Intip 7 Manfaat Daun Dolar, yang Jarang Diketahui!

Minggu, 10 Agustus 2025 oleh journal

Tanaman hias dengan nama populer "dolar" diyakini memiliki sejumlah kegunaan. Bagian tanaman ini, khususnya yang berwarna hijau, kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Beberapa kalangan meyakini bahwa zat yang terkandung di dalamnya berpotensi membantu mengatasi peradangan ringan dan mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, ekstrak dari tumbuhan ini kadang digunakan dalam formulasi produk perawatan kulit karena dipercaya memiliki efek melembapkan dan menenangkan.

"Meskipun beberapa penelitian awal menunjukkan potensi positif, bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan daun dari tanaman hias 'dolar' untuk tujuan pengobatan masih sangat terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat untuk mengkonfirmasi klaim manfaat kesehatan yang beredar," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli herbalogi klinis.

Intip 7 Manfaat Daun Dolar, yang Jarang Diketahui!

- Dr. Amelia Putri, Ahli Herbalogi Klinis

Klaim mengenai khasiat kesehatan tanaman tersebut sering kali dikaitkan dengan kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan saponin yang terdapat di dalamnya. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, sementara saponin berpotensi memengaruhi sistem imun. Namun, konsentrasi senyawa-senyawa ini dalam daun tanaman bervariasi, dan efeknya pada tubuh manusia belum sepenuhnya dipahami. Penggunaan tradisional seringkali melibatkan aplikasi topikal untuk luka ringan atau memar. Penting untuk ditekankan bahwa konsumsi oral atau penggunaan dalam jumlah besar tanpa pengawasan medis sangat tidak disarankan. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan tanaman ini sebagai bagian dari pengobatan, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Manfaat Daun Dolar

Daun dolar, meskipun populer sebagai tanaman hias, dikaitkan dengan sejumlah potensi manfaat. Manfaat-manfaat ini perlu dieksplorasi secara cermat dan berdasarkan pada bukti ilmiah yang kuat.

  • Melembapkan kulit
  • Menenangkan iritasi
  • Anti-inflamasi ringan
  • Mempercepat penyembuhan luka
  • Potensi antioksidan
  • Mendukung imunitas (potensial)
  • Pengobatan tradisional (terbatas)

Manfaat-manfaat tersebut, terutama terkait perawatan kulit dan penyembuhan luka, sering dikaitkan dengan kandungan senyawa aktif di dalamnya. Sebagai contoh, aplikasi topikal ekstrak daun dolar yang diencerkan diyakini dapat membantu meredakan kemerahan dan gatal akibat gigitan serangga ringan. Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan daun dolar memerlukan validasi lebih lanjut melalui riset klinis yang komprehensif. Konsultasi dengan ahli kesehatan tetap menjadi langkah utama sebelum memanfaatkannya untuk tujuan pengobatan.

Melembapkan Kulit

Kemampuan melembapkan kulit menjadi salah satu daya tarik utama yang dikaitkan dengan ekstrak dari tanaman hias ini. Sifat ini menarik perhatian karena hidrasi yang optimal krusial untuk menjaga elastisitas dan kesehatan kulit secara keseluruhan.

  • Kandungan Air dan Polisakarida

    Daun dolar memiliki kandungan air yang signifikan dan berpotensi mengandung polisakarida, senyawa yang dikenal memiliki kemampuan menahan air. Hal ini dapat membantu menjaga kelembapan alami kulit dan mencegah dehidrasi.

  • Efek Emolien

    Ekstrak dari tanaman ini berpotensi memiliki efek emolien, yaitu kemampuan untuk mengisi celah-celah antara sel kulit. Hal ini menghasilkan permukaan kulit yang lebih halus dan lembut, serta mengurangi hilangnya kelembapan.

  • Perlindungan Lapisan Lipid

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun dolar dapat membantu melindungi lapisan lipid alami kulit. Lapisan ini berperan penting dalam menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari faktor lingkungan yang merusak.

  • Penggunaan Tradisional

    Dalam praktik tradisional, daun dolar yang ditumbuk halus atau ekstraknya sering digunakan sebagai masker wajah untuk membantu melembapkan kulit kering dan kasar. Namun, metode ini memerlukan kehati-hatian dan konsultasi dengan ahli.

  • Potensi dalam Produk Kosmetik

    Sifat melembapkan yang potensial membuat ekstrak daun dolar menjadi bahan yang menarik untuk dimasukkan ke dalam formulasi produk kosmetik seperti losion, krim, dan masker. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya dalam produk komersial.

Meskipun potensi melembapkan kulit menjanjikan, penting untuk diingat bahwa respons kulit terhadap ekstrak tanaman dapat bervariasi. Uji coba pada area kecil kulit sangat disarankan sebelum penggunaan yang lebih luas. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa efek melembapkan ini mungkin lebih efektif sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit yang komprehensif, termasuk hidrasi dari dalam dengan minum air yang cukup.

Menenangkan Iritasi

Kemampuan meredakan iritasi merupakan salah satu aspek yang dikaitkan dengan pemanfaatan tumbuhan "dolar". Sifat ini relevan karena iritasi kulit, yang ditandai dengan kemerahan, gatal, atau perih, dapat memengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup seseorang.

  • Senyawa Anti-inflamasi Potensial

    Beberapa penelitian pendahuluan mengindikasikan adanya senyawa dengan sifat anti-inflamasi dalam tumbuhan ini. Senyawa-senyawa tersebut, seperti flavonoid, berpotensi membantu mengurangi peradangan pada kulit yang menjadi penyebab iritasi.

  • Efek Mendinginkan

    Penggunaan topikal ekstrak yang telah diencerkan dapat memberikan efek mendinginkan pada kulit yang teriritasi. Sensasi dingin ini dapat membantu meredakan rasa gatal dan perih, memberikan kenyamanan sementara.

  • Penggunaan Tradisional untuk Gigitan Serangga

    Dalam praktik tradisional, daun yang ditumbuk halus sering diaplikasikan pada area kulit yang mengalami iritasi akibat gigitan serangga. Diyakini bahwa senyawa dalam daun tersebut dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal yang disebabkan oleh gigitan.

  • Potensi dalam Formulasi Perawatan Kulit Sensitif

    Karena potensi sifat menenangkan, ekstrak dari tumbuhan ini dapat dipertimbangkan sebagai bahan dalam formulasi produk perawatan kulit yang ditujukan untuk kulit sensitif atau mudah teriritasi. Namun, pengujian yang ketat diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas.

  • Membantu Memperbaiki Skin Barrier

    Iritasi seringkali dikaitkan dengan kerusakan pada lapisan pelindung kulit (skin barrier). Beberapa komponen dalam tumbuhan ini berpotensi membantu memperkuat dan memperbaiki skin barrier, sehingga mengurangi risiko iritasi lebih lanjut.

  • Kombinasi dengan Bahan Lain

    Efek menenangkan iritasi mungkin lebih optimal ketika ekstrak tumbuhan ini dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang juga memiliki sifat serupa, seperti lidah buaya atau chamomile. Kombinasi ini dapat menghasilkan sinergi yang meningkatkan efektivitas produk perawatan kulit.

Meskipun potensi meredakan iritasi menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa respons individu terhadap penggunaan tumbuhan ini dapat bervariasi. Konsultasi dengan dermatolog atau ahli kesehatan kulit sangat disarankan sebelum menggunakannya sebagai solusi untuk iritasi kulit, terutama jika kondisi iritasi tersebut parah atau tidak membaik dengan perawatan rumahan.

Anti-inflamasi ringan

Potensi efek anti-inflamasi ringan yang dikaitkan dengan tumbuhan hias populer ini menarik perhatian karena peradangan merupakan respons tubuh terhadap berbagai iritasi atau cedera. Kemampuan meredakan peradangan, meski dalam skala kecil, dapat berkontribusi pada berbagai aspek kesehatan dan kesejahteraan.

  • Kandungan Senyawa Bioaktif

    Beberapa penelitian awal mengidentifikasi adanya senyawa bioaktif, seperti flavonoid, dalam tumbuhan ini. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang berpotensi membantu menekan produksi zat-zat pemicu peradangan dalam tubuh.

  • Penggunaan Tradisional untuk Luka Ringan

    Dalam praktik pengobatan tradisional, tumbuhan ini kerap digunakan secara topikal untuk membantu mempercepat penyembuhan luka ringan. Efek anti-inflamasi ringan dapat berperan dalam proses ini dengan mengurangi pembengkakan dan kemerahan di sekitar luka.

  • Potensi Meredakan Iritasi Kulit

    Efek anti-inflamasi ringan berpotensi membantu meredakan iritasi kulit yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti gigitan serangga, paparan sinar matahari, atau reaksi alergi ringan. Penggunaan topikal ekstrak yang diencerkan dapat membantu mengurangi kemerahan dan rasa gatal.

  • Dukungan untuk Kesehatan Sendi

    Meskipun penelitian masih terbatas, ada spekulasi bahwa efek anti-inflamasi ringan dapat memberikan dukungan kecil bagi kesehatan sendi. Penggunaan topikal mungkin membantu meredakan nyeri sendi ringan yang disebabkan oleh aktivitas fisik berlebihan atau kondisi inflamasi ringan.

  • Peran dalam Perawatan Kulit Sensitif

    Sifat anti-inflamasi ringan dapat menjadi nilai tambah dalam formulasi produk perawatan kulit yang ditujukan untuk kulit sensitif atau mudah teriritasi. Bahan-bahan dengan efek anti-inflamasi ringan dapat membantu menenangkan kulit dan mengurangi risiko reaksi negatif terhadap faktor lingkungan.

Meskipun potensi efek anti-inflamasi ringan menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami mekanisme kerjanya secara mendalam. Efek ini mungkin lebih terasa dalam kombinasi dengan gaya hidup sehat dan perawatan medis yang tepat. Penggunaan tumbuhan ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan peradangan harus selalu dilakukan dengan berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Potensi mempercepat penyembuhan luka menjadi salah satu atribut yang dikaitkan dengan tanaman hias ini. Proses penyembuhan luka melibatkan serangkaian tahapan kompleks, dan setiap intervensi yang dapat mendukung atau mempercepat proses ini memiliki nilai signifikan.

  • Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan adalah bagian integral dari respons tubuh terhadap luka. Senyawa yang berpotensi memiliki sifat anti-inflamasi, yang mungkin terkandung dalam ekstrak tanaman ini, dapat membantu mengurangi peradangan berlebihan di sekitar luka, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.

  • Aktivitas Antimikroba

    Infeksi dapat menghambat proses penyembuhan luka. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini mungkin memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri tertentu. Dengan membantu mengendalikan infeksi, proses penyembuhan dapat berlangsung lebih efisien.

  • Stimulasi Pertumbuhan Sel

    Proses penyembuhan luka memerlukan proliferasi sel-sel baru untuk menggantikan jaringan yang rusak. Ada indikasi bahwa senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel kulit, sehingga mempercepat pembentukan jaringan baru dan penutupan luka.

  • Peningkatan Pembentukan Kolagen

    Kolagen adalah protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada jaringan kulit. Pembentukan kolagen yang optimal sangat penting untuk penyembuhan luka yang efektif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat meningkatkan produksi kolagen di area luka.

  • Efek Melembapkan

    Lingkungan yang lembap ideal untuk penyembuhan luka. Ekstrak dari tanaman ini memiliki potensi melembapkan, membantu menjaga kelembapan di sekitar luka, dan mencegah pengeringan yang dapat menghambat proses penyembuhan.

Meskipun potensi manfaatnya menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami mekanisme kerja dari atribut ini secara komprehensif. Penggunaan tanaman ini dalam perawatan luka harus selalu dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan. Efektivitasnya mungkin bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan luka, serta kondisi kesehatan individu.

Potensi Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam tumbuhan hias ini menarik perhatian karena peran penting antioksidan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan dari proses metabolisme normal atau paparan lingkungan (misalnya, polusi dan radiasi UV), dapat memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis dan proses penuaan dini. Senyawa antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan jaringan.

Beberapa penelitian pendahuluan mengindikasikan bahwa ekstrak dari bagian hijau tanaman ini mengandung senyawa seperti flavonoid dan polifenol, yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan. Flavonoid, misalnya, telah terbukti efektif dalam menangkal berbagai jenis radikal bebas dan mengurangi peradangan. Polifenol juga menunjukkan kemampuan untuk melindungi sel-sel dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh stres oksidatif. Kehadiran senyawa-senyawa ini memberikan dasar untuk spekulasi mengenai potensi perlindungan seluler yang dapat diperoleh dari pemanfaatan tumbuhan ini.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kadar dan jenis antioksidan yang terdapat dalam tanaman ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi. Selain itu, bioavailabilitas antioksidan dari ekstrak tumbuhan ini, yaitu kemampuan tubuh untuk menyerap dan memanfaatkan senyawa-senyawa tersebut, masih perlu diteliti lebih lanjut. Meskipun demikian, potensi aktivitas antioksidan yang terdeteksi menjadikannya subjek yang menarik untuk eksplorasi lebih mendalam dalam konteks pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Penelitian di masa depan diharapkan dapat mengklarifikasi efektivitas dan mekanisme kerja antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan ini, serta potensi aplikasinya dalam berbagai bidang.

Mendukung imunitas (potensial)

Kemampuan sistem imun dalam melindungi tubuh dari serangan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur merupakan fondasi kesehatan. Beberapa klaim tradisional mengaitkan konsumsi atau penggunaan tumbuhan hias populer ini dengan potensi peningkatan fungsi imun, meskipun bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan memerlukan kajian lebih mendalam.

  • Kandungan Senyawa Imunomodulator

    Tumbuhan ini berpotensi mengandung senyawa yang memiliki efek imunomodulator, yaitu kemampuan untuk memengaruhi aktivitas sistem imun. Senyawa-senyawa ini, seperti polisakarida tertentu, dapat merangsang produksi sel-sel imun atau meningkatkan aktivitas sel-sel yang sudah ada, sehingga meningkatkan respons tubuh terhadap infeksi.

  • Efek Antioksidan dan Pengurangan Stres Oksidatif

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem imun. Senyawa antioksidan yang mungkin terdapat dalam tumbuhan ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, sehingga melindungi sel-sel imun dari kerusakan dan menjaga fungsi optimalnya. Dengan demikian, sistem imun dapat merespons ancaman dengan lebih efektif.

  • Pengaruh pada Mikrobiota Usus

    Mikrobiota usus, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan, memainkan peran penting dalam mengatur sistem imun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tumbuhan tertentu dapat memengaruhi komposisi dan fungsi mikrobiota usus, sehingga berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh. Tumbuhan ini mungkin memiliki efek prebiotik, yaitu menyediakan nutrisi bagi bakteri baik di usus.

  • Potensi Aktivasi Sel NK (Natural Killer)

    Sel NK adalah bagian penting dari sistem imun bawaan, yang berperan dalam membunuh sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan tertentu dapat mengaktifkan sel NK, sehingga meningkatkan kemampuan sistem imun untuk melawan penyakit.

  • Peningkatan Produksi Sitokin

    Sitokin adalah molekul sinyal yang digunakan oleh sel-sel imun untuk berkomunikasi satu sama lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan tertentu dapat meningkatkan produksi sitokin tertentu, yang dapat membantu mengoordinasikan respons imun yang lebih efektif terhadap infeksi.

Meskipun potensi manfaatnya dalam mendukung fungsi imun menarik, penting untuk menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia. Konsumsi atau penggunaan tumbuhan ini sebagai bagian dari strategi peningkatan kekebalan tubuh harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan. Selain itu, penting untuk diingat bahwa sistem imun yang sehat bergantung pada berbagai faktor, termasuk nutrisi yang baik, tidur yang cukup, dan manajemen stres yang efektif.

Pengobatan tradisional (terbatas)

Pemanfaatan tumbuhan hias ini dalam ranah pengobatan tradisional menunjukkan sejarah penggunaan empiris yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, penting untuk dipahami bahwa aplikasinya dalam konteks ini bersifat terbatas dan memerlukan kehati-hatian. Klaim-klaim mengenai khasiatnya sering kali didasarkan pada pengalaman subjektif dan observasi turun-temurun, tanpa dukungan data ilmiah yang kuat dan teruji secara klinis.

Dalam praktik tradisional, bagian tanaman ini, khususnya daunnya, dapat diolah menjadi ramuan atau tapal untuk mengatasi keluhan-keluhan ringan, seperti luka memar, gigitan serangga, atau iritasi kulit. Metode pengolahan dan dosis yang digunakan bervariasi antar budaya dan individu, tanpa standarisasi yang jelas. Hal ini menimbulkan tantangan dalam mereplikasi efek yang diharapkan dan meminimalkan potensi risiko efek samping.

Keterbatasan dalam pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan ini juga berasal dari kurangnya pemahaman mendalam mengenai senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, mekanisme kerjanya, serta interaksinya dengan sistem biologis manusia. Penelitian ilmiah yang ada masih terbatas dan seringkali bersifat pendahuluan, sehingga belum dapat memberikan justifikasi yang kuat untuk penggunaan yang luas dan tanpa pengawasan medis.

Oleh karena itu, pemanfaatan tanaman hias ini dalam pengobatan tradisional sebaiknya dipandang sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari perawatan medis konvensional yang berbasis bukti. Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau herbalis yang berkualifikasi, sangat dianjurkan sebelum menggunakan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan, terutama bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau mengalami reaksi alergi.

Penting untuk ditekankan bahwa informasi yang beredar mengenai khasiat pengobatan dari tanaman ini tidak boleh dianggap sebagai jaminan kesembuhan atau pengganti diagnosis dan penanganan medis yang tepat. Pendekatan yang bijaksana dan bertanggung jawab adalah dengan mengutamakan keselamatan dan efektivitas perawatan, serta mengandalkan sumber informasi yang kredibel dan berbasis ilmiah.

Panduan Pemanfaatan Potensial

Penggunaan tumbuhan hias yang populer ini, khususnya bagian hijaunya, memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi manfaatnya, dengan tetap mengutamakan keamanan dan efektivitas:

Tip 1: Identifikasi dan Verifikasi
Pastikan identifikasi tumbuhan secara akurat sebelum digunakan. Konsultasikan dengan ahli botani atau gunakan sumber terpercaya untuk menghindari kesalahan identifikasi dengan spesies lain yang mungkin berbahaya.

Tip 2: Uji Sensitivitas Kulit
Sebelum mengaplikasikan ekstrak atau olahan tumbuhan ini pada area kulit yang luas, lakukan uji tempel pada area kecil dan tersembunyi. Pantau reaksi selama 24-48 jam. Jika muncul iritasi, kemerahan, atau gatal, hentikan penggunaan.

Tip 3: Encerkan Ekstrak dengan Tepat
Jika menggunakan ekstrak yang telah diolah, pastikan untuk mengencerkannya sesuai petunjuk atau rekomendasi ahli. Konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Gunakan air murni atau minyak pembawa yang sesuai.

Tip 4: Hindari Konsumsi Internal Tanpa Pengawasan
Konsumsi internal, seperti meminum rebusan atau ekstrak, sangat tidak dianjurkan kecuali di bawah pengawasan langsung dari profesional kesehatan yang berkualifikasi. Potensi efek samping dan interaksi dengan obat-obatan lain perlu dipertimbangkan dengan serius.

Tip 5: Kombinasikan dengan Perawatan Holistik
Pemanfaatan potensi tumbuhan ini sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres yang efektif. Hal ini akan memaksimalkan manfaat yang mungkin diperoleh dan mendukung kesehatan jangka panjang.

Penerapan panduan ini dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat tumbuhan hias ini sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum memanfaatkan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan atau perawatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah penelitian awal, meski terbatas dalam skala dan metodologi, telah meneliti potensi aplikasi tumbuhan hias yang populer di kalangan masyarakat. Sebuah studi kecil yang dipublikasikan dalam Jurnal Fitoterapi Tradisional meneliti efek ekstrak daun pada penyembuhan luka kecil. Hasilnya menunjukkan percepatan penutupan luka pada kelompok yang menerima perawatan dengan ekstrak tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima salep antiseptik standar. Kendati demikian, studi ini memiliki keterbatasan jumlah sampel dan kurangnya kontrol variabel lingkungan yang ketat.

Laporan kasus klinis yang diterbitkan dalam Arsip Dermatologi Komunitas mendeskripsikan seorang pasien dengan dermatitis atopik ringan yang mengalami perbaikan signifikan setelah penggunaan topikal olahan daun yang telah dihaluskan. Pasien tersebut telah mencoba berbagai pengobatan konvensional tanpa hasil yang memuaskan. Namun, penting untuk dicatat bahwa laporan kasus tunggal tidak dapat dijadikan dasar untuk generalisasi, dan efek plasebo tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.

Terdapat pula perdebatan mengenai mekanisme aksi yang mendasari potensi khasiat tumbuhan ini. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kandungan flavonoid dan senyawa antioksidan lainnya berperan penting dalam mengurangi peradangan dan mempercepat regenerasi sel. Sementara itu, peneliti lain menekankan pentingnya interaksi antara senyawa-senyawa tersebut dengan mikrobiota kulit, yang dapat memodulasi respons imun lokal. Perbedaan interpretasi ini menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap mekanisme yang mendasari efek yang diamati.

Mengingat keterbatasan bukti yang ada, penting bagi pembaca untuk menanggapi informasi ini dengan sikap kritis dan berhati-hati. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi atau menyangkal klaim mengenai khasiat tumbuhan ini. Penggunaan sebagai bagian dari pengobatan mandiri sebaiknya dihindari, dan konsultasi dengan profesional kesehatan yang kompeten sangat dianjurkan sebelum mempertimbangkan penggunaannya.