7 Manfaat Buah Mangga Muda yang Bikin Penasaran!
Jumat, 20 Juni 2025 oleh journal
Konsumsi mangga yang belum matang memberikan sejumlah efek positif bagi tubuh. Kandungan vitamin C yang tinggi berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, senyawa aktif dalam buah tersebut dipercaya membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko gangguan lambung. Beberapa penelitian juga mengindikasikan potensi buah ini dalam mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan jantung.
Konsumsi mangga mentah dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, moderasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal.
- Dr. Amelia Rahmawati, Spesialis Gizi Klinik
Pendapat tersebut sejalan dengan penelitian terkini yang menyoroti potensi buah yang belum matang ini dalam mendukung kesehatan. Beberapa manfaat utamanya berasal dari kandungan vitamin C, antioksidan, dan serat yang tinggi.
Vitamin C berperan krusial dalam meningkatkan sistem imun tubuh, membantu melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Antioksidan, seperti polifenol, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Serat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus. Selain itu, buah ini mengandung pektin, serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa buah yang belum matang memiliki rasa asam yang kuat dan kandungan asam yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat memicu masalah pencernaan seperti sakit perut dan diare, terutama pada individu dengan sensitivitas lambung. Disarankan untuk mengonsumsi dalam jumlah sedang, misalnya satu buah kecil per hari, dan memperhatikan reaksi tubuh. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti maag atau gangguan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara rutin.
Manfaat Buah Mangga Muda
Buah mangga muda menawarkan beragam keuntungan kesehatan, berasal dari kandungan nutrisi esensial. Pemahaman terhadap manfaat ini memungkinkan pemanfaatan optimal dalam menunjang kesehatan tubuh.
- Meningkatkan Imunitas
- Melancarkan Pencernaan
- Mengontrol Gula Darah
- Menyehatkan Jantung
- Sumber Antioksidan
- Mencegah Dehidrasi
- Menurunkan Berat Badan
Kandungan vitamin C yang tinggi pada buah mangga muda berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melindungi tubuh dari infeksi. Seratnya melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan berkontribusi pada kesehatan usus. Senyawa aktif tertentu berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah, bermanfaat bagi penderita diabetes. Kandungan antioksidannya melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis. Konsumsi yang moderat, dikombinasikan dengan pola makan sehat, dapat mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Meningkatkan Imunitas
Kandungan vitamin C yang melimpah dalam mangga yang belum matang menjadikannya kontributor signifikan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin C, atau asam askorbat, merupakan antioksidan kuat yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan dan melemahkan respons imun. Dengan menetralkan radikal bebas, vitamin C membantu menjaga integritas sel-sel imun, sehingga memungkinkan mereka berfungsi optimal dalam melawan infeksi virus dan bakteri. Selain itu, vitamin C merangsang produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang merupakan komponen kunci dari sistem kekebalan adaptif dan bawaan. Peningkatan jumlah sel darah putih ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen berbahaya. Dengan demikian, konsumsi mangga yang masih hijau dapat menjadi strategi alami untuk meningkatkan resistensi tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi.
Melancarkan Pencernaan
Keterkaitan antara konsumsi mangga mentah dan kelancaran sistem pencernaan merupakan salah satu aspek penting dari potensi kesehatan yang ditawarkan. Buah yang belum matang ini mengandung komponen-komponen yang secara sinergis mendukung fungsi optimal saluran pencernaan.
- Kandungan Serat Tinggi
Mangga muda kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut, seperti pektin, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa dan membantu mengatur kadar gula darah. Serat tidak larut meningkatkan volume tinja, merangsang pergerakan usus, dan mencegah sembelit. Kombinasi keduanya memastikan proses pencernaan yang lebih efisien dan teratur.
- Enzim Pencernaan Alami
Buah ini mengandung enzim amilase yang membantu memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, memudahkan penyerapan nutrisi. Enzim ini sangat berguna bagi individu yang mengalami kesulitan mencerna karbohidrat atau memiliki gangguan pankreas. Kehadiran enzim alami ini meringankan beban kerja sistem pencernaan dan meningkatkan efisiensi penyerapan makanan.
- Efek Prebiotik
Serat dalam mangga mentah berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus (probiotik). Dengan menstimulasi pertumbuhan bakteri menguntungkan, buah ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
- Mengurangi Risiko Gangguan Lambung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mangga mentah dalam jumlah moderat dapat membantu mengurangi risiko gangguan lambung, seperti keasaman berlebih. Senyawa aktif dalam buah ini dapat menetralkan asam lambung dan melindungi lapisan lambung dari iritasi. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek sebaliknya, terutama bagi individu dengan sensitivitas lambung.
Dengan demikian, konsumsi mangga yang belum matang, dalam porsi yang tepat, dapat memberikan dukungan signifikan bagi kesehatan pencernaan. Kandungan serat, enzim alami, dan efek prebiotik bekerja sama untuk memastikan proses pencernaan yang lancar, penyerapan nutrisi yang optimal, dan keseimbangan mikrobiota usus yang sehat. Hal ini pada gilirannya berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Mengontrol Gula Darah
Potensi buah mangga yang belum matang dalam memengaruhi kadar glukosa dalam darah menjadi area perhatian khusus, terutama bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes. Beberapa komponen bioaktif di dalamnya menunjukkan kemampuan untuk berkontribusi pada regulasi glukosa yang lebih baik.
- Serat Larut (Pektin)
Pektin, sejenis serat larut yang terdapat dalam buah ini, membentuk gel dalam saluran pencernaan. Proses ini memperlambat penyerapan glukosa dari makanan, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Efek ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 yang rentan terhadap fluktuasi glukosa yang drastis.
- Indeks Glikemik (IG) yang Relatif Rendah
Meskipun mengandung karbohidrat, buah ini memiliki IG yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan mangga matang. IG mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menghasilkan peningkatan glukosa yang lebih bertahap dan terkendali.
- Senyawa Antioksidan (Polifenol)
Polifenol, seperti mangiferin, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa polifenol dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kontrol glikemik secara keseluruhan.
- Pengaruh pada Metabolisme Karbohidrat
Beberapa studi awal mengindikasikan bahwa ekstrak buah ini dapat memengaruhi enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Dengan menghambat aktivitas enzim-enzim ini, buah ini dapat memperlambat pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, sehingga mengurangi penyerapan glukosa ke dalam darah.
- Pentingnya Konsumsi Moderat
Meskipun memiliki potensi dalam mengontrol gula darah, penting untuk mengonsumsi buah ini dalam jumlah moderat. Konsumsi berlebihan dapat tetap menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama bagi individu yang sensitif terhadap karbohidrat. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dianjurkan untuk menentukan porsi yang tepat.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa konsumsi mangga yang belum matang, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan kontribusi positif dalam pengendalian kadar glukosa darah. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan mekanisme kerja yang lebih rinci, serta dosis optimal untuk mencapai efek terapeutik.
Menyehatkan Jantung
Kontribusi buah mangga mentah terhadap kesehatan kardiovaskular terletak pada beberapa komponen bioaktif yang berpotensi melindungi jantung dan pembuluh darah. Efek ini tidak hanya berasal dari satu nutrisi tunggal, melainkan interaksi kompleks antara berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya.
- Kalium: Kandungan kalium yang cukup berperan dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium, mineral yang sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Dengan menjaga keseimbangan elektrolit ini, risiko hipertensi, faktor risiko utama penyakit jantung, dapat diminimalkan.
- Serat: Tingginya kandungan serat, khususnya serat larut seperti pektin, berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat"). Serat larut mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar kolesterol LDL mengurangi risiko pembentukan plak di arteri (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Antioksidan: Buah ini mengandung berbagai antioksidan, termasuk vitamin C dan polifenol, yang melindungi sel-sel jantung dan pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan kronis dan oksidasi kolesterol LDL, proses yang berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga integritas pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Mangiferin: Senyawa polifenol unik yang ditemukan dalam mangga, termasuk yang belum matang, telah menunjukkan potensi kardioprotektif dalam beberapa penelitian. Mangiferin dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi endotel (lapisan dalam pembuluh darah). Endotel yang sehat penting untuk menjaga kelenturan pembuluh darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah.
- Efek Anti-inflamasi: Peradangan kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa bioaktif dalam buah ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh, termasuk di jantung dan pembuluh darah. Pengurangan peradangan dapat memperlambat perkembangan aterosklerosis dan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan jantung. Pola makan seimbang, olahraga teratur, pengendalian stres, dan menghindari merokok tetap merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan kardiovaskular secara optimal. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dianjurkan untuk mendapatkan panduan personalisasi mengenai diet dan gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Sumber Antioksidan
Kandungan antioksidan yang signifikan merupakan salah satu aspek krusial yang mendasari potensi kesehatan dari konsumsi mangga yang belum mencapai kematangan optimal. Antioksidan adalah molekul yang mampu menetralkan radikal bebas, senyawa tidak stabil yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh dan paparan lingkungan (misalnya, polusi, radiasi UV). Radikal bebas dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang disebut stres oksidatif, yang berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
Buah ini kaya akan berbagai jenis antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin A, dan polifenol. Vitamin C, selain berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, juga merupakan antioksidan kuat yang larut dalam air, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif di lingkungan berair tubuh. Vitamin A, dalam bentuk beta-karoten, adalah antioksidan yang larut dalam lemak, penting untuk kesehatan mata dan kulit, serta melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berlemak tubuh. Polifenol, seperti mangiferin, quercetin, dan asam galat, adalah kelompok antioksidan yang beragam dengan sifat anti-inflamasi dan antikanker. Mangiferin, khususnya, merupakan senyawa unik yang ditemukan dalam mangga dan telah menunjukkan potensi perlindungan terhadap kerusakan DNA dan modulasi jalur sinyal seluler yang terlibat dalam pertumbuhan kanker.
Konsumsi buah ini secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh, mengurangi stres oksidatif, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Efek ini berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat antioksidan optimal diperoleh melalui konsumsi makanan yang kaya akan berbagai jenis antioksidan, bukan hanya dari satu sumber saja. Kombinasi mangga mentah dengan buah-buahan dan sayuran lainnya yang kaya antioksidan akan memberikan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap stres oksidatif.
Mencegah Dehidrasi
Kebutuhan hidrasi tubuh yang adekuat merupakan fondasi kesehatan yang optimal. Konsumsi buah-buahan dengan kandungan air tinggi berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Integrasi buah yang belum matang dalam pola makan dapat menjadi strategi efektif dalam mencegah dehidrasi, terutama pada kondisi cuaca panas atau setelah aktivitas fisik intens.
- Kandungan Air Tinggi
Buah ini memiliki kandungan air yang cukup signifikan, menjadikannya sumber hidrasi alami. Air merupakan komponen esensial dalam berbagai proses fisiologis, termasuk regulasi suhu tubuh, transportasi nutrisi, dan pembuangan limbah. Asupan air yang cukup membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah gejala dehidrasi, seperti kelelahan, pusing, dan sakit kepala.
- Elektrolit Alami
Selain air, buah ini juga mengandung elektrolit, seperti kalium dan natrium, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Elektrolit berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf serta otot. Kehilangan elektrolit melalui keringat dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan fungsi tubuh. Konsumsi buah ini membantu menggantikan elektrolit yang hilang, meskipun perlu diingat bahwa minuman elektrolit khusus mungkin diperlukan untuk rehidrasi setelah aktivitas fisik yang sangat intens.
- Tekstur yang Menyegarkan
Tekstur renyah dan rasa asam segar dari buah ini dapat memberikan sensasi menyegarkan dan merangsang produksi air liur. Air liur membantu membasahi mulut dan tenggorokan, mengurangi rasa haus dan meningkatkan kenyamanan saat cuaca panas. Sensasi menyegarkan ini dapat mendorong konsumsi air yang lebih banyak, sehingga membantu mencegah dehidrasi.
- Alternatif Minuman Manis
Konsumsi buah ini dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan minuman manis yang seringkali tinggi kalori dan rendah nutrisi. Minuman manis dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan berkontribusi pada dehidrasi karena efek diuretiknya. Buah ini memberikan hidrasi alami dengan kandungan gula yang lebih rendah dan tambahan nutrisi penting.
- Mudah Dikonsumsi
Buah ini relatif mudah dikonsumsi, baik secara langsung maupun sebagai campuran dalam salad atau minuman. Kemudahan ini menjadikannya pilihan yang praktis untuk menjaga hidrasi sepanjang hari, terutama bagi individu yang sibuk atau kurang menyukai minum air putih dalam jumlah banyak.
- Peran dalam Diet Seimbang
Mencegah dehidrasi merupakan bagian integral dari diet seimbang. Konsumsi buah ini, sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi dan kaya akan buah-buahan dan sayuran, berkontribusi pada hidrasi yang optimal dan asupan nutrisi yang lengkap.
Dengan demikian, konsumsi buah ini dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencegah dehidrasi, terutama jika diintegrasikan dalam pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif. Kandungan air, elektrolit, tekstur menyegarkan, dan kemudahan konsumsi menjadikannya pilihan yang praktis dan bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Menurunkan Berat Badan
Potensi buah mangga yang belum matang dalam mendukung program penurunan berat badan berkorelasi dengan beberapa faktor kunci yang memengaruhi metabolisme dan rasa kenyang. Mekanisme ini tidak bersifat tunggal, melainkan merupakan interaksi kompleks antara kandungan serat, efek pada regulasi gula darah, dan pengaruh terhadap asupan kalori secara keseluruhan.
- Kandungan Serat Tinggi: Serat, khususnya serat larut, berperan penting dalam menciptakan rasa kenyang. Serat larut menyerap air di saluran pencernaan, membentuk gel yang memperlambat pengosongan lambung dan memperpanjang rasa kenyang setelah makan. Hal ini dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dengan menekan nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
- Regulasi Gula Darah: Seperti yang telah dibahas sebelumnya, buah yang belum matang dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Fluktuasi kadar gula darah yang drastis dapat memicu rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan. Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, buah ini dapat membantu mengurangi keinginan tersebut dan mendukung upaya penurunan berat badan.
- Rendah Kalori: Dibandingkan dengan mangga matang yang lebih manis, buah yang belum matang umumnya memiliki kandungan kalori yang lebih rendah. Mengganti camilan tinggi kalori dengan porsi moderat buah ini dapat membantu mengurangi asupan kalori harian tanpa mengorbankan nutrisi penting.
- Efek Diuretik Ringan: Beberapa komponen dalam buah ini memiliki efek diuretik ringan, yang dapat membantu mengurangi retensi air dalam tubuh. Meskipun efek ini tidak secara langsung membakar lemak, pengurangan retensi air dapat memberikan kesan penurunan berat badan yang lebih cepat dan meningkatkan motivasi.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan: Sistem pencernaan yang sehat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal dan pembuangan limbah yang efisien. Kandungan serat dalam buah ini membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Sistem pencernaan yang sehat dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mendukung upaya penurunan berat badan.
Penting untuk dicatat bahwa konsumsi buah ini saja tidak akan secara ajaib menurunkan berat badan. Penurunan berat badan yang efektif membutuhkan pendekatan holistik yang mencakup pola makan seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik. Buah ini dapat menjadi komponen yang bermanfaat dalam rencana penurunan berat badan yang komprehensif, tetapi bukan merupakan solusi tunggal. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya disarankan untuk mendapatkan panduan personalisasi mengenai diet dan gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan Mangga Muda
Pemanfaatan optimal buah yang belum matang ini membutuhkan pemahaman dan penerapan strategi konsumsi yang tepat. Berikut beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan.
Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat memicu masalah pencernaan akibat kandungan asamnya yang tinggi. Batasi asupan harian, misalnya satu buah kecil, dan perhatikan reaksi tubuh.
Tip 2: Kombinasikan dengan Makanan Seimbang
Integrasikan buah ini dalam pola makan yang bervariasi dan kaya akan buah-buahan, sayuran, dan sumber protein sehat. Kombinasi ini memastikan asupan nutrisi yang lengkap dan sinergis.
Tip 3: Hindari Konsumsi Saat Perut Kosong
Keasaman buah ini dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi saat perut kosong. Sebaiknya konsumsi setelah makan atau sebagai bagian dari makanan.
Tip 4: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setiap individu memiliki toleransi yang berbeda. Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi buah ini. Jika timbul gejala tidak nyaman, kurangi asupan atau hentikan konsumsi.
Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan lambung atau diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi secara rutin.
Penerapan tips ini memungkinkan pemanfaatan optimal potensi kesehatan yang ditawarkan oleh buah tersebut, dengan tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan individu.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian awal mengenai efek konsumsi mangga yang belum matang terhadap kesehatan menunjukkan hasil yang menjanjikan, meskipun diperlukan kajian lebih mendalam untuk memahami mekanisme kerja secara utuh dan memastikan keamanan jangka panjang. Beberapa studi in vitro (uji laboratorium) menyoroti aktivitas antioksidan dari ekstrak buah tersebut, menunjukkan kemampuannya dalam menetralkan radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Studi pada hewan coba juga memberikan indikasi potensi dalam regulasi kadar glukosa darah dan penurunan kadar kolesterol.
Studi kasus pada populasi tertentu yang secara tradisional mengonsumsi mangga muda juga memberikan wawasan berharga. Observasi terhadap kelompok masyarakat di wilayah tropis yang menjadikan buah ini sebagai bagian dari diet sehari-hari menunjukkan prevalensi penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 yang relatif rendah. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi observasional semacam ini tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat dan dipengaruhi oleh berbagai faktor gaya hidup lainnya.
Terdapat perdebatan mengenai dosis optimal dan potensi efek samping dari konsumsi buah yang belum matang. Beberapa ahli gizi berpendapat bahwa konsumsi berlebihan dapat memicu masalah pencernaan dan memperburuk kondisi medis tertentu. Sementara itu, peneliti lain menekankan pentingnya mempertimbangkan varietas mangga yang berbeda dan tingkat kematangan buah, karena kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dapat bervariasi secara signifikan.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat diperlukan untuk memahami potensi manfaat dan risiko konsumsi mangga yang belum matang. Kajian meta-analisis yang menggabungkan hasil dari berbagai studi akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif. Selain itu, penelitian klinis terkontrol pada manusia dengan desain yang cermat dan ukuran sampel yang memadai sangat penting untuk mengkonfirmasi efek yang teramati dalam studi in vitro dan pada hewan coba, serta untuk menentukan dosis yang aman dan efektif untuk tujuan kesehatan tertentu.