu, karbohidrat kompleks, terutama serat, dicerna lebih lambat, menghasilkan pelepasan energi yang bertahap dan stabil. Kombinasi ini membantu menghindari lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang drastis, menjaga tingkat energi yang konsisten. Contohnya, pisang menyediakan energi cepat dari gula alami dan energi berkelanjutan dari serat.

  • Vitamin dan Mineral Esensial

    Beragam vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah-buahan memainkan peran penting dalam metabolisme energi. Vitamin B kompleks, misalnya, terlibat dalam mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Magnesium, mineral penting lainnya, membantu fungsi enzim yang terlibat dalam produksi energi. Kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan tingkat energi. Buah-buahan seperti alpukat dan kiwi kaya akan vitamin dan mineral esensial.

  • Hidrasi yang Optimal

    Kandungan air yang tinggi pada buah-buahan membantu menjaga hidrasi tubuh, yang penting untuk fungsi metabolisme energi yang optimal. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan kinerja fisik dan mental, serta kelelahan. Buah-buahan seperti semangka dan melon menyediakan cairan dan elektrolit yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung produksi energi yang efisien.

  • Tanpa Efek 'Crash' Gula

    Berbeda dengan makanan olahan dan minuman manis yang tinggi gula tambahan, buah-buahan menyediakan energi yang berkelanjutan tanpa efek 'crash' gula yang sering terjadi setelah konsumsi gula sederhana. Kandungan serat dalam buah membantu memperlambat penyerapan gula, mencegah lonjakan kadar gula darah yang diikuti oleh penurunan drastis. Hal ini membantu menjaga tingkat energi yang stabil dan menghindari kelelahan mendadak.

Dengan menyediakan kombinasi karbohidrat kompleks dan sederhana, vitamin dan mineral esensial, hidrasi yang optimal, dan tanpa efek 'crash' gula, konsumsi hidangan buah secara teratur berkontribusi signifikan pada ketersediaan energi berkelanjutan sepanjang hari. Ini mendukung aktivitas fisik dan mental, meningkatkan produktivitas, dan menjaga vitalitas tubuh. Pilihan buah yang bervariasi memungkinkan individu untuk menyesuaikan asupan energi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.

Menyehatkan kulit

Kondisi kulit yang sehat dan bercahaya seringkali mencerminkan kesehatan internal yang baik. Konsumsi hidangan yang kaya akan buah-buahan segar berkontribusi signifikan terhadap kesehatan kulit melalui berbagai mekanisme yang saling mendukung. Nutrisi yang terkandung dalam buah berperan penting dalam melindungi, memperbaiki, dan meregenerasi sel-sel kulit, menghasilkan tampilan yang lebih sehat dan awet muda.

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan stres, dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan masalah kulit lainnya. Buah-buahan kaya akan antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan flavonoid, yang membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan oksidatif. Konsumsi buah-buahan yang kaya antioksidan secara teratur membantu menjaga elastisitas kulit, mengurangi peradangan, dan mencegah kerusakan akibat paparan lingkungan.

  • Vitamin C Mendorong Produksi Kolagen

    Kolagen, protein struktural utama dalam kulit, bertanggung jawab atas kekenyalan, elastisitas, dan kelembapan kulit. Produksi kolagen alami menurun seiring bertambahnya usia, menyebabkan kulit menjadi kendur dan berkerut. Vitamin C, yang melimpah dalam buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi, berperan penting dalam sintesis kolagen. Konsumsi vitamin C yang cukup membantu meningkatkan produksi kolagen, menjaga kekenyalan kulit, dan mengurangi tampilan kerutan.

  • Hidrasi Mendukung Kelembapan Kulit

    Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih segar, kenyal, dan bercahaya. Kandungan air yang tinggi pada buah-buahan membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam ke luar. Konsumsi buah-buahan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka dan melon, membantu menjaga kelembapan kulit, mencegah kekeringan, dan mengurangi tampilan garis-garis halus.

  • Vitamin A Mendorong Regenerasi Sel Kulit

    Vitamin A, yang ditemukan dalam buah-buahan seperti mangga dan pepaya, penting untuk regenerasi sel kulit. Vitamin A membantu mempercepat pergantian sel kulit mati dengan sel kulit baru, menghasilkan kulit yang lebih halus, cerah, dan sehat. Vitamin A juga membantu mengurangi produksi sebum berlebih, yang dapat menyebabkan jerawat dan masalah kulit lainnya.

  • Nutrisi Esensial Memperbaiki dan Melindungi

    Selain vitamin dan antioksidan, buah-buahan juga mengandung nutrisi esensial lainnya, seperti mineral dan asam lemak sehat, yang penting untuk kesehatan kulit. Nutrisi ini membantu memperbaiki kerusakan kulit, melindungi kulit dari kerusakan lingkungan, dan menjaga fungsi pelindung kulit. Contohnya, alpukat kaya akan asam lemak sehat yang membantu menjaga kelembapan kulit dan melindungi kulit dari iritasi.

Dengan menyediakan kombinasi antioksidan, vitamin, hidrasi, dan nutrisi esensial, konsumsi hidangan buah secara teratur berkontribusi signifikan terhadap kesehatan kulit secara keseluruhan. Nutrisi ini bekerja secara sinergis untuk melindungi, memperbaiki, dan meregenerasi sel-sel kulit, menghasilkan tampilan yang lebih sehat, bercahaya, dan awet muda. Memilih buah-buahan dengan warna dan jenis yang beragam memastikan asupan nutrisi yang komprehensif untuk mendukung kesehatan kulit yang optimal.

Tips untuk Mengoptimalkan Konsumsi Hidangan Buah Segar

Mengintegrasikan beragam buah ke dalam pola makan harian dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Untuk memaksimalkan potensi manfaat ini, perlu diperhatikan beberapa tips berikut.

Tip 1: Variasikan Jenis Buah
Pilihlah berbagai jenis buah dengan warna dan tekstur yang berbeda. Setiap jenis buah memiliki profil nutrisi yang unik. Kombinasi yang beragam memastikan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang komprehensif. Contohnya, kombinasikan buah beri (kaya antioksidan), jeruk (tinggi vitamin C), dan pisang (sumber kalium).

Tip 2: Perhatikan Porsi yang Dikonsumsi
Meskipun buah-buahan menyehatkan, tetap perhatikan porsi yang dikonsumsi. Konsumsi berlebihan, terutama buah dengan kandungan gula tinggi, dapat berkontribusi pada asupan kalori berlebih. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan kalori harian dan aktivitas fisik. Rekomendasi umum adalah sekitar 1-2 porsi buah per hari.

Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein dan Lemak Sehat
Untuk meningkatkan rasa kenyang dan menstabilkan kadar gula darah, pertimbangkan untuk mengombinasikan hidangan buah dengan sumber protein dan lemak sehat. Tambahkan yogurt Yunani (protein tinggi), kacang-kacangan (lemak sehat), atau biji-bijian (serat dan protein) ke dalam hidangan buah.

Tip 4: Pilih Buah Segar dan Musiman
Buah segar yang sedang musim cenderung memiliki rasa yang lebih enak dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Hindari buah kalengan atau yang diawetkan dengan tambahan gula. Jika memungkinkan, pilih buah organik untuk mengurangi paparan pestisida.

Dengan menerapkan tips ini, individu dapat mengoptimalkan manfaat kesehatan dari konsumsi buah-buahan dan menjadikannya bagian integral dari gaya hidup sehat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi terhadap diet kaya buah-buahan secara konsisten menunjukan korelasi positif dengan peningkatan parameter kesehatan. Studi epidemiologis berskala besar telah mengamati penurunan insiden penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker pada populasi dengan asupan buah yang tinggi. Mekanisme yang mendasari efek protektif ini sering dikaitkan dengan kandungan antioksidan, serat, dan fitokimia yang terdapat dalam buah-buahan.

Sebagai contoh, sebuah penelitian kohort yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition meneliti hubungan antara konsumsi buah dan risiko penyakit jantung koroner pada lebih dari 70.000 wanita selama periode 20 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa wanita dengan asupan buah tertinggi (lebih dari tiga porsi per hari) memiliki risiko penyakit jantung koroner 27% lebih rendah dibandingkan wanita dengan asupan buah terendah (kurang dari satu porsi per hari). Studi ini menggunakan kuesioner frekuensi makanan untuk mengukur asupan buah dan mengendalikan faktor perancu potensial seperti usia, indeks massa tubuh, dan riwayat merokok.

Meskipun bukti epidemiologis mendukung efek protektif konsumsi buah, beberapa peneliti berpendapat bahwa manfaat tersebut mungkin disebabkan oleh faktor gaya hidup sehat lainnya yang terkait dengan diet kaya buah-buahan, seperti aktivitas fisik teratur dan menghindari merokok. Selain itu, jenis buah yang berbeda memiliki profil nutrisi yang berbeda pula, dan efek kesehatan spesifik dari masing-masing jenis buah masih perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian intervensi terkontrol secara acak diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan sebab-akibat antara konsumsi buah dan hasil kesehatan.

Pembaca dianjurkan untuk meninjau bukti ilmiah yang tersedia secara kritis dan mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum menarik kesimpulan tentang dampak konsumsi buah pada kesehatan. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis buah, porsi yang dikonsumsi, dan konteks diet dan gaya hidup secara keseluruhan.